Ayunda menerima kekurangan suaminya hanya bekerja bengkel saja. Walaupun kehidupan mereka pas-pasan.
Ayunda sangat sabar menghadapi sikap suaminya selalu menurut kepada ibu dan kakak iparnya juga.
Sanggupkah Ayunda bertahan menghadapi sikap keluarga suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ide Licik
Duh,gak anak gak ibu sama aja.pagi-pagi udah di apelin sama mantan mertua,batin Ayunda.
Ia langsung menurunkan kendaraan nya dari dalam rumah dan memanaskan mesin kendaraannya.
"Udah rapi aja kamu yu,mau kerja yah.aku dengar kamu kerja di salon Tika,". Ucap bu Sari
Ayunda, tersenyum kecil. "Alhamdulillah,ayu dapat kerjaan walaupun gajih gak seberapa,". Kekehnya
"Mendingan kamu kerja tempat menantu saya, kerjaannya gak banyak kok,".
Gak banyak hanya dimulut saja bu,aku tau kalau kalian itu licik,batin Ayunda. "Makasih bu,Ayu. Lebih suka kerja di tempat Tika,". Elaknya lagi.
Ayunda,telah bersekongkol dengan temannya Tika,jika ia bekerja di tempat nya hanya manipulasi saja untuk dirinya sementara agar tak di ganggu oleh keluarga mantan suaminya.
"Baru dapat kerja hanya seberapa udah mulai sombong kamu yah,".
Ayunda,tersentak mendengar bu Sari,jika ia sombong. "Sombong!. emang Ayu, sombong dari mana bu,?" . Tanya Ayunda nampak heran
"Iya itu,kamu selalu menolak jika aku memberi kesempatan untuk bekerja di tempat menantu ku,". Ujar nya
"Maaf yah bu,aku gak sombong walaupun menolak mentah-mentah jika aku tak mau bekerja di tempat Siti,".
"Emang berapa gajihmu di tempat Tika,". Tanya bu Sari
"Paling cuman dua juta bu,". Sahut Siti. Yang baru saja datang.
Deh,belum selesai satu, tapi datang lagi satunya. Batin Ayunda
"Gak papa kalau gajih aku segitu,yang penting aku bisa makan tanpa mengemis ke orang,". Sindir Ayunda kepada Bu sari
"Mending kamu kerja di tempat aku aja Yu. Aku gajih tiga juta dari salon Tika, bagaimana kamu mau,". Siti tersenyum licik
Kalian kira aku mau,jangan harap kalian membuat diriku menjadi babu di tempat mu,batin Ayunda.
"makasih yah sit,aku pamit mau pergi kerja nanti telat lagi,". Ujar Ayunda.
"Eh,mau kemana kamu yu,kami belum selesai bicara,". Teriak Bu sari
"Kamu gak sopan yu,". Bentak Siti
Namun Ayunda,nampak acuh tanpa memedulikan ucapan dari mereka.
"Duh,mertua sama menantu bikin rusuh aja, ngapain bu ganggu Ayunda,lagi.kaliankan bukan siapa-siapa,". Ujar salah satu tetangga di situ
"ehhh Bu sari dan Siti,apa kalian gak punya rasa malu,". Sahut yang lainnya
"Mereka kan gak punya malu bu-ibu,". Teriak tetangganya lagi
"Bu,kita pergi aja,". Bisik Siti. Ia tengah kesal karena banyak yang mendukung Ayunda.
"Awas kamu yu,". Geram Bu sari
Mereka berdua meninggalkan halaman rumah Ayunda, menghindari dari ocehan para tetangga di situ
"habis dari mana kalian bu,". Tegur Hendri. Yang sedang menikmati secangkir kopi hangat dan melihat ibu dan istri nya baru datang dari luar rumah.
"Habis dari rumah Ayunda,ibu penasaran aja gitu,dia kerja apa berapa gajihnya. Ehh,cuman receh,". Ejek bu sari
"Iya mas. Cuman dua juta doang,aku tawarin kerja di warung makan aku naikin jadi tiga juta,dia gak mau. Sok-sokan baru kerja segitu udah sombong,". Ujar Siti
Hendri, manggut-manggut mendengar ocehan mereka berdua.
"belum selesai kami bicara,malah main pergi aja tu mantan istrimu Hen,". ujar sang ibu
"namanya juga gak punya etika bu,". sahut Siti.
"Aku punya ide bu,". Kata Siti lagi
Mendengar perkataan Siti,mertua dan Suaminya nampak heran
"Ide apa sit,". Tanya sang Mertua
"Aku mau ke salon Tika,di sana aku bisa mengerjai Ayunda,dan dia bakalan di pecat bu, bagaimana,".
Mendengar perkataan sang menantu membuat bu Sari,senang. "Kamu memang pintar sit,gak salah kamu menjadi kan menantu ibu. Ibu bakalan setuju dengan ide kamu, setelah dia di pecat pasti bakalan mau kerja di tempat kamu,jadi kita bisa membuat dia bertekuk lutut dengan kita,". Semirik jahat terpampang di wajah bu Sari
Kalau Ayunda,kerja di tempat Siti,aku juga bakalan membuat dia malu di tempat ini,aku juga bisa balas dendam,dan dia bisa diusir oleh para tetangga pasti banyak di benci orang,batin Hendri.
"Aku setuju bu,apa kata Siti,".
Siti, tersenyum lebar karena mereka mendukung apa ide-ide gilanya.
"Ayok bu,kita ke salon Tika,". Siti mengajak mertuanya juga untuk pergi ke sana
*****
Di perusahaan.
Ayunda,tengah melamun di meja kerjanya.
"Melamun apa kamu,". Tegur Regan,ia sudah lama melihat Ayunda,tengah melamun.
"Ehhh,maaf pak,udah lama yah datangnya,". Ayunda, menjadi salah tingkah karena kepergok atasannya
"Gak papa yu,ada masalah yah,". Tanya Regan
"Hemmm,pengen pindah aja aku dari tempat tinggal,tapi pindah kemana gitu,". Ayunda nampak bingung
"Kenapa kamu mau pindah yu,". Tanya Regan. Kini ia nampak serius lalu duduk di kursi depan meja Ayunda
"Gak mantan suami,gak mantan mertua,sana istri mudah mantan suamiku. Pagi-pagi bikin ribut-ribut gak mood aja jadinya,". Oceh Ayunda. Ia tengah tak sadar jika dia sedang curhat dengan atasannya sendiri.
"Karena mereka mengganggu jadi mau pindah gitu,".
"Nah, intinya gitu pak,". Kekehnya
"dari pada pindah,mending kamu bikin mereka semua kepanasan,". Regan mempunyai ide yang aneh
"Bikin mereka kepanasan, maksud gimana tu pak,". Ayunda, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ada yu.mau tau bagaimana caranya,". Regan menyungging kan senyumannya
"Ehhh,jangan aneh-aneh pak,". Ayunda, menaruh rasa curiga kepada atasannya itu
"Jangan berpikir negatif yu, mentang-mentang aku ini atasan mu terus memperlakukan semau ku gitu,". Bela Regan kepada dirinya
"Siapa tau,". Lirih Ayunda,dengan pelan namun Regan masih mendengar apa yang dikatakan Ayunda
menurut harus yang betul.