CERITA KITA
Di ruangan yang sangat megah ada seorang pria tampan sedang duduk di kursi kebesarannya dengan kaki di naikan diatas meja, Jangan lupakan wajah angkuhnya, itu, rahang yang tegas dan tatapan mata tajamnya.
Pria itu tengah mengecek laporan keuangan kantor, namun dari tatapan itu ada kekecewaan yang terpancar, Walaupun umurnya masih muda jangan remehkan kemampuannya, dia lulusan terbaik Harvard University, Dan sekarang menjabat sebagai CEO muda dan tampan di perusahan keluarganya.
Banyak jajaran pebisnis yang mengincarnya, untuk dijadikan menantu, Bahkan sampai berlomba-lomba untuk bekerja sama, hanya untuk mengenalkan pada putrinya. Namun sayangnya CEO tampan ini tidak tertarik dengan yang namanya wanita, karena perasaannya hanya untuk satu wanita yang selama ini telah menemani dirinya, baginya semua wanita hanya debu yang mengganggu dalam hidupnya dan hanya menumpang dengan kekayaan yang dia punya.
"Rey!!" Rey yang mendengar sang CEO ber-teriak dengan nada marahnya segera mendekat dengan tergopoh gopoh, karena sudah bisa di pastikan jika ada maslah
"Iya Tuan," Rey segera menjawab dengan tegas, setelah berdiri dihadapan tuan mudanya, Ini yang di suka sang CEO dari asistennya, selalu bisa di andalkan, hanya satu panggilan Rey langsung berada dihadapannya.
"Panggil pak Teddy kemari!!" Rey segera bergegas untuk memanggil Pak Teddy, meski Pak Teddy lebih tua darinya, jika sudah salah maka sang CEO Akan bertindak tegas.
Tok tok tok "Masuk!"
"Permisi tuan muda, anda memanggil saya?"
"Bisa jelaskan ini!" sang CEO melempar berkas berkas yang berisi laporan tanpa basa basi, Pak Teddy sampai terkejut Dan segera mengambil berkas tersebut dengan keringat yang mulai keluar dari kulit keriputnya, kertas itu sebagian bahkan sampai berserakan dilantai.
"Selidiki semua ini, dan saya tunggu laporannya besok pagi di ruangan saya dan lebih tepatnya di meja saya, Paham!!"
Pak Teddy segera mengangguk dengan pasti, Tidak lama pak Teddy segera keluar dari ruangan CEO setelah melihat kibasan tangan sang tuan muda, dia seperti merasa sesak nafas jika sudah satu ruangan dengan bos mudanya itu, apa lagi ini karena ada hak yang tidak baik.
"Dan kau Rey!"
"Iya tuan muda, saya mengerti," Rey tanpa di jelaskan sudah paham apa yang harus dia lakukannya.
"Saya akan pulang! Dan jangan lupa pesan saya tadi pagi, mengerti!"
"Baik Tuan" Rey menunduk hormat ketika melihat tuan muda melintas di hadapannya, Dengan angkuhnya Zay Darmawangsa beranjak dan berjalan keluar dari ruangannya, tak lupa kaca mata hitam yang menggantung di kemeja mahalnya.
Tatapan tajamnya itu mampu menghipnotis para karyawan yang ada disana, siapapun yang melihat pasti akan terpesona dengan ketampanan pria itu, pahatan sempurna yang begitu membuat darah para hawa berdesir, namun sayangnya, tuan muda itu tidak pernah melirik bareng sejenak pun pada mereka.
"Moms,,,I'm coming," Jangan salah meski Zay Darmawangsa sangat angkuh dan dingin di luar, tapi tidak jika di rumah, dia akan menjadi kucing manis jika di rumah dan dengan panggilan sayangnya dari kedua orang tuanya (si boy)
"apa sih boy, jangan dibiasakan teriak teriak seperti Tarzan begitu, kurangi tingkah lakunya, sudah dewasa juga" omel sang mommy ketika melihat putranya justru cengengesan.
"Ada apa ini, sore sore begini kok sudah rame," tuan Darmawangsa turun dari tangga dan mendengar suara anak sulungnya beserta istri tercinta yang mengomel di dapur, mau tidak mau tuan Darmawangsa menghampiri keduanya saat hendak ke ruangan kerja.
"Mom selalu berlebihan Dad, bukankah dia akan marah jika Zay tidak bersuara ketika pulang, ck mom selalu saja berdrama"
"Kau, apa yang kau katakan, gini-gini juga mo-"
"Yaya mom yang melahirkan Zay" potong Zay dengan cepat.
Tuan Darmawangsa tertawa terbahak-bahak, "Kamu tau betul boy seperti apa mommy mu itu, bahkan dia sendiri lupa dengan apa yang iya lakukan sekarang, coba lihat itu" tunjuk tuan Darmawangsa pada ikan yang sepertinya mulai menggosong, ketiga orang itu menoleh, terutama nyonya Moana, kedua pria itu tos dan segera berlalu dari sana, namun tidak lama keduanya tertawa terbahak-bahak setelah mendengar teriakan dari arah dapur, seperti biasa, mereka akan kompak menutup telinganya itu.
"Kalian!!!!!!" Teriak mommy Moana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
.•§¢•🍁yulia🌸 Ꮶ͢ᮉ᳟
zay Darmawangsa namanya kayak artis Irma Darmawangsa ya 😂😂 zay garang di luar tapi lembut di dalam
2024-07-29
0
sᥲᥒ𝗍іE𝆯⃟🚀
ya kalo salah memang harus tegas lah walaupun usianya memang lebih tua darinya
2024-07-29
0
🎀CELLINE🆁🅰🅹🅰❀∂я⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜
gosong dkit ga ngaruh sama ikannya/Joyful/
2024-07-20
0