Terjebak Di Tubuh Gadis Lemah

"Tetap berjaga disekitar hutan itu tanpa di ketahui pihak kepolisian, kalian harus melindungi carla, rian dan willy apapun yang terjadi" ucap liam dalam panggilan telfon.

"Baik tuan"

Liam mengakhiri panggilannya dengan petinggi mafiosonya yang baru saja melaporkan situasi saat ini di area sekitar lokasi perkemahan dan situasi disekitar markas gold dragon.

"Bagaimana situasi disana liam? Apa rian dan willy baik-baik saja?" tanya demian ayah willy selaku tangan kanan kepercayaan liam di black fire sekaligus sahabat baiknya.

Liam, demian dan martin adalah tiga sekawan yang sudah menjalin persahabatan kurang lebih 30 tahun lamanya.

Liam sengaja mengangkat demian sebagai tangan kanannya karna hanya demian yang bisa menghentikannya juga menegurnya jika dia mengikuti jalan yang salah juga melakukan hal yang merugikan baginya.

"Musuh melesatkan tembakan ke arah willy saat dia sedang bersama seorang gadis yang mungkin temannya di tempat musuh bersembunyi dari pantauan mafioso kita dan mafioso martin ".

"Maksudmu musuh tau willy adalah putraku?" Demian terkejut sembari mengepalkan tangannya.

Liam menggelengkan kepalanya, dia yakin musuh tidak akan pernah tau identitas willy karna dia juga melindungi identitas willy sama seperti dia melindungi identitas rian dari musuh. Itu liam lakukan karna dia sudah menganggap willy seperti anak kandungnya sendiri.

"Lalu kenapa musuh bisa mengarahkan tembakan pada willy jika mereka tidak tau sesuatu tentang willy?"

"Tidak mungkin mereka melesatkan tembakan tanpa mengetahui siapa target mereka" ujar demian.

"Aku yakin musuh tidak tau tentang willy, tapi aku juga penasaran kenapa mereka melesatkan tembakan pada willy" ucap liam.

"Aku harus ke sana sekarang, mungkin musuh akan melakukan hal yang lebih dari kejadian tadi"

Dengan cepat liam menahan tangan demian lalu memberikan isyarat dengan gelengan kepala.

"Tidak, jangan bertindak gegabah untuk saat ini demian, sekarang pihak kepolisian sedang berjaga dan mengamankan hutan itu juga lokasi perkemahan rian dan willy" Liam berusaha menahan demian.

"Tapi"

"Tenangkan dirimu, sekalipun musuh menyerang, pasti putra kita dan carla bisa mengatasinya"

"Kau lupa mereka seganas apa saat melawan para musuh yang dulu ingin membunuh mereka saat musuh berhasil mengetahui mereka putra putri kita bertiga?" sambung liam berusaha membujuk demian.

"Hah" Demian menghembuskan napasnya dengan kasar, dia berusaha mengendalikan emosinya setelah mendengarkan ucapan liam.

Sedangkan di lokasi perkemahan, situasi masih aman sampai saat ini, pihak kepolisian benar-benar mempertaruhkan nyawa mereka demi melindungi para guru dan semua siswa.

******

Pagi harinya semua guru dan siswa langsung berkemas dan bersiap untuk pulang, bus yang semalam sempat mogok juga sudah bisa di gunakan kembali.

Perkemahan kelas 3 angkatan tahun ini benar-benar kacau karena kejadian yang sama sekali tidak pernah terduga akan terjadi dan ternyata hari ini adalah hari ulang tahun ryn, tapi tidak satu pun orang tau akan hal itu.

"Ryn" seseorang berteriak memanggil nama ryn sehingga semua pandangan tertuju pada pria yang sedang berlari ke arah ryn.

Ryn terkejut melihat mark tiba-tiba muncul di lokasi perkemahan saat semua bersiap naik ke bus untuk pulang.

"Kenapa dia ada disini?" batin ryn sangat malas.

Semua orang tanpa terkecuali pihak kepolisian langsung menunduk menyambut kehadiran mark.

Semua tau siapa mark dan betapa berpengaruhnya mark di negara ini, apalagi mark adalah pemilik Infinity High School.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya mark sangat khawatir sembari memegang kedua sisi pundak ryn setelah ia tiba dihadapan adiknya.

"Kenapa tidak menghubungi kakak saat kejadian itu terjadi?"

