NovelToon NovelToon
Balas Dendam Dahlia Dan Putranya

Balas Dendam Dahlia Dan Putranya

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Dahlia hidup dalam kenyamanan jauh dari orang-orang yang mengenal masa lalu kelamnya bersama putranya.

Tetapi suatu ketika tepat di hari penghargaan yang diadakan di negaranya, dia tiba-tiba melihat sosok yang tidak ingin Ia lihat selama-lamanya.

Lagi, sebuah kejadian tidak menyenangkan terjadi membuatnya harus kehilangan anaknya dan menggali kembali dan dalam hatinya yang sudah lama terlupakan.

SIAP MENGIKUTI ACARA BALAS DENDAM DAHLIA? YUK,, BACA!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Alan tidak Jenius

"Kalau begitu tanda tangani surat persetujuan adopsiku pada putramu!" Ucap Galang dengan suara yang begitu dingin. 

Dahlia langsung merasakan seluruh tubuhnya menjadi dingin.

Dahlia dengan cemas berkata, "A,, apa kau benar-benar orang yang berhati dingin? Bagaimana bisa kau--"

"Akan kuberikan waktu satu minggu untuk memikirkannya!" Tegas Galang pada perempuan di seberang telepon sebelum menutup panggilan telepon itu secara sepihak. 

Setelah menyimpan ponselnya, Galang tersenyum puas, "kita kembali ke rumah!" Perintah Galang pada sang sopir. 

"Apa?" Sang sekretaris terkejut, "Anda masih memiliki rapat dengan--"

"Undur rapat itu!" Perintah Galang membuat sang sekretaris dengan cepat mengambil iPadnya untuk melaksanakan perintah dari Galang. 

Maka mobil terus melaju sampai mereka tiba di tujuan dan sekretaris menemani Galang memasuki lift yang akan mengantar mereka ke unit apartemen milik Galang. 

Sambil berdiri dalam lift, sang sekretaris mengecek sebuah email yang baru saja masuk dan akhirnya berkata pada Galang, "penyelidikan mengenai lukisan Yang tempo hari Anda perintahkan telah keluar. Seperti yang dikatakan oleh Alan, lukisan itu palsu dan lukisan yang lain benar milik lukisan George."

"Apa?!" Galang terkejut, "jadi broker itu telah menipu kita?" Tanya Galang. 

"Benar, Saya akan menghubungi mereka untuk meminta pertanggungjawaban mereka atas apa yang terjadi," jawab sang sekretaris. 

Tatapan Galang langsung menjadi begitu dingin bersamaan dengan pintu lift yang telah terbuka hingga dua orang itu segera keluar dari lift dan pergi ke apartemen. 

Saat memasuki apartemen, Galang menghentikan langkahnya saat melihat Alan sedang memegang sebuah kemoceng ditemani oleh pelayan yang bertugas mengurus Alan. 

Alan membantu sang pelayan membersihkan rumah.

"Aku merindukan ibuku, kemarin aku memimpikannya sedang terluka," kata Alan pada sang pelayan. 

"Tuan muda jangan khawatir, saya selalu percaya apa yang kita mimpikan adalah kebalikan dari apa yang terjadi. Bagaimana kalau sekarang tuan muda tidur siang? Saya akan menyanyikan lagu pengantar tidur untuk--"

"Aku tidak bisa tidur, kemarin malam  juga hanya tidur beberapa jam saja. Apa kau punya obat tidur?" Tanya Alan pada sang pelayan. 

Sang sekretaris yang mendengar ucapan Alan langsung menatap Galang sambil berbisik pelan, "kondisinya akan memburuk jika terus seperti itu, dia perlu diperiksa oleh dokter," ucap sang sekretaris. 

"Perintahkan dokter datang kemari!" Perintah Galang pada sekretarisnya sebelum melangkahkan kaki mendekati Alan. 

Tap tap tap.. 

Begitu mendengar suara langkah kaki dari belakang, Alan langsung berbalik menatap Galang, wajah pria kecil itu tidak bisa menyembunyikan ketidaksenangannya pada Galang. Meski begitu, Alan sama sekali tidak memberontak dan hanya diam dalam rasa tidak sukanya. 

"Dokter akan memeriksa mu hari ini! Setelah itu temui aku di ruanganku!" Perintah Galang sebelum dia berjalan ke ruang kerjanya. 

Alan diam saja melihat kepergian pria itu sebelum akhirnya berbalik menatap sekretaris Galang yang baru saja selesai menelpon dokter. 

