Lisa memutuskan untuk keluar dari pekerjaan lamanya dan berpindah kota. Ia memutuskan untuk menjual rumahnya yang sekarang ditempatinya.
Saat memutuskan untuk pindah keluar kota, ia sudah menghubungi pemilik properti untuk melakukan negosiasi pengalihan hak kepemilikan rumah tersebut. Rumah yang cukup tua tapi elegan.
Dan di sinilah dia pertama kali Lisa bertemu dengan Doja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon V a L L, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
BAB 12
Lisa tak tahan dengan godaan Doja, ia pun mengarahkan matanya tepat berhadapan dengan mata Doja. Ia menatap tajam yang menyirat kalau dia memang melihat sosok hantu yang beberapa hari mengganggunya.
“Iya! Aku memang bisa mendengar dan melihat wujudmu yang aneh ini setiap hari bahkan dengan tingkah lakumu yang konyol itu! Sungguh memuakkan!” ujar Lisa langsung.
“He he, begitu dong. Jadi aku tidak merasa sendirian. Ya walaupun aku hantu gentayangan tapi aku sudah cukup lama tidak memiliki teman untuk bercanda gurau,” sahutnya sambil menunduk.
“Sebenarnya apa maumu? Aku sangat malas untuk berinteraksi dengan makhluk halus seperti mu. Mereka akan menggangguku kalau aku bisa berinteraksi,” jelas Lisa.
“Tenang saja, mereka tidak akan mengganggu dirimu. Lagian kan kau hanya di dalam rumah. Ya, menurutku tidak masalah kau menjadi temanku.”
“Kau pikir aku mau menjadi temanmu? Kepedean!”
“Hei, jangan seperti itu. Aku yakin kau ingin berteman denganku. Aku ini hantu yang baik hati dan pengertian.”
“Astaga! Ada hantu yang seperti ini. Baiklah, langsung saja. Kenapa kau ingin mengajakku berbicara?”
“Sudah ku katakan kalau aku...,” ucapan Doja tertahan.
“Aku apa?” tanya Lisa penasaran sambil menatap intens hantu yang duduk di depannya itu.
“Aku..., kesepian.” Doja memang tampak kesepian setelah kematian dirinya.
“Aku mati di depan rumah ini karena kecelakaan. Aku ingat waktu itu aku sedang mengendarai motor dengan kencang dan aku tak melihat ada kucing yang menyeberang di jalanan ini,” jelas hantu Doja.
Lisa tak menanggapi cerita dari Doja. Ia menenggak minumannya yang berada di hadapannya.
“Kau tahu, padahal aku ingin bertemu dengan pacarku untuk kencan. Malah aku mengalami kecelakan naas itu gegara kucing.”
“Lalu bagaimana nasib kucing dan pacarmu?” tanya Lisa.
“Aku menyelamatkan kucing itu dengan cara aku menabrakan diriku ke pohon yang tidak jauh dari rumah ini. Kau bisa melihatnya nanti di sana. Dan kucing itu selamat. Aku tidak akan pernah tega untuk membunuh binatang berbulu yang lucu dan imut.”
“Kau sadar, tapi kau juga yang melanggarnya. Ckckck aku kasihan dengan dirimu yang mati gentayangan. Jadi bagaimana dengan pacarmu?” tanya Lisa lagi penasaran dengan pacarnya Doja.
“Pacarku? Yah, dia menangis saat mengetahui aku meninggal ditempat saat kejadian nahas itu. Dan seminggu kemudian dia mendapatkan pacar baru.” Doja kembali menundukkan kepalanya sambil memainkan jari jemarinya.
“Malangnya nasibmu! Baiklah. Doja, ku rasa aku akan mendoakanmu di pohon itu agar kau bisa kembali dengan tenang. Aku kasihan melihat kau yang berada di dunia ini.” Lisa akan membantu Doja untuk meninggalkan dunia ini. Ini nyatalah bukan tempatnya.
“Tunggu, biarkan aku tinggal di sini selama dua puluh hari lagi. Saat dua puluh hari berlalu, kau bisa membantuku untuk kembali ke alamku,” Doja mengucapkan permintaannya.
“Kau yakin? Apa yang kau tunggu, Doja?” tanya Lisa.
“Aku ingin melakukan kebaikan. Sepertinya aku kurang melakukan kebaikan selama aku masih hidup,” ujar Doja lagi.
“Baiklah. Aku akan membantumu selama dua puluh hari ke depan.” Lisa menatap Doja dari ujung kepala sampai badannya. “By the way, aku melihatmu tidak kucel? Maksudku, kau tidak seperti hantu yang biasanya. Yang kotor, kucel, banyak darah, dan mengerikan. Dan kau, yah, tampak cerah dan tak seperti hantu. Hanya saja kau tampak tampan,” ujar Lisa dengan keceplosan dari mulutnya.
“Ha ha ha, kau sangat frontal, Lisa!” ucapnya tertawa dengan keras. “Aku juga tidak tahu. Mungkin Tuhan sayang kepadaku makanya aku terlihat bersih dan bercahaya. Ha ha ha. Apa kau sudah tertarik dengan penampilanku? Eh wajahku mungkin?” Doja menggoda Lisa dengan memainkan kedua alisnya dengan cara menaik-turunkan alisnya.
Lisa mencibir, “Dasar hantu kepedean!”
...****************...
Tbc
ayo dong rajin up thor
ditunggu kelanjutannya mangatttt💪
ayo cepat pertemukan mereka kembali thor🙆🙆🙆💏
. ck ck ck luar biasa mbak