Dark Chaser, sebuah organisasi sekaligus profesi rahasia yang dibuat oleh pemerintah. Mereka bertugas untuk menyelesaikan berbagai kasus tidak lazim dan aneh, yang mungkin ada hubungannya dengan makhluk selain manusia.
Ini adalah kisah William Blackbell, seorang Dark Chaser sekaligus ketua tim dalam menjalankan tugasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kei L Wanderer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arrested?
William tidak memilih untuk melakukan tindak lanjut. Dia meminta orang untuk membawa Theodore ke UKS untuk menemui dokter sekolah. Setelah itu, pria itu meminta orang-orang bubar.
Bukan berarti William membiarkan Lorenzo untuk melakukan segala sesuatu sesuka hatinya, tetapi ada hal yang dia rasa lebih penting. Setidaknya, untuk saat ini.
Pagi harinya, atas izin dari kepala sekolah, William memimpin para penjaga dan staf lain untuk menutup gerbang sekolah dan tidak membiarkan satu siswa pun pergi. Setelah itu, dia meminta mereka untuk menggeledah asrama laki-laki.
Cari seragam sekolah siapa yang kurang dari jumlah aslinya, dan tanyakan apa yang terjadi. Jika tidak ada alasan yang jelas dan mencurigakan, lalu langsung ditangkap.
Berbeda dengan cara lembut tidak ditangkap tanpa bukti yang jelas, William yang mengambil alih semuanya karena dianggap keadaan khusus menggunakan cara lain.
Lebih baik tangkap sepuluh orang mencurigakan bahkan jika sembilan dari mereka bukan tersangka, daripada membiarkan tersangka itu lolos.
Sementara semua orang sedang melakukan pemeriksaan dan menggeledah asrama laki-laki, William pergi ke gerbang depan sekolah untuk menerima paket.
“Akhirnya kamu di sini, Bos!” seru Erick yang terlihat tidak nyaman.
“Apakah ada yang salah?” tanya William.
“Tidak.” Erick menggelengkan kepalanya. “Awalnya aku berpikir membawa pedang itu cukup keren dan memuaskan, tapi aku baru sadar setelah benda itu datang. Rasanya sama seperti sebelumnya, benar-benar membuat tidak nyaman.”
William mengangguk ringan. Dia menerima kotak kayu panjang yang dibawa oleh Erick lalu membawanya menuju ke ruangan penjaga. Setelah para penjaga pergi, dia membuka kotak tersebut dan melihat pedang hitam legam lengkap dengan sarungnya.
Salah jika mengatakan itu pedang, karena benda itu sebenarnya adalah katana khas timur. Cukup berbeda dengan pedang khas barat.
William sering menyebut katana itu sebagai blood sucker, tapi orang-orang dari organisasi Dark Chaser sering menyebutnya vampiric sword/blade. Padahal, katana itu tidak bisa menghisap darah lawan.
Sedangkan katana itu sendiri juga memiliki nama, dan nama lengkapnya adalah-
Experiment No 4, Shadow Muramasa.
Itu memiliki bentuk seperti katana Muramasa asli, panjang bilahnya 66 cm dengan kelengkungan 1,5 cm. Hanya saja, warnanya hitam legam.
Orang yang membuatnya ingin menciptakan Muramasa dari mitos dan legendanya, yaitu jenis pedang terkutuk yang sangat luar biasa.
William sudah mempelajari tentang Muramasa. Muramasa sendiri sebenarnya adalah katana yang luar biasa tajam dan dibuat oleh penempa yang hebat. Itu digunakan oleh banyak pemimpin, dan ya-
Hanya itu.
Itu pedang tajam, indah, dan memiliki sejarah panjang.
Sedangkan Shadow Muramasa yang dibuat oleh para ilmuwan gila itu adalah versi Muramasa yang ditingkatkan. Bisa dibilang, versi fantasi dengan efek menakjubkan seperti membuat luka sulit disembuhkan, menghisap darah lawan, menyembuhkan penggunanya, dan sebagainya.
Setidaknya, begitulah rencananya. Hanya saja, semuanya tidak berjalan lancar dan Experiment No 4 dianggap sebagai kegagalan.
William mengeluarkan katana tersebut dari kotaknya. Namun, saat memegangnya, seluruh tubuh katana dipenuhi dengan garis-garis setipis rambut yang meliuk-liuk seperti urat syaraf berwarna merah gelap.
