NovelToon NovelToon
DOA DI AKHIR SUJUD

DOA DI AKHIR SUJUD

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Chicklit
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

Hai pembaca!
Kali ini, saya akan membawa Anda ke dalam sebuah kisah yang terinspirasi dari kejadian nyata, namun dengan sentuhan kreativitas yang membuatnya semakin menarik. Simaklah cerita tentang Halimah, seorang wanita yang terjebak dalam badai cinta, kekerasan, dan teror yang mengancam jiwa.

Semuanya bermula ketika Halimah bertemu dengan seorang pria misterius di media sosial. Percakapan mereka berlanjut ke chat pribadi, dan tak disangka, suami Halimah menemukan bukti tersebut. Pertengkaran hebat pun terjadi, dan Halimah dituduh berselingkuh oleh suaminya.

Halimah harus menghadapi cacian dan hinaan dari keluarga dan tetangga, yang membuatnya semakin rapuh. Namun, itu belum cukup. Ia juga menerima teror dan ancaman, bahkan dari makhluk gaib yang membuatnya hidup dalam ketakutan.

Bagaimana Halimah menghadapi badai yang menghantamnya? Apakah ia mampu bertahan dan menemukan kekuatan untuk melawan? Ikuti kisahnya dan temukan jawabannya. Jangan lewatkan kelanjutan cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DODIAKSU 11

Di hadapan Halimah dan Rafa, berdirilah sebuah bangunan megah dan besar yang mempesona, sebuah klinik yang baru saja dibuka dan menjadi satu-satunya pusat layanan kesehatan di daerah tersebut. Bangunan tiga lantai itu sangat mencolok dibandingkan dengan bangunan-bangunan di sekitarnya, seolah-olah menjadi simbol harapan dan kemajuan bagi masyarakat setempat.

Dengan halaman yang luas dan terawat dengan baik, serta tempat yang bersih dan nyaman, klinik ini menjadi tempat yang ideal bagi para pasien untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan. Pelayanan yang diberikan oleh staf klinik juga sangat memuaskan, dengan keramahan dan kesabaran yang membuat para pasien merasa nyaman dan terjamin.

Bagi masyarakat setempat, kehadiran klinik ini merupakan sebuah berkah yang sangat besar, karena mereka tidak perlu lagi pergi jauh untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai. Dengan adanya klinik ini, mereka dapat dengan mudah dan cepat mendapatkan bantuan medis yang mereka butuhkan.

Rafa dengan cepat memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang telah disediakan. Ia kemudian turun dan menghampiri ibunya, Halimah, untuk membantunya keluar dari mobil. Dengan lembut, Rafa meraih pundak ibunya dan mereka berdua berdiri sejenak, menatap bangunan NAZWA klinik yang megah dan modern.

Bangunan tersebut memiliki dinding kaca yang memungkinkan mereka melihat keadaan di dalam klinik dari luar. Sudah banyak pasien yang mengantri untuk mendapatkan perawatan, namun Rafa dan Halimah tidak perlu menunggu lama karena staf klinik yang ramah segera menyambut mereka.

Dengan senyum yang hangat, staf klinik tersebut mengucapkan selamat datang kepada Rafa dan Halimah. Rafa kemudian berjalan menuju meja pendaftaran untuk melakukan proses pendaftaran, sedangkan Halimah duduk di kursi tunggu yang nyaman dan bersih. Suasana di dalam klinik sangat tenang dan nyaman, membuat mereka berdua merasa lebih santai dan percaya diri untuk mendapatkan perawatan yang terbaik.

"Ada yang bisa kami bantu, Dek?" tanya staf klinik dengan senyum yang ramah.

Rafa mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Ibu saya mau berobat, dia sakit jantung." Suaranya sedikit bergetar karena khawatir.

Staf klinik tersebut mengangguk dengan empati. "Oh, baiklah. Sementara menunggu dulu ya. Nanti saya akan memanggil jika sudah gilirannya."

Rafa kembali ke tempat ibunya, Halimah, dan berbicara dengan lembut. "Mak, sabar sebentar ya. Dokternya masih banyak pasien. Kita harus antri dulu."

Ia kemudian mengusap-usap punggung ibunya dengan lembut, berusaha untuk menenangkan dan memberikan kenyamanan kepada ibunya.

"Jangan khawatir, Mak. Semuanya akan baik-baik saja."

Halimah tersenyum lembut ketika melihat anak lelakinya, Rafa, begitu memperdulikan dirinya. Ia merasa bersyukur memiliki anak yang begitu peduli dan perhatian. Sementara itu, ruang tunggu yang awalnya penuh dengan pasien, kini semakin sepi. Tak lama kemudian, staf klinik datang menghampiri mereka dengan senyum ramah.

"Ayo, Ibu, saya antar masuk ke dalam," ucap staf itu dengan lembut.

Halimah dan Rafa mengangguk bersamaan, dan staf itu membantu Halimah berjalan menuju Ruangan Dokter. Mereka berjalan perlahan-lahan, menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai 3, tempat bagian penyakit jantung berada.

Saat mereka masuk ke dalam lift, staf itu memencet tombol nomor 3. Pintu lift tertutup, dan mereka merasakan sensasi naik yang lembut. Setelah beberapa saat, pintu lift kembali terbuka, dan mereka sudah berada di lantai 3.

Mereka berjalan menuju ruangan Dokter, dan berhenti di depan pintu. Halimah menarik napas panjang, mempersiapkan diri sebelum masuk ke dalam. Sementara itu, Rafa menunggu di luar, memberikan dukungan moril kepada ibunya.

