NovelToon NovelToon
Arrogant Girl Adventure

Arrogant Girl Adventure

Status: tamat
Genre:Romansa Istana / TimeTravel / Tamat / Fantasi Timur / Wanita perkasa / Peningkatan diri -peningkatan kemmapuan / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:14.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Askaori

PROSES REVISI TYPO DAN TANDA BACA!!!

Jin Lien adalah seorang Jenderal Muda yang sangat berbakat. Di usianya yang ke-21 tahun, dia telah menyelesaikan banyak misi berbahaya.

Jin Lien dibesarkan oleh Kakeknya yang saat ini telah menjadi pensiunan Militer. Dia sedari kecil telah dididik dengan cara militer hingga membuatnya menjadi Jin Lien yang saat ini. tidak hanya mempelajari Strategi Militer tapi juga mempelajari Ilmu kedokteran. di waktu luangnya dia juga mempelajari cara menjadi pengusaha sukses, puisi, Kaligrafi. karena itulah, Jin Lien tidak memiliki banyak teman, dia hanya bergaul dengan rekan sesama Prajurit.

Suatu hari, dirinya menjalankan misi yang akhirnya merenggut nyawanya, dan hari itu juga dirinya yang tidak pernah tersenyum, untuk pertama kalinya menampakkan senyum manis nan tulus.

..

Saat membuka matanya lagi, Jin Lien tidak berada di tempat yang seharusnya. melainkan di Jaman dan Masa yang berbeda serta di dalam gendongan seorang Pelayan yang menangisi seorang Wanita cantik yang tidak lagi memiliki Napas.

Dia menebak jika dirinya yang sekarang merupakan seorang bayi yang berusia 1 tahun dan memiliki nama yang sama dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Askaori, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AGA 12

Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk tidak memikirkan tentang buku yang muncul entah dari mana.

Tok..Tok..Tok..

Mo Wu mengetuk pintu kamar Jin Lien.

"Masuk!"

Saat pintu terbuka, Mo Wu segera memberi hormat.

"Kepala keluarga meminta agar Tuan muda, nona kedua dan nona bungsu untuk datang ke ruang makan."

"Baik."

Mo Wu segera pergi, Komandan Xu juga pamit.

"Nanti kita bahas lagi tentang beberapa titik yang rawan untuk disusupi. Sekarang kita pergi ke ruang makan dulu."

"Ya Ge."

"Uhm." Jin Lien lagi-lagi meminta untuk digendong dan selalu mendapat ejekan dari Lotus kecil.

***

Istana Bintang.

"Gege, aku penasaran ingin tahu tentang Biaomei dan Biaojie."

"Ran'er, jika waktunya tiba, kita pasti akan bertemu mereka. Sekarang berlatihlah! Lihat, Kultivasi mu bahkan baru di tahap pengumpul Qi level 5."

"Gege, dengan kecepatan Kultivasi ku sekarang, aku sudah bisa disebut jenius loh. Ingat, aku masih 7 tahun dan baru mulai berkultivasi saat umur 5 tahun."

"Benarkah? Jika kau disebut jenius, lalu sebutan apa yang cocok untuk Biaomei yang saat ini masih 3 tahun dan telah mencapai Pengumpul Qi level 9? Dia selangkah lagi akan maju ketahap pemula."

Mu Ye Ran memandang tak percaya pada kakak laki-lakinya.

"Gege kau bohong padaku."

"Aku tidak mungkin berbohong padamu Ran'er, aku saja yang berusia 10 tahun sudah berada di tahap pemula level 2. Jika kita tidak giat berlatih, Biaomei akan mengalahkan kita, dan kita tidak bisa melindunginya."

"Baiklah, aku akan giat berlatih, tapi Ge, tahu dari mana kau tingkat kultivasi Biaomei?"

Bocah laki-laki itu tersenyum misterius yang membuat adiknya Mu Ye Ran kesal.

"Mu Ye Chen berhenti tersenyum aneh seperti itu!"

"Baiklah Ran'er, panggil aku kakak dan aku akan mengatakan padamu."

"Hmmp."

"Ingin tahu tidak?"

Mu Ye Ran semakin kesal, tapi berusaha dia tahan.

"Baiklah Gege, katakan padaku!"

