Bagaimana perasaan mu jika atasan mu tiba-tiba mengajak mu menikah ?
Syok tentu nya , hal itu juga dirasakan oleh wanita cantik bernama Renjana Ayudhisa atau yang biasa dipanggil Echa .
"Ayolah Cha , menikahlah denganku .. akan ku limpahi hidupmu dengan kekayaan ku" - Pandu Aksara Malik
"Daripada menikah dengan anda lebih baik saya menjadi perawan tua "- Renjana Ayudhisa
Bagaimana kisah kehidupan keduanya ? Lika-liku apa yang harus mereka hadapi ?
Simak kelanjutan ceritanya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12 .Tawaran Menikah
"Gara. . Batalkan semua jadwal ku hari ini , saya ingin pulang lebih awal ". Titah Pandu tegas
"Tapi bos , anda masih memiliki satu lagi klien penting hari ini ", ucap Asisten Gara
"Kau saja yang tangani , mood ku rusak gara-gara pria tulang lunak tadi ". Kata Pandu lalu menyambar jas nya dan berjalan keluar dari gedung perusahaan .
Asisten Gara mendesah pelan .
.
Pandu melajukan mobilnya menuju apartemen Echa . Sesampainya disana ia langsung menekan bel yang ada disamping pintu . Tetapi sudah lima kali ia menekan bel tapi tak kunjung dibukakan pintu , membuatnya semakin jengkel .
Pandu langsung merogoh ponsel yang ada disaku celana nya dan mencari nomor telepon Echa . Kemudian ia menekan tombol memanggil .
"Halo Pak Pandu .." sapa Echa dari seberang telepon
"Dimana kamu ? Saya ada didepan pintu apartemen mu ". Ucap Pandu to the point
"Saya dirumah sakit pak ", sahut Echa
"Sharelok , saya kesana sekarang ". Perintah Pandu
"T-tapi pak -" belum selesai Echa berbicara Pandu sudah mematikan sambungan teleponnya .
ting ..
Echa mengirimkan pesan maps rumah sakit , Pandu segera memasukkan kembali ponsel nya setelah melihat pesan itu .
Setelah itu ia kembali ke basement tempat parkir dan segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit .
Tak sampai satu jam , mobil yang dikemudikan Pandu sudah sampai pelataran rumah sakit . Ia bergegas keluar dan segera menemui Echa .
Disana ia langsung bertanya pada suster dimana letak kamar adik Echa , kebetulan Pandu mengetahui nama lengkap Mitha . Setelah suster menyebutkan kamar ruang rawat Mitha , buru-buru Pandu melangkahkan kakinya kesana .
Tokk...
Tokk ...
Pandu mendorong pintu ruang rawat Echa .
"Aakhhh .." teriak Mitha terkejut saat melihat ada seseorang masuk padahal dirinya baru saja akan mengganti bajunya dengan baju khusus pasien dan hanya tinggal piyama atas nya saja yang akan ia pakai tapi tiba-tiba ada pria masuk .
"Pak Pandu .." ucap Echa juga ikut terkejut dengan kedatangan Pandu
Pandu langsung memutar tubuh nya .
"Sial!" umpat Pandu lirih
Buru-buru Echa membantu Mitha memakai bajunya , setelah itu ia menghampiri Pandu .
"Pak .." panggil Echa seraya menepuk pelan bahu Pandu
"Ikut saya sekarang " , ucap Pandu lalu menarik tangan Echa tanpa membalikkan badannya .
"Eh pak mau kemana ?"
Pandu tak menggubrisnya , ia terus menarik tangan Echa dan membawa nya ketaman yang ada dibelakang rumah sakit dan meminta Echa untuk duduk dikursi panjang yang ada dibawah pohon rindang .
"Duduk !" titah Pandu , Echa menurut dan langsung mendudukkan dirinya dikursi tersebut .
"Bapak ngapain kesini ?" tanya Echa
Pandu menarik nafas panjang sebelum memulai berbicara .
"Cha , saya butuh bantuan kamu .." ucap Pandu
Echa mengerutkan kening nya . Tumben sekali atasannya ini minta bantuan , padahal dia paling gengsi kalo bilang tolong . Pikir Echa
"Bantuan apa pak ?"
Pandu kembali menarik nafas panjang , sebenar nya berat untuk ia berbicara seperti ini .
"Cha .. Menikahlah dengan ku ". Ucap Pandu
Echa terdiam mencerna ucapan Pandu , sebelum akhir nya tawa nya pecah .
"Hahaha , bapak ngelindur yaa ?"
"Ck! Aku serius Cha .." Pandu menarik kedua tangan Echa dan menggenggamnya erat .
