NovelToon NovelToon
Obsesi Cinta Tuan Psycho

Obsesi Cinta Tuan Psycho

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Diandra Veronika seorang selebriti yang cukup terkenal karena kecantikannya, di jebak oleh Sadewa Bahuwirya seorang CEO paling berkuasa yang sangat terobsesi padanya. Dimana dia harus menjadi jaminan untuk Ayahnya yang terikat hutang sangat besar pada perusahaan Dewa.

"Aku mencintaimu Dee, kamu harus menikah denganku, kamu hanya milikku!!"
~ Dewa ~

"Aku tidak sudi menikah dengan iblis sepertimu!! Kau tidak mencintaiku, kau hanya terobsesi padaku!!"
~ Diandra ~

Apa Diandra akan menerima Dewa begitu saja saat dirinya mempunyai Bryan, pria yang dia cintai??
Apa Dewa bisa sadar dengan obsesinya itu dan melepaskan Bella hidup bahagia dengan orang yang dicintainya??
Bagaimanakah akhir cerita mereka?? Ikuti terus perjalanan mereka mencari cinta sejatinya yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Suapan pertama

Diandra melihat Dewa keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya. Tangannya masih memegang kaos yang belum dipakainya itu, sehingga memperlihatkan dadanya yang bidan dan berotot. Sesekali tetesan air masih menetes dari ujung rambutnya, sehingga mata Diandra menangkap sosok Dewa yang begitu menggoda malam ini.

Dewa memakai bajunya sambil berjalan menuju ranjang di samping Diandra. Wanita hamil itu seperti tak rela pemandangan indah yang badu saja dinikmatinya sudah di tutup oleh pemiliknya.

Entah karena terlalu lelah atau memang terlalu kecewa dengan apa yang di dengarnya tadi, tanpa sepatah katapun Dewa langung mengambil posisi berbaringnya.

"Kamu sudah makan malam?" Tanya Diandra pada Dewa yang mulai memejamkan mata.

"Belum, tapi aku tidak lapar" Jawab Dewa membuka matanya kembali.

"Tidurlah ini sudah malam" Ucap Dewa, dia bisa melihat sedikit keraguan di mata Diandra.

Akhirnya Dewa menempatkan guling di tengah-tengah ranjangnya sebagai pembatas antara mereka berdua.

"Jadikan ini sebagai pembatasnya, aku tidak akan melewati bantal ini. Jadi kamu tidak perlu takut" Dewa memberikan senyum tipisnya sebelum dia memejamkan matanya kembali.

Diandra terdiam karena Dewa bisa membaca pikirannya. Biar bagaimanapun rasa ketakutan itu masih ada, jika mengingat bagaimana kasarnya Dewa waktu itu. Dan sekarang harus menerima perubahan Dewa tyang secepat itu membuat Diandra sedikit ragu.

Tapi setelah mendengar dengkuran halus dari Dewa. Diandra memberanikan dirinya untuk berbaring di sisi kanan Dewa. Sempat diliriknya wajah tampan itu. Terlihat sekali jika dia sangat kelelahan, belum juga ada sepuluh menit pria itu sudah terlelap dengan mudahnya.

🌻🌻🌻

"Dee??" Panggil Dewa.

Tidurnya terusik karena suara Diandra di kamar mandi. Dewa bergegas menghampiri Diandra yang sudah berjongkok di closet.

"Kamu kenapa Dee?? Kamu sakit??" Dewa ikut berjongkok di samping Diandra. Memijat tengkuk Diandra dengan pelan.

"Enggak, aku nggak papa kok" Diandra mengambil tisu untuk membersihkan mulutnya.

"Nggak papa gimana, kamu mual kaya gini!!" Ucap Dewa dengan khawatir.

"Ini cuma karena efek kehamilan aja, dan ini wajar kok" Diandra berjalan kembali ke kamarnya.

"Jadi kalau hamil bakalan kaya gini?? Sembilan bulan kaya gini terus??"

Dewa mengekor di belakang Diandra.

"Ya enggak, katanya sih cuma di awal kehamilan aja" Diandra kembali berbaring, badannya terasa bergetar saat berdiri. Kepalanya pusing tambah lagi perutnya yang terus bergejolak membuatnya ingin terus memejamkan mata.

"Tapi kalau kaya gini aku nggak tega lihatnya Dee. Maafkan aku ya" Dewa duduk di sisi Diandra.