"Hehehehe, aku hanya tidak sengaja mendengar pembicaraan ayah dan paman Tian."

"Gege kau menguping!" Tuduhnya langsung.

"Aku tidak menguping Meimei, aku hanya tidak sengaja mendengar."

"Itu sama saja Gege bodoh."

"Hei, aku tidak bodoh."

"Mana ada orang bodoh mengaku. Lanjutkan aksi menguping mu, dan aku akan kembali berlatih." dengan secepat kilat, Mu Ye Ran segera meninggalkan Mu Ye Chen yang masih bersunggut.

Melihat adiknya pergi, Mu Ye Chen menghela napas dan memandang langit.

"Daratan Lijing sama sekali tidak memiliki Qi, lalu bagaimana caranya Biojie dan Biaomei berlatih? Kami saja jika tidak berada di istana bintang, kami mustahil untuk berlatih. Beruntung Istana bintang merupakan artefak surgawi milik ayah memiliki Qi padat."

Mu Ye Chen berjalan kembali ke kamarnya, dan terus berpikir untuk menjadi kuat agar dapat melindungi sepupunya.

***

"Hmmp dia benar-benar memiliki Ras yang sama denganku?"

Sosok tampan yang pernah mengawasi Jin Lien dan Niu'er masih saja tidak pergi meninggalkan daratan Lijing.

"Agh, aku jadi tidak ingin meninggalkan daratan Lijing secepat ini."

Dia terus menggumam tak jelas dan terus berbaring di atap gedung tertinggi di kota kekaisaran.

"Kemarin karena terlalu bosan, aku membantu si kecil mengumpulkan informasi dan tak aku sangka, dia sangat cepat menemukan solusi, Benar-benar jenius."

Sosok itu terus saja berbicara sendiri. Senyum yang terpatri di bibirnya tampak mengerikan. Mata merah itu memberikan perasaan berbahaya bagi siapa saja yang memandang.

Hingga sosok lainnya muncul dengan posisi hormat di belakangnya.

"Tuan?"

"Bagaimana?"

"Gadis itu adalah anak angkat Jenderal Jin, Jenderal Jin dan Istrinya menemukan gadis itu 15 tahun lalu dan merawatnya dengan baik. Gadis itu, selalu diberi kasih sayang melimpah oleh Jenderal Jin dan istrinya. Selebihnya ada di dalam sini tuan." sosok tersebut segera memberikan sebuah gulungan pada sosok misterius itu.

Dia terus membaca semua informasi yang diperoleh oleh bawahannya. Senyum aneh tercetak kembali di wajah tampan itu.

"Kau boleh pergi dan jaga si kecil, jangan sampai sesuatu terjadi padanya!"

"Baik tuan." 

Setelah kepergian bawahannya, sosok misterius tersebut kembali memandang langit yang telah menunjukkan warna jingga yang menandakan hari telah sore.

Dia tersenyum tipis, sangat tipis sehingga tidak ada yang menyadari jika dia tersenyum.

Sosoknya dalam sekejap menghilang dari atap gedung itu, dan muncul di halaman milik Niu'er.

Dia mengamati Niu'er yang tengah menenangkan pikiran dan terus mengolah energi internal miliknya.

Melihat wajah berkerut Niu'er, sosok itu mengernyit.

Di sekitar Niu'er yang tampak berkonsentrasi muncul 3 sosok yang tercipta dari bayangan miliknya.

Sosok misterius itu sangat terkejut melihat Niu'er bisa menciptakan bawahan sendiri. Dia kemudian memandang mata Niu'er yang kini tidak lagi hitam, tapi merah.

"Hanya keluarga kerajaan atau bangsawan peringkat tinggi yang dapat membuat bawahan sendiri. Gadis ini, sungguh membuatku terkejut."

Dia terus memperhatikan Niu'er yang saat ini tersenyum puas.

Niu'er sendiri tidak menyadari, jika ada yang memata-matai dirinya dan memandang ketiga bawahan yang dia ciptakan.

Semua tentang Rasnya telah dijelaskan oleh Lotus kecil ketika dia memasuki dimensi Lotus milik Jin Lien.

"Untuk memudahkan ku memanggil kalian, aku akan memberikan nama untuk kalian berdasarkan waktu kemunculan kalian."

