*Harap bijak membaca. novel ini mengandung cerita dewasa*
Kisah cinta antara Alaska dan Kejora yang diawali dengan perjodohan
Alaska mahasiswa kedokteran tingkat akhir di Universitas terkenal di Bandung yang Gaul, ganteng dan terkenal, banyak gadis yang mengejarnya tetapi agak arogan dan dingin atau cuek dipaksa menikah dengan dengan seorang gadis 19 tahun yang tidak dia kenal sebelumnya bernama Kejora gadis dari Bali yang seorang anak pesantren yang lemah lembut, cantik dan mempunyai mata yang indah dan kulit yang putih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai cemburu
Pagi itu Kejora ke kampus diantar Aska
seperti biasa pria itu tak banyak bicara, bahkan Kejora tak diperbolehkan menyetel musik dalam mobil.
sehingga suasana begitu senyap.
terlebih lagi Aska membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, Ia sangat terburu - buru harus ke rumah sakit karena ada pasien yang membutuhkan pertolongannya.
Wajah pria itu terlihat serius, jika sudah menyangkut pekerjaan. Aska tidak bisa main - main
Terlebih lagi tugasnya berkaitan dengan nyawa seseorang
Aska menghentikan mobilnya tepat di depan kampus Kejora
"Terima kasih, kak!" ucap Kejora seraya membuka pintu mobil Aska
"Ra!" Panggilnya yang membuat Kejora kembali menoleh.
"ini buat kamu"Aska memberikan beberapa lembar uang berwarna merah kepada Kejora
" Uang? Buat aku? Kejora menatap heran kearah Aska
"iya, sudah jangan banyak bicara lagi, buruan keluar, aku sedang buru - buru" Ucapnya dengan nada datar.
Kejora yang masih heran akhirnya keluar dari mobil dengan terpaksa.
Kenapa kak Aska tiba - tiba ngasih uang? Kejora masih memegang uang yang diberikan Aska dengan bengong.
"Kejora"
"gojreng... gojreng.. "
teriak dia gadis dari dalam kampus yang membuat Kejora langsung membalikkan badannya.
"Yasmin, Gadis!" Kejora langsung menghampiri kedua sahabatnya itu.
"Lo diantar siapa Ra? tanya Yasmin setelah Kejora sampai di hadapannya
" Eeeeeem.... itu tadi kak Aska"
"Pacar lo?" kini giliran Gadis yang bertanya.
"Bukan", jawab Kejora cepat tapi dalam hatinya ingin mengatakan dia suami gue
" Oo ya udah, masuk yuk!" Yasmin dan Gadis menarik tangan Kejora untuk segera masuk ke kampus
Ketiga gadis itu berjalan bersama, namun tiba - tiba langkah Kejora terhenti ketika melihat seseorang pemuda memakai jeans hitam dan almamater sama dengan dirinya
"Bara!" panggil Kejora yang membuat Bara dan Brian seketika menoleh kearahnya.
kedua pemuda itu muncul dari parkiran kampus.
sebenarnya Kejora masih merasa gak enak dengan Bara atas kejadian kemarin. oleh karena itu sekarang ia ingin meminta maaf
"Bara, sorry ya atas kejadian kemarin" ucap gadis itu setelah Bara dan Brian berdiri di hadapannya.
"wait! ada apa ini diantara lo berdua" Yasmin menunjuk ke arah Kejora dan Bara bergantian
"Biasa aja telunjuk lo, jangan kepanjangan begitu" protes Brian seraya menepis jari telunjuk Yasmin
"Kepanjangan gimana? orang dah ukuran dari sononya segini. dasar lo aja belut sawah yang hobinya nyaplok omongan orang" kesal Yasmin
"Bara, gue bener - bener minta maaf atas kejadian kemarin" ucap Kejora lagi masih dengan perasaan gak enak
"Gak apa - apa Ra, tapi beneran kemarin lo pulang duluan? sama siapa? tanya Bara dengan mata menatap kearah gadis cantik itu
" eeem kemarin gue dapat telpon harus pulang cepat makanya, trus gue naik taksi"
"padahal kemarin nyokap gue seneng banget ketika gue bilang ada temen gue yang dari Bali ikut kesana"
"duuuh, gue jadi merasa gak enak sama nyokap lo nih" ucap Kejora sambil meremas jarinya.
