NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL

Calon TUMBAL

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Spiritual / Matabatin / Horror Thriller-Horror / Iblis
Popularitas:238.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kamu spesial, Jingga.. Kalo ada yang nanya wetonmu, jangan di kasih tau ya, nak."

"Kenapa, uti?"

"Karena mereka bisa menyakitimu, lewat hari lahirmu.
Weton kelahiran itu ibarat senjata mematikan bagi orang jahat yang mau berbuat jahat padamu, maka dari itu jangan beritahukan wetonmu pada sembarang orang!"

Jingga, memiliki nama panjang Radenaruna Jingga. adalah gadis spesial yang menjadi incaran makhluk ghoib. Dia lahir di detik - detik kematian ibunya, dan hal itu menjadikan dia memiliki kemampuan melihat hantu dan berkomunikasi dengan mereka (Indigo).

Sampai suatu hari dia di adopsi oleh majikan mendiang ayahnya saat akan menginjak SMP dan ikut tinggal di Jakarta. Dia mendapati kejanggalan dan keanehan di rumah orang tua angkatnya itu. Banyak Arwah - arwah yang menangis meminta tolong dan ada juga yang selalu mengganggu Jingga!

Apa sebenarnya yang terjadi di rumah itu?? Misteri apa yang tidak di ketahui oleh Jingga??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 5. Majikan ayah.

Beberapa hari setelah nya, Jingga yang baru pulang dari kebun setelah memanen kunyit terkejut saat melihat sebuah mobil yang terparkir di depan pekarangan rumah nya, Jingga juga melihat tetangga yang menonton di sekitaran sana.

"Jingga, siapa yang datang kerumah kamu? Hebat sekali pakai mobil." Ujar tetangga Jingga.

Padahal rumah mereka berjauhan tapi ketika mobil itu datang banyak yang penasaran kemana tujuan mobil itu, mereka mengikuti mobil yang bisa di katakan sangat mewah dan bagus itu sampai tiba di rumah Jingga.

"Aku juga tidak tahu, bi." Sahut Jingga, ia pun berjalan pergi menuju rumah nya.

Jingga melihat mobil yang mewah itu dengan tatapan heran, tapi dia lebih khawatir dengan keadaan nenek nya di dalam.

"Assalamualaikum, ti.." Panggil Jingga setelah mengucap salam.

Saat Jingga masuk, terlihat dua orang asing yang sepertinya suami dan istri yang sedang duduk mengobrol dengan nenek Rumi. Mereka berdua tersenyum pada Jingga, Jingga pun membalas senyuman mereka walau dengan wajah kebingungan.

"Jingga, sini nak." Ujar nenek Rumi.

Jingga pun mendekat lalu menyalimi dua orang asing itu dan duduk di sebelah nenek Rumi.

"Kamu pasti Jingga ya, nak?" Tanya si perempuan asing.

"Iya, saya Jingga." Sahut Jingga, masih dengan wajah bingung.

"Nak, ini pak Airlangga dan istrinya, ibu Delima. Ibu dan bapak Airlangga adalah majikan ayahmu dulu, mereka datang kemari mencarimu.." Ujar nenek Rumi.

"Cari Jingga?? Kenapa?" Ujar Jingga makin bingung.

"Nak Jingga, dulu ayah kamu itu adalah karyawan yang sangat baik sekali, selain itu dia juga rajin dan ulet dalam pekerjaan nya." Ujar pria yang di panggil Airlangga.

"Kedatangan saya dan istri saya kemari adalah untuk mengabulkan mimpi ayah kamu, ayah kamu ingin agar kamu sekolah yang tinggi." Timpal Airlangga.

"Jingga tidak perlu sekolah lagi, pak." Tolak Jingga spontan.

"Jingga.." Ujar nenek Rumi sambil menggelengkan kepalanya.

"Jingga mau merawat uti saja, Uti sudah tua dan sulit melakukan apa - apa, kalau Jingga sekolah lagi nanti yang bantu uti siapa?" Ujar Jingga.

"Uti bisa, nak.. Uti masih kuat." Ujar nenek Rumi.

"Jingga, kalau kamu tidak melanjutkan sekolahmu nanti ayahmu sedih bagaimana?" Ujar Delima, Jingga sejenak terdiam.

Sejujurnya Jingga sangat ingin melanjutkan sekolahnya, dia ingin menjadi orang pintar dan sukses untuk membahagiakan utinya. Tapi Uti nya bahkan sudah sangat sepuh dan sakit - sakitan, Jingga khawatir terjadi sesuatu yang tak di inginkan saat dirinya sekolah.

