NovelToon NovelToon
HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI

HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:44k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Safira Maharani hanyalah gadis biasa, tetapi nasib baik membawanya hingga dirinya bisa bekerja di perusahaan ternama dan menjabat sebagai sekretaris pribadi CEO.

Suatu hari Bastian Arya Winata, sang CEO hendak melangsungkan pernikahan, tetapi mempelai wanita menghilang, lalu meminta Safira sebagai pengantin pengganti untuknya.

Namun keputusan Bastian mendapat penolakan keras dari sang ibunda, tetapi Bastian tidak peduli dan tetap pada keputusannya.

"Dengar ya, wanita kampung dan miskin! Saya tidak akan pernah merestuimu menjadi menantu saya, sampai kapanpun! Kamu itu HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI, dan kamu tidak akan pernah menjadi ratu di istana putra saya Bastian. Saya pastikan kamu tidak akan merasakan kebahagiaan!" Nyonya Hanum berbisik sambil tersenyum sinis.

Bagaimana kisah selanjutnya, apakah Bastian dan Safira akan hidup bahagia? Bagaimana jika sang pengantin yang sebenarnya datang dan mengambil haknya kembali?

Ikuti kisahnya hanya di sini...!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

...***...

Safira duduk dengan gelisah seorang diri di depan ruang UGD, sebuah rumah sakit yang berada di dekat apartemen tempat mereka tinggal. Bibirnya tak berhenti melantunkan doa untuk keselamatan sang suami.

Beberapa saat yang lalu, Bastian tiba-tiba pingsan dan dia meminta bantuan pada sekuriti untuk mengangkat tubuh Bastian ke dalam mobil, lalu ia membawanya ke rumah sakit, karena dirinya tidak ingin terjadi sesuatu dengan suaminya tersebut.

"Sedang apa kamu di sini?" Suara seseorang yang sangat dikenalnya, membuat Safira mengangkat wajahnya dengan ekspresi terkejut.

Safira tidak menyangka akan bertemu dengan Nyonya Hanum di tempat yang tidak tepat. Dia takut wanita yang ada di hadapannya kini, kembali akan berbuat onar di tempat umum atau yang lebih parahnya lagi mempermalukan dirinya.

Namun belum sempat dia menjawab, pintu ruangan UGD terbuka dan keluarlah seorang dokter dari dalam.

"Keluarga pasien?" tanya dokter tersebut.

"Saya, Dok. Bagaimana keadaannya?" tanya Safira dengan suara bergetar.

"Ada apa ini? Siapa yang sakit?" tanya Nyonya Hanum menyela pertanyaan Safira.

Safira tidak mengindahkan pertanyaan Nyonya Hanum, tetapi dia justru kembali bertanya pada dokter yang menangani Bastian.

"Dokter, apakah ada penyakit serius yang dideritanya?" tanya Safira khawatir.

"Begini, Nyonya. Pasien saat ini hanya lemas dan mengalami dehidrasi karena terlalu banyak mengeluarkan cairan," kata dokter tersebut.

"Tapi kami sudah memberinya cairan nutrisi melalui infuse, agar kondisi tubuhnya kembali terhidrasi dengan baik," sambungnya.

"Apakah saya sudah bisa menemuinya, Dokter?" tanya Safira yang tidak sabar ingin segera mengetahui keadaan Bastian.

"Silakan, Nyonya. Jika kondisinya terus membaik, maka pasien tidak perlu rawat inap," ucap dokter tersebut, kemudian berlalu meninggalkan tempat itu.

Setelah mendapatkan ijin, Safira segera melangkahkan kakinya masuk ke ruang UGD, tetapi langkahnya dihentikan oleh Nyonya Hanum.

"Mau ke mana, kamu?" hardiknya

"Siapa yang sakit? Kenapa kamu tidak menjawab, hahhh!" bentaknya kemudian.

Safira menghela nafasnya, lalu menjawab, "Tuan Bastian tadi pagi tiba-tiba pingsan di kamar mandi, Nyonya," jawab Safira dengan sopan.

Plaaak

Plaaak

Dua tam*paran keras Safira terima di pipi kiri dan kanan, membuat dirinya menjadi pusat perhatian beberapa perawat yang lewat, serta pengunjung yang membesuk keluarga mereka.

"Dasar perempuan kampung yang miskin dan tidak berguna! Kamu pasti mengguna-guna putraku Bastian, kan? Sampai-sampai dia mengalami hal buruk seperti itu?" tunjuk Nyonya Hanum dengan jari telunjuknya tepat di depan muka Safira.

Sementara Safira sendiri hanya mampu menatap Nyonya Hanum dengan pandangan sulit diartikan. Antara menanggung rasa malu dan nyeri akibat tam*paran, juga rasa sakit hatinya yang bertambah parah. Sebab setiap bertemu dengan wanita yang berstatus ibu mertuanya itu, bukan hanya kata-kata pedas yang ia terima, tetapi kekerasan fisik pun dia dapatkan.