"Apa hari ini kau bertemu ibuku?" Tanya Alan. 

Sang sekretaris merasa sedih pada pria kecil di hadapannya, tapi dia menyembunyikan ekspresinya sambil tersenyum, "kami bertemu dengan ibumu. Dia baik-baik saja dan sempat menanyakan kabarmu," ucap sang sekretaris. 

"Kau bilang padanya kalau aku baik-baik saja kan?" Tanya Alan merasa cemas kalau ibunya mungkin akan sedih jika mendengar kabar buruk tentangnya. 

"Tentu saja aku berkata seperti itu," ucap sang sekretaris sebelum mendekatkan bibirnya ke telinga Alan, "hari ini jangan membuat Tuan Galang marah, besok pagi akan kuberikan ponselku secara diam-diam untuk mengirim pesan pada ibumu," kata sang sekretaris. 

Wajah Alan langsung berseri kesenangan mendengar ucapan sang sekretaris, pria kecil itu mengangguk dengan patuh, "tentu! Terima kasih banyak!" Kata Alan dengan suara yang pelan. 

Maka pria kecil itu menjalani pemeriksaan dokter dengan sangat patuh. Setelah dokter memeriksa Alan, dokter pun langsung pergi ke ruang kerja Galang untuk melaporkan hasil pemeriksaannya. 

Saat setelah berhadapan dengan Galang, sang dokter berkata, "kondisi putra Anda tidak terlalu baik, ada gangguan tidur yang disebabkan kecemasan. Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikirannya hingga membuatnya kesulitan tidur, ini mengakibatkan tekanan darahnya sangat rendah sehingga saya perlu memberinya beberapa resep obat."

Sang dokter menyerahkan resep obat pada sekretaris Galang sambil berkata, "putra Anda sangat mirip dengan anda, baik dari penampilan maupun cara berbicara dan--"

"Saya hanya perlu menebus obat ini di apotek, kan?" Kata Sang sekretaris menyela ucapan sang dokter, jangan sampai dokter itu malah membuat singa jantan menjadi marah dan malah melampiaskan amarahnya pada Alan.

Sang dokter mengangguk kikuk "Ya," jawab sang dokter. 

"Kalau begitu Saya akan mengantar anda," ucap sang sekretaris buru-buru membawa dokter tersebut keluar dari ruangan Galang membuat sang dokter merasa aneh namun dia tidak membantah dan hanya mengikuti arahan dari sekretaris Galang. 

Setelah dokter pergi, sang sekretaris kembali menghampiri Galang, "saya sudah menyuruh seseorang untuk menebus obat itu di apotek" ucap sang sekretaris. 

"Kenapa dokter itu berpikir kalau aku mirip dengan pria itu?" Ucap Galang merasa heran. 

"Sepertinya dokter itu sudah salah lihat, dia juga hanya asal sembarang berbicara seperti itu untuk mengambil hati anda karena dia pikir Alan adalah putra anda," kata Sang sekretaris yang jelas tahu kalau pria di hadapannya sangat tidak suka apabila dia dikatakan mirip dengan seseorang. Bahkan dikatakan mirip dengan ayahnya saja sudah membuat Galang menjadi sangat marah apalagi dengan seseorang yang tidak memiliki hubungan darah dengannya. 

"Lagi pula itu tidak penting, panggil Alan kemari," perintah Galang langsung membuat sang sekretaris keluar dari ruang kerja Galang dan menyuruh Alan menemui Galang. 

Begitu Alan tiba di ruang kerjanya, Galang memperhatikan pria kecil di hadapannya selama beberapa saat, tidak ada sesuatu pada pria kecil itu yang mirip dengannya kecuali tatapan matanya. 

'Anak ini sangat unik, dia juga sangat jenius, jadi Tentu saja dia harus memiliki pembawaan yang sama denganku,' pikir Galang dalam hati sambil membuka lacinya dan mengeluarkan sebuah kotak dari sana. 

"Hadiah untukmu," ucap Galang. 

Alan menyipitkan matanya menatap curiga ke arah kotak yang ada di hadapannya hingga membuat Galang tersenyum tipis, "bukalah," ucap Galang. 

Alan mengambil kotak itu dan melihat isinya, dia sangat terkejut saat mendapati dua set perhiasan di kotak itu, perhiasan perempuan itu membuat Alan menatap Galang dengan bingung. 

Untuk apa dia diberikan perhiasan perempuan?