"Ya, Tuan."

"Kalian akan ku panggil Ye Yi, Ye Er dan Ye San..l"

"Ya, Tuan."

"Tengah malam nanti, pergilah habisi mata-mata dari kerajaan lain yang berada di kediaman Ye ini! Jika perlu, kalian bisa memakan jiwa mereka."

"Ya, lalu tugas kami sekarang apa tuan?" Seketika wajah Niu'er menjadi kaku dan memandang ketiga bawahannya itu dengan tajam.

"Jika aku tidak memberi tugas, kalian hanya bisa berada di sampingku menjadi pelayan pribadi ku, mengerti?"

"Mengerti tuan."

Niu'er tampak berpikir sejenak kemudian memandang ketiga bawahannya lagi.

"Ye San, kau ku beri tugas untuk menjaga Lien'er. Tidak boleh ada yang menyakitinya."

"Baik tuan."

Ye San kemudian menghilang dari sana tanpa jejak yang tersisa. Menyisakan Niu'er, Ye Yi dan Ye Er

"Siapkan air mandi untukku! Satu lagi, jangan panggil aku tuan, tapi panggil aku nona, mengerti?"

"Mengerti nona."

"Bagus, aku ingin istirahat. Jika air sudah siap, bangunkan aku!"

Tidak menunggu jawaban, Niu'er segera membaringkan tubuhnya di ranjang miliknya.

Sosok misterius terus mengamati Niu'er hingga seringai jahat makin terbentuk di bibir miliknya.

"Hee, bahkan tanpa ragu memerintahkan bawahannya melahap jiwa mata-mata yang menyusup. Aku harus mencari tahu identitas aslinya."

Segera, sosok misterius itu menghilang dan hanya menyisakan Niu'er yang tertidur di kamarnya.

***

Jin Lien saat ini sedang mengamati catur di depannya dan terus bermain seorang diri.

Jika itu hanya orang awam, mereka hanya akan mengira jika Jin Lien hanya sekedar bermain untuk meningkatkan kemampuannya.

Namun, jika yang melihat adalah ahli strategi, mereka akan tertegun dengan apa yang dilakuan Jin Lien.

Pasalnya saat ini Jin Lien tengah menciptakan strategi baru.

Tak

Dia meletakkan bidak terakhirnya dan tersenyum jahat.

"Keluar!"

Jin Lien yang pada dasarnya memiliki kewaspadaan tinggi tentunya akan menyadari sosok yang bersembunyi dalam bayang-bayang.

Hingga muncul dua sosok di depannya membuat Jin Lien mengernyit. Bahkan kedua sosok itu berlutut dengan satu lutut dan keduanya saling memandang dan ada rasa tak percaya di mata keduanya.

Jin Lien menaikan alis melihat dua sosok tersebut.

"Siapa kalian?"

"Menjawab Nona bungsu. Hamba adalah Ye San yang akan menjaga Nona..l"

"Siapa yang memerintahkannya?"

"Tuan hamba adalah kakak anda, nona."

"Baik, kau bisa pergi!"

Jin Lien kemudian menatap tajam pada sosok satunya lagi.

"Lalu kau?"

"Hamba adalah Rui, memiliki tugas untuk menjaga Nona Jin."

"Siapa Tuan mu?"

"Maaf nona, hamba tidak memiliki wewenang untuk memberitahu siapa tuan hamba, hamba hanya diperintahkan untuk menjaga Nona Jin."

Jin Lien tampak berpikir sebentar kemudian dia memandang tajam pada Rui.

"Apakah Tuan mu yang menyediakan buku informasi ini?"

"Ya, itu Tuan yang menyiapkan untuk Nona."

"Baiklah, kembali ketempat mu!"

"Ya." Rui segera menghilang dari hadapan Jin Lien.

Jin Lien terus bertanya-tanya dalam benaknya, siapa sosok yang membantunya.

"Master, sosok yang mengaku Rui, dia sama seperti Ye San yang merupakan bawahan nona sulung."

"Apa maksudmu? Jadi sosok yang melindungi kami dalam kegelapan adalah Ras Demon sama seperti Jiejie?"

"Tidak salah lagi tuan. Master, aku semakin penasaran dengan identitas asli Nona sulung."

