NovelToon NovelToon
Pernikahan Bisnis

Pernikahan Bisnis

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Avisa_

Pernikahan tanpa cinta akankah bertahan? Cerita ini beberapa bab mengandung tema dewasa harap bijak dalam menyikapinya ya. Selamat membaca🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Bukankah obrolan kalian ini sudah kelewat tidak sopan?"Kata Alfarisqi dengan nada permusuhan dan tatapan mata yang seakan-akan memangsa buruannya.

Brakkk

Semua orang yang di sana terkejut dengan kehadiran Alfarisqi. Bahkan seorang nona yang terkejut berdiri dari duduknya dan menjatuhkan kursi sehingga suasana semakin mencekam.

"Clarissa adalah nyonya rumah keluarga Bagaskoro. Menghina Clarissa otomatis orang tersebut menghina saya selaku kepala keluarga Bagaskoro. Saya tidak punya pilihan lain selain merespon atas nama keluarga. Apa itu yang kalian inginkan?" Jelas Alfarisqi dengan tegas.

"Ti tidak Al, bukan begitu maksudku." Kata seorang gadis bernama Rina.

Rina merupakan seorang nona muda dari keluarga ternama yang tergila-gila dengan Alfarisqi. Namun Cintanya tak pernah sampai ke Alfarisqi.

"Ma maafkan saya tuan, saya telah melewati batas." Kata salah satu wanita yang bernama Arin.

"Jika kalian mengulanginya lagi saya akan bertindak atas nama keluarga." Kata Alfarisqi memberikan peringatan kepada mereka.

Alfarisqi mengajak Clarissa pulang. Bahkan Clarissa hanya diam saja. Clarissa sendiri tak tahu kapan dia pulang, karena dia tiba-tiba sudah berada di dalam kamarnya.

......................

"Istriku apa kamu baik-baik saja." Tanya Alfarisqi khawatir.

"Ah.. aku baik-baik saja." Ucap Clarissa sambil tersenyum senang karena suaminya menghawatikan dirinya.

"Baiklah kalau begitu bagaimana persiapan untuk membuka toko parfumnya?"Tanya Alfarisqi

"Ah... Bram sudah menghubungi ku dan mengirimkan foto tempatnya. Mungkin sekitar seminggu lagi aku sudah bisa membuka toko." Ucap Clarissa penuh semangat.

"Baiklah. Tapi sepertinya kamu kelihatan lelah." Kata Alfarisqi

"Ah tidak, aku hanya kurang tidur." Jawab Clarissa cepat.

"Berbaringlah!" Alfarisqi mendekati Clarissa

Jeglek (Shofa tempat duduk Clarissa berubah menjadi kasur)

Alfarisqi ikut berbaring di samping Clarissa."Tidurlah!"

Clarissa mencoba memejamkan mata, "Ah aku tak bisa tidur."

"Kenapa?" Tanya Alfarisqi heran.

"Karena kamu melihatku. Tatapanmu membuatku tak bisa tidur." Keluh Clarissa.

"Kalau posisi begini kamu tidak merasakan tatapanku berantai kamu bisa tidur kan?" Alfarisqi memeluk erat Clarissa.

Ah tidak wajah Clarissa memerah. Namun Perlahan-lahan Clarissa semakin mengantuk dan mulai terlelap.

Berkat Alfarisqi Clarissa pun bisa tidur dengan nyenyak. Meskipun Alfarisqi harus melewatkan waktu untuk mengecek setumpuk dokumen.

......................

"Ahhh akhirnya selesai." Gumam Clarissa.

Clarissa sedang membuat Cookies dan minuman Es teh bunga telang. Dia ingin memberikan kepada para Bodyguard. Clarissa datang ke kantor Damar yang ada di lantai bawah.

"Ada urusan apa nyonya sampai datang ke kantor saya?" Tanya Damar sopan.

"Walaupun tidak besar aku membawakan makanan dan minuman sebagai ucapan terima kasih karena beberapa waktu yang lalu kalian telah membantuku. Aku berharap Cookies dan Es bunga telang ini cocok dengan selera kalian. "Kata Clarissa dengan tulus.

"Astaga, Terima Kasih. Ternyata ini buatan nyonya secara langsung saya merasa sangat terhormat. Tapi sebenarnya anda tak perlu repot-repot nyonya, karena itu sudah menjadi tugas kita sebagai orang yang melayani nyonya dan tuan." Kata Damar dengan tulus.

