Perjodohan adalah takdir,semua akan berjalan seperti air mengalir.Demikian juga dengan tokoh yang namanya Yulia.
Yulia merupakan seorang gadis belia cantik nan rupawan,ia harus menderita di jodohkan oleh orang tuanya di masa masih ABG dengan seorang pria yang sudah berumur tua atau kakek kekek.
memiliki suami yang sudah tua banyak kendala dan penderitaan, apa lagi dia di nikahi dengan cara di madu.
Akhirnya rumah tangganya harus hancur gara gara hal yang sepele yang tak masuk akal.
Akhirnya mereka hidup masing masing walaupun berakhir dengan penderitaan bagi semuanya, namun ada titik kebahagiaan setelah mereka berpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12. IMPIAN DI SORE HARI
seminggu kemudian, jadwal Mbah Salam untuk datang ke rumah Yuli. Mbah Salam akan mengobati bapak Aep. tapi sebelumnya dia mempersiapkan terlebih dahulu ada teks yang khusus yang mungkin akan dilakukan oleh Mbah Salam.
sementara itu akibat dari sering makan cabe dan pedas yuli mengalami sakit maag dan asam lambung. sudah 2 hari perutnya terasa tidak enak. terkadang perutnya mual disertai dengan sakit panas. bolak-balik ke kamar mandi itu sering dilakukannya.
sementara itu di tempat lain Mbah Salim sedang mengadakan ritual, hal itu dia lakukan karena dia ingin mengobati bapak sekaligus untuk mendapatkan cinta gadis cantik putrinya tersebut. kini dipikirin Mbah Salim telah berniat walau bagaimanapun caranya dia harus memiliki gadis tersebut. Mbah Salam menyadari bahwa sebetulnya Yuli bukanlah ukurannya, namun meskipun demikian dia percaya bahwa mimpinya beberapa bulan yang lalu harus terjadi dan harus dilaksanakan.
sekitar jam 02.00 siang Mbah Salam memanggil salah satu asisten kepercayaannya, asisten itu tiada lain adalah jafra yang sering mengantarkannya ke tempat bapak Aep.
"jafra tolong antarkan Abah ke tempat biasa"
"ke mana bah apakah ada pasien hari ini yang akan diobati?"
"ada itu yang di daerah sana rumahnya"
"oh itu ya bah baik, Mbah mau naik apa naik mobil atau naik motor?"
"ah elu bisa aja mana aku mungkin kita naik mobil parkirnya mau di mana, dari jalan ke rumahnya aja jaraknya jauh. kita naik motor aja supaya lebih irit".
"motor yang mana bah yang baru apa yang lama?,
"yang lama aja sopnya yang baru baru kemarin dicuci sayang kalau langsung dipakai ke daerah situ secara daerah itu adalah daerah kumuh bukan daerah perkotaan".
"baik bah nggak apa-apa saya antar dan saya juga akan tutup mulut mengenai niat apa"
"hey jawablah maksud lu apa?"
"biasa bah harus ada partisipasinya".
"emang mau lu apa duit apa rokok apa lu juga mau cewek?"
"semuanya bah aku juga kan perlu jajan perlu segala rupa hasil dari uang oke".
"tenang aja yang penting Abah anterin dulu ke sana, dan juga jangan banyak omong sama yang di rumah Mbah, jika mereka
menanyakan tentang Abah di mana posisinya, jawab saja Mbah lagi keluar kota gitu ,kamu paham ngga?"
"emangnya Abah mau lama mengobati orang itu"
"enggak sih enggak lama".
"iya deh kalau saya siap saja yang penting cuan'.
"iya mbah juga ngerti tenang aja sih kalau masalah kayak gitu mah".
"ok Mbah kapan kita berangkat?"
"sekarang kita berangkat"
"ok".
jafra mempersiapkan kendaraannya dia mengambil motor yang ada di garasi lalu memanaskan mesinnya. setelah semuanya siap Mereka pun berangkat.
sesampainya di rumah Mbah Salam berhenti dulu di pekarangannya. sambil merokok meniupkan asapnya ke arah rumah tersebut. Mbah Salam menerapkan ritual dengan tujuan untuk mendapatkan dan meluruhkan hati sang pujaannya.
ketika Mbah Salam berada di halaman rumah Yuli sedang tertidur pulas akibat kelelahan menahan rasa sakit perut dan penyakit muntaber yang dia derita. dalam dua hari ini Yuli telah belasan kali bolak-balik ke kamar mandi sampai jumlahnya tidak dapat dia hitung.
