NovelToon NovelToon
Dia Yang Mencintaiku

Dia Yang Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Bullying di Tempat Kerja
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lovely 12345

Cerita cinta tentang anak SMA yang terjadi karena tindakan bullying terhadap Hani si siswi gendut tapi manis dan cantik.
Nindy yang merasa mudah memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari Hani. Sengaja meminta ganti rugi kepada Hani atas kerusakan HP yang tidak Hani lakukan.
sejak saat itu Hani menjadi target pembullyan, beruntunglah Hani ada seorang kakak kelas Yang mau menolongnya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovely 12345, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membasmi Tikus Got

Kediaman Brawijaya

Saat ini ayah Danu sudah berada di ruang kerjanya. Dia mengumpulkan seluruh alat bukti yang bisa menjerat seluruh tikus got yang bersarang di sekolah miliknya. Saat ini duduk dihadapannya tangan kanannya serta satu orang perwakilan dari tim pengacara.

"Bagaimana Geri, persiapannya?", Tanya ayah Danu kepada Geri asistennya sekaligus tangan kanannya.

"Lapor tuan, untuk besok sudah saya siapkan seperti permintaan tuan. Dan ini juga sudah ada Bapak Leon yang akan mewakili dari tim pengacara kita", jawab Geri.

"Bagaimana pak Leon?", Tanya Ayah Danu.

"Baik tuan Danu, untuk Nindy kita bisa menjeratnya dengan dua kasus baik dari sisi tindakan bullying yang berujung kekerasan dan juga tindakan yang mengarah ke hal prostitusi. Sedangkan baik pak Tono maupun pak Angga, masing masing dari mereka sudah harus bersiap dipenjarakan karena keduanya bisa dijerat dengan kasus pengancaman dan perusakan alat bukti", jawab pengacara Leon panjang lebar.

"Bagus... Sangat bagus... Dan saya ingin untuk Nindy sebarkan kelakuan nakalnya ke seluruh platform media jadikan sebagai tranding selama 1 bulan berturut turut", ucap ayah Danu penuh emosi.

"Baiklah pak Leon terima kasih atas kerja kerasnya, saya harap besok pak Leon dan tim bisa memberikan performa terbaiknya", ucap ayah Danu.

"Baik tuan saya undur diri dulu kalau begitu", jawab Leon.

Lalu dijawab anggukan oleh ayah Danu.

"Geri, ada hal yang harus kamu urus selanjutnya. Mengenai sistem pertahanan data kita, apa kau tahu kalau orang ini bisa meretas seluruh akses data pribadiku dengan mudah?", Tanya ayah Danu dengan suara yang dingin. Sambil tangannya menyerahkan selembar foto anak muda yaitu Bimo.

Deg... Deg...

Kontan saja hal itu membuat Geri menjadi pucat pasi, bagaimana bisa data yang begitu terlindungi bisa dengan mudah diretas.

"Lalu apa kita harus ambil tindakan tuan?", Tanya Geri ragu ragu.

"Tidak selama dia tidak membahayakan cukup pantau saja. Dan kalau saatnya sudah tepat segera ajak dia untuk memperkuat tim IT kita. Kemampuan anak ini tidak biasa kita bisa memaksimalkan bakatnya di jalan yang baik. Dan jangan lupa rapihkan divisi IT kita agar kejadian seperti ini tidak lagi terulang", ucap ayah Danu.

Setelah berkoordinasi dengan Geri dan semua persiapan selesai. Geri segera undur diri dan mengurus kembali persiapan selanjutnya.

....

Di kamar Nindy

Saat ini Nindy sedang senang pasalnya uang untuk membayar servis hapenya yang mahal sudah terkumpul. Segera dia berencana untuk mengambilnya hari ini.

"Kok si cupu itu sampai sekarang gak ada kabar yah?", Monolog Nindy.

"Sialan tuh cupu kere gw kira bakal gampang dapet duit dari dia, eh... ternyata malah kabur.. si*lan. Lihat aja kapan pun gw ketemu tuh cupu bakal gw hajar lagi dia", ucap Nindy sambil duduk bercermin.

Lalu tiba tiba pandangannya teralihkan melihat tanda merah yang ada tepat di dadanya, bukan hanya satu tapi cukup banyak. Bahkan lebih mirip pola macan tutul.

