NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda

Mengejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: DeNura

Harap bijak dalam membaca... ada beberapa adegan dewasa (21+)

Meylani Putri (18 th), gadis bar bar yang jatuh cinta pada sosok Om duda tampan bernama David Lander. Yang tak lain adalah Ayah dari sahabatnya sendiri. Mungkinkan gadis yang kerap di sapa Mey itu mendapatkan cinta sang Om duda? Sedangkan David sendiri sangat anti dengan wanita bar bar dan ceplas ceplos seperti May.

Yuk simak kisah selengkapnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeNura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12

Mey terus mengusap tangan Bapaknya dengan lembut. Karena sudah dua jam Pak mudi tak kunjung bangun. Mey merasa sangat cemas. Apa lagi dokter mengatakan jika Bapaknya itu mengalami syok berat. Dan penyakitnya sudah mengalami komplikasi karena kurangnya perawatan. Mey merasa bersalah, dirinya tak pernah sekali pun membawa Bapak ke rumah sakit untuk cek up. Karena ia hanya sanggup membelikan obat. Mungkin bisa saja ia membawa Bapaknya ke rumah sakit dengan menggunakan BPJS atau yang lainnya. Tapi uang makan dan ongkos di mana harus ia cari?

Mey menangis pilu saat membayangkan bagaimana menderitanya sang Bapak selama ini dalam menahan rasa sakit. Tapi Bapaknya itu tak pernah sekali pun mengeluh padanya. Hati Mey benar-benar teriris. Mey membenamkan wajahnya di lengan sang Bapak.

Sebuah tangan hangat menyentuh pundak Mey, menarik perhatiannya. Mey menoleh, dan mendapatkan Taysa sudah berdiri dibelakangnya. Air mata Mey kembali tumpah, ia tak sanggup menahan beban itu sendirian. Tasya memeluk sahabatnya dengan penuh kasih sayang.

"Jangan sedih, Bapak lo pasti sembuh. Beliau orang yang kuat. Sekarang tidak akan ada yang menyakiti kalian lagi. Kami akan selalu ada untuk lo, Mey." Ujar Taysa berusaha menenangkan suasana hati sahabatnya. Ia tahu betul bagaimana rasa takut yang saat ini Mey rasakan.

"Cuma Bapak yang gw punya saat ini, Sya. Gimana gw gak takut cobak?" Lirih Mey.

"Siapa bilang lo cuma punya Bokap, lo punya gw, Daddy, Oma, Opa. Lo masih punya banyak bahu untuk bersandar. Jangan gini dong, gw merasa kehilangan Mey yang bar bar." Ujar Tasya yang berhasil memgembangkan senyuman Mey.

"Makasih lo selalu ada buat gw, Sya. Gw orang paling beruntung karena bisa punya sahabat kayak lo." Kata Mey dengan amat tulus.

"Lo lupa ya sama janji kita?"

"Mana mungkin gw lupa. Tapi gw beneran beruntung punya sahabat kayak lo, Sya. Meski kasta kita jauh berbeda, lo sangat menghargai gw. Makasih banyak banget."

"Sama-sama, Mamud." Sahut Tasya membuat Mey terkekeh karena mendengar panggilan sahabatnya.

"Gw udah siapin baju buat akad besok. Daddy udah ngomong, mungkin akadnya di sini. Semoga Bokap lo cepat sadar."

Mey mengangguk pelan. "Gw berasa mimpi bakal nikah sama Bokap lo, Sya. Bahkan di antara kita belum tahu perasaan masing-masing."

"Lo tenang aja, cinta itu akan hadir seiring jalannya waktu. Gw yakin Daddy sebenarnya udah jatuh cinta sama lo. Cuma dia masih gengsi. Buktinya dia masih ingat buat beliin lo gelang kan? Bahkan pagi-pagi buta dia ke rumah lo cuma buat sarapan. Daddy gak pernah lakuin itu sebelumnya. Bahkan Daddy gak pernah sarapan pagi." Jelas Tasya seraya memeluk Mey dari belakang.

Mey tersenyum mendengarnya. "Gw gak terlalu berharap cinta dari bokap lo, Sya. Tapi selama gw masih menyandang status istri Bokap lo, gw akan berusaha meraih hatinya. Kalau pun gw gak berhasil, setidaknya gw gak penasaran lagi."

"Ck, jadi cinta lo cuma karena rasa penasaran doang nih?"

"Enggak, bukan itu maksud gw. Misi gw tetap sama kok, mengejar cinta Om duda. Tapi kalau gw gagal nantinya, gw bisa dengan ikhlas melepas cinta itu. Meski hati gw harus hancur."

