(REVISI)
Airin masih kelas 3 SMA dan sebentar lagi akan ujian Akhir.
Airin mempunyai kekasih bernama Arga mereka saling mencintai, Hingga suatu saat mereka kepergok melakukan hal yang tak seharusnya.
Sehingga mereka didesak menikah oleh orang tua Airin, Disaat hari pernikahannya tiba Arga malah kabur dan entah kemana.
Bagaimana nasib Airin, setelah ditinggal pergi oleh sang calon suami?
Ini novel pertamaku, jadi mungkin banyak kekurangan dan masih terus belajar. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak meyla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12
Awalnya dia sangat bersemangat, sebenarnya hanya untuk menjahili Daddy saja, Tapi dia harus mempertanggung jawabkan kejahilannya itu.
"Dad, Airin mohon setelah ini jangan tinggalin Airin yah Dad?"
"Rin kamu kok ngomong gitu sih, Daddy janji ngak akan ninggalin kamu!"
"Airin pegang kata-kata Daddy yah."
"Walau pun itu Arga yang suruh Daddy buat ninggalin Airin?" Tanya Airin dengan tak yakin.
"Rin please percaya sama Daddy." Sambil memengang tangan Airin untuk menyakinkannya dengan muka memelas.
Sepertinya Daddy sudah tidak tahan lagi, Airin juga tidak mengerti mengapa disaat seperti ini dia malah memikirkan hal itu.
Sejujurnya ada rasa takut didalam hatinya, sangat takut ditinggalkan oleh Daddy.
Apa lagi setelah kami sudah melakukannya. Bagaimana jika Airin hamil dan Daddy malah meninggalkannya karena Arga yang memintanya, Atau Daddy di suruh memilih Arga atau Airin, bagaimana pun dia pasti memilih anaknya.
"Rin tolong ini gimana? Apa boleh Daddy melanjutkannya." Tanya Daddy seperti tak bisa membendungnya lagi, Airin pun seketika membuyarkan lamunannya, Airin hanya mengangguk saja.
"Tahan yah sayang akan sakit sebentar saja kok." Ujarnya lagi dengan muka yang berbinar."
"Sakit banget Dad," Airin langsung mengeluarkan air mata.
"Tahan yah sayang sebentar."
Mereka pun melakukan hubungan suami istri untuk pertama kalinya. Gila sih stamina Daddy benar-benar, dia sampai kualahan dibuatnya. Mungkin karena Daddy sering olahraga kali yah. Maka staminanya kuat, otot-ototnya juga waaaooo banget. Enggak kaya Airin kalau masalah olahraga jangan ditanya, paling malas.
*Jangan panas dingin yah cukup aku aja yang nulis yang panas dingin*
**************************************
Setelah melewati malam panas yang beronde-ronde. Kedua pasangan itupun terlelap dengan saling berpelukan.
Airin ingin bangun dari tidurnya karena merasakan kering ditenggorokannya, dia menggeser tangan suaminya yang memeluknya. Agar dengan mudah untuk mengambil air mineral didekat nakas.
Airin pun perlahan menggeser tubuhnya dari suaminya.Tapi pada saat dia melangkahkan kakinya. Tiba-tiba. Aaauuuhhh sakit banget sih nih...
Bukan cuman pas dibobol aja yang sakit ternyata setelahnya juga sakit. Uhhh perih banget lagi didaerah selangkangan gue, Karena merasakan adanya pergerakan Daddy pun membuka matanya dengan perlahan.
"Mau kemana sih sayang jangan gerak-gerak dulu!Sakitkan,"
"Airin haus Dad."
"Sebentar Daddy ambilin," Arya bangun dari kasur dan langsung melangkahkan kakinya mengambil air mineral tanpa memakai pakaian terlebih dahulu.
Daddy dengan santainya berjalan didepannya dengan polos tanpa sehelai benang pun.
"Ihhh Daddy dasar yah. Pakai dulu celananya, baru ngambil minum!" Kata Airin sambil duduk dan memungut celana bokser Arya didekatnya.
"Menodai mata suciku saja," sambil menyodorkan celana Arya kearahnya.
"Kamu aja udah melihat semuanya Rin, jadi ngak masalah'kan." Daddy tak mempedulikan Airin yang menyodorkan celana Boxernya.
