Spin Off Tawanan Cinta Pria Dewasa.
Dua kali gagal dalam pernikahan, Justin Anderson menganggap semua wanita itu sama. Sebatas mainan dan hanya merepotkan, bahkan tidak ada wanita yang membuat dia betah.
Hingga, takdir justru mempertemukannya dengan seorang gadis cantik yang terjebak keadaan. Agny Tabina, gadis belia yang dipaksa terjun ke dunia malam akibat keserakahan pamannya.
"500 juta ... tawaran terakhir, berikan gadis itu padaku." - Justin Anderson.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12 - Wanita Memang Sama
Bimo mengatakan tidak salah dan wanita itu memang benar Agny. Akan tetapi, entah kenapa di mata Justin kini berbeda. Awalnya memang Justin mengatakan dia yang akan datang menemui Agny, akan tetapi kepalanya masih tetap sakit hingga dua hari dan itu membuat Justin meminta Edward mengirim wanita itu padanya.
Justin menghempaskan tubuhnya di sofa, dia menunggu gadis itu keluar dari kamar kecil untuk menuntaskan keinginannya. Apartement ini sudah lama tidak diinjak seorang wanita, awal Keyvan menikah memang pernah. Akan tetapi, setelah itu tidak lagi karena Justin mulai merasa terganggu dengan kehadiran seorang wanita di apartementnya.
"Lama sekali? Dia buang air kecil atau apa sebenarnya?" tanya Justin bingung sendiri sebenarnya apa yang dilakukan Agny di sana.
Beberapa saat menunggu, Justin yang bersandar pasrah itu menyadari kedatangan Agny kala langkah pelan terdengar menghampirinya. Tidak seheboh sebelumnya, dia bahkan tampak sedikit ragu dengan tangan yang kini saling terpaut. Ada sesuatu yang ingin Agny lontarkan tapi tertahan oleh sesuatu yang membuat lidahnya bahkan terasa kelu.
"Om," panggil Agny pelan sementara Justin masih sengaja seolah diam dan berharap Agny yang justru menghampirinya segera.
"Om Justin," panggil Agny sekali lagi lantaran telinga pria itu sepertinya mode badak.
"Hm, sudah selesai?" tanya Justin tanpa menatapnya, kepala pria itu sedikit sakit hingga dia betah bertahan dengan bersandar di sofanya.
"Iya sudah."
"Mendekatlah, duduk di sampingku," titah Justin masih bertahan dan tidak melihat ke arah Agny sama sekali.
"Aku basah, Om ... gimana?" Suara Agny terdengar ragu, dia benar-benar malu untuk mengungkapkan hal ini sebenarnya.
"Bas_basah? Basah apanya?"
Ucapan Agny membuat otak Justin berlari ke arah yang iya-iya. Pria itu menghela napas kasar kemudian menoleh seketika, hingga mata Justin membeliak dengan penampilan Agny yang memang basah, tidak basah kuyup tapi terlihat jelas rambutnya bahkan sudah lepek begitu.
"Astaga Agny! Kamu benar-benar mandi?" Tebakan Justin sepertinya benar, wajar saja lama, pikir pria itu.
"Bukan mandi, tapi tadi kecelakaan sedikit."
Justin mengerutkan dahi, dia bingung sekali kenapa bisa tubuhnya basah padahal seingat dia Agny hanya minta izin untuk buang air kecil. Pria itu menggeleng seraya berdecak pelan, baru kali ini dia melihat seseorang tertarik mandi padahal baru datang untuk pertama kali.
"Kecelakaan apa? Bisa basah begitu, kamu cucinya pakai jurus apa?" tanya Justin bingung sendiri seheboh apa hingga kepala juga ikut basah begitu.
"Krannya yang salah ... aku mau cuci tangan tapi yang hidup justru showernya," jelas Agny terbata dan dia tahu ini sedikit memalukan.
Bukan sengaja, sama sekali dia tidak mengira hal semacam itu akan terjadi. Dia sudah mencoba berkali-kali entah apa yang salah menang air itu tidak keluar juga, hingga ketika dia berhasil yang keluar justru guyuran air dari atasnya. Tidak sesederhana itu karena memang guyuran air tersebut begitu deras dan dia yang terkesiap jelas saja kesulitan ketika hendak menghentikannya.
"Jadi krannya yang salah?" tanya Justin berdiri dan kini mendekat ke arahnya, memang benar wanita adalah makhluk yang sama sekali tidak pernah salah.
Bahkan, ketika basah kuyup begitu yang salah adalah kran bukan dirinya. Justin tertawa sumbang kala Agny mengangguk pelan dan merasa memang dirinya tidak salah, mau tidak mau Justin harus mencari baju ganti untuk wanita itu.
"Pakai bajuku mau? Aku tidak menyimpan baju wanita di sini," ungkap Justin sebelum kemudian mengajaknya masuk ke kamar.
Niat Justin malam ini hanya meminta Agny datang untuk bisa memijat kepalanya, berharap jika disentuh wanita akan lebih baik. Hal itu dia lakukan lantaran Keyvan dan Keny yang selalu membahas obat sakit kepala paling manjur adalah tangan istri. Akan tetapi, jika belum apa-apa sudah dipancing begini Justin tidak yakin bisa menahan diri.
.
.
.
- To Be Continue -
Coba absen dulu, mau lihat berapa banyak yang tunggu mereka.
#Suara_Hati_Seorang_Author (Ku menjerit!! Membayangkan betapa kejamnya persaingan di dunia inih!!)-_ Wassalam.