NovelToon NovelToon
Gelora Cinta Sahabatku

Gelora Cinta Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yunita Karim

Kisah dua orang sahabat Mikhail dan Ashenda yang 'laksana bayangan' antara satu dan lainnya tak bisa terpisahkan. Namun orang bijak pernah berkata, tidak akan menjadi sahabat antara laki-laki dan perempuan melainkan akan tumbuh rasa yang lain, karena telah terlanjur merasa nyaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunita Karim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Hubungan Yang Tak Jelas

Pov. Ashenda Reamurthi

---

.

.

.

Ini merupakan pertama kalinya aku berpisah dari Mikhail tanpa disertai perasaan gelisah. Biasanya, walaupun kami bertemu tiap hari, aku tetap saja gelisah selepas ia mengantarku pulang. Belum juga lama berpisah aku sudah kembali merindukannya.

Bahkan terkadang aku sudah menelfon atau mengirim pesan pribadi kepadanya sebelum ia tiba di rumahnya. Jika dulu aku selalu merasa gelisah karena ingin segera berjumpa kembali, namun kali ini berbeda dari biasanya, justru aku dilanda gelisah luar biasa karena tidak siap untuk perjumpaan kami berikutnya.

Entahlah, tiba-tiba aku merasa segenap perasaan cintaku yang luar biasa kepada Mikhail telah terkalahkan oleh keotoriteran ibunya. Dan yang lebih parahnya lagi, sifat Mikhail juga mulai nampak meniru ibunya, terlihat sekali dari caranya membela setiap ucapan dan tindakan otoriter wanita itu di hadapanku.

Memang ku akui mereka melakukan itu semua hanya demi kebaikanku semata, tapi jiwa bebasku ini tak bisa membiarkan diriku terbelenggu. Aku hanya ingin bahagia dengan caraku sendiri.

Sementara di sana, di rumah Nyonya Sofia Kovalevskaya, aku seakan didikte dalam semua hal mulai dari persoalan makan, berpakaian, jam tidur, jam bangun tidur, dan semuanya.

Aku sudah berusaha sebisa mungkin untuk menuruti keinginan mereka pada awalnya, tapi lama-lama jiwaku mulai merasa terkekang. Semakin aku memaksakan diri, semakin sesak pula dadaku memendam rasa yang tak pernah bisa ku ungkapkan.

Memang ku akui kami berbeda kasta. Jika pun bisa, aku pasti akan butuh waktu yang tidak sebentar untuk beradaptasi dengan cara dan gaya hidup mereka yang elite dan serba wahh. Dan aku tak yakin mereka bisa menungguku untuk waktu se lama itu.

" Ada apa?." Tanyaku dengan nada datar dan dingin saat Mikhail menelfonku. Padahal biasanya aku sangat senang mendengar suaranya. Mungkin ia baru saja sampai di rumahnya dam mulai merindukanku.

" Gue pengen lo disini. " Bisiknya dengan suara lembut dan agak terkesan manja. Jika dulu aku akan berbunga-bunga mendengar pengakuan manis semacam itu, entah kenapa kali ini tidak ku rasakan sama sekali.

" Besok-besok aja ya ngobrolnya. Gue mau istirahat." Aku berkata dengan pelan namun aku yakin cowok itu tak suka mendengarnya.

" Shen, kenapa sih lo jadi berubah gini? " Ia akhirnya mengambil kesimpulan setelah cukup lama memendam kecewa atas sikapku yang tak biasa.

" Gue gak berubah. Justru lo yang berubah!" Aku justru balik menudingnya demi tutupi kesalahanku.

" Gue? Sampe detik ini gue masih tetap bersikap kayak biasanya. Yang berubah itu lo, shen" ia ngotot. Dan ia benar.

Aku menghela nafas panjang.

" Oke, gue yang berubah. Bye" aku mengalah demi mengakhiri perdebatan sekaligus mengakhiri panggilan. Tak hanya itu, aku juga menonaktifkan ponselku agar ia tak bisa menghubungiku lagi. Setidaknya untuk malam ini hingga aku menemukan ketenangan kembali.

.

.📌

.

.

Pov. Mikhail Alferov

---

.

.

.

Aku hanya bisa menatap Ashen ku dari kejauhan. Aku tau Ia menyadari keberadaanku, namun hanya sesekali saja ia menoleh dengan tanpa melukiskan ekspresi apapun di wajahnya, untuk kemudian kembali sibuk berbincang dengan teman-temannya usai pelajaran olahraga renang.

Ia bisa tertawa lepas tanpa aku, tapi sebaliknya, aku tak ingat kapan terakhir aku tertawa sejak ia memilih untuk menghindar dariku.

Berkali-kali aku coba mendekatinya untuk mengajaknya bicara, mencoba memperbaiki hubungan kami agar bisa semanis dulu. Namun ia tak pernah memberiku kesempatan sekali saja.

Aku sungguh tak mengerti apa sebenarnya yang telah membuat hubungan kami menjadi seperti ini. Dan aku masih sangat menginginkan agar semuanya dapat kembali seperti dulu.

