Mantan Suami

Yolla membolak-balikan badan nya untuk memejamkan kembali kedua mata nya.

''Ayo lah mata, kita tidur lagi, ini masih terlalu malam untuk bangun dari ranjang empuk ini, ok. '' Gumam nya dengan memejamkan kedua mata nya. ''Apa aku harus menghitung Domba, ? Ok kita coba. ''

''Satu, duua, tiga, empat, lima, ayolah mata ayo kita tidur lagi.'' Doa Yolla di dalam hati.

Sudah lima puluh Yolla menghitung domba dan hasil nya, kedua mata nya masih terbuka dengan sempurna.

Karena merasa lelah, Yolla memutuskan untuk turun dari ranjang nya.

Krucuk, perut Yolla berbunyi yaring minta di isi.

Yolla segera mencari sesuatu di dapur, yang bisa di masak dengan cepat. ''Ah, mie instan nya habis pula.'' Keluh nya.

Yolla melirik sekilas jam yang terpampang di ruang tamu. Yang sudah menunjukan pukul setengah lima pagi.

Yolla mengambil salah satu Sweater di lemari nya yang agak kebesaran.

Dengan pasti Yolla keluar dari Apartemen nya yang dia tinggali selama empat ini.

Di depan Apartemen nya, Yolla berjalan sendirian, ''Jam segini, mana ada orang yang sudah keluar dari selimut hangat nya.'' Lirih nya sambil melangkah menuju ke jalan raya.

''Jam segini ternyata banyak juga ya, yang sudah buka penjual sarapan pagi, ku kira belum pada bangun.'' Gumam nya.

''Bang, menu sarapan pagi nya apa. ?'' Tanya Yolla berhenti di salah satu penjual yang cukup ramai.

''Ada semua neng, ada nasi uduk, lontong sayur, ada nasi kuning dan yang terakhir nasi pecel.'' Ucap sang penjual.

''Ya udah bang beli nasi uduk komplit dua, di bungkus ya, ''

''Siap neng, di tunggu ya. ''

Lezatnya nasi uduk dengan aneka lauk seperti ayam goreng, bihun, telur balado bahkan jengkol yang makin nikmat disantap dengan sambal dan kerupuk. Banyak sekali pedagang kaki lima yang menjajahkan nasi uduk di pinggir jalan setiap pagi nya.

''Ini neng pesanan nya. '' Menyerahkan satu kantong plastik

''Terima kasih bang, ini uang nya. Kembalian nya ambil aja.'' Ucap Yolla sopan.

''Terima kasih banyak neng, semoga dapat jodoh yang baik seperti neng ini. '' Doa sang penjual. Membuat Yolla tersenyum tipis.

...****************...

PUKUL 07,00 PAGI

Yolla sudah tiba di depan Rumah Sakit K'S tempat di koas sekarang ini.

Tujuan pertama dia melangkah menuju loker nya untuk menaruh barang-barang nya yang sebagai Dokter muda.

Selain melakukan pengecekan, Yolla juga melakukan wawancara dengan pasien, membaca hasil foto, mengikuti operasi, dan memeriksa bangsal. Mengutip buku Heart Emergency oleh Falla Adinda, dalam melakukan tugasnya, dokter koas akan dinilai sesuai dengan performa.

16,30 SORE HARI NYA

Yolla sangat berharap, kalau dia akan mendapatkan nilai yang terbaik.

Dret

Dret

''Ya,''

''Kamu pura-pura lupa, kalau hari ini kamu harus memberi jawabanmu ke aku.''

''Iya, aku memang sering lupa, kalau soal hal yang tidak penting.'' Jawab Yolla mengunci loker nya.

''Aku tunggu kamu di parkiran saat ini juga.'' Geram Arka ketika mendengar hal yang tidak penting. ''Aku terlalu lama melepas kamu Yollanda Amber. Dan sekarang kamu sudah banyak yang berubah.''

Arka sudah melihat Yolla, yang baru keluar dari Rumah Sakit milik nya.

Arka mulai menghidupkan mobil untuk menghampiri Yolla mantan istri nya. Seandainya tidak ada skandal antara aktor tampan dengan mantan istri nya, dia tidak mungkin nekat melakukan semua ini. Entah lah, kenapa dia sangat takut kehilangan ketika melihat mereka berdua selalu bersama.

Tit

Mobil Arka berhenti tepat di depan Yolla berdiri. ''Cepat, masuklah Yolla. Jangan membuat aku menarik kamu dengan paksa.'' Mendengar ancaman dari Arka, membuat Yolla mau tidak mau segera masuk ke dalam mobil Arka mantan suaminya ini.

''Ini bukan jalan aku untuk pulang Arka.'' Protes Yolla.

''Memang, siapa yang akan mengantar kamu pulang.?''

