Erland sang King Mafia harus menerima perjodohan yang diinginkan oleh sang Daddy lantaran pernah berjanji akan melakukan apapun demi mendapatkan maaf dari Daddy nya .
" Ini beneran Gila " ucap Erland yang duduk sendiri di sofa kamar nya memandangi foto gadis yang akan menjadi istrinya.
Selain gadis belia calon istrinya adalah anak konglomerat yang sangat nakal suka membuat ulah dimana-mana bahkan dia sangat terkenal dengan kelakuan nya yang membuat orang ngeri dengan kejahilan nya .
" Huftt,,, Aku bisa gila beneran punya istri begini" Erland menarik nafas panjang , ingin kembali meminta Daddy untuk mengganti calon istrinya
Lanjutan novel Aliora untuk Jhonatan ✅
"Karya ini merupakan karya jalur kreatif"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Papa telpon
" Acia Papa nelpon " Erland langsung membawa Acia yang masih berjoget walaupun sudah keringatan itu .
" By masih mau joget" Rengek Acia saat Erland tiba-tiba menarik dan membawanya ke sudut ruangan menjauhi panggung sampai musik nya hanya sayup-sayup terdengar.
" Acia diam . Papa telfon " ucap Erland masih tetap memegang pinggang Acia agar tak menjauh dari nya sedikit pun .
^^^" Hallo Erland kamu sudah tidur nak?"tanya Papa Acia dengan suara hangat nya^^^
" Belum kok Pa" jawab Erland dengan sedikit kaku memeluk semakin erat Acia ada segelintir rasa takut yang tiba-tiba datang dalam diri Erland entah kenapa.
^^^" Begini Papa mau minta tolong kamu untuk menghandle perusahaan Papa selama beberapa Minggu ini. Karena Papa akan keluar negri menyelesaikan beberapa pekerjaan" ucap Papa Acia yang membuat Erland langsung bernafas lega.^^^
" Papa percaya sama Erland?" pertanyaan spontan Erland saat Papa Acia mempercayai nya untuk memimpin perusahaan keluarga Alzicovares.
^^^" ya percaya lah kamu kan menantu Papa , satu-satunya lagi" jawab Papa Acia tanpa keraguan dalam ucapan nya^^^
Erland tiba-tiba berkeringat dingin mendengar ucapan Papa Acia yang benar-benar menganggap nya seperti menantu seutuhnya.
Erland meminta Bodyguard nya untuk mengambil satu kursi agar dia bisa duduk mengobrol dengan Papa Acia.
" By Ayok " rengek Acia yang hanya di dengar Erland , Bocil itu masih asik menatap orang-orang yang tengah berjoget di bawah lampu sorot .
Erland duduk di atas kursi lalu mendudukkan Acia disalah satu paha nya dan melanjutkan obrolan nya dengan Papa mertua nya yang membuat Erland sedikit kaget dengan kepercayaan nya .
Walaupun Acia tau Erland mengobrol dengan Papa nya tapi dia masih ingin berjoget bahkan sudah lebih dari 10 menit dia menunggu Erland mengobrol tapi tak selesai-selesai.
Mereka duduk di sudut ruangan yang sangat minim pencahayaan hanya lampu kelap kelip saja yang menerangi mereka .
Acia memainkan sebelah tangan Erland yang sedari tadi terus berada di pinggang nya , sambil menatap orang-orang yang berjoget di bawah lampu sorot dari kejauhan .
^^^" Besok pagi datang ke kantor Papa ya nak biar sekalian Papa umumkan" ucap Papa Acia^^^
" Ahhhkkh" Teriakan tertahan Erland saat tanpa dia sadari Acia memasukkan satu jari kelingking Erland kedalam mulut dan menggigitnya.
^^^" Erland kamu dimana?" tanya Papa Acia dengan nada suara yang tiba-tiba terdengar kesal saat mendengar ringisan Erland yang seperti orang yang sedang bercinta .^^^
Wajar saja Papa Acia langsung berfikir berlebihan apa lagi mengingat kebiasaan Erland dari dulu .
" Papa Aku bersama Acia Pa" Erland yang mengatakan yang sebenarnya saat Papa Acia yang kesal akan menutup telpon, Erland sangat paham dengan pemikiran Papa Acia tentang nya sekarang.
" Acia bicara lah " Erland sampai memohon pada Acia yang hanya diam setelah melepas masker nya sambil tersenyum jahil .
^^^" sudahlah Erland, maaf ya Papa mengganggu kesenangan mu" ucap Papa Acia dengan nada kesal sekaligus kecewa^^^
Erland ketar ketir sendiri saat Papa langsung salah paham dan kalaupun mau menjelaskan Erland lebih bingung lagi harus menjelaskan apa .