Dari tadi Daddy tak mau mengambil celananya yang disodorkan Airin kepadanya, Airin pun membuang celana yang dipegangnya dan melemparnya didekat Arya, karena dia sangat kesal.
"Enak sayang, lagi sayang, lebih cepat lagi sayang. Kaya gitu katamu yang masih polos!" Daddy tak henti-hentinya menggoda Airin, sambil menyodorkan air mineral kearahku.
"Aaaaa daadddyyy..." Teriakku dengan sangat kesal sambil menutup wajahku, menggunakan selimut.
"Cieee malu nieee," Daddy semakin menggoda Airin dengan menaik turunkan alisnya.
"Tau ahhh, Daddy nyebelin." Airin memonyongkan bibirku karena begitu kesal.
"Udah nih minum dulu, katanya haus. Pegel nih, dari tadi pengangin air mineralnya mulu, Jangan monyong gitu bibirnya."
"Apa mau Daddy makan lagi bibirnya tuh ampe dower." Ujarnya dengan wajah menyebalkan.
"Siapa suruh godain mulu." Kataku kesal.
"Maaf yah sayang" ujarnya dengan lembut.
"Apa masih sakit?" katanya dengan sok peduli.
Sambil berjalan kearahku dan duduk disampingku. Setelah memungut pakaian kami yang berserakan.
"Ia Dad sakit nih," ujarku dengan manja.
"Sini biar Daddy liat apa bengkak?" ujarnya sambil ingin menyingkap selimutku.
"Ihhh apa sih Dad, modus deh," ujarku langsung menahan tanganya.
"Daddy cuman ingin periksa," ujarnya lagi dengan muka sok polosnya.
"Udah sana tidur." Airin langsung membelakanginya.
"Adek," ujar Daddy lagi membuatku membalikkan tubuhku kearahnya.
"Tadi Daddy ngomong apa?" kataku yang mempertajam pendengaranku.
"Adek," ujarnya lagi dengan tersenyum manis kearahku.
"Adek!" ujarku lagi dengan muka syok. Aneh aja gitu Daddy memanggilku Adek.
"Ia, sekarang aku panggil kamu Adek" ujarnya dengan tersenyum bangga.
"Daddy enggak mau, kamu panggil Daddy lagi!" ujarnya lagi membuatku bingung.
"Terus aku panggil apa?"
"Enggak pernah manggil sayangkan, walau sekali doang" ucap Daddy lagi, membuatku semakin bingung.
"Ia udah panggil Daddy sayang atau yank juga gak apa-apa. Sama seperti saat kamu mendesah" Katanya tambah membuatku kesal saja. Airin langsung mencubit pinggangnya.
Auuuuhhhh...
Sakit Yank sambil mengusap-usap bekas cubitanku.
"Abisnya Daddy nyebelin sih" kesal ku.
Ck.CK.Ck. Decakku dengan kesal. Pasti bahas itu lagikan dari pada ngak kelar-kelar mending turutin aja deh perintahnya.
"Ia deh Sayang" Dengan tidak ikhlas aku berkata.
"Tapi Airin udah nyaman manggil Daddy" ujarku kemudian.
"Enggak usah manggil Daddy lagi" Sarkasnya
"Kayak aku orang tua kamu aja!" katanya lagi dengan muka cemberut. Daddy kenapa sih kaya anak remaja aja batinku.
"Sengaja panggilnya aku ganti, biar tambah mesra" katanya lagi tanpa dosa.
"Terserah dah Airin ngantuk," Aku langsung memejamkan mataku karena kecapean.
"Dek satu kali lagi yah" ucapnya kemudian.
"Enggak yah Dad" kataku dengan mata melotot kearahnya.
"Daddy enggak tau apa, ini badanku udah pegel-pegel banget. Udah mainnya Tiga Ronde. Durasinya lama banget lagi, hampir sejam. Gimana badanku enggak remuk coba" kata lagi dengan sebal.
"Sekarang mau nambah lagi," ucap Airin dengan lemas.
"Adek cuman telentang aja kok, biar aku yang bekerja yah." Sambil Daddy membuatku telentang. Airin hanya pasrah saja kerena percuma protes juga Daddy ngak bakalan berhenti. Dasar udah tua masih mesum Gumamku.
rita barunyaaa... tentang nana .
masa gakndijelaskan di awal sm doktet