"Tapi lo mau kan pulang dari kampus nanti ikut gue ke rumah sakit siapa tau aja bisa nambah imun nyokap gue karna bisa nostalgia masa kecilnya di Bali"
"Dah lo ikut aja Ra! udah panggilan dari calon mertua tu!" Yasmin menyenggol tangan Kejora dengan terkekeh
"Bara harusnya lo ngajak gue bukan Kejora pasti imun nyokap lo naik drastis" celetuk Gadis
"Dih, bukannya imun yang naik, malah tensi yang naik drastis liat lo" timpal Yasmin yang membuat mereka tertawa ringan
"Gimana Ra? tanya Bara lagi wajah pria itu dengan penuh harap.
" Eeemmm, ok deh" jawab Kejora dengan berat hati.
Ia merasa tidak enak untuk menolah
...****************...
Sesuai dengan apa yang mereka bicarakan tadi setelah jam kampus selesai Kejora terpaksa kembali ikut berama Bara untuk menjenguk ibunya yang sakit
Setelah tiba dirumah sakit Kejora mengikuti langkah Bara untuk masuk kedalam ruangan dimana ibunya dirawat
"ayo Ra," Bara mengajak Kejora masuk
"Hallo ma, lihat ni Bara datang dengan siapa" ucap pemuda itu setelah masuk ke dalam ruangan.
terlihat seorang wanita paruh baya tidur diatas branker pasien.
Namun, wanita itu tidak sendiri ia ditemani seorang wanita berpakaian kantor sedang duduk diatas sofa.
wanita cantik itu segera bangkit saat mengetahui kedatangan Bara
"Wuiiih liat ni Mah! dia dateng sama pacarnya nih mah" celetuk wanita cantik berambut panjang itu sambil menunjuk ke arah Bara dan Kejora
"Viona gak boleh gitu ah, nanti Kejora malu, eh namanya Kejora kan?" tanya wanita paruh baya bernama Dina itu.
"Viona?" Kejora seperti pernah mendengar nama itu.
"Iya tante nama aku Kejora" sambil berusaha mengembangkan senyum.
"Sorry ya Ra, kak Viona orangnya memang suka ceplas - ceplos. Makhluk kelamaan menjomblo" timpal Bara
yang seketika membuat kakak perempuannya kesal.
"Idih, mentang - mentang sudah punya gebetan"
"permisi! maaf ya bu, dokter mau memeriksa keadaan pasien dulu" ucap seorang suster seraya masuk ke ruangan itu.
Tak lama kemudian, muncul seorang pria yang menggunakan jas dokter serta stetoskop yang bergantung di lehernya
Seketika mata Kejora membulat ketika melihat pria bertubuh kekar itu.
Aska mengarahkan pandangannya pada Kejora yang berdiri disamping Viona.
Pria itu menatap intens kepada Kejora, tetapi malah Viona yang kelihatan salah tingkah.
"Hai, Aska! sapa Viona dengan senyum merekah.
Kejora menoleh kearah wanita cantik itu.