"Apapun identitas aslinya, dia tetap Jiejie ku yang paling aku sayangi."

Jin Lien langsung memutuskan telepati nya dengan Lotus kecil. Dia merapikan mejanya kemudian memanggil pelayannya.

"Mo Yi, siapkan air mandi ku!" Mo Yi yang berada di luar pintu segera melakukan tugasnya.

Jin Lien turun dari kursinya dan menuju ranjangnya. Di pikirannya terus melayang banyak pertanyaan tentang sosok misterius yang membantunya. Apalagi sosok tersebut memiliki Ras yang sama dengan Niu'er.

"Apakah orang itu keluarga Jiejie? Semoga bukan, tidak boleh ada yang mengambil Jiejie dariku!" Putusnya mutlak.

Rui yang mendengar gumaman Jin Lien memiliki keringat di keningnya.

Masih kecil sudah posesif begitu, bagaimana kalau besar? Rui hanya bisa meratap dalam hati.

"Master, semoga nona Niu bukan saudaramu, karena nona Lien tidak akan memberikannya padamu."

Setelah beristirahat sejenak, suara Mo Yi terdengar dari luar.

"Nona, air mandinya telah disiapkan."

"Bawa kemari!"

Segera Mo Yi membawa air mandi milik Jin Lien masuk dan dia kembali keluar.

"Ye San, Rui. Jangan mengintip! Aku ingin mandi."

Kedua sosok itu keluar dari ruangan Jin Lien dan memilih menunggu di atap.

Setelah selesai mandi, Jin Lien berpakaian dan memanggil Rui dan Ye San.

"Ada apa nona?"

"Pergi dan selidiki siapa saja perwakilan yang akan datang di perjamuan ulang tahun paman Kaisar!"

"Tapi nona, tugasku adalah menjagamu." Jin Lien dalam sekejap menjadi datar dan aura yang di keluarkannya sangat mencekam, bahkan dia tidak menyembunyikan tingkat kultivasi nya.

"Menurutmu, apakah ada yang bisa mengalahkan ku dengan Kultivasi ku yang sekarang? Kalian tahu sendiri, jika daratan Lijing ini mustahil memiliki aura bumi dan langit."

Rui menatap Jin Lien tak percaya kemudian dia mengangguk.

"Baik Nona, tapi biarkan Ye San tetap bersama anda. Aku sendiri bisa menyelesaikan tugas ini dalam waktu 3 hari."

"Baik, kau boleh pergi!" Ye San kembali ke tempatnya dan Rui segera pergi melakukan tugas yang di perintahkan Jin Lien.

***

"Jenderal, apakah nona bungsu masih manusia?" Ye Hong Zhuang langsung memberikan tatapan mematikan pada Komandan Xu.

"Apa maksudmu?"

"Aku berpikir jika nona bungsu di luar logika. Bayangkan saja, anak di usianya pasti akan banyak bermain, tapi dia sudah bisa membaca bahkan dengan membaca beberapa informasi, dia telah menemukan titik rawan kerajaan Nancheng."

"Dia itu spesial. Lain kali jangan meragukan dirinya atau kau akan aku kirim kembali ke perbatasan."

"Baik Jenderal."

"Pergilah! aku masih banyak pekerjaan."

Komandan Xu segera pamit undur diri meninggalkan Ye Hong Zhuang sendiri.

"Master?"

"Jadi kapan mereka tiba?"

"Sekitar dua minggu lagi."

"Terus awasi gerak-gerik mereka!"

"Ya Master."

Ye Hong Zhuang kembali melanjutkan pekerjaannya, tapi dia masih tidak bisa berkonsentrasi karena memikirkan siapa yang memberikan Jin Lien buku seperti itu.

Meskipun dia bingung tentang sosok misterius, tapi wajahnya tetap datar dan aura dingin terus terpancar dari tubuhnya. Dia menyeringai mengingat semua informasi kerajaan tetangga berada di tangan Jin Lien.

"Kerajaan Ming, kau sungguh tidak memiliki akhir yang baik, karena telah menyinggung harimau betina yang lagi tidur. Kerajaan Zhao dan Kerajaan Zhou, kalian juga akan jatuh cepat atau lambat dengan segala informasi kekuatan kalian berada di tangan Lien'er. Kita lihat, sampai di mana kalian bertahan dengan monster jenius berada di pihak kami."

