Demi mempertahankan kedai roti peninggalan sang ibu, Alexa harus berurusan dengan rumit serta kakunya pria dingin yang menjebak nya dalam sebuah ikatan pertunangan.
Pria yang selalu tampil jutek itu justru perlahan menaruh perasaan karena sifat Alexa yang konyol,ceria, namun juga bijaksana, beberapa trauma masa lalu yang dialami oleh Lucifer justru membuat pria itu semakin tak ingin kehilangan Alexa, sang kekasih palsu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
I Hate You Mr. Lu!!
Satu Minggu berlalu,
Kedekatan Alexa dengan Madam Levin juga Nyonya Brigitta semakin nampak lengket, ketiga wanita itu bahkan kini telah menjadi penguasa di mansion milik Lucifer,
Tok tok tok
"Masuklah!"
Seorang pelayan tampak muncul dengan membawa baki berisi beberapa hidangan di atasnya.
"Maaf Nona! Nyonya Besar meminta supaya Nona menikmati santap pagi di kamar saja, bersama Tuan!"
"Ooh! baiklah! terima kasih Sisi!"
"Sudah menjadi tugas saya, Nona! saya permisi,"
Lucifer terdiam, ia hanya mampu memperhatikan gerak-gerik Lexa yang terus mengaplikasikan antiseptik sebelum akhirnya melilit serta merapikan kain kasa berwarna putih pada lengan kanannya.
Dia sungguh gadis yang telaten juga perhatian! kepanikan yang ia tampilkan saat itu, itu sama sekali bukan drama bukan? atau aktingnya terlalu natural?
"Apa Tuan ingin makan sekarang?"
"Terserah kau saja! jika dirimu menyuapi ku sekarang! maka aku akan makan sekarang!" Lucifer mengalihkan pandangan saat Lexa tertunduk karena membenahi kancing kemeja yang ia kenakan.
"Apa Tuan tak ingin mencoba untuk menggerakkan tangan kanan Tuan? lagipula ini sudah satu Minggu!" Lexa membuang nafas kasar, ia juga tampak beranjak merapikan medical box, sebelum akhirnya memunguti kapas bekas yang berserakan.
"Kenapa? apa kau bosan mengurus ku?" tatapan Lucifer kembali terlihat tajam saat beradu pandang dengan Alexa.
"Bukan seperti itu Tuan! apa Tuan tak ingat dengan perkataan dokter? Tuan harus-,"
"Aku tak mengingat apapun!"
Astaga menyebalkan sekali pria ini!!!
Langkah kaki Nyonya Brigitta seketika membuat Lexa melampirkan senyum saat beralih pandang.
"Lexa! kau ini sungguh terampil dalam hal apapun Nak! darimana kau belajar ini semua?" Nyonya Brigitta turut tersenyum lebar, wanita itu juga tampak membelai pipi Alexa.
"Saya pernah mengikuti kelas keperawatan semasa sekolah Nenek! jadi kalau hanya sekedar untuk membalut atau mengganti kain kasa, saya juga tahu prosedur nya!"
"Alat-alat seperti pendeteksi kadar glukosa apa kau juga bisa mengaplikasikan nya?"
"Tentu saja! apa Nenek memiliki masalah dengan kadar glukosa?" Lexa kembali menanggapi perkataan sang Nyonya Besar meskipun jemarinya tampak fokus membuka laci meja dan meletakkan medical box.
"Jangan beralih kemana-mana sebelum kau mengurusku, honey!"
Lucifer yang turut membuka seketika membuat kedua wanita itu menoleh ke arahnya.
"Astaga, Lucifer! kau tenang saja! Lexa tak akan keluar dari kamar mu ini jika kau tak mengizinkan nya! nenek sengaja meminta pelayan supaya Lexa bisa makan di kamar bersama mu!"
"Kalau begitu nenek pergilah! jangan mengganggu kami!"
Mendengar perkataan Lucifer, Nyonya Brigitta seketika tersenyum mengangguk, raut wajah Lucifer yang terus nampak datar membuat sang nenek akhirnya berjalan melangkah meninggalkan ruangan.
"Tuan! ada apa sebenarnya dengan mu?" Alexa berucap lembut, ia meraih piring sebelum akhirnya menyuapkan makanan ke bibir Lucifer.
"Apa maksudmu?"
"Kenapa Tuan tega mengusir nenek dari ruangan ini?"
Tatapan yang begitu dalam dati Alexa seketika membuat Lucifer memalingkan wajah.
"Aku hanya mengusir nya dari ruangan ini! bukan rumah ini!"
"Kau!!!" mata Lexa membulat, telapak tangannya juga berayun kasar dan mendarat pada lengan Lucifer yang terluka.
"Aaaww-wh! apa yang kau lakukan Lexa? kenapa memukul ku?"
"Karena Tuan pantas dipukul!"
"A-apa?"
"Nyonya Brigitta dan juga ibu! mereka itu sangat menyayangi mu! tapi kenapa sepertinya kau tidak suka dengan kehadiran mereka Tuan? kau ini sungguh keterlaluan!!"
"Itu hanya perasaan mu!" Lucifer berbicara dengan suara lirih sembari mengusap-usap lengannya.
"Perasaan ku? semua orang di kediaman ini juga tahu betapa angkuh nya dirimu Tuan Lucifer! kau bisa bersikap semau mu pada siapapun! tapi setidaknya hargai nenek juga ibu mu!"
Ada apa dengannya? kenapa dia marah-marah seperti ini? lagipula mereka nenek juga ibu ku! kenapa jadi dia yang murka karena perlakuan ku?
"Jangan mengomel padaku! aku tak menyukainya!"
"Apa Tuan pikir saya menyukai Tuan? tidak!!!"
"A-apa? apa katamu Alexa?"
"Saya membencimu Tuan! kau!! pria arogan tak berperasaan! bertingkah dan bertindak semau mu! bahkan kau sangat gampang menyalahkan orang lain atas keputusan akan tindakan mu sendiri! sungguh tak bertanggung jawab!"
"Jaga mulutmu! atau kau menginginkan diriku untuk kembali membekap mulut mungil ini dengan bibir ku?"
Mata Lexa kembali membulat sempurna, gadis itu juga terdiam hening karena kalimat ancaman yang dilontarkan oleh Lucifer.
Aaaiiiish!!! bagaimana bisa aku memberontak jika ia terus mengancam dengan kalimat konyol itu! menyebalkan!!!
"Apa kau tak akan melanjutkan untuk menyuapiku?" nada suara Lucifer tampak lebih lembut dari sebelumnya.
"Makan lah sendiri! aku ingin turut menikmati suasana pagi di meja makan bersama ibu juga nenek!" Alexa berucap ketus dan seketika melangkah meninggalkan Lucifer yang terdiam karena ulah kekasih palsunya.
