Caroline seorang wanita cantik kaya dengan profesi sebagai lintah darat, tiba-tiba bertransmigrasi pada tubuh seorang istri dari pria lumpuh dan dua orang anak yang masih kecil, dan jangan lupa hidup dalam garis kemiskinan!
"Apa-apaan ini!"
Bagaimanakah kelanjutan kisah Caroline di tubuh wanita bernama Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa itu?
Caroline mulai pekerjaan nya hari itu juga. Matanya melihat sekeliling, seolah memastikan rumah tempatnya bekerja.
'Benar- benar kaya. Haishh, aku rindu dengan rumah ku yang besar dan bajuku yang bagus.' batinnya.
"Teacher!" Panggil Aveline.
"Yes."
"Bagaimana cara menyebut kata ini." Jelasnya sembari menunjuk kata yang ada di bukunya.
"Ciel." Ucap Caroline yang berarti langit.
"Apa kau sudah bersekolah?" Tanya Caroline untuk mengisi waktu dengan anak itu.
"Iya, tapi belum sekolah dasar." Jelasnya.
"Umurmu berapa?"
"Lima!" Ucapnya sembari memperlihatkan jari tangannya.
"Kau sudah makan?"
"Belum, sebentar lagi. Bibi Naya akan membawanya."
"Emhhh!" Caroline langsung menoleh ketika mendengar suara itu. Seorang perempuan yang tampaknya tidak jauh berbeda dengan nya.
"Nona Aveline, ini jus nya."
"Iya bibi."
"Teacher aku ingin ke kamar mandi."
"Baiklah." Sekarang hanya tinggal Caroline dengan wanita bernama Naya itu.
"Apa? Kau lihat apa? Apa kau menunggu aku membawakan minuman untuk mu?" Ucapnya dengan mata memicing.
"Dengar ya! Anak baru! Mau kau seorang guru les disini, pangkat mu tidak setara dengan ku. Jadi, kau harus hormat padaku. Karena aku senior disini!" Jelasnya tak lupa dengan jarinya yang menunjuk-nunjuk ke arah Caroline.
"Tentu saja kita tidak setara." Balas Caroline.
"Bagus kalau kau sadar diri......"
"Karena pekerjaan ku lebih tinggi darimu dan tidak bergelut dengan piring yang kotor ataupun debu di rumah ini." Lanjut Caroline.
"Kau bilang apa!" Balasnya tidak terima.
"Apa? Kau tidak tuli kan? Kau hanya pelayan disini, yang bekerja hampir seharian. Sedangkan aku? Aku tidak cukup setengah hari dengan duduk manis dan mendapatkan uang yang banyak."
"Dengar ya! Kau tidak tau kau berhadapan dengan siapa! Aku bisa melakukan hal yang bahkan tidak akan kau duga. Jadi lebih baik kau segera meminta maaf dan tunduk padaku! Kalau tidak...."
"Apa?" Caroline menyadari kedatangan anak perempuan itu dan begitu juga dengan Naya yang membuat nya diam.
"Nona, bibi akan menyiapkan makan siang."
"Iya bibi."
'Awas kau!' itulah yang seolah matanya katakan pada Caroline. Tapi Caroline tidak peduli, orang seperti itu bukan apa-apa baginya.
'Pantas saja dia berani, karena tidak ada cctv disini. Tampaknya aku harus menghafal posisi kamera keamanan, karena aku punya mainan baru disini.'
"Baiklah, pertemuan kita sampai disini. Sampai jumpa lagi besok Nona kecil." Ucap Caroline.
"Ok teacher, sampai jumpa."
"Sampai jumpa." Caroline bergegas keluar, karena ini sudah waktunya untuk menyusui bayinya. Dan menjelang makan siang juga.
"Hei! Mau kemana kau!" Suara itu langsung hafal bagi Caroline.
"Kau buta ya?"
"Eh! Enak saja! Main pergi-pergi! Nih! Cuci piring dulu!"
"Itu tugasmu."
"Sekarang tugasmu!" Naya melemparkan kain lap pada Caroline.