Penjaga bayangan di sekitar Ye Hong Zhuang berkeringat dingin. Pasalnya aura Ye Hong Zhuang saat ini sangat mengerikan.

"Lien kecil, kau sungguh imut ah. Aku beruntung memilikimu sebagai adikku. Meskipun aku belum melihat kemampuanmu Niu'er, aku yakin dirinya juga tidak jauh dari kemampuan monster kecil itu karena Niu'er bisa menghabisi bandit Black Scorpion."

Ye Hong Zhuang kembali tersenyum dingin sembari memainkan belati di tangannya.

"Aku ingin lihat apakah ucapan mu untuk mengirim 20 lebih mata-mata kerajaan lain bisa kau buktikan."

Ye Hong Zhuang mengangkat tangannya, hingga muncul sosok lain dari balik kegelapan.

"Awasi Niu'er, segera bantu jika dia kesulitan. Mata-mata itu tidak mungkin tidak memiliki kemampuan."

"Ya, tuan."

Segera sosok tersebut menghilang dan Ye Hong Zhuang kembali melihat laporan yang bertumpuk di mejanya.

"Gege." Ye Hong Zhuang memijat keningnya sejenak dan menghela napas.

"Masuklah Lien'er!"

"Gege aku bosan, apakah kau memiliki sesuatu yang menarik?"

Jin Lien kali ini tidak duduk dipangkuan Ye Hong Zhuang, tapi dia memilih duduk di bangku yang berada di depan Ye Hong Zhuang.

"Sesuatu yang menarik? Sayangnya untuk saat ini tidak ada."

"Hah masa tidak ada sih. Kalau begitu biarkan aku tetap disini, mungkin mengamati wajah tampan Gege akan menyenangkan."

Ada sedikit rona merah menghiasi wajah Acuh tak acuh Ye Hong Zhuang.

"Sesukamu saja Lien'er."

Jin Lien terkekeh geli melihat reaksi Ye Hong Zhuang, dia mengedarkan pandangannya di sekeliling ruang kerja Ye Hong Zhuang, dan matanya jatuh pada belati yang berada di meja.

Jin Lien menyeringai dan langsung menyambar belati tersebut. Langsung saja Ye Hong Zhuang melototi nya.

"Ini mirip dengan belati yang Gege berikan padaku."

"Memang mirip, karena belati yang ada di tanganmu dengan belati ini adalah sepasang." Jin Lien langsung meletakkan belati tersebut kembali.

Wajahnya berbinar senang dan terus menggumam dalam benaknya.

"Yes, Coupelan senjata bareng kakak tertampan ufufufufu."

Lotus kecil seketika merinding mendengar pikiran Jin Lien.

Note:

Biaojie: Kakak sepupu perempuan

Biaomei: Adik sepupu perempuan

....

Tinggalkan Like dan komentar gess, jika berkenan berikan Vote juga Ye.

selamat membaca..

1
Yayu Putriamsah
Luar biasa
Yayu Putriamsah
Lumayan
yos helmi
Luar biasa
P&B
ya ampun pak kirain jdi garda terdepan 😭🤣
Imam Banong
ha ha ha ha 🤣🤣🤣🤣
Imam Banong
baca ULANG 😍😍😍
ga bosen 👍👍👍
sipuuttt
putra ke 4
sipuuttt
askaaaaa kangen deh sama update nya
sehat kah? kok lama nggak update perjalanan terakhir
sipuuttt
aska ayo dong dilanjut 🥺
sipuuttt
askaaa...
ayo lanjut...
sipuuttt
askaaa, ayoo lanjut, aku sampai baca bolak balik ini
sipuuttt
aska kangenn...
kapan dilanjut perjalanan terakhirnya...
Wahyu Purwati
seru kok Thor..
beda dari yang lain
Achmad Hilmi
tidak akan perna bosan
bukketuuuu
kembali mengulang baca, setelah hampir 2 tahun
Lyssa Ly Alex
jom kita sokong dgn meningalkan jejak /Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone/
RH88
Luar biasa
RH88
pada tukang bakso
RH88
👣👣👣👣👣👍
RH88
👣👣👣👣👣👣👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!