NovelToon NovelToon
Satu Kali Kesempatan Kedua

Satu Kali Kesempatan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Persahabatan / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Salsa bila imuets

Rumah tangga bahagia yang semua orang inginkan, tapi tidak untuk rumah tangga Safira dan Rayan suaminya..sekian tahun mengarungi bahtera rumah tangga tak membuat hati Rayan mencintainya hingga Safira memberikan kesempatan kedua untuk suaminya, tapi lagi-lagi ia di patahkan oleh kenyataan yang membuat Safira sakit hati dan juga kenyataan masa lalu suaminya yang belum usai, apakah Safira akan terus bertahan, atau melepaskan. ikuti kisah mereka...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsa bila imuets, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Rayan yang mendengar ucapan papanya hanya diam mencerna, bagaimanapun ia juga bingung ia juga usaha berjanji kepada Hanna untuk selaku bersamanya, tapi mendengar ancaman papanya ia juga bingung mau menjawab apa..

"Bagaimana kamu siap meninggalkan wanita masa lalumu Rayan demi ruang tangga mu itu." papa Rayan masih menekan kata itu.

"Bagaiman bisa aku meninggalkan dia pa dia wanita yang masih aku cintai." Rayan berkata jujur tampa ia tutupi.

"Tapi kamu salah nak, kenapa dulu kemu menerimanya jika pada ahirnya kamu menyakitinya. Safira wanita baik nak, jangan sampai kamu menyesal." papa Rayan masih setia memberi peringatan kepada putranya.

"Papa pergi dulu, pikirkan baik-baik, papa harap keputusanmu adlah yang terbaik, papa juga tidak akan menyudutkan mu memilih siapa, asal hatiku bahagia papa akan mendukungmu, walaupun nantinya papa di benci oleh mama kamu.." papa Rayan menepuk pundak putranya itu,

Rayan diam mematung, apa yang akan ia lakukan selajutnya, ia juga tak ingin menyakiti hati Safira wanita yang sangat baik dan juga lembut. Ia akan berusaha untuk berbicara dengan Safira, apapun keputusannya nanti akan ia terima.

"Maafkan mas dek, jika nanti ucapan mas menyakitimu." batin Rayan dan melanjutkan pekerjanya.

Sedangkan Safira bekerja seperti biasanya, ia juga tak memikirkan ucapan suaminya tadi malam, yang ia fokuskan hanya sekarang ia akan berusaha mempertahankan rumah tangganya yang sudah berjalan selama ini. Jika memang suaminya akan memilih wanita lain ia tak akan mempermasalahkannya.

"Pulang yuk, waktunya pulang."ajak Alea,

"Kamu duluan aja nanti aku nyusul." ucap Safira yang masih membersikan meja.

"Baiklah gue duluan ya, assalamualaikum."

"Walaikum salam." jawab Safira.

Safira menyelesaikan pekerjaannya dan langsung pulang, ia juga capek seharian ini, capek hati dan juga badan,selama ini ia mempertahankan rumah tangganya sendiri,

Setelah itu Safira langsung sampai di rumah, yang ia singgahi selama 3 tahun ini,

"Mas kamu sudah pulang." tanya Safira yang melihat Rayan masuk kedalam rumah setelah dirinya.

"Iya, aku mau bicara kepadamu dek penting bisa." Rayan sudah bertekat untuk berbicara tentang isi hatinya.

"Apa mas, apa gak sekalian nanti saja selesai makan malam." Safira masih memberi waktu.

"Sekarang saja dek, ini penting." Rayan duduk di sofa ruang tengah, dan juga Safira duduk di samping suaminya itu,

"Apa yang ingin mas sampaikan." Safira tanya hati-hati.

"Sebelumnya mas minta maaf, kepadamu dek, selama ini mas belum bisa mencintai kamu, dan mas ingin kita mengakhiri pernikahan yang tak sehat ini." ucap Rayan

Deg

Jedar

Bagai di sambar petir di siang bolong tubuh Safira membeku, inilah akhirnya ucapan Rayan yang menghantam jantung Safira, tiada angin tiada hujan suaminya meminta bercerai, dan selama ini kesempatan kedua hanya sia-sia.

Air mata Safira jatuh tak tertahan lagi,

"Apa mas Rayan yakin" dengan sengegukan Safira berkata.

"Ya dan aku juga akan kembali ke cinta pertamaku yang sudah kembali, maafkan aku Fira aku tidak bisa membohongi perasaanku lebih dalam lagi, jika kamu marah dan ingin mencaci aku silakan memang aku yang salah disini sekarang." Rayan pasrah ia hanya ingin mengungkapan isi hatinya yang selama ini tertekan.

"Baiklah mas jika memang keputusanmu aku ikut, tapi izinkan aku untuk berbakti kepadamu sampai perceraian itu tiba," setelah mengucapkan itu Safira pergi kekamar lamanya dan menumpahkan semua isi hatinya disana.