"Jingga, uti akan senang kalau Jingga bisa sekolah lagi, uti mau lihat Jingga jadi orang yang pintar dan sukses suatu hari." Ujar nenek Rumi.

"Jingga akan bekerja keras tanpa harus sekolah lagi, ti. Jingga juga pasti jadi orang sukses suatu hari nanti." Ujar Jingga yakin.

"Tidak, nak.. jangan begitu, lagi pula itu permintaan ayahmu." Ujar nenek Rumi.

Jingga diam, ia diam karena dilema dengan pilihan di hadapan nya. Ia ingin sekolah tapi satu sisi juga tidak mau nenek nya kembali mengerjakan pekerjaan nya. Delima dan Airlangga terus menatap Jingga dengan tatapan berharap, berharap Jingga mau sekolah lagi.

"Buat uti bangga, nak.. Bukan nya Jingga ingin menjadi dokter?" Ujar nenek Rumi.

"Jingga pikirkan dulu baik - baik, ya.. besok bapak dan ibu datang lagi kemari agar Jingga bisa lebih yakin dengan keputusan Jingga." Ujar Airlangga.

Setelah berkata demikian, Airlangga dan Delima pun pamit pulang dari rumah Jingga. Mobil mewah nya sedang di meinkan oleh anak - anak kecil setempat dan Delima menatap dengan tajam mereka sampai anak - anak itu takut dan menyingkir dari mobilnya.

Setelah mobil itu pergi, warga setempat pun datang dengan rasa penasaran ke rumah Jingga untuk bertanya siapa pemilik mobil mewah tadi.

"Jingga, siapa pria dan wanita tadi?" Tanya seorang tetangga.

"Dia majikan ayah dulu, bi." Sahut Jingga.

"Ha?? Mau apa mereka kemari? Ayahmu saja sudah meninggal dua tahun lamanya, mereka baru datang?" Ujar tetangga tadi.

"Tidak tahu, Jingga masuk dulu." Ujar Jingga dan masuk kedalam.

"Ish, dasar anak aneh." Ujar tetangga tadi.

Bukan tanpa sebab Jingga bersikap acuh, ibu - ibu itu adalah orang yang dulu menyalahkan nya atas kematian ayah Jingga.

Singkat cerita, Jingga sedang duduk di kamar nya dan ia sedang melipat pakaian nya sendiri setelah kering di cuci. Nenek Rumi pun masuk kedalam kamar Jingga dan Jingga tersenyum pada nenek nya.

"Kenapa menolak sekolah, nak? Bukan nya kamu selalu bercita - cita jadi dokter?" Tanya nenek Rumi.

"Jingga tidak mau uti sendirian, kalau Jingga sekolah kan otomatis Jingga lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah, apalagi kalau SMP kan pulang nya lebih sore lagi." Sahut Jingga.

"Uti kan tidak kemana - mana juga, uti paling hanya menunggu kamu pulang sekolah." Ujar nenek Rumi.

"Pokoknya tidak mau, Jingga mau menemani uti saja." Ujar Jingga, kukuh.

Nenek Rumi mengusap kepala Jingga, dia tahu cucu nya itu bercita - cita setinggi langit hanya saja keadaan membuatnya tidak bisa melakukan apa - apa. Nenek Rumi berpikir bahwa majikan mendiang Raden adalah pembawa rejeki untuk Jingga agar bisa sekolah lagi, itu adalah kesempatan emas untuk Jingga.

"Dengar nak.. uti kan tidak selamanya hidup di dunia.."

"Uti kok ngomong nya begitu!?" Potong Jingga, dia marah mendengar ucapan uti nya.

"Uti akan sehat dan baik - baik saja! Jangan pernah ngomong begitu lagi, uti!" Ujar Jingga dengan berkaca - kaca.

Nenek Rumi akhirnya memeluk Jingga, ia juga ingin hidup lebih lama agar bisa melihat Jingga dewasa dan menikah dengan jodohnya. Tapi dia sudah terlalu tua dan juga mustahil untuk hidup selama itu, setiap hari dia terus saja kepikiran dengan masa depan Jingga.

"Maaf ya nak.." Ujar nenek Rumi.

"Uti jangan ngomong begitu, Jingga cuma punya Uti seorang.. Hiks.. Hiks.." Akhirnya Jingga menangis.

Nenek Rumi juga ikut menangis, dia tak bisa membayangkan betapa sengsaranya dan sebatang karanya Jingga jika sampai dirinya berpulang nanti, apalagi di desa itu Jingga terkenal aneh dan banyak orang yang masih menjauhi Jingga.