" Papa" sapa Acia manja mendekatkan mulut nya keponsel yang dipegang Erland .
^^^" Acia itu beneran kamu nak?" tanya Papa Acia^^^
" Iya ini Acia , Papa rindu yaaa?" goda Acia tertawa renyah .
^^^" Iya. makanya besok ajak Erland datang kerumah kita " ucapan hangat Papa Acia yang terdengar senang saat ternyata pikiran nya salah .^^^
" Iya Pa, Mama mana?" tanya Acia yang tidak mendengar suara Mama nya.
^^^" Aci kamu apain Erland sampai dia meringis begitu ?" tanya Mama yang membuat Acia langsung mendongak menatap Erland yang memegang ponsel itu .^^^
" Aci gigit Ma. jarinya panjang dan besar makanya Aci gigit . Gemas " jawab anak polos itu tanpa tau apa yang terfikir oleh Erland yang masih duduk memeluknya itu .
^^^" Acia udah Papa ngilu" pernyataan sang Ayah yang lebih nyingkron sama seperti Erland membayangkan hal lain.^^^
^^^" Aci nggak boleh gitu nak kasihan Erland " ucap Mama yang begitu perhatian.^^^
Setelah menelfon dan berbincang cukup lama mereka menutup telfon.
" Acia ayok pulang" ucap Erland kembali memakaikan masker Acia saat melihat beberapa pria curi-curi pandang menatap wajah manis Acia saat maskernya terlepas .
" Mmmm, Acia kan masih belum puas joget " rengek Acia menatap Erland yang sudah berdiri .
" Eeehhh,,, perjanjian nya cuma sampai jam 11 yaa" kata Erland mengingatkan.
" Haa tapi kan waktunya terpotong nelfon tadi 23 menit" ucap Acia yang memang menghitung waktu saking tak ingin melewatkan kesenangan nya berada di club .
" Nggak ada tambahan waktu kita tetap di perjanjian awal " ucap Erland begitu tegas .
" Please By" pinta Acia memohon yang membuat Erland perlahan luluh .
" 10 menit yaa" ucap Erland kembali membawa Acia ke panggung.
Acia yang asik berjoget itu sesekali bergidik ngeri melihat pakaian orang-orang yang semakin malam semakin minim .
" aaaa, By" saat mata Acia akan melihat sesuatu hal intim yang dilakukan sepasang kekasih Erland langsung menutup mata Acia sehingga dia tak bisa melihat apapun lagi .
" By " Acia meronta-ronta saat Erland sudah menggendong dan membawanya keluar dari Club' .
" Sudah Acia sekarang kita pulang " ucap Erland yang terus berjalan tanpa goyah sekalipun Acia yang digendong nya terus meronta-ronta.
Erland duduk di samping Acia di mobil sambil mengelus pelipisnya melihat Acia yang malah cemberut karena di paksanya pulang .
" Acia udah ya By sudah penuhi keinginan kamu jadi berhenti dongkol seperti itu "Erland merasa tak suka saja jika Acia menatap nya seperti itu .
" Acia pengen liat orang tadi ngapain " ucap Acia yang masih penasaran.
" Kau ingin kita mencobakan nya agar penasaran mu hilang" ucapan vulgar Erland agar Bocil itu takut dan diam berhenti membahas sepasang kekasih tadi.
" Enggak By" Acia langsung menunduk takut mendengar ucapan Erland.
" sekarang tidurlah sudah malam" ucap Erland melepas jaket nya lalu memakaikan pada Acia agar tak dingin.
"Acia kan udah pake baju lengan panjang, jaket nya buat By aja dari pada dingin " Acia mengembalikan jaket Erland karena dia hanya memakai kaos oblong saja setelah melepas jaket nya .
" Aku sudah biasa , pakai cepat jangan sampai masuk angin nanti" ucap Erland perhatian hanya saja bernada cuek yang membuat Acia menggerutu mendengar nya .
" Emang kalau masuk angin kenapa ?" tanya Acia sensi .
" pekerjaan ku sudah banyak jadi jangan menambah pekerjaan ku lagi " ucap Erland tegas menatap Acia yang duduk disebelahnya dengan datar , karena Acia menolak perhatian nya .
" Hummm,,, Acia kan nggak minta dirawat kalau sakit" jawab Acia dengan judes memangku kedua tangan nya cukup kesal dengan ucapan Erland .
" Kau itu istri ku bagaimana mungkin Aku tak merawatmu ketika sakit " pernyataan Erland menatap Acia begitu menjurus .
" Nggak usah ada dokter Hamdy kok " jawab Acia membayangkan wajah dokter Pribadi yang selalu merawatnya jika sakit sedari dulu
Next