"Salah satu diantara dua perhiasan itu asli, dan yang lainnya palsu, aku akan memberikannya pada ibumu jika kau bisa menebak perhiasan yang asli," ucap Galang membuat mata Alan menyipit. 

"Tidak perlu, ibuku tidak butuh perhiasan dari orang sepertimu," kata Alan sambil berbalik untuk meninggalkan tempat itu ketika ia melihat tatapan sekretaris yang berkedip ke arahnya. 

Alan pun langsung mengingat perjanjian antara dia dan sang sekretaris hingga pria kecil itu berbalik lagi melihat perhiasan dalam kotak. 

Galang mengangkat sebelah alisnya melihat Alan yang berubah pikiran, tapi dia tidak mengatakan apapun dan hanya memandangi Alan yang tampak menilai dua perhiasan di sana. 

Meski Alan sama sekali tidak menyentuh perhiasan itu, tetapi berkat keterampilan yang ia pelajari dari salah seorang teman ibunya di negara tempat ia dibesarkan, pria kecil itu dengan cepat mengetahui yang mana pernyataan yang asli dan mana perhiasan yang palsu. 

"Ini perhiasan asli," ucap Alan menunjuk perhiasan palsu yang ada di kotak. 

"Kau yakin?" Tanya Galang sambil mengangkat sebelah alisnya. 

"Ya," jawab Alan. 

"Baiklah, kau boleh pergi," kata Galang membiarkan Alan pergi dari sana hingga Alan segera meninggalkan ruang kerja Galang. 

'Ck, Kenapa dia mau memberikan perhiasan untuk ibuku?' gerutu Alan dalam hati yang tidak senang kalau ibunya mendapat perhiasan dari orang seperti Galang. 

Sementara di ruang kerja Galang, saat ini Galang menatap sekretarisnya, "pria itu bisa membedakan lukisan yang asli dan lukisan yang palsu, tapi tidak bisa membedakan perhiasan yang asli dan yang palsu," ucap Galang. 

"Anda tidak bisa menyamakan perhiasan dan lukisan, keduanya memiliki perbedaan yang sangat jauh," ucap sang sekretaris. 

"Bawa beberapa lukisan asli dan palsu, aku akan melihat apakah dia benar-benar memiliki kemampuan itu," perintah Galang.

1
SALSA Bila
lanjut
zahra ou
cari tahu aja pacar tiara saat itu. culik, sekap, siksa, 😄 masa org hebat tp oon. gk dslidiki dlu. buat apa pnya hrta n kuasa
Sugiharti Rusli
semua konspirasi si Tiara dan mamanya sih tante, yang benar Milda apa Wilda yah🙄🙄🙄
Ayesha Almira
mulai terkuak,
Aditya HP/bunda lia
mampus kau Tiara serapi apa kau menyimpan bangkai akhirnya akan tercium juga
Elok Pratiwi
tidak menarik ... mutar muter cerita nya
Elok Pratiwi
tidak menarik .... mutar muter aja cerita nya
Sugiharti Rusli
sepertinya pemecah keluarga mereka yah si Tiara dan ibunya sih, dia tega menjatuhkan sepupu dan bibinya sekalipun dengan dukungan si kakek yang dikendalikan,,,
Aditya HP/bunda lia
gak sabar banget pengen kebusukan si tiara cepet kebongkar
Ayesha Almira
sbntr LG kbsukan Tiara terbongkar...
Aditya HP/bunda lia
semangat bang sekertaris ayo ungkap kebusukan si tiara
Sugiharti Rusli
bagus juga sih yah si sekretaris berinisiatif melakukan tes DNA ke Alan dan Galang
Ayesha Almira
semoga seketaris Galang dpat mengungkap kejadian 5 THN lalu
Liswati Angelina
lanjut thooorr semangat 💪💪💪💪💪
Ayesha Almira
past syok Galang,dh ditipu ma tunangganya
Sugiharti Rusli
apa yang akan kamu lakukan Galang menerima kenyataan ini, masih dendam sama Dahlia dan Alan putra kandung kamu sendiri,,,
Aditya HP/bunda lia
Tuh ... Galang kamu kan jenius pasti mikir berarti yang tidur sama kamu malam itu bukan si tiara ..
Sugiharti Rusli
payah nih pengawal abal" keknya, loyalitasnya hanya karena sogokan
Aditya HP/bunda lia
awas kau terjebak pengawal mata duitan ...
Sugiharti Rusli
jiahh semua mau membajak pengawal nya Alan🙄🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!