"Tapi nak.. demi kebaikan kamu dan masa depan kamu, kamu harus sekolah.. kamu harus jadi orang pintar agar bisa hidup dengan baik kelak." Ujar nenek Rumi.

"Tapi.."

"Mau ya nak, demi uti.." Ujar nenek Rumi, Jingga masih diam di dalam pelukan nenek Rumi, ia masih ragu..

"Demi uti, Jingga harus jadi orang pintar dan hebat. Kesempatan tidak datang dua kali, nak. Majikan ayah kamu adalah orang baik yang masih mengingat jasa ayahmu." Ujar nenek Rumi.

Akhirnya setelah sekian lama berpikir, Jingga akhirnya mengangguk setuju. Nenek Rumi pun tersenyum lega dan bahagia karena Jingga akhirnya mau sekolah lagi.

"Tapi Uti janji, harus selalu sehat." Ujar Jingga.

"Iya, uti janji.." Ujar nenek Rumi.

KE ESOKAN HARINYA..

Seperti yang di ucapkan oleh Airlangga dan istrinya kemarin, mereka datang lagi hari ini untuk mendengar jawaban Jingga. Jingga kini duduk di sebelah nenek Rumi dengan wajah menunduk, entah mengapa hatinya bertolak belakang sekarang.

"Syukurlah kalau Jingga mau melanjutkan sekolah nya." Ujar Delima dengan senyuman.

Jingga terus menunduk tak menatap Airlangga dan Delima, ia hanya mendengarkan obrolan mereka para orang tua.

"Kalau begitu, Jingga.. Besok kamu bersiap, ya nak. Kamu akan kami sekolahkan di Jakarta." Ujar Airlangga, seketika Jingga langsung mendongak menatap Airlangga dengan terkejut.

"Jakarta!?" Tanya Jingga dengan terkejut.

"Ya, nak. Kami akan menyekolahkan kamu di sekolah Jakarta, di sana fasilitas nya lebih lengkap dan sekolahnya.."

"Aku tidak mau!" Potong Jingga. Seketika semua orang terdiam.

"Aku mau sekolah lagi tapi di kampung ini saja, aku tidak mau ke Jakarta." Ujar Jingga.

"Kenapa?? Di sana lebih bagus, nak." Tanya Delima.

"Aku tidak mau meninggalkan uti sendirian." Ujar Jingga, Airlangga dan Delima pun menatap kearah nenek Rumi.

BERSAMBUNG..

1
Sri Keren Mutamimah
Luar biasa
🥰Siti Hindun
cerita'y bagus, makasih kak
🥰Siti Hindun: masama kak, nanti aku tengok sana😅
Ratna Jumillah: Makasih juva udah baca.. 🙏🏻😁 Jangan lupa mampir di Season 2 nya ya.. 🫰🏻🫰🏻
total 2 replies
🥰Siti Hindun
berhenti menyalahkan dirimu sendiri Jingga, mungkin takdir Raka memang begitu seharus'y..
🥰Siti Hindun
Raka😭😭
🥰Siti Hindun
kasihan Raka sama Jingga, semoga mereka berdua selalu dalam lindungan Allah..
🥰Siti Hindun
duhhh... ngeri😣
🥰Siti Hindun
apa yg bu Delima lakukan terhadap Raka ya?
🥰Siti Hindun
sebenar'y itu suara siapa ya?🤔
🥰Siti Hindun
😭😭😭😭
Elyaumi Narty
bagus
Muchamad Ikbal
good, lanjutkan...
Muchamad Ikbal
Kecewa
Ass Yfa
Raka memilih mengakhiri hidupnya, tragis
Ass Yfa
Luar biasa
Ass Yfa
ibunya disetubuhi anaknya tapi itu genderuwo... kena tulah
Kasmal 72
Saya suka cerita horor..
Ratna Jumillah: Selamat membaca, kak.. 😊 Semoga suka ceritanya.
total 1 replies
Ass Yfa
mampir kak
Ratna Jumillah: Makasih banyakk... 🫰🏻🫰🏻😁
total 1 replies
Hasnah Siti
kasian sekali sama jingga 🥺
Hasnah Siti
ufttttt hampir ajahhhh🥶
Hasnah Siti
oh tuhan Gini woiiiii....jujur yah aku lg bersendirian nih waktu baca...takut ..tp rasa penasaran yg tinggi selalu membuncah..😟
Ratna Jumillah: Maapp kak, 😅😅
Hasnah Siti: kamuuuuuu yahhhhh🔥🔥🔥🔥🔥🥶
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!