cerita ini mengisahkan seorang putri yang di benci oleh ayahnya karena kelahiran nya kedunia ini membuat sang ibu meninggal
Tidak sampai itu saja sang ayah membencinya, tapi karena kecacatan dalam Meridian atau lebih tepatnya nya kecacatan kultivasi membuat nya semakin malu mengakui dia putri nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
"Hahaha.... kerja bagus, aku yakin besok akan terjadi kegemparan di kediaman itu" ucap Siau Ning yang membaca Surat dari Nubi
Saat ini Siau Ning sudah berada di perbatasan dan bertemu dengan Kakek dan kedua paman juga kelima sepupunya itu
"Jadi Ji Su, sudah kembali dari perguruan nya.... maafkan Kakek mu ini cucuku, kakek terlalu berlarut dengan kesedihan kehilangan ibumu, kakek memilih tinggal di perbatasan dari pada kembali ke kota Xie" ucap Jendral Ning
Siau Ning pun menggenggam tangan sang kakek dia tidak ingin menyalahkan keputusan sang kakek untuk tinggal di perbatasan, apa lagi kakeknya itu selalu memberikan apa yang Siau Ning butuhkan
"Kakek jangan merasa bersalah seperti itu, Siau'er tidak apa-apa... tapi sekarang Siau'er minta kakek paman dan para sepupu pergi bersama Siau'er" ucap lembut itu menenangkan hati lelaki tua yang sedang merasa bersalah karena sudah beberapa tahun dia tidak kembali Kekaisaran tempat sang cucu tinggal
"Baik kita semua akan pergi mengikuti Siau'er, tapi kami juga harus membereskan pemberontak itu terlebih dahulu" ucap Jendral Ning
"Biar itu menjadi urusan Siau'er.... kakek paman dan para sepupu duduk manis disini, biar urusan ini menjadi urusan Siau'er seorang ya" ujar nya lagi
"Kamu yakin nak, mereka masih sekitar tiga puluh ribu prajurit lagi.... sedangkan kamu sendiri" ucap Paman kedua Siau Ning sambil mengelus lembut kepala Siau Ning
"Tentu saja yakin.... biar itu menjadi urusan Siau'er Paman kedua tenang saja, Siau'er akan kembali dengan selamat dan membawa kemenangan untuk Kekaisaran XIe ini, karena ini tugas terakhir kalian di perbatasan jadi Siau'er akan membuat mereka tercengang pada kekuatan keluarga Jendral besar Ning" ucap Siau Ning dengan nada bangga
Jendral Ning dan kedua paman juga kelima sepupunya pun tertawa melihat kelakuan wanita muda yang mereka sayangi itu
Apa lagi Siau Ning itu Cucu perempuan satu-satunya di keluarga Besar Ning, jadi mereka bangga apa lagi kekuatan Siau Ning melebihi kekuatan Jendral Ning
"Baiklah nak, kami percaya tapi jangan ada luka sedikitpun.... kalau sampai kulit keponakanku yang cantik ini terluka, paman akan tebas leher orang yang membuat kulitmu terluka paham..." ucap Paman pertama
"Siap... komandan, Siau'er tak akan terluka sedikitpun.... sekarang Siau'er pergi dulu kalian istirahat lah besok pagi kalian akan melihat hasilnya" ucap Siau Ning
Jendral Ning pun menggelengkan kepalanya melihat tingkah cucunya sama seperti mendiang Putri kesayangan nya itu
"Kau lihat itu putriku, cucu ayah sekarang sudah besar dan kelakuan nya sama denganmu... andai kau mendengar ayah untuk tidak menikah dengan di Kepa**t itu, mungkin kau masih hidup dan melihat Putri mu tubuh dewasa" gumam Jendral Ning
Jendral Ning pun mendongak ke atas untuk menahan airmata nya, dia selalu lemah bila mengingat putri semata wayang nya itu
Siau Ning yang tadi sedang bercanda pun menatap kearah kakeknya dia pun mendekati sang kakek dan memeluk tubuh tegak itu
"Maafkan Siau'er kakek, karena melahirkan Siau'er ibunda meninggal.... tapi Siau'er juga tidak ingin ibu pergi jauh dari kita" ucap Siau Ning
Jendral Ning yang tadinya mendongak ke atas sekarang tertunduk membalas pelukan hangat sang cucu dia tak sedikit pun menyalahkan cucunya itu, dia pun tahu takdir tidak bisa dia cegah
"Hei... pikiran bodoh darimana itu, kakek tak sedikit pun berpikir bila kelahiran cucu kakek yang cantik ini adalah kesalahan.... ibu mu pergi mungkin sang pencipta ingin menempatkan nya di Surga, jadi jangan sedikit pun berpikir seperti itu mengerti" ucap Jendral Ning
"Hmm.... aku janji akan menjaga kalian semua, sudah saat nya aku menjaga kalian semua" ucap Siau Ning
"Hahaha.... tentu saja kau lihat tubuh kakek mu ini mulai menua dan cepat lelah" ucap Jendral Ning
"Ayah, ayah bukan mulai menua tapi memang sudah tua.... jangan menolak takdir itu Ayah" ucap Paman kedua
Jendral Ning pun melepaskan pelukan sang cucu dia pun mendekati putra kedua nya itu dan
BUG
Pantat Paman kedua pun mendapatkan tendangan dari sang ayah Semua orang yang disana terkekeh melihat kejadian itu
"Dasar bocah tua.... kau bilang ayah tua, tentu saja ayah tua lihatlah putra nya saja sudah tua" ucap Kesal Jendral Ning
"ADUH.... ADUH.... AMPUN AYAH
TBC
...----------------...
Jangan lupa like komen dan share kalau berkenan boleh GIF nya juga author ngga nolak loh 😉
ini komentar pertama aku lho😁🤗
Kira-kira siapa ya yang minta tolong 🤔, jadi penasaran...
semangat 💪🏻💪🏻💪🏻 dan sehat selalu kak thor
dia tak ada muka sekalipun....
percuma jadi kaisar tapi tak di segani oleh adik adiknya