NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:110.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 12

Xena melirik jam tangannya. Sudah hampir jam 9 malam dan dia masih menunggu Rayan yang belum selesai dengan pekerjaannya. Wanita cantik itu hanya bisa menunggu di lobby, Sebenarnya Xena ingin menghampiri langsung, keruangan pria itu tapi takut saja kalau kehadirannya malah mengganggu pekerjaan prianya tersebut.

Xena memilih bermain ponsel, untuk membunuh rasa bosannya. Wanita itu juga mulai kelaparan, tapi tetap saja memilih bertahan untuk menunggu Rayan dan untung saja dia punya air mineral yang bisa dia gunakan sebagai penunda lapar.

Akhirnya setelah hampir satu jam menunggu, batang hidung sang kekasih terlihat juga. Layar ponsel dimatikan oleh Xena dan dia meletakan ponselnya ke dalam tas lalu dia berdiri dan menghampiri Rayan. Seperti biasa, pria itu tidak tersenyum dan hanya memberikan wajah datarnya.

‘’Ray.’’

Tidak ada jawaban bahkan meliriknya saja Rayan tidak. Pria itu terus melangkah menuju mobil.

‘’Masuk!’’ ucapnya pada Xena yang masih berdiri di luar mobil sedangkan pria itu sudah beberapa detik yang lalu masuk mobil.

Kali ini, Xena langsung masuk dan duduk di kursi belakang tanpa Rayan mengingatkannya lagi. Sepertinya dia sudah mulai terbiasa dan tidak lagi mempermasalahkan hal itu.

‘’Ray, kamu udah makan belum?’’ tanyanya yang kembali tidak direspon. Xena seperti sudah biasa dengan sikap cuek Rayan ini. Akhirnya, dia memilih melempar pandangannya ke arah luar sambil menahan lapar yang sudah sejak tadi menghampirinya. Tidak berapa lama dia mengambil ponselnya, hanya untuk mengecek notifikasi, siapa tau saja ada chat penting untuknya.

Beberapa kali perut Xena mengeluarkan bunyi nyaring. Entah Rayan mendengarnya atau tidak. Xena hanya bisa menarik dan membuang nafas berat.

*****

‘’Ini dimana Ray?’’ Xena memperhatikan mobil Rayan yang tiba-tiba berhenti di depan restoran mewah. Tidak ada kepikiran kalau Rayan berhenti karena ingin mengajaknya makan. Maklumlah, pria itu terlalu cuek dan sepertinya juga sedang kelelahan. Xena hanya tidak berani berekspektasi.

‘’Turun!’’ Hanya itu yang Rayan katakan. Lalu pria itu langsung melangkah masuk ke dalam restoran tanpa menunggu Xena yang masih sedikit bingung akan situasi yang terjadi.

Xena cepat menyusul. ‘’Ray, tungguin.’’

Xena tersenyum melihat pria tampan di depannya. Pria itu terlihat cuek, tapi sebenarnya dia cukup sensitif dan cukup peduli pada sekelilingnya, itu sih menurut Xena.

‘’Makasih.’’ Xena tersenyum sampai matanya hampir hilang sedang pria di depannya tidak merespon dan hanya fokus pada layar ponsel. Senyum Xena yang tadinya lebar perlahan menjadi datar.

‘’Pesanannya mbak, mas.’’ Xena sedikit menunduk kepalanya, sebagai bentuk ucapan terima kasihnya pada si pelayan lalu kembali melirik Rayan yang masih asyik dengan ponselnya.

‘’Ray, aku makan duluan ya.’’ Xena pun mulai makan. Tidak berapa lama dia melihat Rayan yang sudah memasukan ponselnya ke saku jas yang terdapat di bagian dalam jas pria itu.

Rayan pun mulai makan. Sejak tadi, sejak mereka tiba di dalam restoran tak ada sedetik pun Rayan menatap ataupun hanya sekedar melirik Xena. Pria itu makan dengan tenang sedang Xena, sesekali dia memperhatikan Rayan yang seperti menganggapnya sebagai orang asing. Gila saja, mereka satu meja dan bahkan duduk berhadapan tapi tak ada satu katapun yang diucapkan pria itu untuknya.

Bahkan saat memesan makanan tadi, Rayan tidak bertanya padanya dan langsung memberikan menu padanya tanpa mengatakan apa-apa.

‘’Ray, makanannya enak?’’ Xena coba membuka topik. Namanya juga Xena, mana tahan dia diam-diaman begitu.

‘’Ray ini nama menunya apa?’’

‘’Ray kamu udah sering ya datang ke restoran ini.’’

‘’Ray … Ray … Ray …’’ Dan tetap saja Rayan tidak meresponnya. Xena hanya bisa membuang nafas kasarnya.

Apa dia jadi kasat mata sekarang? Sampai Rayan tidak bisa melihatnya yang duduk di depan pria itu? Kesalnya dalam hati.