"Ih, jangan ngomong gitu dong. Gw yakin kalian bakal langgeng sampe nenek kakek, walau pun Bokap gw duluan yang jadi Kakek. Gw yakin cinta tulus lo bisa ngalahin ego Daddy gw."

"Hm. Gw harap gitu."

"Ayo dong semangat, Mamud. Rebut hati Daddy sampai dia gak bisa jauh dari lo."

"Akan gw usahain kok." Mey mengusap lengan Tasya yang masih melingkar dilehernya.

***

Pagi hari, Mey kembali ceria karena Pak Mudi sudah siumuan. Ia benar-benar bahagia karena bisa melihat senyuman Bapaknya lagi. Saat ini, Mey terus berceloteh sambil menyuapi Bapaknya.

"Mey, Bapak minta maaf karena tidak bisa lindungi kamu." Ucap Pak Mudi penuh penyesalan.

Mey yang mendengar itu tersenyum lebar. "Bapak lupa ya? Selama delapan belas tahun Bapak jagain Mey. Bapak kerja keras buat bahagiain Mey. Itu tidak akan bisa Mey balas dengan materi, Pak. Jadi jangan ngomong gitu lagi, ya? Sekarang biarkan Mey gantian jaga Bapak, lindungi Bapak." Ujar Mey sambil meyuapi Bapaknya.

"Bapak bahagia masih bisa lihat kamu tumbuh dewasa, sebentar lagi Meynya Bapak lulus sekolah. Bapak yakin kamu bisa dapat nilai terbaik."

"Aamiin... Mey deg degan, Pak. Dua minggu lagi ujian, Mey harus belajar giat." Ucap Mey dengan penuh semangat.

"Bapak yakin putri cantik Bapak bisa melewatinya dengan mudah."

"Aamiin ya Allah." Ucap Mey tersenyum lebar. Kemudian kembali menyuapi Bapaknya dengan penuh kesabaran.

"Oh iya, Pak. Ada yang ingin Mey sampein sama Bapak." Kata Mey ragu.

Pak Mudi bisa melihat perubahan raut wajah putrinya. "Ada apa? Ngomong terus terang sama Bapak. Biasanya juga kamu langsung ngomong."

"Tapi ini masalah penting, Pak. Soal Om David." Mey meletakkan piring kosong di atas nakas. Lalu memberikan air mineral pada Bapaknya. Ia menunggu Bapaknya selesai minum baru melanjutkan pembicaraan.

"Om David mau nikahin Mey hari ini, Pak. Tapi nikah sirih dulu, karena Mey belum lulus sekolah. Om David cuma gak mau kejadian kemarin terulang lagi." Ungkap Mey merasa waswas dan menunduk takut. Takut jika Bapaknya itu akan marah.

Pak Mudi terdiam sejenak. "Jam berapa akadnya? Kamu juga belum siap-siap."

Mey mengangkat kepalanya. "Bapak setuju?" Tanya Mey dengan antusias.

Pak Mudi pun tersenyum dan mengangguk pelan. "Bapak kasih restu buat kalian. Pak David orang yang baik dan pastinya bisa jaga anak Bapak. Hubungi dia, bilang temui Bapak sekarang."

Mey mengangguk antusias, kemudian berhambur dalam pelukan Pak Mudi. "Terima kasih, Pak."

Tepat pukul sepuluh, David mengucapkan ikrar sucinya di depan penghulu, dua orang saksi dan keluarganya. Mengikat benang sakral pada gadis yang kini duduk manis disisinya. Mey terlihat sangat cantik dengan balutan kebaya putih. Wajahnya dipoles natural, sehingga tak menghilangkan wajah manisnya. Acara sederhana itu berjalan semestinya. Kini status Mey resmi menjadi seorang istri dari David Lander. Meski belum resmi menyandang gelar Nyonya Lander.

Mey mencium punggung tangan suaminya dengan penuh haru. Ia masih tak percaya, jika lelaki tampan berdarah Bulgaria itu kini sah menjadi suaminya.

David mengecup kening Mey cukup lama, lalu menyematkan cincin pernikahan di jari manis Mey.

Tasya yang melihat itu langsung memeluk Omanya dengan perasaan bahagia. Karena keinginan untuk menjadikan Mey sebagai Mama mudanya benar-benar terlaksana.

"Kamu pinter banget cariin istri buat Daddymu itu. Dia sangat manis." Bisik Oma Grace mengecup pucuk kepala cucunya.

"Bukan cuma manis, Oma. Dia juga baik banget."

