"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘
Regina menarik tangan nya, dia tak bisa lagi mengatakan apa pun lagi. Dia langsung menyiram tangan nya kedalam bekal nasi yang sudah kosong dengan wajah yang memerah,dia yang sudah lama tidak pernah di belai membuat nya merasa ingin.
Tak lama mobil sampai didepan perusahaan Hadinata ,Regina turun lebih dulu. Dia ngak mau ada yang melihat nya sehingga dia jalan dengan cepat ke arah dalam perusahaan itu dan meninggalkan Hendri yang sudah terkekeh melihat sikap menggemaskan dari Regina .
Sementara itu ,Lucy meminta Maria untuk menggantikan nya dalam rapat. Dia malu harus bertemu dengan tuan Hadinata ,tapi Maria terlihat tak mau . Apalagi pekerjaan nya cukup banyak,membuat nya merasa bingung pada Lucy.
Biasanya Lucy akan dengan senang hati mengikuti rapat ,apalagi ada pak Hadinata nanti nya . Dia malah dengan suka rela mengajukan diri untuk mengikuti rapat,tapi kini Lucy merayu nya agar bisa menggantikan nya .
"Sebenarnya ada apa Lucy ? Apa terjadi sesuatu pada mu dan pak Hadinata ?" tanya Maria yang menjadi curiga dan penasaran dengan sikap Lucy dari tadi pagi yang merengek meminta nya menggantikan nya.
"Hhmmm....ngak ada apa apa sih bu,hanya saja saya lagi ngak enak badan . Iya ,saya ngak enak badan makanya saya minta sama ibu buat gantiin aku " jawab Lucy yang tidak memikirkan dampak dari penolakan nya .
"Ah....baiklah,nanti aku yang ikut rapat tapi kamu gantiin aku ngerjain tugas tugas ini ya" ucap maria dengan pelan, dia yakin sekali kalau kerajaan nya itu akan memakan waktu cukup lama .
"Beres bu,nanti aku yang kerjakan " jawab Lucy dengan santai
Lucy belum ada muka untuk bertemu dengan Hadinata,dia merasa malu karena kelakuan nya tadi malam. Dia memilih untuk menghindari pria tua itu,dia terlalu mencintai pria itu sehingga melakukan hal yang bodoh menurut nya .
Regina dan Maria menyiapkan semua nya ,awalnya Regina tanda tanya dengan alasan lucy yang tak ingin menghadiri rapat dan mengganti nya dengan Maria. Semua orang dibagian divisi tau kelakuan Lucy,sehingga mereka juga ikut bertanya tanya mengenai sikap lucy saat ini .
Lucy jadi harus berpura pura sakit,tubuh nya dibuat selemas mungkin agar semua yang ada disana mengerti. Walaupun mereka tau hal itu ngak masuk akal,karena jika tak enak badan pun lucy akan tetap bertekad untuk menghadiri rapat.
Regina dan Maria sudah bersiap didalam ruang rapat,mereka menyiapkan semua nya hingga semua peserta rapat hadir disana . Semua nya sudah berkumpul,hanya menunggu Hendri dan Hadinata saja .
Ceklek
Tak lama Hadinata masuk dengan langkah tegap,dia berjalan menuju kursi utama dan Hendri mengikuti nya dari belakang . Hendri melirik ke arah Regina yang terlihat biasa saja,kemudian dia duduk di samping papa nya.
Rapat pun dimulai, baik Regina maupun Maria sudah maju dan menjelaskan semua laporan mereka selama sebulan ini. Begitu juga yang lainnya hingga akhirnya Hadinata menyetujui nya ,tatapan Hendri terus mencari keberadaan Lucy. Dia ingin merasa penasaran dengan kejadian tadi malam,apa papa nya menerima Lucy atau menolak nya.
"Baiklah, rapat kali ini saya akhiri. Saya harap semua nya akan tetap seperti ini sampai bulan depan ,bila perlu ada kemajuan yang lebih lagi. Terima kasih untuk semua kerja keras nya" ucap Pak Hadinata dan berdiri dari kursi nya ,beliau berjalan akan berjalan menuju pintu ruangan rapat itu.