‘’Ray, aku bisa cobain punya kamu nggak?’’ Entah kenapa tiba-tiba Xena melirik isi piring Rayan dan munculah keinginannya untuk mencoba nasi goreng seafood yang sedang Rayan makan saat ini.

‘’Ray bisa nggak?’’ Karena Rayan tak kunjung menjawab, akhirnya Xena memberanikan mengambil satu sendok nasi goreng milik pria itu. Mulutnya perlahan terbuka, untuk menikmati satu sendok nasi goreng pesanan Rayan, tapi matanya sudah lebih dulu menangkap ekspresi tak menyenangkan yang sekarang Rayan layangkan padanya.

Xena pun mengurungkan niatnya, dia mengembalikan nasi goreng itu ke piring Rayan.

Xena hanya bisa tersenyum kaku. ‘’Maaf,’’ ucapnya.

‘’Kamu jorok banget sih!’’

Xena bengong. Ekspresi wajahnya seolah berkata ‘’ Ha?’’

‘’Aku nggak suka ya ada orang yang nyentuh makananku. Bikin hilang nafsu makan saja!’’ Xena tersenyum miris, mendengar ucapan Rayan yang sepertinya sedikit menyakitinya. Bagaimana bisa pria itu mengatainya jorok hanya karena dia ingin mencoba satu sendok makanan Rayan?

Kalau misalnya Rayan tidak suka dengan hal itu, dia kan bisa bilang baik-baik, tidak dengan menggunakan kata-kata seperti itu. Entahlah, padahal Xena sudah biasa mendapat penolakan dari Rayan dan dengan kata-katanya yang juga lumayan pedas. Tapi, baru kali ini Xena tersinggung dengan ucapan Rayan.

‘’Ini yang bikin aku nggak suka makan sama orang lain, nggak sopan!’’ ucap Rayan lagi. Xena hanya bisa diam. Dia sadar dia salah, tapi tetap saja dia tersinggung.

Disaat yang sama, ponsel Rayan berdering. Xena melirik sekilas, melihat nama Sana lah yang saat ini sedang menelpon sang atasan sekaligus kekasihnya itu.

‘’Ray,’’ Dengan cepat Xena mencekal, saat pria itu berdiri dan hendak melangkah pergi, ‘’mau kemana?’’

‘’Jemput Sana.’’ Pria itu menghempas tangan Xena. Xena tidak tinggal diam, dia mengambil tasnya dan ikut mengejar pria itu.

‘’Ray,’’ panggilnya saat berhasil menyusul pria itu. Dia berdiri di depan Rayan, menghalangi jalan si pria.

‘’Kenapa harus kamu yang jemput Sana? Dia kan punya pacar, kenapa bukan pacarnya yang jemput, kenapa harus kamu?’’

Rayan tidak menggubris, dia mengangkat tangan dan menggeser tubuh Xena begitu saja.

‘’Terus aku gimana kalau kamu pergi jemput Sana?’’ tanya Xena yang menghentikan langkah Rayan.

‘’Naik taxi saja,’’ ucapnya datar dan kembali melangkah. Xena ikut menyusul, dengan langkahnya yang cepat, dia menarik kuat lengan Rayan, hingga pria itu berbalik dan menatapnya.

‘’Kenapa bukan dia saja yang naik taxi?’’ Xena sedikit mengeraskan suaranya, mungkin saking kesalnya pada Rayan.

‘’Ray disini aku yang pacar kamu. Kamu bela-belain jemput cewek lain dan biarin aku pacar kamu pulang sendirian? Apa itu masuk akal?’’

‘’Jangan lebay deh, kamu kan sudah terbiasa pulang sendirian.’’

‘’Lebay kamu bilang? Sebagai pacar kamu aku berhak diperlakukan lebih baik dari orang lain. Sebagai pacar kamu aku berhak atas perhatian kamu. Sebagai pacar kamu aku berhak ngelarang apa yang aku nggak sukai. Dan harusnya kamu bisa membedakan bagaimana cara memperlakukan pacar dan sahabat. Ray, aku pacar kamu, aku lebih berhak atas kamu dari siapapun, kecuali keluargamu. Kamu ngerti nggak sih?’’

Xena melirik, saat ponsel Rayan kembali berdering. Wanita itu hanya bisa tersenyum hambar, saat mendengar Rayan yang mengatakan akan segera datang untuk menjemput Sana.

‘’Maaf, aku harus pergi,’’ itu kata Rayan sebelum dia berbalik lagi. Kali ini Xena tidak menyusul, wanita itu hanya menatap punggung Rayan, dengan air matanya yang perlahan menetes membasahi pipi.

Sementara di mobil, Rayan sedikit melirik Xena, sebelum dia benar-benar pergi dan meninggalkan tempat itu.

Bersambung .....

1
3sna
bukan mencintai,cm menyukai
3sna
tdk ada pertemanan antara laki2 dan perempuan,,
3sna
sampe bb ini masih muter2 trnyt
3sna
daniel#rayyan,,typo bnyk bgt
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!