NovelToon NovelToon
JALAN SESAT

JALAN SESAT

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Spiritual / Iblis / Mata Batin / Kutukan / Hantu
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

kisah seorang wanita yang ingin hidup kaya secara instan. suaminya yang pemalas membuatnya harus menempuh jalan sesat dengan melakukan persekutan bersama iblis yang menjanjikannya kekayaan.

Ia membuka sebuah warung nasi. namun dalam sekejap saja dapat menarik pembeli dan menjadikannya kaya raya. tetapi semua itu tak.mudah, karena akan ada konsekwensi yang harus ia terima. ikuti kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft

Susi merasakan sesak dibagian lehernya. Ceki-kan dari tangan keriput itu membuatnya hampir kehabisan nafas.

"A'udzubillahiminassyaithannirrajim...," ucapnya ditengah nafasnya yang hampir habis.

Ia terus melantunkan doa dan memohon perlindungan kepada Yang Maha Menciptakan.

Wuuuusssh....

Seketika sosok itu berubah menjadi gumpalan asap hitam yang bergelung diudara, lalu menghilang.

"Huh..huh..huh...," Gadis itu merasakan nafasnya tersengal dan ia ingin menghirup oksigen yang sebanyaknya, dan bergegas keluar dari kamar mandi.

Ia menggigil ketakutan karena peristiwa barusan yang menimpanya. Wajahnya memucat ketakutan, tetapi ia memilih untuk kembali bekerja, sebab jika beristirahat dikamar, ia takut membayangkan sosok nenek tua itu akan kembali menghampirinya.

*****

Sebuah motor berhenti didepan warung. Sepasang suami istri yang tampaknya dari perjalanan jauh turun dari motor dengan wajah lelah. Keduanya memasuki warung dan duduk dikursi kosong. Tetapi sekian detik kemudian, sang pria yang ditaksir berusia 40 tahun itu berjalan menghampiri Rama sang majikan dimeja kasir yang tak jauh dari meja etalase, dan Silvi dapat melihat jelas wajah pria tersebut.

Gadis itu mengerutkan keningnya. Ia merasa pernah melihatnya, tetapi dimana, dan seolah merasa dejavu.

"Maaf, Pak Rama, kami datang kemari ingin menjemput anak kami Ranti, sebab ia akan kami nikahkan dengan seorang juragan sapi yang ada dikampung kami," ucap pria itu tanpa basa-basi.

Pria yang diketahui sebagai ayah Ranti tampak sangat begitu serius dengan ucapannya, sepertinya ia terlilit hutang yang cukup banyak pada sang juragan sapi, sehingga jalan satu-satunya adalah menikahkan Ranti agar hutangnya lunas dan ia juga mendapatkan uang dari lamaran untuk sang anak.

Raut wajah Rama berubah seketika. Ia terperangah dan merasa bingung, sebab sudah lama tak melihat Ranti setelah berhasil membobol gawangnya.

Hal yang sama juga terjadi pada Silvi dan juga Rindu yang saling bertatapan karena sama terkejutnya. Mereka melongo dan saling bingung sebab yang mereka ketahui jika Ranti sudah pulang kampung sejak beberapa minggu yang lalu. Itu menurut pengakuan Nadira saat mereka bertanya pada majikan perempuan yang menjadi bos besar diwarung ini.

"Bukannya Ranti sudah pulang kampung sejak dua minggu yang lalu, Kang?" jawab Rama dengan nada bingung. Ia juga hampir melupakan gadis itu, sejak berusaha mendekati Rosa, dan kini Rosa juga menghilang tanpa jejak.

Seketika wajah pria yang tak lain adalah ayah Ranti berubah pucat, dan ia menoleh ke arah wanita paruh baya yang mengenakan hijab berwarna hitam, dan saat ini sedang duduk dikursi kosong dengan kelelahan karena baru menempuh perjalanan yang jauh dari kampungnya.

Wanita itu bergegas bangkit dari duduknya dan ia merasakan firasatnya tidak enak saat melihat tatapan sang suami yang menyiratkan sesuatu yang tak baik.

Nafasnya terengah-engah saat menghampiri sang pria yang merupakan suaminya. "Ada apa, Kang?" tanyanya dengan nada bingung dan juga penasaran.

"K-kata pak Rama kalau Ranti sudah pulang beberap minggu yang lalu," ucapnya dengan terbata.

"Haah!" pekiknya dengan mata membola. Ia berharap ini hanyalah sebuah candaan belaka. Ia tak ingin berfikir terlalu jauh tentang kondisi puterinya saat ini.

"Bapak jangan coba menipu kami, ya. Dimana anak saya?! Dia tidak pernah pulang ke rumah, bahkan sampai sekarangpun ia tak ada memberi kabar kepada kami," ucap wanita itu dengan nada terburu-buru karena menahan sesak didadanya.

"Lha, mana saya tahu! Dia pamitan pulang dan mengatakan jika ibunya sakit, sehingga istri saya mengijinkannya," Tama berusaha membela dirinya, meskipun ia sendiri juga sedikit takut dengan pernyataan ibu Ranti.

"Tidak! ini tidak mungkin, panggilkan istri bapak, saya ingin bertemu dengannya," wanita berhijab itu tampak memaksa. Perasaannya saat ini sangat kalut dan ia tidak dapat membayangkan bagaimana nasib anak perempuannya saat ini.

