Akibat suami yang sering berkumpul dengan circle pertemanan yang belum menikah membuat Nayla khawatir jika suaminya itu terbawa pengaruh buruk.
Namun apa jadinya jika ia ikut berkumpul dengan teman suaminya itu dan salah satu dari mereka tertarik dengannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wind Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Feeling Seorang Istri
Kedua matanya sontak terbuka, ia bangun duduk dan merogoh ponsel di saku celananya. Sepertinya Nayla masih lama memasak, lagipula jika ia mandi pun hanya sebentar. Jadi ada sedikit waktu untuk membuka percakapan melalui chat dengan Billa.
Rega:
Hai, Bilbil. Sedang apa?
Chat terkirim akan tetapi centang abu-abu belum kunjung berubah warna biru. Mungkin Billa sedang offline. Ia putuskan untuk menunggu balasan chat tersebut. Akan tetapi sudah lima menit belum kunjung di baca, apalagi di balas.
Rega mendengar derap langkah kaki menuju kamar, ia pikir itu Nayla dan ia bergegas pergi menuju kamar mandi, meninggalkan ponselnya di atas tempat tidur.
Nayla mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi, sudah lebih dari lima menit akan tetapi suaminya masih belum selesai mandi. Biasanya tidak sampai lima menit Rega sudah selesai dengan dalih kedinginan.
Ia berjalan beberapa langkah menuju lemari besar, mengambil pakaian ganti suaminya.
Ting ..
Suara pesan masuk ke dalam ponsel Rega mengalihkan perhatian Nayla. Usai mengambil pakaian ganti Rega, ia bergegas menuju ranjang tempat tidur. Meletakan pakaian ganti tersebut ke atas kasur dan meraih ponsel yang tergeletak di sana.
Bilbil:
Aku baru selesai mandi.
Kedua mata Nayla membulat sempurna begitu melihat chat di layar kunci. Apalagi saat ia melihat foto profil bernama Bilbil tersebut merupakan bibir wanita.
Rega keluar dari kamar mandi dan mendapati Nayla tengah memegang ponselnya. Ia berubah panik dan khawatir jika Bilbil telah membalas pesannya.
"Dasar ceroboh!" Rega merutuki dirinya dalam hati dan bergegas menghampiri istrinya.
"Sayang, kau sedang apa?"
Nayla membalikan badan dan raut wajahnya tampak marah.
"Siapa Bilbil?" seru Nayla dengan amarah yang tertahan.
Nayla memperlihatkan chat di layar kunci pada Rega.
"Si Billy, sayang. Teman satu tongkrongan," jawab Rega bohong dan berusaha untuk terlihat tenang agar Nayla tidak curiga.
"Lalu kenapa fotonya bibir perempuan? Kau sedang berbohong padaku?"
"Itu foto pacarnya si Billy, sayang. Kau tidak percaya padaku?"
"Sungguh ini temanmu bernama Billy, bukan Bilbil yang lain?"
Rega merebut ponselnya dari tangan Nayla.
"Apa sih kau ini, akhir-akhir ini kau jadi cemburuan. Senang sekali ngajak aku berantem. Aku capek harus debat terus denganmu."
"Kau yang membuat ini semua terjadi. Aku tidak akan marah-marah padamu jika kau tidak membuat gara-gara, Rega!"
"Aku membuat gara-gara apa? Aku baru pulang kerja, aku capek jadi please. Jangan ajak aku ribut."
Nayla sebenarnya ingin bertanya lebih lanjut soal Bilbil pengirim chat tersebut. Sebab feelingnya berkata jika Bilbil pengirim chat tersebut bukanlah Billy teman tongkrongan. Melainkan Bilbil yang lain. Feeling seorang istri itu kuat dan selalu tepat sasaran.
Nayla kembali ke dapur dan duduk di atas kursi makan. Pikirannya kini benar-benar di buat kabut. Ia merasa jika Rega tengah berbohong padanya. Ia merasa Rega tengah menyembunyikan sesuatu darinya. Dan ia merasa jika chat tersebut berasal dari wanita.
Seketika Nayla ingat chat yang pernah Ryan kirimkan pada saat pria itu datang ke rumah untuk pertama kalinya.
Ga, aku dapat kontak cewek yang lewat tadi. Kau mau tidak?
Iris mata Nayla seketika melebar, mengingat isi pesan yang di kirimkan oleh Ryan kala itu.
"Apakah Bilbil yang mengirim chat di HP Rega itu sama dengan wanita yang di maksud oleh Ryan dalam chat itu?" pikir Nayla.
Kini ia menjadi tidak tenang dan merasa gelisah. Ia harus cari tahu kebenarannya. Sebab feeling seorang wanita apalagi istri itu tidak akan pernah salah. Istri tahu kapan suaminya jujur dan kapan saat suaminya sedang berbohong.
_Bersambung_
Lebih parah temen yg udah punya istri 🤔