jamZay darmawangsa keluarga terkaya di kotanya. Seorang Zay membenci para wanita terkenal, Apa lagi wanita cantik, yang memiliki banyak pesona. Bagi Zay, wanita cantik dan kaya akan banyak mempermainkan pria dan akan menjadikan pria sebuah pion atau ATM berjalan, dan untuk mereka pamerkan pada teman-temannya. Namun siapa sangka seorang Zay begitu benci dengan satu nama, dimana hingga sekarang pria itu begitu membencinya atas semua penghinaan yang iya terima dimasalalu.
Yuk mari ikuti kisahnya.
Follow IG : admiensyauqie
Follow Tiktok: Uqiee1280
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqie AlHaq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 12
"Kapan kita akan mengadakan pertunangan mereka Mon?" Tanya nyonya Sita pada nyonya Moana yang kini tengah berada di ruangan tengah, mereka semua tengah berkumpul diruang keluarga.
"Kapan saja kita ok, toh mereka sudah sama-sama dewasa, dan pastinya sudah tidak sabar untuk menikah," ujar nyonya Sita.
"Apa yang mamah maksud, Zay menolak pertunangan ini, dan pertunangan ini tidak akan pernah terjadi," kesal Zay, yang awalnya mau Zay pikirkan tentang perjodohan itu, namun semua itu berubah seketika, setelah dia melihat jika wanita itu adalah Lilian bagian dari masa lalunya yang telah membuat dia keluar dari sekolah karena malu.
"Mamah tidak menerima penolakan Zay, kita sudah sepakat tadi dijalan kalau kamu mau menerima perjodohan ini" tolak nyonya Moana.
Sedangkan Lian hanya diam saja mendengarkan perdebatan mereka semua, karena dia sendiri juga bingung ingin bagaimana, wanita itu masih shock dengan pertemuan dirinya dengan Zay, bahkan pria yang iya cari sejak dulu berada tidak jauh dari keluarganya, dan lagi ini di tambah soal pertunangan, yang benar saja, bahkan wanita itu belum sempat berfikir, tentang pertunangan.
"Biarkan zay bicara empat mata dulu dengan dia" tunjuk Zay pada Lilian yang masih saja terlihat melamun.
"Boleh saja, silahkan, mau bicara disini apa dimana?" Tanya nyonya Sita.
"Di Taman saja Tante, disamping rumah ini sepertinya ada taman Bunga" tutur Zay sopan, karena Zay tadi sempat melihat sekilas jika disamping rumah ini ada kolam dan taman.
"Baiklah silahkan" nyonya Sita menyenggol putrinya yang masih melamun sejak tadi, sehingga wanita itu tersadar
"Apa sih mah?" Tanya Lian.
"Ditunggu nak Zay di taman samping rumah, dia sudah berjalan kesana barusan, segeralah temui dia Lian" pinta sang mamah, Lian pun mengangguk, wanita itu beranjak dan menyusul Zay yang sudah tidak terlihat lagi.
"Kenapa kalian memaksa mereka untuk berjodoh, biarkan saja mereka mencari pasangan-nya masing-masing" ujar tuan Damar dimana itu di setujui oleh tuan Darmawangsa, pria tua yang masih terlihat muda itu mengangguk setuju dengan ucapan tuan Damar Nugroho.
"Saya sependapat, bagaimana jika mereka sama-sama tidak menginginkan pertunangan ini atau lebih, apa kalian tidak kasian dengan keduanya" kali ini tuan Damar yang setuju dengan perkataan tuan Darmawangsa, sebab Damar melihat dengan jelas jika Zay tidak menginginkan putrinya.
"Mamah yakin pah, kalau Zay akan setuju dengan ini, kita lihat saja nanti, Zay kita tidak akan pernah membuat mamahnya kecewa, seperti biasanya, timpal nyonya Moana.
"Terserah mamah saja, yang penting papah sudah kasih tau mamah, kalau ada apa-apa jangan drama di depan papah!" Ancam tuan Darmawangsa pada istrinya, namun nyonya Moana hanya acuh saja.
Sedangkan di kolam, Lilian takut untuk melangkah, dan mendekat, dia melihat Zay yang berdiri didekat kolam dan tengah bersedekap tangan didepan dada, pria itu melihat seluruh taman beserta kolam yang ada disana, dia teringat jika Lian juga sangat menyukai berenang, "Lupakan Zay, dia bahkan tidak baik untukmu, wanita sialan yang penuh dengan keangkuhan itu tidak layak untukmu" gumam Zay pada dirinya sendiri.
"Ehem!" Zay menoleh, wajah pria itu langsung mengeras dan otot ototnya mulai terlihat, sepertinya dendam itu begitu dalam sehingga mampu membuat seorang Zay Darmawangsa emosi seketika.
"Apa semua ini adalah rencanamu!" Tanya Zay tanpa perasaan, bahkan suaranya begitu penuh penekan.
"Apa maksudmu Zay, aku bahkan tidak tau kalau kamu salah satu putra dari Tante Moana"
"Kenapa, apa kamu menyesal telah menghina seorang putra dari tuan Darmawangsa" ejek Zay dengan senyum sinisnya.
Lian berjalan mendekati Zay, sehingga pria itu menoleh dan menatap gelap pada Lian yang berjalan kearahnya, "tetaplah ditempat mu, karena saya tidak Sudi terlalu dekat denganmu!"
ya Ampuunn bisa di gorok kau sm Zaylangkung ..😠😡
Duhh ada yg nolong Jeny gak ya..
Emangg gedegg lihat yang bening2 langsungg hajarr, jadi degdegan gini ya. Kasihan Jenny kalau sampai jatuh kepelukan Ashoka sang Casanova, Otorr bantu Jenyy.. Dia yang berbuat dia juga yang marahh😫