Saat itu juga, ekspresi William menjadi pucat. Dia menggertakkan gigi. Beberapa saat kemudian, pedang itu kembali menjadi hitam legam.
Pria itu menyematkan pedang di sisi kiri pinggangnya. Saat hendak berjalan, dia berhenti sejenak karena merasa sangat pusing. Itu terjadi karena darahnya dihisap oleh katana tersebut.
Bisa dibilang, salah satu alasan kenapa penampilan William tampak suram juga akibat katana itu.
William pergi mencuci tangan karena telapak tangan kirinya berlumur darah. Baru kemudian dia berjalan menuju ke asrama laki-laki.
Saat melihat William, Erick dan Yona menekan rasa tidak nyaman mereka. Sementara itu, Brian tampak sangat terkejut.
Biasanya William memang tampak tak acuh, tetapi dia merasa kalau sekarang pria itu berbeda dengan sebelumnya. Meski sama-sama tak acuh, Brian merasa William yang sekarang berada di depannya jauh lebih dingin dan suram.
Pada saat berjalan mendekati asrama laki-laki, mereka dikejutkan dengan suara kaca yang pecah disusul dengan sosok yang melompat dari lantai dua.
Orang itu mendarat dengan mantap. Tidak terluka meski melompat dari lantai dua. Namun, dia bukanlah Theodore Woods yang selama ini dicurigai sebagai pelaku.
Itu adalah seorang pemuda kurus, cukup tinggi, dan mengenakan kacamata. Orang itu adalah Jean, salah satu siswa kelas XI yang mendapatkan beasiswa. Dia adalah orang yang cukup menonjol dari kelas XI-B.
Setelah mendarat, Jean segera melarikan diri. Melihat kedatangan William dan rekan-rekannya, dia tampak terkejut lalu melarikan diri sekuat tenaga.
Menghadapi perubahan mendadak seperti itu, Erick, Yona, dan Brian sempat tertegun sejenak. Sementara itu, William yang telah bertarung dengan makhluk berkepala binatang semalam cukup akrab dengan gerak-geriknya.
Oleh karena itu, William segera mengejar dengan kecepatan luar biasa. Hanya saja, hatinya penuh keraguan ketika mengejar orang itu.
‘Kenapa orang itu melakukannya? Apa hubungannya dengan Theodore Woods? Kenapa yang diserang adalah siswa dari kelas XI-A?’
Berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya. Saat semakin mendekati Jean, William melihat orang itu bergegas menuju pagar pembatas dan memanjatnya dengan hanya beberapa lompatan. Jelas, orang itu ingin melarikan diri ke hutan.
Melarikan diri di siang hari jelas adalah keputusan bodoh, kecuali-
“Ada teman yang menunggunya di luar?” gumam William.
Sesaat kemudian, dia tiba-tiba teringat tubuh dingin rekannya, Jack yang terluka parah seperti diserang binatang buas dan organ dalamnya dipanggang oleh api.
Saat itu, mata biru bak safir berubah menjadi merah darah. Mata hijau bak zamrud berubah menjadi kuning keemasan dengan pupil vertikal, seperti mata ular beludak.
Otot-otot di tubuhnya menjadi semakin kencang. Tubuh William tiba-tiba melesat sangat cepat, benar-benar bukan kecepatan manusiawi.
Pada saat Jean hendak melompat turun dari pagar, sosok hitam muncul di sampingnya seolah-olah terbang, bukan memanjat. Belum sempat merespon, pemuda itu merasakan rasa sakit di lehernya saat sebuah tangan meraih dan mencekiknya.
Setelah itu, tubuh Jean langsung dibanting ke tanah dari ketinggian beberapa meter membuatnya memuntahkan beberapa suap darah.
Pemuda itu hendak bergerak, tetapi sebuah kaki menginjaknya dadanya dan sebuah bilah katana tajam sudah menunjuk ke lehernya.
Pada saat pandangannya mulai menjadi lebih jernih, Jean hanya melihat seorang pria dengan sepasang mata berwarna aneh menatapnya dengan dingin. Matanya begitu dingin, tidak menyembunyikan niat membunuh yang bercampur dengan kebencian.
Saat itu juga, suara dingin yang membuatnya menggigil terdengar.
“Akhirnya kita bertemu lagi, DOG-Head.”
>> Bersambung.