Bahkan ia juga mengabaikan rasa lapar yang mendera.

"Apa salahku mas jika pada akhirnya aku yang kalah, aku sudah berusaha untuk membuat kamu jatuh cinta tapi apa usahaku sia-sia, dan bodohnya kamu Fira bahwa suatu saat Rayan akan menyambut cintamu." dengan sengenggukan ia menumpahkan isi hatinya yang selama ini ia tahan.

Rayan juga hanya diam di ruang tengah dengan pikiran yang entah kemana. Ia akui ia salah sudah menerima Safira dan memperlihatkan wanita itu hanya demi wasiat, hingga ia menyakitinya sedemikian rupa.

"Maafkan aku Fira jika aku membuat kamu sakit hati, tapi aku juga tak ingin kamu bertahan dengan satu hati, maafkan aku yang belum bisa mencintai kamu seutuhnya." monolog Rayan dan masuk kedalam kamarnya guna mengistirahatkan tubuhnya yang seharian ini sangat lelah.

Seperti biasa Safira menyiapakan sarapan untuk suaminya walaupun rumah tangganya di ambang perceraian, ia juga akan melakukan sampai sidang itu datang, ia juga akan pergi dari rumah ini karena ini bukan rumahnya dan pergi sejauh mungkin agar ia bisa mengubur rasa ini kepada mantan suaminya nanti.

Setelah menyiapakan sarapan Safira kembali ke selama kamar, ia akan bersiap untuk pergi. Ia juga tak akan lama-lama. setelah Rayan datang Safira memenuhi kewajibannya sebagai istri.

"Mas mau berangkat." tanya Safira.

"Ya,"

satu ucapan Rayan ahirnya Safira juga tak banyak bicara karena ia juga tak ingin berlama-lama yang akan membuatnya semakin sakit, setelah kepergian Rayan air mata Safira jatuh,

"Baru aku merasakan perhatian kamu mas, tapi sekarang kamu kembali seperti semula, apa ini takdir yang harus aku jalani sakit sungguh sakit," Safira memegang dadanya yang terasa nyeri itu, bagiamana pun Safira sadar ia juga tak berhak untuk menyuruh Rayan tetap berada di sisinya.

setelah meninggal rumah Safira izin tidak masuk kerja ia akan berjalan-jalan untuk menenangkan hatinya yang gundah, akibat ungkapan yang menyakitinya tadi malam, ia juga sadar sesabar- sabar nya l, akan kalah dengan orang yang lebih dulu ada di hatinya.

sedangkan Rayan kembali ke apartemen Hanna ia menyempatkan datang ke apartemen Hanna untuk melihat bagaimana keadaan Hanna sekarang.

"Bagaimana keadaan kamu Hanna." Rayan yang sudah masuk dan duduk di ruang tamu.

"Aku lebih baik lagi, makasih ya yank, udah mau kembali kepadaku, aku janji akan menjadi wanita satu-satunya untukmu. jadi aku mohon jangan kecewakan aku." Hanna mendekat kearah Rayan.

"Aku gak janji Hanna, tapi aku akan buktikan." Rayan hanya menyanggupi itu saja,

Didalam lubuk hati Rayan ia juga bimbang, apakah ia masih mencintai hanna atau hanya sekedar kasihan, tapi ia juga tak ingin menyakiti Safira, Rayan tau betapa kecewanya Safira sekarang, ia takut ia akan lebih perhatian kepada Hanna nantinya ketimbang Safira, karena kelabilan Hanna. otak Rayan menjadi sangat pusing memikirkan itu, apa ia susah siap aka kehilangan orang yang sudah tiga tahun ini menemaninya, apa ia sanggup menggantung hubungan ia dan Safira yang tidak ujungnya

1
Nora♡~
Andoooiii... kasihan Zain... di persalahkan oleh adiknya... walaupun bukan salah Zain sepenuhnya... tidak di nafikan Zain punya rasa pada.. Safira namun dia sedar itu salah jadi Zain menguburkan rasa cintanya.., dan akhirnya... Zain menyukai seseorang yaa.. itu Dewi... yang kini menjaga Safira... yang tengah hamil besar... kalau cam tuu.... nasihati dan tegur perangai adik mu katakan jer kalau Rayyan dah menyesal perjuangkan dan tambat hatinya kembali agar anak2 nya Rayyan punya sosok Ayah dan juga ibu gitu... lanjut..
Queen AL
typo bertebaran dimana2
Endang Oke
masa sholat minum!!!!!!
Diana Rina
lanjut Thor ceritanya semakin menarik
Sondang Sartika Lumbanraja
buat hidup mu sukses dan bahagia safira jgn lagi m ngingat ingat mantan suami mu yg jahat itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!