"Cepat ambil! Cuci segera!" Perintah nya seperti nyonya rumah.
"Eghhh! Apa yang....." Caroline mengikuti wanita itu, dia melihat kamera keamanan yang tidak terletak disana dan menarik kain lap yang berada di leher Naya.
"Lepaskan! K-kau i-ingin me--mbun...."
"Iya! Aku bisa membunuh mu! Kau pikir kau siapa! Dan kau bilang apa tadi? Aku tunduk padamu? Kau pikir kau siapa!" Naya memberontak untuk melepaskan kain yang membuat nya sesak napas.
"Kalau kau tidak ingin tiada, maka kau yang harus tunduk padaku! Kau mengerti?" Mata Naya mulai berair dengan rasa sesak yang dirasakan nya.
Tarikan itu belum juga kendor yang membuat dia kesulitan bernapas. "Mengerti!" Naya mengangguk. Caroline langsung melepaskan kain lap itu dan membuat Naya tersungkur. Wanita itu langsung mengambil napas sebanyak-banyaknya.
"Kalau begitu, kau berikan makanan yang kau ambil untuk perut mu itu! Aku melihatnya! Kalau kau tidak lakukan.... Aku bisa melakukan hal yang tidak bisa kau bayangkan!" Naya yang ketakutan langsung bergegas.
"Bagus! Kau tau, sebenarnya aku tidak suka bermain kasar. Tapi karena kau yang membuat ku bermain dengan kasar."
"Ada apa nay? Kenapa wajah dan matamu begitu?" Penjaga rumah itu ke dapur untuk mengambil air. Naya melirik ke arah Caroline, tapi wanita itu justru memperlihatkan ekspresi yang seolah menantang.
"Tidak ada, aku hanya sedikit lelah."
"Aku ambil minum, kau lupa ya mengantar nya."
"Ngomong-ngomong kau....."
"Ya?" Balas Caroline dengan senyuman manis.
"Guru les nona kecil."
"Iya, aku akan pulang. Aku hanya minum sebentar."
"Baiklah, segeralah..... Karena gerbang harus ku tutup."
"Tentu. Sampai jumpa Naya." Ucapan selamat tinggal itu penuh makna yang membuat Naya ketakutan, tampaknya dia salah memilih lawan.
**********************
"Ibu pulang!" Teriak Daniel yang berlari melihat ibunya pulang. Caroline sudah mengganti kembali pakaiannya dengan baju lusuh itu sebelum ada pertanyaan nantinya.
Entah mengapa itu membuat Caroline langsung tersenyum, langkah anak laki-laki itu membuat dia senang. "Ibu, apa jualannya laku?"
"Iya." Caroline tidak berbohong, ketika perjalanan pulang tadi. Ada orang yang membeli sayurannya.
"Wah, ibu bawa apa?"
"Makanan."
"Untuk kita?" Caroline melirik bungkus makanan itu sembari tersenyum.
"Iya, untuk kita. Apa adik mu bangun?"
"Iya, susu nya sudah habis. Ayah menidurkan nya...." Jelas Daniel.
"Ayo kita masuk."
"Dimana ayah mu?" Tanya Caroline, entah mengapa dia tidak melihat pria yang biasanya menyambut kedatangan nya.
"Ayah di dalam Bu."
"Hei, semuanya baik?" Tanya Caroline, tapi pria itu tampak terkejut dan mengangguk cepat.
"Iya, Ella juga sudah tidur. Kau baik? Bagaimana tadi?" Tanyanya.
"Baik, aku bawakan makanan. Ayo kita makan."
"Iya." Setelah kepergian suaminya, Caroline masih bergeming di tempat nya.
"Aku yakin aku melihat sesuatu tadi. Apa yang ia sembunyikan?" Gumamnya.
Bersambung........
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🥰 🥰
memberikan kesempatan pada mereka karena kelemahan dan ego, INGAT!! perselingkuhan bisa terjadi bila ada " KESEMPATAN"
tetap semangat dan sehat kak, lanjut /Determined/