Halimah kemudian di dampingi staf itu untuk masuk ke dalam ruangan Dokter. Saat pintu terbuka, terlihat seorang lelaki sedang berdiri di depan rak buku, dengan punggung yang gagah dan berwibawa. Baju putih yang terlipat rapi di badannya menambah kesan maskulin dan profesional.

Namun, Halimah masih penasaran dengan wajah Dokter itu. Ia menatap punggung dokter itu dengan lekat dan penasaran, berusaha untuk melihat wajahnya.

"Permisi, Dok," ucap staf itu, "ini ada pasien."

Dokter itu kemudian berbalik, dan mata Halimah terpaku saat melihat pesona dokter ganteng itu. Wajahnya memang sangat tampan, dengan fitur yang rapi dan mata yang tajam. Terlihat umur dokter itu sedikit di atas Halimah, namun ia memiliki aura yang sangat menarik.

Halimah sadar jika Dokter itu tidaklah asing, namun ia tidak dapat mengingat dari mana ia mengenalnya. Dokter itu kemudian tersenyum lembut ke arah Halimah, membuatnya merasa sedikit lebih tenang dan nyaman.

Staf itu membimbing Halimah untuk duduk di depan meja dokter, dan kini dokter itu dan Halimah saling berhadapan. Halimah masih terlihat bingung, seperti mencoba mengingat sesuatu yang terlewatkan. Dokter itu hanya tersenyum melihat Halimah yang seperti orang kebingungan, namun senyumnya mengandung sedikit kejutan dan kesenangan.

"Kenapa, kamu lupa kepadaku?" ucap dokter itu dengan nada yang lembut dan santai.

Halimah terkesiap mendengar perkataan dokter, dan ia mencoba mengingat kembali. "Iya, sepertinya aku memang pernah melihat Dokter," ucapnya lagi dengan nada yang tidak yakin.

Dokter itu malah tertawa pelan, seperti menikmati kejutan yang terjadi. "Benarkah, coba ingat-ingat lagi aku ini siapa," ucapnya dengan nada yang menantang.

Halimah mengusap tengkuknya pelan, seperti mencoba mengingat sesuatu yang terlewatkan. Dan tiba-tiba, wajahnya berubah menjadi girang. "Kamu Al, kan? Anak pindahan yang waktu itu..." ucapnya .

Lelaki itu tersenyum lebar, seperti menikmati kejutan yang terjadi. "Akhirnya kamu ingat juga siapa aku," ucapnya dengan nada yang santai dan puas.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Halimah dengan rasa penasaran yang besar. "Setelah lulus, kita sudah tidak pernah ketemu lagi sampai sekarang. Aku sering bertanya-tanya, apa yang terjadi denganmu setelah kamu pindah ke luar negeri."

Aleric Davion, teman SMA Halimah, tersenyum lebar dan menggelengkan kepala. "Lihat aku sekarang, aku baik-baik saja dan aku sehat," ucapnya dengan nada yang santai dan puas.

Halimah tidak bisa tidak terkesan dengan perubahan yang terjadi pada Aleric. Ia masih merupakan lelaki yang tampan, dengan fitur yang rapi dan mata yang tajam. Ketampanannya itu tidak mengherankan, karena ia merupakan keturunan indo Jerman, dan mewarisi ketampanan dari sang ayah yang berdarah Jerman.

Hubungan mereka saat SMA memang tidak terlalu dekat, namun mereka saling mengenal. Aleric masih sangat mengingat Halimah, dulu saat masih sekolah, Halimah merupakan anak yang badung dan tomboy. Ia sering bergaul dengan anak laki-laki, dan bahkan sering bertengkar dengan mereka. Kenangan itu tak pernah Aleric lupakan, dan ia masih sering tersenyum ketika mengingatnya.

"Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan bertemu denganmu lagi," ucap Aleric dengan nada yang lembut. "Apalagi, aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan menjadi dokter yang merawatmu."

1
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
dah selingkuh main pelet2an ckckck 🤦‍♀️
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
jangan mauu /Scream/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Anton makin tega, Halimah sabar banget 😭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
/Cry/ yahhh yahhh
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
suka sama gambar2 visual pilihan author 🥰
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang bpkmu sengklek kyk tumor kankerr 🤣
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang niat bnget cari kesalahan Halimah 😭 padahal Dy yg slingkuh
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.
eh kok mt.. ke gc 🤣🤣
𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊 🦂🦂 🦂
lanjut yi.. nggak sabar pengen liat si Anton itu menyesal
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.: iyaa buk.. ini jg lgi berusaha.. oleng ke mt mulu buk
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
eehh /Panic/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
hddehhh play victim 😤😤
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
pasti mau tinggal bareng sama selingkuhannya 😌😏
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
si Anton dah beralih ke lain hati, 🤧🤧 makanya berubah jdi suami kamvrett, lebih baik pisah aja jngn mengharapkan hal yg mustahil Halimah 😭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang kyk betina si Anton ini 😂😂🤣🤣
Manik🌼
satu iklan untuk kamu /Drool/
Manik🌼
bener sih kata anha
Nar Sih
sabarr ya halimah
Nar Sih
dri bhsa nya ini cerit orang jawa ya kak thorr ,tpi sedih dan lucu
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.: iyaa Halimah orang Jawa di cerita ini
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Halimah cepat pisah dari Anton, daripada kamu stress di hina & direndahkan terus 😭😭🤧
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
untungnya si Rafa dah gede & Halimah bisa cari uang sendiri, mang suami gak guna si Anton 🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!