Tanpa terasa tahun demi tahun berlalu, namun hubungan kami tak kunjung membaik. Mama menyarankan agar aku menyerah saja, karena Ashen sepertinya tak lagi menginginkan hubungan ini. Tapi rasa di dada ini tak bisa hilang begitu saja, bahkan terkadang bergantian antara cinta dan kebencian, bahkan dendam.

Cinta seperti memang seharusnya, benci karena sebuah pengabaian yang menyiksa, dan dendam untuk membuatnya bertekuk lutut kembali di kaki ku.

" Mikhail, foto bareng yuk" beberapa teman cewek dari kelasku berebutan menggayuti lenganku untuk minta berfoto bersama. Aku tak keberatan menyenangkan hati mereka sebentar saja. Sekaligus ingin melihat reaksi Ashen di ujung sana.

Memang terkesan agak kekanakan, tapi tak mengapa sesekali ku lakukan. Dan aku berhasil membuat Ashen memperhatikan ke arahku beberapa saat. Dari sana aku menyimpulkan, jauh di lubuk hatinya ia masih menyimpan rasa untukku. Namun entah karena suatu sebab ia terpaksa menutupi perasaan itu dariku.

" Anak-anak! Kembali ke kelas lima belas menit lagi!" Mister Darren sang guru olahraga memberi instruksi.

Satu persatu teman-teman mulai meninggalkan tempat itu, berebutan menuju kamar bilas cowok dan cewek yang terletak berseberangan. Ashen nampak belum beranjak dari posisinya semula meski teman-temannya sudah berlalu. Aku tau ia tak mau melintas di hadapanku. Jika saja ada pintu alternatif lainnya, ia pasti sudah menghilang sejak tadi. Baiklah, kalau begitu aku saja yang mendatanginya.

Ia sepertinya menyadari aku yang bergerak ke arahnya, lalu bangkit dengan cepat bermaksud untuk menghindar. Namun tangan mungilnya berhasil ku tangkap dalam satu gerakan saja. Ia bersikeras melepaskan tangannya dariku.

" Ashen ... Ashen ... Lo gak bisa nutupin wajah jealous lo itu!" Hardikku.

" Lo gak usah GR ya! Kita udah selesai sejak lama" Tegasnya namun tak mau menatap mataku.

Kupegang ujung dagunya dan ku arahkan ke wajahku, tanpa melepaskan genggamanku di tangannya tentunya.

Entah sudah berapa lama kami tak saling menatap dalam jarak sedekat itu. Dulu ku rasakan tatapannya selalu dipenuhi dengan cinta. Tapi kali ini kurasakan jauh berbeda. Tatapannya dipenuhi dengan kobaran amarah yang menyala-nyala seolah siap membakarku.

" Kita gak pernah selesai. Ingat itu!" Tegasku.

" Gila lo ya! Dengan kepopuleran lo di sekolah lo bisa dapetin cewek dengan mudah. Terima aja kalo kita memang udah bubar" oh, ternyata ia cukup memperhatikan ku dengan baik, termasuk kepopuleranku di kalangan cewek-cewek karena prestasiku. Aku merasa tersanjung ia mengetahuinya.

" Thanx atas perhatiannya, cantik. Gue baru tau dari lo kalo gue ini populer" ucapku dengan nada mengejek.

" Murahan!" Maki nya makin tersulut.

Aku malah tersenyum penuh kemenangan, karena aku semakin melihat bukti bahwa ia sedang cemburu padaku.

" Sampai jumpa di kelas, cantik" Kulepaskan tangannya dan ku biarkan ia berlalu. Masih sempat ku lihat sosoknya yang gemulai indah dalam balutan kostum renang berwarna merah menyala itu. Bentuk tubuhnya semakin mempesona seiring waktu. Tak sedikit juga cowok-cowok yang mengagumi itu, mencoba mendekatinya dengan berbagai jurus andalan, namun tak ada satupun yang berhasil menaklukkan hatinya.

Kenapa? Tentu saja karena hatinya masih milikku!

Fix. No debat.

.

.

.

YuKa/ 150324

1
Yunita Karim
Jauh ketinggalan😀
Yunita Karim
Jauh ketinggalan😀
Yunita Karim: iyaa 🥰
Deni Saputra: maaf ya/Silent/
total 2 replies
Deni Saputra
mantap ni ceritanya🤭
Yunita Karim
makasih😀
Deni Saputra
serunya
Deni Saputra
klau istriku enggak marah tapi istriku cari peganti diriku😭
Yunita Karim: Ya kan kalo sama2 suka ngapain dipertahankan😛
total 1 replies
Deni Saputra
menarik bangat ceritanya😍😍😍
Yunita Karim: thanks🥰
total 1 replies
Deni Saputra
siip
Deni Saputra
keren ni😘🥰
Deni Saputra
seru banget ceritanya 😍😘
Deni Saputra
seru
Deni Saputra
next/Drool/
Yunita Karim
🔥
Yunita Karim
Makasih supportnya kka🙏😍
Shoot2Kill
Karakternya juara banget. 🏆
Yunita Karim: Makasih kka 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!