"Kamu sendiri yang bilang akan menghubungi kakak jika kamu butuh bantuan, tapi kenapa kamu tidak melakukannya semalam? Apa kamu tidak membutuhkan bantuan kakak?" sambung mark tak habis pikir.

Semua orang terdiam, sedangkan ryn merasa malu karna berpikir mark cukup berlebihan, tanpa dia sadari, mark bertanya seperti itu karna dia sayang dan takut terjadi sesuatu yang buruk pada adik kesayangannya.

"Tolong hentikan, kita jadi pusat perhatian" ucap ryn menyembunyikan kekesalannya.

Carla menyunggingkan senyum tipisnya, dia tidak menyangka ryn sangat dimanja oleh kakaknya.

Karna tidak ingin menjadi pusat perhatian, ryn langsung mengajak mark masuk ke dalam mobil milik mark dan langsung mengajak mark pulang.

Guru dan semua siswa juga masuk ke dalam bus kemudian bus berjalan pergi meninggalkan hutan itu.

"Tapi kamu baik-baik saja kan?" tanya mark kesekian kalinya dalam perjalanan pulang.

"Aku baik-baik saja, apa mama tau hal ini?" jawab ryn kemudian bertanya pada mark.

"Mama gk tau, sebaiknya jangan kasi tau hal ini pada mama, dia pasti akan syok dan tidak akan mengizinkan kamu melakukan apapun ke depannya" ucap mark.

Ryn menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Hari ini cuacanya sangat bersahabat" gumam ryn masih bisa didengar oleh mark.

"Jangan bilang kamu lupa kalau hari ini..." ucapan mark disela ryn.

"Seharusnya aku yang mengatakannya" ucap ryn dengan tatapan malas.

"Jangan bilang kalau kakak lupa membawakanku hadiah" sambung ryn.

"Hei, mana ada kakak lupa?"

"Selamat ulang tahun adik kesayangan kakak, selamat bertambah usia, semoga sehat selalu dan panjang umurnya, semoga apa yang kamu inginkan serta kamu cita-citakan bisa kamu gapai kedepannya" Mark memberikan ucapan selamat dengan ketulusan hatinya berharap yang terbaik untuk adik kesayangannya.

"Makasih, tapi aku punya beberapa permintaan yang mungkin bisa kakak jadikan hadiah untuk hari yang spesial ini" ucap ryn kemudian mark melepaskan pelukannya.

"Apa itu? Katakan saja dan akan kakak kabulkan apapun permintaanmu" tanya mark tanpa ragu dan berpikir panjang.

"Yang pertama aku ingin kakak kirim hadiah untuk semua anggota polisi yang telah mengamankan dan melindungi aku dan semua orang di lokasi perkemahan semalam"

Mark menautkan kedua alisnya, dia terkejut walaupun dia tau ryn sejak kecil memang suka berbagi.

"Kenapa harus kirim hadiah ke mereka" tanya mark kebingungan bercampur penasaran.

"Kirim saja, katanya mau turuti semua permintaanku" ucap ryn.

"Oh ya, terutama polisi bernama andres orlando, kakak harus memberikan dia hadiah yang lebih dari yang lainnya"

"Ya ya ya, kakak akan mengirimkan hadiah untuk mereka, trus apalagi permintaanmu?"

"Yang terakhir aku ingin kakak mengirimkan hadiah untuk ketiga teman sekelas ku, nama mereka carla husein, willy tristan sama rian polan, hadiahnya hampers aja terserah hampersnya isi apa"

Mark menggelengkan kepalanya mendengarkan keinginan random dan tak terduga dari sang adik.

"Aneh, bukannya orang yang ulang tahun yang dapat hadiah, ini malah orang yang ulang tahun yang kasi hadiah sama orang lain" ucap mark kebingungan dengan permintaan adiknya.

Jack yang mengendarai mobil di depan menahan tawanya mendengarkan ucapan mark.

"Selamat ulang tahun nona, semoga semua hal yang baik datang menghampiri anda" ucap jack memberikan ucapan selamat.

"Makasih, semoga hal itu juga menghampirimu"

Mark tersenyum mendengarkan hal itu, ternyata dia salah paham dengan mengira adiknya sudah berubah sikap seperti orang asing, tapi sekarang dia senang melihat ryn bersikap seperti ryn yang dia kenal.

Namun tanpa mark ketahui. Sebenarnya sikap ryn barusan hanya mengalir terjadi dengan sendirinya.

Sepertinya sisa-sisa kepribadian ryn yang asli masih membekas di dalam tubuhnya. Ryn melakukannya tanpa dia sadari.