Senja Anjani, seorang gadis muda yang harus menjalani kehidupan penuh luka, air mata, serta cobaan hidup tidak ada habisnya.
di umurnya yang belum genap 22 tahun, ia kehilangan kesuciannya, di renggut secara paksa oleh Sagara Rahardian, yang tidak lain adalah kekasihnya.
Akibat kejadian satu malam, banyak kesalahpahaman terjadi pada perjalanan hidup mereka.
Benci dan cinta saling berebut untuk menguasai mereka.
"Sampai ragaku tak lagi bernyawa,
kebencian ku kepada mu akan tetap membara" (Senja)
Ayo...ikuti kisahnya 😍
*** hai Semuanya, mohon dukungannya ya, mohon kritik, serta sarannya 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nay'ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Supir Taxi
Selamat datang 🤗
Happy reading 😍
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Benar,Tuan, Gadis yang ada di foto itu, sama seperti penumpang taxi saya lima tahun lalu, saya masih ingat betul wajahnya" ucap pak supir taxi
"Malam itu, selama perjalanan dari Bandung menuju Jakarta, gadis tersebut terus menerus menangis sesenggukan, saya sampai tidak tega melihatnya, ketika saya menawarkan air putih dalam kemasan botol, Dia menolaknya!"
Pak supir menceritakan kejadian malam kelam tersebut. bagaimana berantakannya penampilan Senja, menangis sepanjang perjalanan.
Mendengar penuturan bapak supir, lima orang yang ada dalam ruangan tersebut kehilangan kata-kata mereka, tidak ada yang bersuara namun pikiran mereka sudah berkelana entah kemana saja.
Hanya satu kata yang pantas mereka sematkan kepada diri sendiri 'Bodoh'!
Betapa bodohnya mereka selama ini, dalam mencari bukti hanya fokus mencari tim operator cctv, tidak mencari lebih giat lagi dimana keberadaan Senja.
Arrghh, Bodoh, Bodoh, Sialan!!" Gara berteriak frustasi memaki dirinya sendiri, betapa bodohnya Dia selama ini begitu mudah di permainan kan orang lain.
"Bapak, terimakasih banyak atas kerjasamanya, sekarang ikutlah dengan salah satu supir saya, dia akan menghantarkan Anda ke tempat tinggal baru, nanti di sana sudah ada orang yang mengarahkan bapak untuk bekerja sesuai kemampuanmu!" Sagara memberikan pekerjaan untuk sang mantan supir taxi.
"MasyaAllah, terimakasih, Tuan!" bapak supir tersebut merasa sangat senang mendapatkan rezeki yang sama sekali tidak terduga, sudah dua tahun ini ia berhenti menjadi supir taxi, di karenakan tidak kuat dengan angin malam.
"Berikan saya waktu satu minggu, Tuan, saya pastikan sudah bisa menemukan keberadaan nona Senja!" ujar sang detektif. Segera mendapatkan anggukan dari Sagara.
Kini di dalam ruangan tersebut tinggal Sagara beserta orang kepercayaannya.
"Agam, cari tahu semua bisnis yang di miliki Bu Nita, setelah itu, kuasai semuanya tanpa terkecuali. jegal semua jalannya untuk menyelamatkan bisnisnya!"
"Baik, Tuan" Agam sudah menduga hal ini akan terjadi, setelah mereka mengetahui bahwa wanita malang tersebut, adalah Senja.
"Mira, tugas kamu cari tahu orang tua kandung anak ku, Raka Ardiansyah, Cari tahu sedetail mungkin bagaimana caranya keluarga Handoko, mendapatkan Raka!"
"Baik, Tuan, saya akan segera melakukan perintah Anda!"
"Dan kamu, Lidya, atur pertemuan ku dengan dua bersaudara anggota keluarga Setiawan!" mendengar perintah Sagara, Agam langsung menegang begitu juga dengan Mira serta Lidya.
"Satu lagi, segera masukkan berkas perceraianku dengan Anyelir, ke pengadilan agama!"
"Untuk keluarga Handoko, saya sendiri yang akan turun tangan!" ujar Sagara lalu ia berjalan keluar ruangan.
...****************...
"Setelah ini, Tamat sudah keluarga Handoko, aku yakin gak akan ada jalan keluar untuk mereka!" Lidya berujar dengan yakin
"Tentu saja harus tamat, gak ada ampun bagi penjahat seperti mereka!" Mira ikut menimpali, sedangkan Agam hanya termenung penuh dengan pikiran entah kemana.
...----------------...
"May, cepat dong, udah siang ini, panas sekali huuhah, huuhah" ucap si ceriwis Mahira.