"Kenapa minta maaf??" Diandra menjawab dengan matanya yang terpejam.

"Karena aku memaksa untuk mempertahankan anakku, kamu jadi menderita seperti ini" Tiba-tiba wajah Dewa menjadi sendu.

"Aku nggak papa kok, nanti juga hilang sendiri" Diandra mencoba mengusap perutnya sendiri, siapa tau gejolak dalan perutnya bisa hilang.

Dewa melihat apa yang dilakukan Diandra itu. Dan Dewa tidak tau dapat keberanian dari mana karena saat ini tangannya yang sudah menggantikan Diandra mengusap perut itu.

Anehnya Diandra tidak menolak sama sekali, dia justru merasa nyaman dengan apa yang di lakukan Dewa. Rasa mual di perutnya berlahan menghilang.

Kini justru Diandra mendapatkan rasa kantuknya kembali. Berlahan Diandra benar-benar tertidur karena usapan lembut di perutnya itu.

Dewa tersenyum saat melihat nafas Diandra yang mulai teratur itu. Dia tidak menyangka bisa sedekat ini dengan Diandra tanpa ada paksaan yang di berikan kepada istrinya itu. Ternyata berteman lenih baik daripada memiliki tapi saling membenci.

Tak mau mengganggu tidur sang istri, Dewa pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Rencananya hari ini tidak ingin kek kantor. Dia akan menghabiskan waktunya bersama Diandra. Begitupun hari-hari selanjutnya, Dewa akan pergi ke kantor jika benar-benar ada pekerjaan yang sangat penting saja.

Dewa tidak akan menyia-nyiakan kesempatan bersama Diandra sampai anak mereka lahir. Menurut Dewa waktu yang di berikan Diandra itu sangatlah sedikit, karena yang di inginkan Dewa adalah selamanya, bukan sementara.

Setelah Dewa selesai dengan ritual mandinya pun Diandra masih tertidur dengan lelap. Dewa tidak tega untuk membangunkan istrinya itu. Jadi dia lebih memilih untuk pergi ke ruang kerjanya.

Pekerjaan yang menumpuk dan tak pernah selesai sudah menjadi makanan Dewa setiap hari. Semua kerja kerasnya itu mampu menjadikannya pengusaha muda dengan kekayaan yang tak kan habis sampai tujuh turunan.

Dan untuk siapa lagi semua itu jiak bukan untuk anak dan istrinya. Namun sayang Diandra tidak pernah menginginkan itu semua.

-

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, dan Diandra juga belum bangun dari tidurnya.

"Dee??" Panggil Dewa dengan lembut.

"Bangun Dee!!" Dewa mengusap lembut tangan Diandra untuk membangunkannya.

Diandra memijat kepalanya yang terasa pusing itu.

"Bangun dulu ya, kita sarapan. Kamu pasti lapar, sekarang kamu nggak sendiri lagi. Ada yang harus kamu beri makan di dalam sana" Dewa sudah membawa nampan berisi makanan.

"Aku memang lapar, tapi setiap melihat makanan aku mual. Aku nggak ada selera makan sama sekali" Tolak Diandra menutup mulutnya yang kembali mual.

"Tapi kamu harus makan Dee, sedikit saja nggak papa. Kalau kamu nggak makan nanti tambah mual. Setelah ini aku akan hubungi dokter untuk meminta obat anti mual untukmu" Dewa terus memaksa Diandra untuk mengisi perutnya.

Diandra mengangguk, lalu mengambil posisi duduk bersandar. Dia akan mencoba memakan sesuap nasi walau rasanya perut sudah tidak karuan.

"Huekkk.."

Diandra berlari ke kamar mandi, mencoba memuntahkan isi perutnya yang kosong itu.

"Dee!!" Dewa semakin tak tega melihat Diandra dalam keadaan sepeti itu. Dia rela jika haris menggantikan Diandra merasakan gejala kehamilan itu.

"Aku nggak bisa, aku nggak mau makan!!" Ucap Diandra yang masih bersimpuh di depan closet.

"Ya udah ayo keluar dulu dari sini" Dewa membantu Diandra berdiri, dan menuntunnya keluar dari sana.

"Singkirkan makanan itu Dewa, nanti aku mual lagi!!" Ucap Diandra dengan nada pemerintahnya.

"Kamu mual kan kalau lihat makanan??" Diandra mengangguk.

"Tapi kamu lapar??" Tanya Dewa lagi dan Diandra juga kembali mengangguk.