"Oma tahu, buktinya dia bisa merubah kamu yang begitu pendiam menjadi sekonyol ini. Oma menyukai gadis itu."

"Opa juga menyukainya, besok kita harus membawanya ke rumah." Kali ini Opa Adam ikut menimpali. Kedua wanita itu pun terkekeh geli.

Mey mantap sepasang suami istri dihadapannya. Saat ini mereka adalah mertuanya. Mey benar-benar canggung. Dengan perasaan gugup, Mey mencium punggung tangan mereka secara bergantian.

"Selamat datang di keluarga kami, Manis." Ucap Nyonya Grace mengecup kening menantunya penuh perasaan. Mey merasakan desiran hangat dalam hatinya. Seolah merasakan sosok Ibu yang begitu kental. Refleks ia langsung memeluk wanita berusia enam puluh tahunan itu.

Nyonya Grace tersenyum senang dan membalas pelukan Mey. "Panggil saja aku seperti suamimu memanggilku."

"Daddy biasa memanggilnya Mommy." Ucap Tasya ikut menimpali.

"Dan ini Daddy." Tasya merangkul lengan sang Kakek begitu mesra.

"Terima kasih," ucap Mey seraya melerai pelukannya. "Mey tidak pernah merasakan pelukan sehangat ini." Air mata Mey pun meluncur begitu saja. Tentu saja Nyonya Grace tahu itu. Tasya sering menceritakan tentang kehidupan Mey.

Pak Mudi yang melihat itu ikut bahagia. Lalu pandangannya beralih pada David yang masih mematung. "David." Panggilnya dengan suara lemah. David pun menoleh. Lalu menghampiri Pak Mudi.

"Tolong jaga putri saya, terima apa pun kekurangannya. Mungkin kedepannya Mey akan sering menyusakan kalian." Ujar Pak Mudi menatap David penuh harap.

"Bapak tenang saja, saya akan menjaganya." Sahut David tersenyum lebar.

Meski aku tidak yakin bisa menjaga gadis itu sampai kapan? Selama dia masih menjadi istriku. Tentu saja aku akan menjaganya. Batin David.

"Terima kasih," ucap Pak Mudi. David mengangguk pelan sebagai jawaban. Kini ruangan itu menjadi hangat. Karena dua keluarga yang awalnya asing kini telah menjadi satu ikatan.

***

Keesokan hari, David memboyong istri dan Ayah mertuanya ke rumah besar miliknya. Mey mendorong kursi roda sang Bapak memasuki rumah mewah itu. Ia sempat tertegun melihat rumah mewah milik suaminya. Selama ini ia cuma melihat rumah seperti ini di dalam televisi. Tapi kali ini ia merasakan sensasi itu dengan mata kepalanya sendiri. Rasanya seperti sebuah mimpi.

Selama tiga tahun bersahabat, Mey memang tidak pernah mau dibawa ke rumah Tasya. Karena alasan sibuk kerja dan menjaga Bapaknya. Meski itu benar adanya.

Tidak lama, seorang wanita paruh baya menghampiri mereka. "Bik, bawa Ayah mertua saya ke kamarnya." Perintah David pada asisten rumah tangganya itu.

"Baik, Tuan." Wanita itu sedikit membungkuk saat mengambil alih kursi roda dari tangan Mey.

"Buk, bantu Bapak saya berbaring ya?" Pinta Mey dengan nada lembut.

"Baik, Nyonya." Wanita itu pun bergegas meninggalkan Tuan besar dan Nyonya mudanya.

Mey terus mengedarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan. Melihat seisi rumah yang terlihat sangat mahal. Rumah itu lebih banyak didominasi warna gold.

"Mey." Panggil David yang berhasil membuat Mey kaget.

"Eh, maaf, Om. Saya keliatan kampungan banget ya?" Ucap Mey merasa sangat malu.

David sama sekali tak menanggapi perkataan gadis itu. "Ikut saya ke kamar."

Mey pun mengangguk dan mengikuti langkah besar suaminya. Mey lagi-lagi tertegun, saat lelaki itu memasuki sebuah lift.

Ini rumah atau hotel sih? Ada liftnya segala. Pikir Mey.

Dengan rasa canggung Mey memasuki ruang kecil dengan dinding baja itu mengikuti jejak suaminya. Ia berdiri canggung di samping suaminya. Mey menatap pantulan dirinya di pintu baja itu. Pipinya terasa panas saat tatapan matanya bertemu dengan netra biru David. Beruntung pintu lift itu cepat terbuka dan memutus pandangan keduanya.