"Jangan pernah dekati putra saya lagi! Jika kamu membangkang, maka saya akan melakukan hal yang lebih keji lagi kepadamu. Ingat itu...!" ancam Nyonya Hanum.

"Dan sekarang pergilah kamu dari hadapanku. Pergi...!" usirnya pada Safira, lalu masuk ke dalam ruangan UGD untuk menemui Bastian sang putra.

Safira hanya mampu berdiri dalam diam, seraya menatap kepergian Nyonya Hanum dengan hati terluka. Bukan dirinya tidak sanggup melawan, tetapi dia tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri di tempat umum, jika berdebat dengan ibu mertuanya, konon. Kemudian dia pun memilih pergi meninggalkan ruangan UGD, dengan perasaan teriris pilu.

***

Di dalam ruangan Bastian telah sadar, dan hal pertama yang di temukannya bukanlah wajah cantik dan panik sang istri, melainkan wajah ibundanya yang penuh amarah dan tangan bertengger di pinggang menatapnya dengan tajam.

"Safira...," desisnya. Netranya memandang sekeliling, tetapi tidak menemukan istrinya.

"Kenapa Mami ada di sini? Di mana Safira, Mi?" tanyanya kemudian.

"Safira...Safira...Safira...! Hentikan menyebut nama perempuan kampung yang miskin itu! Lihatlah...! Gara-gara dia tidak becus mengurusmu, kamu sampai mengalami hal seperti ini!" bentak Nyonya Hanum dengan suara lantang.

"Mami, apa yang terjadi padaku bukanlah salah Safira. Tolong, jangan memperkeruh keadaan, Mi! Ini di rumah sakit..."

"Bela terus saja dia, bisa-bisa dia besar kepala!"

"Lagian yang bilang ini di hotel juga siapa, hahhh! Mulai saat ini mami yang akan mengurusmu, dan tidak akan membiarkan perempuan kampung yang miskin itu, menyentuhmu walau secuilpun!"

"Mami... Safira itu istriku, Mi. Dan aku hanya mau dirawat olehnya, bukan yang lain!" tolak Bastian tak mau kalah.

"Tidak...! Hanya mami yang akan merawatmu!"

Bastian memejamkan matanya sambil mengerang frustasi, dan dia sudah bisa menduga bahwa maminya pasti telah mengusir Safira dari rumah sakit. Ia tahu bagaimana perangai maminya. Dalam hati dia memikirkan cara bagaimana bisa meninggalkan ruangan itu.

Maka dengan cekatan Bastian melepas selang infuse dan langsung melompat turun dari ranjang, lalu berlari keluar dari ruang UGD tanpa peduli pada teriakan Nyonya Hanum yang terus memanggilnya tanpa peduli sekitarnya.

"Bastian...Bastian, berhenti! Bastian...mau ke mana, kamu? Da*sar bo*doh!" marah Nyonya Hanum yang membuat dirinya, menjadi bahan tontonan pengunjung lainnya di rumah sakit tersebut.

Bastian terus berlari keluar, dan tujuannya hanya satu yaitu menemukan Safira, wanita yang telah berhasil membuat hatinya porak poranda.

Sesampai di jalan raya Bastian tidak menemukan Safira, lalu ia pun bertanya pada pedagang yang mangkal di depan rumah sakit. Dan setelah mendapatkan jawaban, Bastian segera mengejar Safira, sesuai dengan petunjuk penjual tadi.

 Tak jauh dari sana dia menemukan seseorang yang dicarinya tengah duduk di bangku taman, sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Bastian perlahan mendekat, dan duduk di sampingnya, lalu merengkuh tubuh rapuh itu ke dalam dekapannya. Dia dapat merasakan bahu wanitanya bergetar dengan suara isakan tertahan.

"Lepaskanlah...! Keluarkan tangismu, jangan kau tahan!" ucap Bastian.

"Maaf...lagi-lagi aku lalai melindungimu. Aku sungguh merasa suami yang tidak berguna," sambungnya lirih

Bastian memejamkan matanya seraya menekan kuat kedua bibirnya. Dia bisa merasakan betapa terlukanya hati Safira saat ini. Bastian pun menitikkan airmatanya, dia memang lelaki yang cengeng, dan gampang tersentuh hatinya, jika itu tentang Safira.

Pasangan suami istri yang tak mendapat restu dari sang ibu itu, saling menumpahkan kesedihan hatinya masing-masing. Hingga kemudian suasana menjadi hening seiring angin semilir siang itu, menerpa wajah mereka.

Bastian melerai pelukan dan membawa tubuh Safira menghadap ke arah dirinya. Dan betapa terkejutnya dia, manakala mendapati memar di kedua sisi pipi Safira. Maka Bastian segera membelai wajah sang istri dengan dengan mata penuh genangan airmata, seraya menahan pedih di dada.

"Maaf..." Hanya kata itu yang bisa ia ucapkan seraya mengecup berkali-kali kedua pipi wanitanya secara bergantian, lalu membawanya kembali ke dalam pelukan.