''Lalu, kita mau kemana. ?''

Mobil Arka berbelok ke salah satu bangunan tinggi yang belum pernah Yolla datangi.

Yolla mengerutkan dahi nya tanda tak mengerti, ternyata mobil Arka tidak berhenti di bangunan tinggi tadi. Melainkan masuk kedalam dan melewati lorong dengan seukuran mobil. Di depan sana, Yolla bisa melihat lagi ada pagar yang menjulang tinggi.

Tit

Tit

Dengan klakson dua kali pintu di buka dari dalam. Dan Arka membuka kaca mobil nya untuk berbicara dengan dua laki-laki yang berbadan besar itu.

''Cek dulu, apa ada yang mengikuti mobil ku atau tidak. ?'' Perintah Arka dengan dua laki-laki yang berbadan besar.

''Baik tuan muda, '' Jawab nya dan berlalu pergi.

Mobil Arka berjalan lagi dan berhenti di garansi mobil.

''Kita turun, ''

''Tapi Ar, kamu tidak akan membunuh aku kan. '' Sedari tadi pikiran Yolla di hantui yang enggak-engak. Saat melihat tempat yang di tuju mantan suami nya ini.

Arka menatap Yolla dengan ekspresi bingung. ''Kamu kenapa ? Kenapa kamu memiliki pikiran sajauh itu.'' Heran Arka.

''Tapi, aku lihat tempat ini sangat sepi Ar. Aku takut kalau kamu nekat membunuhku di tempat ini.''

Arka terkekeh geli, ''Di ruang operasi tadi kamu tidak takut, saat melihat kondisi pasien yang baru jatuh dari lantai dua.''

Yolla yang mengingat di ruang operasi tadi, membuat dia ingin segera pergi. Tetapi dia tidak mungkin melakukan hal itu, sehingga dia berusaha mungkin untuk bertahan.

Ini pengalaman yang pertama, masuk kedalam ruang operasi. Dan melakukan tindakan yang belum pernah dia lakukan.

Tidak tau kapan, ? Arka sudah keluar dari mobil nya. Dan kini sudah berdiri di samping pintu Yolla berada, dengan pintu mobil yang sudah di buka oleh sang pemilik nya.

''Ayo turun. '' Ajak Arka meraih salah satu tangan Yolla.

''Tidak perlu takut, rumah ini memang sepi dan hanya satu orang tinggal di sini, yaitu Paman Lukman dia bertugas membersihkan dan merawat rumah ini.'' Jelas Arka.

''Duduk dulu, biar ku buatkan minuman.''

''Tidak Ar, biar aku ikut kamu aja.?'' Membuat Arka tak suka. ''Apa kamu pikir aku akan mencampurkan sesuatu di dalam minuman kamu. ?'' Arka menatap tajam Yolla.

''Bukan itu, kamu salah paham. Aku, aku hanya, sudahlah sana pergi, buatkan aku minuman.''Usir Yolla cepat.

Yolla yang melihat Arka pergi menjauh, dia menghela nafas panjang.''Kenapa aku jadi takut sendiri ya, ?'' Pikir Yolla.

''Ini minuman mu, apa perlu aku coba dulu. '' Membuat Yolla menggeleng cepat, ''Tidak perlu, sini biar ku minum. '' Meraih satu gelas yang di pegang oleh Arka.

Arka membuka laci di bawah meja nya, yang sangat jelas tidak terlihat oleh siapa pun.

''Ini kertas masih kosong, untuk menulis persyaratan mu untuk menikah dengan ku. Kalau tidak ada itu lebih bagus, karena itu yang ku inginkan. '''

''Siapa yang mau menikah dengan mu Arka. Aku belum menyetujui nya. '' Tolak Yolla halus.

''Tetapi aku tidak butuh penolakan dari kamu Yolla. Mau tidak mau, atau memberi syarat atau tidak. Kamu tetap akan menikah dengan ku besok.''

Yolla menarik kertas dan juga ballpoint yang berada di tangan Mantan suaminya. ''Ini nama nya pemaksaan Arka,'' Gerutu nya kesal.

''Yang pertama, pernikahan kita harus sah dan juga resmi. ''

''Yang kedua, aku tidak mau kedua orang tuamu mengetahui nya.''

''Yang ketiga, selama aku menjadi istri kamu, kamu di larang keras menjalin hubungan dengan wanita lain, kecuali hubungan kita sudah berakhir baru kamu boleh dengan yang lain nya. Kalau kamu melanggar nya, di saat itu juga kita harus berakhir. ''

''Yang ke Empat, poin ini yang paling penting dan juga kamu harus utamakan. Setiap bulan kamu harus mentransfer uang sejumlah seratus juga per bulan di rekening ku, apakah kamu sanggup Arkana Charles.?'' Tanya Yolla sungguh-sungguh.