"Hai Vi, apa kabar?" balas Aska
tapi sorot mata pria itu masih tertuju ke arah Kejora
"Kabar baik Ka, rasanya lama banget kita gak ketemu" Viona melangkah kearah Aska
"Iya, maaf aku periksa ibu kamu dulu ya!" Aska mendekat kearah branker yang ditiduri oleh Dina
"Duh, Viona.... Viona kenapa kamu dulu putus sama nak Aska padahal mama sudah senang mau dapat menantu seorang dokter"
Deg
seketika Kejora merasa gak nyaman Viona kakak Bara adalah mantan Aska
"Do'akan saja ma semoga saja bisa balik lagi, sampai sekarang Gala belum nikah kok" timpal Viona
Kejora meremas sendiri jarinya entah kenapa ia merasa kesal mendengar ucapan Viona
Aska tidak menanggapi ucapan Viona, pria itu berusaha tetap profesional melakukan tugasnya dengan baik
"Keadaan tante sudah membaik, mungkin besok tante sudah bisa pulang" ucap Aska setelah selesai memeriksa keadaan Dina
"terimakasih nak Aska, nanti kalau ada waktu mainlah ke rumah, gak apa - apa walaupun nak Aska sudah putus sama Viona" ucap Dina penuh harap.
"iya Terima kasih tan, saya permisi dulu" Aska kembali berjalan kearah pintu dan diikuti oleh seorang suster.
Namun sebelum keluar Aska menolehkan wajahnya ke arah Kejora yang sedang menundukkan wajahnya".
"Cieee yang sudah ketemu mantan, dag dig dug gak? ledek Bara kepada kakaknya.
"bukan dag dig dug lagi, tapi sudah kaya gempa" balas Viona dengan bibir kembali tersenyum
Kejora sudah bisa membaca kalau Viona masih menyukai Aska
Triiiing!
Ponsel Kejora berbunyi pertanda ada pesan masuk
Gadis itu segera membukanya
Aska : ke ruangan aku sekarang!
Gadis itu mengabaikan pesan dari Aska
triiiing!
ponsel Kejora kembali berbunyi bahkan kali ini tidak hanya sekali tapi lebih dari sepuluh kali
Aska : keruangan aku sekarang atau kalau tidak aku yang kesana dan membawamu keluar!
pesan yang dikirim terakhir setelah sepuluh pesan.
"Bara kayanya aku harus pulang duluan deh" ucap Kejora dengan sedikit ragu
"lhoh kenapa ra? Bara langsung menatap kearahnya
" Kebetulan mama aku ada disini jadi sekalian aku mau diajak pulang bareng"
"ya udah aku antar sampai ke depan, sekalian aku ketemu sama mama kamu"
"Gak usah! aku bisa sendirian, maaf ya tante, kak Viona aku pulang duluan" pamit Kejora sebenarnya dia merasa gak enak kepada Bara dan keluarganya.
"Terima kasih nak Kejora sudah jenguk tante"
"iya tan, semoga tante lekas sembuh, aku pamit dulu ya"
"Hati - hati nak Kejora!"
Kejora berjalan kearah ruangan Aska tempat itu sudah terlihat sepi tak ada antrian pasien di sana.
sepertinya jam kerja Aska sudah selesai
Gep!
Kejora melonjak kaget saat tangannya tiba - tiba dipegang oleh seseorang yang berdiri disampingnya
"Kak Aska! "
"Ayo masuk!"
Aska langsung menarik Kejora masuk ke ruangannya.
seperti kemarin Aska menutup gorden, jendela juga pintu.
"Kak Aska kenapa nyuruh aku kesini?"
"Kamu kenapa berada di ruangan tadi? bukannya menjawab Aska malah balik bertanya
"Aku cuma mau menjenguk mamanya Bara" jawab Kejora
"Ada hubungan apa kamu sama dia?" tanya Aska kembali
Pria itu maju perlahan kearah Kejora yang berdiri di depan pintu
Gadis itu mundur Aska semakin mendekat sampai punggung Kejora nempel pada pintu
Aska menatap intens kearah Kejora yang berwajah tegang.
ia mengurung tubuh Kejora dengan tangan kekarnya, jarak mereka begitu dekat
"aku sama Bara cuma berteman" jawab Kejora mulai gugup
"Benar hanya teman?"
"memang masalah? kak Aska juga punya teman kenapa aku gak"
"Masalahnya apa?"
"masalahnya kamu itu istriku"
maaf ya cuma koreksi dikit