"Ayolah Cha , menikahlah dengan ku akan aku limpahi dirimu dengan harta kekayaan ku ". Kata Pandu serius dan matanya menatap dalam wajah cantik Echa .
Sontak Echa menghentikan tawa nya dan balik menatap Pandu .
"Pak maaf .." ucap Echa lalu menarik tangannya dari genggaman tangan Pandu
"Daripada menikah dengan bapak, lebih baik saya menjadi perawan tua ". imbuh nya
Pandu membulatkan matanya mendengar penolakan Echa . Baru kali ini ada wanita yang berani menolak pesona nya .
"Tapi Cha , saya benar-benar butuh bantuan kamu buat saya nikahi . Jika tidak warisan kebun teh yang ada dijawa batal jadi milik saya ". Ucap Pandu
"Lah , apa hubungannya warisan kebun teh dengan saya pak ?"
Pandu berdecak sebal lantaran Echa tak kunjung paham maksud nya .
"Kakek saya memberikan waktu sampai bulan depan, jika saya gak segera bawa calon istri . Perkebunan teh milik kakek yang ada dijawa bakal batal jadi milik saya ". Ucap Pandu menjelaskan .
Echa menganggukkan kepala nya paham .
"Pak , bapak kan udah kaya . Penerus perusahaan MM Grup , kenapa masih pengen milikin perkebunan teh punya kakek anda ?"
"Ya gapapa kan Cha buat nambah kekayaan ". Sahut Pandu
"Buat apa nimbun kekayaan pak , orang harta sebanyak apapun gak dibawa mati kok".
Skakmat !
Echa berhasil membungkam mulut Pandu . Jujur saja jika sudah membahas hal seperti itu bisa dipastikan Pandu akan kalah telak omongan , karena selama ini yang ia tahu hanyalah berbisnis dan mengembangkan bisnis nya .
"Iy-iya emang sih Cha , tapi apa salahnya kita memperbanyak kekayaan untuk diwariskan pada anak-cucu kita nanti ". Ucap Pandu beralibi
"Jadi mau tidak kamu saya nikahi , cuma selama satu tahun saja Cha pernikahan kita . Nanti bikin surat perjanjian pra-nikah jika kamu tak percaya sama saya ".
Echa terdiam berpikir sejenak .
"Apa yang bakal Pak Pandu kasih ke saya , jika saya mau menikah dengan anda ?" tanya Echa
"Bukankah sudah saya katakan tadi , Saya akan limpahi hidupmu dengan kekayaan yang saya miliki ". Ujar Pandu jumawa
Bukankah lumayan jika mau menikah dengan Pandu , hidup Echa bakal terjamin tanpa harus bersusah payah kerja . Tak apa kan sekali-kali menjadi wanita matre ? pikir Echa
"Baik lah saya mau menikah dengan bapak , asal ada perjanjian hitam diatas putih". Kata Echa
"Oke , nanti saya akan minta Gara buat perjanjian itu ". sahut Pandu
Apa ? Asisten Gara yang akan membuat surat perjanjian itu ? Tidak !, itu sama saja orang itu akan tau jika ia menikah dengan Pandu .
"Jangan Asisten Gara pak , bapak sendiri saja yang buat ". Ucap Echa
"Kenapa ? Dia orang kepercayaan ku . Kau takut jika dia mengetahui tentang perjanjian kita ?" tebak Pandu
Echa menganggukkan kepala nya .
"Tenang saja , Gara tak akan membocorkan hal itu pada siapapun ". Ujar Pandu meyakinkan
"Ya sudah , terserah bapak saja ".
"Jadi deal kita menikah ? Bulan depan siapkan mentalmu kita bertemu keluarga besar ibu Sari yang ada dijawa ".
"Apa ??" pekik Echa terkejut .
Bertemu keluarga besar nyonya Sari ? Tidak , Echa tidak siap .
Pandu menganggukkan kepalanya mantap .
"Saya kok jadi ingin mundur saja ya pak .." ucap Echa sendu , tiba-tiba tingkat kepercayaan dirinya menguap entah kemana setelah mendengar akan dikenalkan pada keluarga besar Nyonya Sari . Dia yang notabene nya anak keluarga broken home yang tinggal dipanti asuhan merasa kecil diri jika dihadapkan dengan keluarga terpandang dan juga terhormat seperti keluarga Pandu .
Apa nanti setelah itu ia juga akan dikenalkan oleh keluarga besar tuan Matheo juga ?
Pandu menarik tangan Echa dan menggenggam nya .
"Tenang , ada saya .. Semua akan baik-baik saja ".
.
.
.