David melangkah pasti menuju sebuah pintu ganda dengan ukiran yang rumit. Mey bisa melihat di sana ada beberapa pintu. Sepertinya itu kamar. Hanya saja pintu lainnya berbeda dengan pintu yang saat ini ada dihadapannya.

David membuka pintu itu perlahan. "Masuklah, ini kamar saya. Akan menjadi kamarmu mulai saat ini."

Mey merasa malu mendengar perkataan suaminya. Dengan ragu Mey pun masuk ke kamar itu.

Mey tersentak kaget melihat kamar berukuran besar itu, mungkin tiga kali lebih besar dari rumah lamanya. Di sana juga terdapat sebuah ranjang berukuran king size dengan sentuhan warna hitam dan maroon. Juga terdapat dua pintu di sana, yang tak lain adalah kamar mandi dan walk in closet.

Di pojokan dekat jendela kaca berukuran besar. Terdapat sebuah meja panjang dengan berberapa berkas di atasnya dan sebuah macbokk. Juga sebuah rak buku berukuran besar, deretan buku tebal tersusun rapi di sana.

"Saya harus ke kantor, kamu bisa istirahat di sini. Saya juga sudah siapkan pakaian kamu di dalam closet. Semuanya sudah lengkap di sana." Kata David yang hendak melangkah pergi. Namun dengan cepat Mey menahan lengannya. David menoleh, memberikan tatapan tanda tanya.

"Terima kasih, Om. Em... Om pulang jam berapa?"

David terdiam sejenak. "Tidak perlu nunggu saya, mungkin saya pulang larut malam."

Mey mengangguk pelan. Lalu mencium punggung tangan suaminya. David terkejut dengan apa yang Mey lakukan. "Hati-hati di jalan ya, Om."

Mendadak David merasa kaku. "Ya." David bergerak canggung untuk mengecup kening istri kecilnya. Lalu ia pun melakukan itu dengan cepat. Kemudian bergegas meninggalkan kamar.

Mey menatap punggung suaminya yang menghilang dibalik pintu. "Kok Om David jadi aneh gitu sih? Tau ah, bukan urusan gw juga."

Mey duduk di kasur super empuk itu. Ia masih sangat canggung dengan benda-benda mewah yang ada di sana.

Ok, mulai sekarang lo harus terbiasa, Mey. Semangat, lo harus bisa menjadi istri yang baik.

1
Tyaz Wahyu
perfect thor ☕
Rika Fitria
bagus banget ceritanya
Kak Eja🌜
menarik...

mampir juga ya ke novel aku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
Deni Supriadi
Luar biasa
Tyaz Wahyu
aduh kena ajian jalang goyang nih smpai david tdk bs berpaling dari si nindiH eh sll mksdq nindy..seneng skl mmprtahankn teTEH celup sana sini (nindy)
Ita Listiana
smpek sini aq suka sama ceritanya, tata bahasa juga enak dibacanya. semoga cerita selanjutnya makin menarik.. thank thor😊
Emi Hartati
sangat bagus
Yulia
cerita nya keren menguras emosi,sampe tidur malam karena ngejar biar cepat selesai bacanya👍👍👍
Yulia
Mksh othor ceritanya bagus,,bikin aku senyum dan nangis,,the best pokonya,,,novelnya d promosiin Thor biar tambah banyak yg baca ,,,sayang novelmu bagus tapi yg baca blm banyak,,sekali lagi makasih dan semangat berkarya 👍👍😘🔥💪💪
Julia Juliawati
bagus ceritanya Thor. jgn kecil hati Thor klo ada yg blg mirip krn semua novel yg aq bc hmpr mirip semua tp kami bc krn km suka ceritanya
Julia Juliawati
kasihan sm alex
Julia Juliawati
suka cerita yg peran wanitanya bar bar kuat g bisa di tindas
Chris Antono
Luar biasa
panty sari
sebel sama si David mening mey ama Alex dan tasya ama gibran dan David ama inggrid aja, binih ditanam sembarangan
panty sari
Davit cari maslah aja
panty sari
wah cinta sedarah Nindy dan hendra, tapi selama 5 th David menjadi orang bodoh diporotin emang ga brasa apa yah itu Nindy udah ga perawan lagi main embat aja itu jamur David
xuly_
the real anak tanggung karma bapa
panty sari
parah David sudah sering melakukan dg kekasih gelapnya sungguh menyakitkan hati mey melihat itu semua
xuly_
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
maaf aku baru komen saking asyiknya baca lupa komen,abisnya karyamu bagus kk pengen baca terus👍🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!