 Sungguh Bastian tak sanggup membayangkan betapa nyeri dan sakitnya apa yang dirasakan oleh Safira. Berjuta kata maaf pun yang ia ucapkan takkan mampu mengobati luka yang ia terima.

***

Bersambung...

1
Retno Harningsih
lanjut
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: maaf ya, kak... author lagi merevisi ulang, jd mungkin gsk bisa update sesuai harapan. terimakasih telah mampir membaca karya receh ini, semoga kakak suka dan betah sampai selesai 🙏😍
total 1 replies
Shincan
lanjut toooor
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
sudah konsekuensi yg harus kamu terima atas keputusanmu fir 🤧🤧
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: heemmm
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
dicari lagi aja bas. masa nyerah gitu aja🤧🤧
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: patah hati gak bisa mikir waras dia /Facepalm/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
selain jd sekretaris, safira jg bisa merangkap jd montir🤭🤭 pket lengkap kan
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: hoohh....
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kukira bosnya cwok🤭🤭🤭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: cewek...
total 1 replies
Ma Em
Bastian benar2 seperti orang yg tdk punya harapan untuk apapun hatinya selalu memikirkan Safira dan Zeya, makanya Bastian jadi lelaki itu harus tegas jgn selalu dituruti apapun kemauan orang tuamu akhirnya kamu sendiri yg merasakan sakit setelah ditinggal pergi sama Safira.
ora
Sudahlah Bas. Move on aja ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: nanti akhirnya, move on kok setelah ketemu melihat ketulusan farah
total 1 replies
ora
Cukup memprihatinkan. Dia nggak hanya kehilangan cintanya, tapi juga darah dagingnya, hidupnya😌😌
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: 🥹🥹🥹🥹🥹🥹
total 1 replies
ora
Sedih ... Mereka hanya berdua ... Mereka hanya punya satu sama lain ...😭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Lauren Florin Lesusien
𝚒𝚝𝚞 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊 𝚋𝚊𝚜𝚝𝚒𝚊𝚊𝚗 𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚚𝚓𝚊 𝚔𝚎𝚕𝚊𝚞𝚝 𝚝𝚑𝚞𝚛 𝚝𝚛𝚜 𝚊𝚗𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚞𝚍𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚋𝚊𝚜𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚝𝚑𝚞𝚛 𝚋𝚒𝚊𝚛 𝚝𝚊𝚞 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊 𝚜𝚘𝚔 𝚜𝚞𝚌𝚒 𝚊𝚔𝚞 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚎𝚖𝚙𝚞𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚗𝚌𝚒 𝚋𝚗𝚐𝚎𝚝 𝚝𝚒𝚏𝚎 𝚠𝚊𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚔𝚢𝚔 𝚏𝚒𝚛𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚖𝚒𝚜𝚊𝚕 𝚠𝚊𝚜𝚒𝚊𝚝 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚊𝚝𝚊𝚜 𝚗𝚊𝚖𝚊 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚙𝚛𝚎𝚎𝚝 𝚕𝚊𝚑 𝚒𝚝𝚞 𝚋𝚊𝚜𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚋𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚍𝚒𝚛𝚎𝚗𝚍𝚊𝚖 𝚙𝚊𝚔𝚊𝚒 𝚙𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛𝚜𝚒𝚑 𝚝𝚘𝚒𝚕𝚎𝚝 𝚐𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚘𝚝𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚛 𝚐𝚊 𝚓𝚍 𝚕𝚊𝚔𝚒2 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚎𝚌𝚞𝚝 𝚝𝚑𝚞𝚛 😂😂😂😂😂😂𝚜𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚝𝚛𝚜
𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝 thur
Nuraeny Prince's
akhirnya nongol juga /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: maaf atas keterlambatannya /Grin/
total 1 replies
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
sik aku agak bingung. zeya itu mamanya adana bukan sih?
terus Abian itu suami adzana kan?
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ealahhh... Arbi. lupa aku/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: zeya mamah adzana, klo biyan itu adik tiri zeya, sedangkan Arbani suami Adzana /Facepalm/
total 2 replies
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
sedih juga liat Elu, Bas
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: ya, gimana dong patah hati dia.
total 1 replies
Riskiya ahmad
othor ini udah lama belit2 lagi, toh si orok apa betul anak bastian,semuga aja itu anak org lain,kasian ziyA
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: maaf ya kak, klo gak suka gak usah dibaca.
total 1 replies
Tarwiyah Nasa
jangan terlalu lama thor up berikutnya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: diusahakan... sambil nunggu update safira kakak bisa baca karya baru saya, judulnya "Membalas pengkhianatan dengan Kesuksesan"
total 1 replies
Nar Sih
ahir nya yg di tunggu up lgi ,lanjutt moms👍
Gusni la Wati
lanjutanya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: baca aja dulu karya saya yg lain, yg baru judulnya membalas pengkhianatan dengan kesuksesan. gak kalah seru kok... klil profil saya 😍
total 1 replies
Gusni la Wati
kapan sambunganya
Ati Suryati
pernikahan tanpa restu akan terasa sukar untuk dijalani
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!