NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 : Berita Aneh

Maka sore harinya, Servo dan Kendra pun pamit dari lab Renata. Karena Kendra ke Lab menggunakan taksi, mereka berdua berpisah jalan. Servo mengatakan dia ingin meminta Me time sejenak setelah beberapa hari di Lab. Kendra pun setuju.

Di perjalanan pulang menggunakan taksi berbeda, Servo berpikir sejenak mengenai diagnosanya. Memang selama ini Servo tak pernah mengalami nyeri ketika memukul sesuatu. Selama lima tahun ini, dia selalu mengambil klien dengan perkara yang mudah seperti menguntit, atau menyelidiki. Tak pernah sampai berbenturan fisik. Andai ada pun dia kadang tak ingat pernah melakukannya atau tidak.

Ya, tampaknya mulai sekarang dia harus lebih mengambil kerjaan yang lebih beresiko. Walaupun lawannya mungkin sesuatu yang berkuasa seperti Mafia atau pengguna Sistem nakal.

"Sudah sampai, Sir" ucap supir taksi, membuyarkan lamunan Servo. Dia pun segera membayar biaya dan keluar dari taksi. Setelah taksi pergi dari pandangannya, dia menatap berkeliling area tempat tinggalnya. Hari sudah malam, namun dia tak merasa lapar saat ini. Maka segera dia masuk ke kantor sekaligus apartemennya tersebut.

****

Bau apek sedikit menyeruak ketika Servo memasuki kantornya. Wajar saja ditinggal empat hari. Namun Servo dengan cepat mengambil peralatan bersih-bersihnya. Beberapa tahun hidup bersama Ibu Walinya dulu di Jepang, membuatnya tak ada keinginan meninggalkan kebiasaan hidup bersihnya. Lagipula ini juga sekaligus menilai staminanya.

Sedikit keringat membasahi wajah Servo. Ternyata dia masih dapat merasakan Fatigue walau tidak parah. Proses bebersih kantornya berlangsung selama sepuluh menit lebih sedikit. Karena dia hanya membersihkan yang terlihat saja, bukan deep clean.

Setelah selesai, dia mulai membuka dan menyalakan laptopnya. Ternyata ada beberapa email dari klien baru. Dan ada email dari Anton. Dahinya mengernyit. Perlahan dia membuka email tersebut.

Hey Serv,

Thanks for the punch, man! Tapi gua ga dendam atau apa ke lo. Lo dan gua sebenarnya di posisi kejepit juga. So we're good. Cuma aja, kayanya gua mesti ingetin lo. Ada beberapa orang mungkin narget lo ke depannya. So becareful, man. Gua ninggalin sesuatu buat lo di kotak pos, bukan sesuatu berbahaya. Soalnya ini juga menyangkut gua kelak. Hope it'll help.

Anton.

Servo menutup email tersebut. Melihat email tersebut, dia jadi ingat memang belum memeriksa pos-nya. Terdapat email lain yang kebanyakan adalah klien barunya. Dia memutuskan memeriksanya nanti.

Pria itu memutuskan memeriksa kotak posnya terlebih dahulu, karena bisa saja sesuatu yang membahayakan walaupun Anton bilang tak berbahaya. Gegas dia keluar kantor dan menuju kotak pos yang bertengger di sisi luar tembok kantornya menghadap jalan besar.

Setelah membukanya, ternyata didalamnya terdapat beberapa brosur iklan biasa, dan seikat kliping koran setebal kira-kira enam senti. Servo membawa semuanya ke lantai dua, yaitu apartemennya. Keadaan apartemennya jauh lebih kurang bau apeknya, karena dia dahulu meninggalkan apartemen tersebut dalam keadaan tertutup semua jendelanya.

Dia pun duduk di sofa ruang tamu. Diantara selebaran brosur iklan, terdapat tagihan listrik airnya. Dia menyisihkan itu terlebih dahulu. Lalu dia mulai membaca kliping koran tebal tersebut.

"System, inovasi atau intervensi?"

"Artrobot, penjaga asli manusia masa depan!"

"Dimana keadilan bagi pekerja biasa dibanding System?"

"System, Pengguna dan Guardian, apa bedanya?"

Begitu kebanyakan isi dari semua kliping tersebut. Sebenarnya bukan hal baru bagi Servo melihat gerakan anti-System. Hanya saja beberapa judul mungkin cukup mengusik ketenangannya. Dia hanya berharap, Artrobot atau apapun itu, tidak mengganggu karirnya. Karena selama ini, dia berhubungan sangat baik dengan Pengguna Sistem.

"Sebaiknya kufoto ini semua dan mengirimnya ke bunda Aoi..." batin Servo

1
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!