"Ah.. sial.. klo inget pas lagi ngelayanin tamu kok gw berasa panas dingin lagi... Lagian om om itu pada ganas banget kayak gak pernah lihat susu aja", ucap Nindy tanpa merasa bersalah atau malu.

"Ah mumpung masih sore gw mau ke kounter dulu deh buat ambil hape gw", ucap Nindy.

Hari ini Nindy sungguh merasa bahagia karena uang jajan berlimpah ditambah bisa tebus hapenya.

....

SMA Rajawali

Suasana pagi ini entah mengapa tidak secerah seperti biasanya. Kehidupan di SMA Rajawali yang biasanya riuh redam dengan obrolan siswa, saat ini tidak terdengar baik baik saja. Entah firasatnya saja atau memang akan datang badai besar di tempat ini.

Di ruang kantor kepala sekolah, pak Angga dari pagi di sudah merasa gelisah.

"Perasaanku sungguh tidak enak, sebenarnya ada apa ini?", Monolog pak Angga.

"Apa jangan jangan tuan Danu tahu kalau data di tangannya sudah aku rubah sedikit?", batinnya.

"Sial kalau benar terjadi bisa gawat posisiku, semua gara gara si Tono gobl*k!!!", Batinnya emosi nampak di kepalan buku buku tangannya.

Kalau bukan karena pak Tono memegang kartu As pak Angga mungkin saja pak Angga tidak akan menghianati tuan Danu.

"Aaarrggghhh....", Geram pak Angga frustasi.

"Kalau bukan karena aku tahu di ruangan ini sudah dipasang kamera pengintai mungkin aku bisa lebih leluasa menangani masalah ini!", Batin pak Angga.

"Semoga saja tuan Danu tidak menyadarinya", batinnya kemudian.

.....

Sementara di ruang guru, pak Tono yang tidak tahu kalau tuan Danu adalah pemilik saham terbesar di sekolah ini. Merasa sudah di atas angin karena dia sudah berhasil mengancam pak Angga.

"Untung saja saya menyimpan kartu AS nya si Angga, lagian jadi orang lurus banget. Ngapain juga belain si Hani, mending juga saya tolongin si Nindy", batin pak Tono.

....

Nindy yang kebetulan hari itu sudah ada di kelasnya, kembali memamerkan hape mahalnya. Dengan bangganya dia berselfie menggunakan hapenya. Kemarin sore dia sudah menebus hapenya di kounter.

"Gila lu Nin, keren banget hapenya", tanya siswa 1 yang belum tahu kalau Nindy punya hape mahal.

"Ish... Norak lo dia juga udah beberapa minggu yang lalu dia belinya. Cuman kemarin emang gw juga gak lihat hape lu", tanya siswa 2 yang sok tahu.

"Kemarin itu hape dia pecah layarnya, iya kan Nin?", Tanya siswa 3.

"I... Iya.. makanya setelah service baru gw bawa lagi ke sekolah", jawab Nindy gugup.

"Setahu gw harga servisnya mahal, habis berapa lu buat servis?", Tanya siswa 3.

"Adalah yang pasti mahal dan bisa buat beli hape murah", jawab Nindy sombong.

Sementara di sudut lain kelas Nindy, dengan mata tajamnya namun seolah tak perduli Bimo menyunggingkan senyum jahatnya.

"Sekarang lu masih bisa tertawa tapi lihat saja nanti, gw yakin om Danu pasti akan memberikan pembalasan yang setimpal", batin Bimo.

"Gw harap lu akan merasakan kehancuran yang gak bisa lu bayangin, setelah apa yang lu buat baik ke adek gw dan korban lainnya", batin Bimo

Saat ini hati Bimo terasa panas, meski dia tahu pembalasan akan segera Nindy dapatkan. Sebisa mungkin dia harus bisa mengalihkan pikirannya, sepintas Bimo teringat akan Hani.

"Bagaimana kabar Hani yah?, Aku harus bisa mencarinya dan meminta maaf secara langsung. Atau nanti coba aku tanyakan langsung kepada om Danu", sambil berpikir Bimo terus mengetuk ngetukkan jarinya.

\=\=\=

TBC

1
Lovely 😍
Bantu Author dengan komentar di setiap bab nya yah kak 🙏 matur suwun sanget nggeh
Lovely 😍
Semoga kakak pembaca semua suka dengan karya author 🤲🙏
Lovely 😍
Mohon Bantu dukungannya kak 🥰🙏
jangan lupa berikan ulasan positif dan ikuti akun author yah kak 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!