"Kalau gitu kamu tutup mata kamu biar aku yang suapi kamu" Ucapan Dewa itu membuat Diandra menatap Dewa dengan tajam.

"Nggak usah ambil kesempatan deh. Nggak usah mulai!!" Ketus Diandra.

"Aku nggak ada niat kaya gitu Dee, aku cuma mau bantu kamu buat makan. Aku ngga tega lihat kamu kaya gitu terus. Kalau kamu nggak makan, yang ada lambung kamu kosong, nanti tambah mual lagi"

"Udah deh nurut aja sama suami sementara kamu ini!!" Ucap Dewa dengan tegas.

Diandra yang cemberut itu akhirnya menuruti apa yang Dewa katakan. Dia mulai memejamkan matanya. Sementara sesuap nasi sudah masuk ke dalam mulut Diandra melalui tangan Dewa.

Dan benar saja, nasi itu berhasil di telan tanpa dimuntahkan oleh Diandra. Kemudian di susul suapan kedua hingga nasi di piring itu ludes tak tersisa.

"Kamu masih mau lagi Dee??" Tanya Dewa karena nasi yang dia mabil sudah habis tapi Diandra masih terlihat menikmati makanannya.

"Emangnya udah habis??" Diandra mencoba membuka matanya dan langsung terkejut melihat piring yang tadi penuh sekarang telah lenyap.

"Ak-aku makan sebanyak itu??" Diandra tak percaya pada dirinya sendiri. Sementara Dewa hanya mengedikkan bahunya saja.

"Astaga rakus juga biji kacang ini" Batin Diandra.

"Kalau kamu masih lapar, aku ambilin lagi ya??" Tawar Dewa.

"Enggak udah cukup, aku udah kenyang" Bohong Diandra, karena sebenarnya perutnya juga masih belum terasa penuh. Tapi dia merasa malu, karena terlihat rakus di hadapan Dewa.

"Ya udah aku ke bawah dulu ya" Dewa keluar membawa piring kosong bekas Diandra tadi.

"Seharusnya aku bahagia karena saat di saat kehamilanku ini, ada suami siaga yang selalu memperhatikanku. Tapi kenapa harus Dewa yang menjadi suamiku??" Diandra menatap kepergian Dewa itu dengan suara hatinya yang terus tidak nisa menerima keadaannya saat ini.

Bersambung..

1
Sitichodijahse RCakra
kereeeen bnyk nangis... top karya mu Thor
santi.santi: thank youu, tapi kalau mau yang habisin tisu, baca yang KARMA ya..
total 1 replies
Ely Ayu Kustanti
Luar biasa
Nia Nara
Gimana mau bisa cinta kalau perlakuannya kasar begitu ?
Nia Nara
Coba pakai cara halus. Perempuan kalau dilembutin juga lama2 bisa jatuh sendiri kok
lily
Niko, istrimu nanti siapa? lope lope nikoooo
lily
inget,, ini cuma novel ,,, dunia nyata adakah
lily
penasaran Manda mau ngrencanain apa lgi
lily
sweet banget sih,,, duh duh suami mana suamii
lily
yg 2 pelakor tlong diusir juga
lily
harusnya dewa itu beri ancaman sama diandra , kalo masih membangkang maka ayahnya bakalan di apa apain gtu ,,, mesti nurut ,,,, untuk Diandra coba deh pira pura nurut dulu gtu sama dewa , beri dewa rasa percaya sama kamu setelah itu hempas hahaha
lily
dewa, harusnya kamu buang tu hp Diandra trus ganti hp yg cuma ada nomer mu doang itu pun hrus disadap dong ,, obsesi nya hrus totalitas,,,, 😫
Komala David
Luar biasa
lily
berarti dunianya mirip antara Diandra dengan Bryan ,,, krna dunia entertaint
btw ada gak yaa novel yg pemeran wanitanya gak cantik alias biasa aja wajahnya biasa ,,, krna kebnykan memang pemeran wanitanya cantik terus 🤭
Harita Ajun
Luar biasa
Rizkia Natasya
thor itu Bella apa Diandra sih?
mella yunita
Kok bella sih
Elsa Manek
jadi mewek😭😭😭😭😭
Ari Ani
salah typo y thor
Ummu Dhiyaa Abdillah
ngelunjak emang Diandra 😅
Indriyani
wkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwwkwwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwlwkwkwwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkkwwkqkwkwkwkwkqwkwkwkwkkwjw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!