di dalam tidur nyenyak nya Yuli bermimpi, dia didatangi oleh seorang laki-laki yang sangat tampan Dia memiliki kulit kuning dan tinggi badannya hidungnya yang mancung dan sikapnya yang lembut serta sopan membuat Yuli menjadi tergoda dan tergila-gila kepadanya. di dalam mimpinya itu Yuli diajak terbang oleh pria tersebut. mereka terbang dari satu gunung ke gunung yang lain dengan sekali loncatan pria tersebut bisa melewati beberapa gunung. Yuli di peluknya diciumnya serta di dekapnya hingga akhirnya Yuli merasakan kenikmatan surga dunia. Dia sangat merasa senang sekali dengan apa yang dialaminya, dia terlena dengan canda tawa cumbu rayu dan cinta kasihnya. yuli tertawa terbahak-bahak sampai terbawa ke alam nyata.
ibunya melihat Yuli yang tertawa sambil tidur merasa kaget dan kasihan, lalu ibunya pun segera membangunkan. Yuli terjaga dari tidurnya, dia membuka matanya pelan-pelan, kini terlihat wajah ibunya dengan samar-samar. ibunya berkata,
"neng neng Yuli bangun udah sore bangun!".
kesadaran Yuli belum sepenuhnya pulih pikirannya masih teringat kepada mimpi yang barusan dia alami lalu Yuli berkata,
"si ganteng ke mana si ganteng Bu si tampan".
"si tampan yang mana lu dari tadi tidur ngorok, udah bangun udah sore sebentar lagi juga magrib. lu mimpi kali dari tadi lu tidur nyenyak sekali".
tidak lama kemudian kesadaran Yuli pun pulih sepenuhnya. dia baru menyadari kalau tadi yang dilihatnya dan dialaminya adalah sebuah mimpi bukan di alam nyata.
tidak lama kemudian Yuli bangkit dari tempat tidur dia melangkah menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
sementara itu Mbah Salam hanya berdiam diri di ujung pekarangan rumahnya setelah rokoknya habis satu batang dan menunggu waktu yang tepat barulah dia melangkah kaki menuju ke depan pintu rumah tersebut. sementara itu asistennya tidak diperbolehkan untuk mengikutinya. jafra diperintahkan untuk menunggunya di warung sambil ngopi dengan dibekali uang dua lembar berwarna merah. jafra merasa senang sekali dengan kebaikan Mbah Salam.
sesampainya di depan pintu rumah Yuli, Mbah Salam mengetuk pintu lalu mengucapkan salam,
"assalamualaikum, tok tok tok tok"
dengar suara pintu diketuk,
"waalaikumsalam"
terdengar suara ibunya Yuli lalu membukakan pintu dan melihat gambar salam. ibunya Yuli berkata,
"silakan masuk mbah, dari tadi sudah ditunggu".
"iya, siapa yang menunggu Mbah hehehe"
"iya kami di sini Mbah, kan Mbah mau mengobati suami saya"
"iya betul"
bah salam Lampung memasuki ruang tamu setelah dipersilahkan duduk barulah dia duduk di atas kursi.
"Mbah mau minum apa kopi apa susu?"
"kopi hitam aja biasa yang kental dan gulanya sedikit".
Ibu min pergi ke dalam dapur, dia bermaksud untuk membuatkan kopi request Mbah salam. sementara itu Yuli telah selesai mandi, badannya hanya dibungkus oleh sehelai handuk. setelah dia keluar dari p kamar mandi, Yuli merasa kaget karena ia melihat di depannya ada seorang Arjuna yang sedang duduk sambil merokok.yuli teringat pada mimpi yang telah dialaminya barusan. kini mata Yuli menjadi terbalik, dia melihat Mbah Salim seperti Arjuna yang tampan. padahal umur Mbah salam sudah tua dan sudah keriput. hati uli bergetar seolah-olah ada yang menusuknya. dengan rasa malu dia melewati Mbah Salam dan langsung masuk ke kamarnya.
sementara itu masalah merasa senang melihat kedatangan sang impiannya. dia pun segera melakukan aksinya dengan lebih aktif. dia menghisap rokok dalam-dalam lalu meniupkannya ke arah pintu kamar Yuli. Mbah Salam hanya berharap semoga apa yang dicita-citakannya dapat berhasil sesuai rencana.
di dalam kamar Yuli berganti pakaian, dia menjadi bingung harus memilih baju yang seperti apa. akhirnya Yuli memilih baju yang paling bagus yang biasa dia pakai untuk menghadiri pesta.