"Kamu dari tadi celewet sekali, apanya yang panas, kamu duduk diam di gubuk itu, bagaimana bisa kepanasan, Hah!" bentak May
"Kamu gak lihat, aku udah seplti olang-olangan sawah begini!" hu-wwa...hu-wwa... hu-wwa, suara tangisan May terdengar melengking. ia begitu kesal di kerjain habis-habisan oleh kembarannya.
"Lihat ini, lambutku, udah sepelti sapu ijuk!" hiks,hiks,hiks.
"Ya udah, jangan nangis May, aku kan cuma menyuruhmu cepat cari ikan belutnya, biar kita cepat pulang!" kilah Hira.
"Aku tau, tapi apa kamu gak melihat? Ini sawah luas sekali, susah mencali ikan belutnya!"
Aku tuh capek sekali, dali tadi kamu suluh telus, suluh obok-obok ini sawah, sedangkan kamu enak- enakan duduk di gubuk itu!"
hu-wwa, hu-wwa, hu-wwa, pecah sudah tangis May, kekesalannya sudah tidak dapat di bendung lagi.
"Astaga Bocil, pada ngapain kalian? tanya sepasang remaja berseragam SMA.
"Paman, apa gak bisa melihat? aku lagi obok-obok sawah, sudah pasti nyalik sesuatu lah. masak nyalik setan!" sindir Maysarah ia menemukan tempat yang tepat untuk melampiaskan kekesalannya. sebab Mahira bukanlah tempat yang tepat, yang ada ia sendiri menjadi korbannya.
"Eittt, tenang, selloww, jangan judes begitu ya May, nanti cantiknya hilang!" ujar paman Rio.
Padahal sedari tadi Rio & Septi sedang berusaha keras menahan tawa, melihat bagaimana rupa May, rambut gumpal bercampur lumpur, wajah serta bajunya cemong lumpur.
Mahira sendiri masih tampak cantik berdiri di pinggiran tanah pembatas sawah, terlindungi atap jerami gubuk.
"Paman, dan bibi alay, ngapain disni??"
"Biasa, kami mau ngonten YouTube" jawab sepasang remaja itu.
"Pulang sekolah itu, ya langsung pulang kelumah, bukannya malah pacalan!"
May memang terkenal pendiam, tapi ketika sekalinya mau berbicara, langsung sampai ulu hati kata-kata pedasnya.
Dua remaja itu sudah biasa dengan sifat serta kelakuan si kembar, mereka juga sangat menyayangi May dan Hira.
"Ayo, mau bantu seperti biasa gak? Ada imbalan nya loh!" ujar bibi Septi, sebenarnya ia sama sekali tidak setuju dengan panggilan bibi itu, namun bukan Mahira namanya kalau gak bisa memaksakan kehendaknya.
"Tapi, kalian jangan berisik, jangan menunjukkan wajah kalian di depan camera, Oke? Paman lagi males untuk mengedit nya!"
"Oke" jawab serempak si kembar.
Mereka semua sudah paham jika si kembar tidak boleh terlihat di akun media sosial siapapun.
Awalnya Rio dan Septi merasa heran, dengan larangan keras yang di berikan oleh Mbak Jani, ibu si kembar, namun sekarang mereka berusaha untuk paham, mungkin ibu dan tantenya kembar butuh kehidupan yang sangat privasi. apalagi penampilan mereka sehari-hari begitu syar'i.
"Paman, aku boleh nanya, gak? Kalau kita masuk siaran YouTube paman, bisa dapat uang banyak gak?" Tanya Hira, May ikut menyimak.
"Ya dapat uang Cil, kalau gak dapat, mana mau kami susah payah ngonten!"
"Kalau begitu, boleh ndak kami ikutan, paman? kami mau nyalik duit banyak sekali, untuk beli kado ulang tahun buat Bunda" ujar May.
"Tapi nanti kalau Bunda kalian marah , gimana? paman takut di marahin!"
"Ya jangan sampai tahu lah Paman, gitu aja kok repot banget sih!" ucap Hira sewot.
"Sabar, sabar, sabar." batin Rio & Septi.
...----------------...
"Ini semua, data orang tua kandung tuan muda Raka, Tuan!" Mira menyodorkan map berisi data diri kedua orang tua kandung anak angkat Sagara.
"Untuk urusan bisnis milik Bu Nita, Agam mengkonfirmasikan, sudah 75% kita kuasai, Tuan!"
"Brengsek, jadi untuk hal ini juga keluarga Handoko menipu ku!" maki Sagara, setelah membaca isi map tersebut.
~ Bersambung ~
Mohon bantuannya ya kak, tolong berikan like, Subscribe serta sarannya 🤗
padahal ini udh aku tunggu2 up nya... 🥰🥰 kngn sm si kembar . kangn bngt sm kakek agam..🤣🥰🥰🥰😘😘😘