"Tidak, aku tidak repot justru aku sangat senang melakukannya. Kalau begitu saya permisi dulu." Pamit Clarissa.

"Iya nyonya. Sekali lagi terima kasih." Kata Damar dengan penuh kesungguhan.

Brukk.

"Nyonya, Anda baik-baik saja." Tanya Damar khawatir.

"Ah... tidak apa-apa aku hanya kurang tidur saja." Kata Clarissa menenangkan.

"Kalau begitu akan saya antar anda ke kamar nyonya." Tawar Damar.

"Tidak perlu aku bisa sendiri." Clarissa menolak.

Clarissa pergi meninggalkan Damar di ruangannya.

"Nyonya Clarissa memang ramping tapi bukankah hari ini terlihat sangat pucat. Haruskah aku melaporkan kepada Tuan?" Gumam Damar

"Aku tidak tertarik dengan urusan istriku. Jadi jangan memberikan laporan apapun tentang istriku. Aku harap kamu memahami hal tersebut" Damar mengingat perkataan Alfarisqi.

"ahh.. apa aku yang terlalu khawatir ya? Kalau aku melaporkan ke tuan, beliau pasti tidak akan suka.

......................

Hari ini seperti biasanya Clarissa berada di taman bunganya sedang memetik beberapa bunga. Dan mengemas nya untuk di bawa ke tokonya.

Tak terasa hari cepat berlalu. Clarissa merasa kepalanya serasa akan pecah.

"Ah.. sepertinya aku benar-benar Haru periksa ke dokter." Gumam Clarissa yang sedang duduk di gazebo.

Sudah cukup lama Clarissa duduk di sana. Tak terasa hari sudah semakin gelap. Clarissa pun kembali ke kamarnya mandi dan berganti pakaian. Dia pun bergegas ke ruang makan. Di sana sudah ada Alfarisqi yang menantinya.

"Ahh... maafkan aku terlambat." Clarissa hampir lupa janjian makan malamnya dengan Alfarisqi. Karena beberapa hari ini mereka tak bisa Makan bersama dikarenakan kesibukan masing-masing.

Clarissa akhir-akhir ini sangat sibuk menyiapkan keperluan pembukaan tokonya. Sedangkan Alfarisqi juga sibuk di kantor dan sesekali keluar kota.

"Ahh... padahal hari ini aku belum makan apapun, tapi entah mengapa aku tidak nafsu makan." Batin Clarissa.

"Padahal biasanya dia makan sangat lahap. Bahkan kadang tak memperhatikan tata krama. Hari ini dia terlihat tak bernafsu untuk makan. Terlebih lagi wajahnya sangat pucat. Jangan-jangan..." Batin Alfarisqi.

Alfarisqi berdiri dan menghampiri Clarissa.

"Ah.. Mas Al... "Clarissa terkejut melihat Alfarisqi yang tiba-tiba menghampiri nya.

"Wajahmu sangat pucat. Ada apa dengan mu?" Tanya Alfarisqi khawatir.

"Ah aku.. " Clarissa berdiri tiba-tiba.

Bruuuk

Clarissa terjatuh dan di tangkap oleh Alfarisqi. Kesadaran nya mulai hilang pandangan matanya mulai kabur. Clarissa pingsan.

Alfarisqi sangat panik melihat istrinya lemah tak berdaya dalam dekapannya.

"Clarissa... Sa... Clarissa bangun!! Clarissa!!!" Alfarisqi berteriak seperti orang yang kesetanan.

"Cepat panggil dokter!!! Benny!!!"Alfarisqi menyuruh dengan panik.

"Baik tuan." Benny cepat-cepat menghubungi dokter Ratna.

Alfarisqi menggendong Clarissa menuju lantai tiga. Saking paniknya Alfarisqi lupa bahwa rumahnya memiliki lift dia menggendong Clarissa ala Bridal style menaiki anak tangga satu persatu. Padahal beberapa pelayan mengingatkan kalau lebih baik menggunakan lift agar Alfarisqi tidak kelelahan namun hal tersebut tak di gubris oleh Alfarisqi. Alfarisqi terus berlari tanpa henti bahkan nafasnya pun masih tetap stabil tak ada tanda-tanda bahwa dia kelelahan.

...****************...

1
ナディン(nadin)
Ini bukan sekadar buku, tetapi perjalanan emosional.
Lauraaa♑️
Mantap, pasti direkomendasikan ke teman-teman👍
Avisa: makasih kak. Saya masih pemula mohon kritik dan sarannya🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!