"Dimana Lucy ?" tanya Hendri saat menatap ke arah Regina,dia tak menyadari kalau papa nya masih berada disana dan berjalan dengan pelan agar bisa mendengar mengenai lucy
"Lucy sakit,dia diruangan nya saat ini " ja2ab Regina dengan santai.
Hadinata mengernyitkan dahi nya ,dia pun berjalan keluar dari ruangan itu . Dia jadi ingat kejadian tadi malam yang membuat nya hampir tidak bisa tidur sama sekali, Ciuman yang diberikan oleh Lucy begitu membekas dibenak nya. Dia tak percaya jika Lucy berani mencium nya ,bibir lembut dan manis menurut nya .
Hadinata terus melangkah menuju ruangan nya bersama dengan asisten nya, dia sempat menoleh ke arah ruangan divisi keuangan. Mata nya membulat sempurna saat melihat tubuh Lucy yang ternyata ingin keluar dari pintu,begitu juga dengan lucy.
Tatapan mereka menyatu membuat Lucy langsung sadar dan menundukan kepala nya seperti biasa nya ,Lucy baru saja ingin keluar dengan Ruri. Dia ingin membeli makanan yang asem asem agar tidak mengingat ciuman yang begitu manis menurut nya ,semua makanan yang dia makan jadi terasa manis karena memikirkan ciuman yang dia lakukan lebih dulu pada Hadinata.
"Pagi pak" sapa Ruri membuat Lucy tersadar
"Eh...pagi pak " sapa Lucy juga.
"Kamu sakit ?" tanya Hadinata yang malah menanyakan mengenai kondisi lucy,dia masih memikirkan mengenai tadi malam.
Di pikiran hadinata kalau Lucy pasti sangat patah hati karena penolakan nya ,dia takut jika Lucy melakukan hal yang bodoh seperti bunuh diri atau ngak makan sama sekali. Makanya Hadinata sempat menanyakan mengenai lucy pada teman nya yang memiliki restauran ,apa makanan yang di pesan tadi malam tidak di makan sama sekali oleh Lucy.
Tapi jawaban dari teman nya itu malah terdengar lucu,Lucy meminta semua makanan di bungkus. Membuat Hadinata tak percaya tapi dia menjadi tertarik pada Lucy,wanita yang memiliki sikap unik dan aneh dimata nya.
"Hah....Sa Saya ngak apa apa kok pak,hanya ngak bisa tidur saja " jawab Lucy yang dari tadi terdiam dan terkejut,jika saja Ruri tidak menyenggol lengan nya mungkin dia masih terpaku menatap ke arah Hadinata dengan tatapan bingung.
"Ooh....Bagus lah kalau begitu,lain kali jangan memikirkan apa pun dan istirahat lebih awal " ucap Pak Hadinata sebelum berlalu.
Lucy hanya menganggukan kepala nya saja ,dia tak berani menatap mata pria tua yang dia cintai dan dia kagumi . Hadinata pun berjalan meninggalkan mereka,jantung nya berdebar tak karuan membuat nya harus menekan dada nya.
"Ada apa dengan jantung ku ?" tanya Hadinata dalam hati ,dia merasa bingung dengan tubuh nya.
Sedangkan Ruri langsung merangkul bahu Lucy,dia memperhatikan wajah Lucy yang sudah memerah. Ruri tau kalau selama ini Lucy begitu menyukai dan mengagumi Hadinata,dia juga yakin kalau perasaan lucy tidak hanya sekedar mengagumi saja tapi kini seperti nya ada sesuatu yang terjadi pada kedua nya.
Pak Hadinata sangat jarang berinteraksi dengan karyawan nya kecuali mengenai pekerjaan dan yang dilihat Ruri kalau mereka memiliki sesuatu yang rahasia yang hanya diketahui oleh mereka saja,membuat Ruri penasaran.
Bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘
kakak ku lahiran..
meertuan nya juga gk lama.lahiram..