Rama merasa kesal, apalagi para pembeli yang sedang duduk diwarungnya tampak memperhatikan perdebatan mereka.

Pandangan mereka tampak begitu agresif. Seolah ia terlibat akan menghilangnya Ranti yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya.

"Coba hubungi nomornya, mungkin saja ia sudah ada dirumah kalian!" Rama berusaha untuk terus mengelak.

"Nomornya sudah kami coba hubungi, dan tidak tersambung, makanya kami yang datang kemari!" wanita paruh baya itu semakin kesal. Ia merasakan jika saat ini firasatnya terlalu buruk untuk puterinya.

Para pembeli diwarung sate dan juga rendang itu mulai berbisik-bisik. Mereka mencoba ikut berspekulasi tentang menghilangnya Ranti yang merupakan salah satu dari pelayan diwarung ini.

Susi berdiri mematung. Ia mendengar semua pertengkaran itu, entah mengapa ia merasakan jika ada yang tidak beres dengan warung sate dan juga rendang Padang milik majikannya, apalagi ia baru saja diganggu oleh makhluk mengerikan saat dikamar mandi tadi.

Ia berjalan masuk kewarung melalui pintu penghubung. Ia menghampiri Silvi dan juga Rindu untuk membantu menyelesaikan pesanan.

Rama majikannya masih bertengkar dengan orangtua Ranti, sedangkan mereka bertiga terpaksa melanjutkan pekerjaannya, meskipun hati mereka masih dipenuhi rasa takut dan juga penasaran akan apa yang sebenarnya terjadi pada Ranti.

Jika Ranti tidak pulang kerumah, lalu kemana ia perginya? Bukankah saat terakhir malam itu ia bersama majikan mereka, yaitu Nadira.

"Kalian merasa ada yang aneh gak, sih?" tanya Rindu tiba-tiba, sembari membungkus pesanan untuk pelanggan yang diluar.

Silvi dan Susi saling pandang. Bukankah tadi Silvi juga bertanya hal yang sama pada Susi?

"Bu, saya tidak tahu dimana anak ibu, karena saat itu saya pergi keluar kampung untuk mencari karyawan tambahan," Rama mencoba membela dirinya.

"Pak! Kamu yang membawa anak saya langsung daei rumah saat berpamitan untuk bekerja diwarung ini, maka kamu yang harua bertanggungjawab atas dirinya, jangan lepas tangan donk!" ibu Ranti semakin bersitegang. Ia tak ingin Rama terus mengelak.

Rama merasakan kepalanya sangat pusing. Ia sebenarnya tidak tahu dimana keberadaan sang gadis, tetapi keluarga itu terus saja menyudutkannya.

Braaaaak....

Meja digebrak oleh pria paruh baya itu. Tatapannya sangat penuh kekhawatiran. "Panggil istrimu!" hardiknya dengan begitu lantang.

Seketika Rama yang bertubuh ceking itu ketakutan menghadapi ayah Ranti yang pastinya lebih tinggi dan juga tegap dibanding dengan dirinya.

Ia melirik kepada Silvi yang saat ini sedang menyiapkan pesanan. "Silvi! panggil ibu, sekarang!" titah Rama kepada gadis tersebut, yang dijawab dengan anggukan

"I-iya Pak. Sekarang, ya?" tanyanya dengan gugup.

"Besok! Ya sekarang, buruan!" hardiknya dengan kesal. Ia seolah ingin terlihat sangar untuk dapat ditakuti.

Silvi ketakutan. "Rin, siapkan pesanan untuk sate 5 porsi, ya" pintanya pada sang sahabat. Ia bergegas menuju kamar sang majikan yang saat ini sedang berbaring manis dikamarnya yang bergelimang uang.

1
Ajeng Sripungga
Luar biasa
V3
Like + Hadiah Bunga + Vote sdh meluncur di akhir Bab 😘😘
V3
laach ... dh HBS ja cerita nya ,,,, akhirnya Nadira mati jg di tangan peliharaan nya sndri.
mati dalam keadaan Kusnul Khotimah.
semoga kita semua nya di jauhi dr perbuatan syirik , keji dan mungkar 🤲 Aamiin Yaa Rabbal Allamiin 🤲
❤Lembayung Jingga❤: aamiin...
total 1 replies
V3
duuuh .... aku ikut deg degan nih ,,, berharap Silvi dkk dpt selamat dr Iblis Nadira 😱😱😱
naas bgt nasib nya Rama , akhirnya mati di tangan bini nya dh keji bersama selingkuhan nya 🤦
mayat orang di bilang barang , jd barang dagangan 🤣🤣🤣
Leona Night
ih ngeri
Leona Night
kayak kena penyakit kelamin
Leona Night
Mau aja sama rama yang mata keranjang
Leona Night
ngeri
Leona Night
kasihan Ratu
Leona Night
mereka apes kerja di sana
Leona Night
daging siapa lagi itu
Leona Night
semoga selamat gak jadi tumbal
Leona Night
jadi rendang
Leona Night
semoga silvi selamat
Leona Night
kasihan lia
Leona Night
kasihan ayah ibu ranti
Leona Night
bau anyir pelaku tumbal...ih ngeri
Leona Night
tumbal tersamar seperti serangan macan
Leona Night
Semoga kekepoan Silvi tidak menjebaknya jadi korban berikutnya
Leona Night
nadira jadi lupa daratan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!