"Aduh.... sakit woi! turun ga kamu!" ucap seorang gadis cantik dengan pakaian sederhana dan tingkah yang bar bar nya, menghadang seorang pengendara motor yang baru saja menyerempet nya hingga jatuh ke sawah.
"Sorry." ucap seorang pria dengan wajah yang tertutup helm mahal, dan mengeluarkan suara yang membuat gadis itu tertegun.
wajah nya yang kotor, akibat terjatuh di sawah, membuat nya seakan lupa, bahwa dia baru saja di senggol oleh orang di depan nya. tapi gadis itu malah melamun dan tak sadar untuk bersikap tegas.
Pria itu menatap heran, dan langsung pergi tanpa berkat apa apa lagi, sepertinya memang pria itu memiliki urusan yang lebih penting saat itu.
"Aisshh, dasar goblok, apa yang kamu pikirkan Selin, dia yang nabrak kamu, malah dia yang pergi. woi, liat ya kalau kamu balik lagi, tak cincang kamu jadi gulai!" pekik nya yang mencak mencak seperti seekor monyet. untung saja kondisi di sawah begitu sepi, dan kebetulan saat itu tengah hari, jadi aman tak membuat Selina malu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.13
"Waalaikumsalam, ya ampun Desi. Makin cantik aja kamu." puji bunda ana dengan tersenyum tipis.
"Ih, bunda. Desi malu deh di puji begitu. bunda juga semakin awet muda."
"Hahah, kamu bisa aja. Pasti mau jalan jalan kan, sama anak gadis bunda."
"Yap, betul sekali Bun."
"Hahah, udah nungguin Selin dari tadi. Ga sabar dia pergi Sama kamu."
"Haha, kasihan selin. pasti ga dibolehin keluar sama ayah Dimas ya Bun?"
"Kamu kayak ga tau aja suami bunda itu."
"Ayo duduk dulu disini. Selin lagi ambil sesuatu di dalam!" ucap bunda ana yang menyuruh Desi untuk duduk sambil makan kue buatan nya.
"Bunda makin cantik aja, kayak ga ibu ibu deh."
"Kamu ini, ngeledek terus."
"Kok ngeledek sih Bun, Desi serius tau. bunda cantik banget." ucap nya dengan berkata jujur. karena memang Buna terlalu cantik, dan pantas saja Selin begitu cantik, dan menjadi kembang di desa ini.
"Orang tua kamu gimana. Sehat kan?"
"Sehat Bun, kemarin ayah cuman batuk aja. Kan musim orang sakit ini."
"Iya benar, kamu jaga kesehatan. Ayah nya Selin kerja nya lembur terus. padahal di rumah bunda butuh ayah nya Selin."
"Bunda yang sabar ya. Profesi dokter memang memiliki tanggung jawab yang besar." ucap Desi dengan bijak nya.
"Wih, tumben bijak banget kamu des."
"Aiss, akhirnya turun juga tuan putri. Aku nunggu kamu lama ya!"
"Mana ada, aku liat kok kamu baru sebentar. benar kan bun?"
"kalian ini, kalau dekat ribut terus. Kalau jauh, kangen Kangenan!" ucap bunda sambil menggelengkan kepala nya.
Heran saja, pertemanan kedua gadis itu, terbilang sangat awet. walapun Desi kerja di kota, tapi dia tak pernah berubah sikap, dan sifat nya itu. Tetap menjadi Desi yang baik hati, dan yang suka ceplas ceplos nya.
"Sudah, pergi sana sebelum malam. entar ayah kamu khawatir lagi." ucap ana yang tak ingin kedua gadis itu, menghabiskan waktu yang sebentar.
"Bunda kami pamit dulu ya. Assalamualaikum."
"Walaikumsalam. Hati hati Selin, Desi kalau bawa motor nya!" teriak bunda ana dengan nada tegas nya.
"Siap bunda!" pekik kedua nya sambil terkekeh kecil.
Kedua gadis itu, langsung mengendarai sepeda motor nya berdua, dan yang membawa nya adalah Desi. Kali ini, tujuan mereka ke pantai desa. Yang terletak tak jauh dari desa teluk kerang.
"Kita buat video kan sel?" tanya Desi yang tau, bahwa sahabat nya itu konten kreator. Jadi memanfaatkan momen, untuk merekam, dan membuat endorse.
"iya besti, aku sekalian mau buat endorse." ucap Selin dengan tersenyum tipis
"okey siap besti!'
Sedangkan di sisi Aksa, hari ini dia kedatangan sang asisten yang membawa beberapa dokumen resmi dari kantor, untuk melihat beberapa berkas yang penting yang harus ditandatangani. Sebab investor ingin tanda tangan asli nya sang pemilik perusahaan. Itulah sebab nya, Romi sebagai asisten nya Aksa, bela bela datangi desa terpencil itu, untuk mencari bos nya itu
"Ya ampun, cape banget. Untung gaji nya besar."gerutu Romi saat melihat maps di mobil nya itu. menuju ke tempat bos nya.
"des, jangan ngebut bahaya!" ucap Selin yang memperingatkan sahabat nya. karena merasa kaget melihat Desi yang ugal ugalan membawa motor nya.
"tenang besti, kita sampai bentar lagi."
"iya tapi pelan pelan aja. Becek soalnya jalan nya. Liat ini musim hujan!"
"Hahah, tenang besti. Yuhuu, seru nya"
"Brak......arghhhh, aduh!" pekik kedua nya yang jatuh menabrak sebuah mobil mewah.
"Aduh Gusti!" pekik Romi yang menepuk dahi nya dengan tatapan cemas.
