NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta

Terjebak Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Duda / Balas Dendam
Popularitas:533k
Nilai: 5
Nama Author: Rina Listiyanti

Ketika kesalah pahaman membawanya dalam rumitnya ikatan pernikahan.

Elena Maursty, yang berniat menolong seorang wanita tak dikenalnya pada akhirnya berakhir sebagai seorang pembunuh dimata seorang laki-laki.

Edwart Emardo, seorang suami yang kehilangan istrinya bersikap gila dengan memaksakan sebuah pernikahan dengan Elena Maursty. Penikahan yang hanya bertujuan untuk membalas dendam atas kematian sang istri tercintanya.

Menutup mata juga hatinya, akankah Edwart menemukan jalannya.. ?? Jalan kebenaran akan siapa pembuhuh istrinya ??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina Listiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TC 12

Selamat datang di dunia Edwart juga Elena,

Dan semoga kalian menikmati ceritanya dan jangan lupa kalo ada apa-apa isi di kolom komentarnya 😄😄

kalau mau kirim kado sama vote juga bisa banget..😉

[ JANGAN LUPA MASUKAN CERITA INI KEDALAM FAVORIT KALIAN, AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATENYA ] 😇

---------------------------🌾-----------------------------

Seharian mood Edwart begitu hancur. Bahkan Jo juga Rose lah yang menjadi sasaran kemarahan bos nya itu.

Sedangkan Tania yang sedang melakukan konsultasi dengan pihak perusahaan Edwart merasa sudah tak tahan lagi mendengar semua ucapan dari pegawai Edwart.

"Apakah masih lama ??" Selanya saat seseorang masih berbicara.

"Ada apa ya mbak Tania ??" Tanya salah seorang photografer perusahaan.

"Saya lelah mendengarkan ocehan kalian semua, bisa berikan saya jadwal juga konsep photoshot kita kali ini saja .??"

"Maaf mbak, tapi kita disini untuk mendiskusikan konsep kali ini. Ini bukan pekerjaan mudah, bos Edwart meminta hasil maksimal untuk projek kali ini dan jika kita gagal taruhannya adalah pekerjaan kita.." geram produser pelaksana.

"Saya profesional pak, saya tahu apa yang saya lakukan nanti agar mensukseskan program kekasih saya ini .." percaya dirinya dengan sombong.

"Kekasih ?? Siapa yang anda sebut sebagai kekasih mbak Tania ?" Tanya photografer.

"Tentu saja Edwart, bos kalian semua.."

"Jika memang anda kekasih bos saya, mana mungkin anda dipermalukan didepan umum seperti halnya tadi pagi!! Jadi berhenti membual dan ikuti meeting dengan baik mbak.. " seru produsernya.

Tania geram saat tak bisa membalik ucapan untuknya itu. Dan dengan terpaksa ia harus bertahan dalam meeting yang sangat membosankan itu.

Edwart yang sedang uring-uringan memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya. Ia berbaring diranjang yang ada didalam ruangannya.

Namun sebelum itu, Ed sudah terlebih dahulu meminta Rose untuk membatalkan semua janjinya dan tak mengganggunya.

Ed yang masih lelah dan mengantuk pada akhirnya terlelap diranjangnya.

Selesai mengikuti meeting, Tania dengan berani naik menuju ruangan Edwart. Namun saat ia akan melewati meja sekretaris, Rose segera menghadangnya.

"Permisi ada yang bisa dibantu ???" Tanya Rose dengan sopan.

"Siapa kamu !!" Seru Tania.

"Saya Rose, sekretaris bos Edwart.." memperkenalkan dirinya.

"Oh sekretaris saja toh!! Saya mau masuk jadi jangan menghalangi jalan saya.. "

"Maaf mbak, tapi bos kami tidak bisa diganggu untuk saat ini.."

"Siapa kamu berani melarang saya masuk!! Kamu tau siapa saya ???"

"Siapa ??"

"Saya adalah calon istri dari bos kamu, calon nyonya diperusahaan ini !!" Sombongnya.

"Sepertinya wanita yang tadi malam bukan dia deh, semalam lebih bagus tubuhnya dan kayaknya lebih tinggi juga.." batin Rose memperhatikan Tania dari atas hingga bawah.

"Matamu itu biasa saja melihatnya!! Tidak pernah lihat wanita cantik ??" Sinisnya.

Namun saat Tania akan berjalan, Rose dengan segera menarik lengannya. Dan hal itu membuat amarah Tania meledak.

"Jangan sentuh !!" Menghempaskan tangan Rose dengan kasar.

"Awww " pekik Rose terjatuh.

"Jangan mbak..!!" Seru Rose.

Jo yang baru saja datang terkejut mendengar teriakan Rose, namun ia lebih terkejut dengan kehadiran Tania didepan pintu bos nya.

"Sial !!" Berlari menghampiri Tania.

Beruntung saat Tani baru membuka pintu Jo datang dan menariknya.

"Jangan lancang nona ..!!" Menutup kembali pintu ruangan Edwart.

"Kamu yang jangan lancang terhadap saya!!" Amuk Tania.

Rose berjalan pincang menghampiri keduanya. Dengan tertatih Rose berhenti didepan keduanya sambil memandang sinis Tania.

"Anda hanya tamu, jadi jangan membuat onar!!" Kesal Rose.

"Kamu baik-baik saja ??" Tanya Jo.

"Iya, tapi cepat bawa dia keluar. Bos sudah menyuruhku mengamankan ruangannya.

Paham dengan apa yang dimaksud Rose, Jo segera menarik paksa tangan Tania untuk ikut bersama nya.

*

Elena tengah mengemudikan mobilnya menyusuri kota Jakarta. Sejak pagi ia keluar rumah hingga hampir jam makan siang, tak ada satupun penumpang yang menaiki mobilnya.

"Haduh kemana semua orang ya .." gerutunya.

Namun tiba-tiba saja ponselnya berdering. Sebuah pesan masuk kedalam ponselnya.

Putra : Dimana?

Elena : Jalan.

Putra : Lagi bawa penumpang nggak ?

Elena : Kosong nih .

Putra : Bagus.

Elena : Apaan ??

Putra : Jemput gue dong, di cafe XX.

Elena : Otw bos.

Dan dengan gembiranya Elena memutar mobilnya menuju cafe XX tempat Putra berada. Baginya pesan Putra adalah rejeki baginya.

"Sohib gue banget ini.." senangnya.

Tak lama El sudah sampai di cafe, dan ternyata Putra sudah menunggunya diluar cafe.

"Lama nya .." protes Putra saat masuk kedalam mobil.

"Gila ya ?? Baru juga 20 menit .."

"20 menit juga lama itu .." mencubit pipi Elena.

"Kebiasaan deh main cubit-cubit pipi .." protes Elena.

Putra hanya tertawa melihat wajah cemberut Elena saat dirinya mencubit pipi chubby nya.

"El.." panggil Putra ditengah perjalanan mereka.

"Ehm.."

"Nggak ada niat cari kerjaan lain ?"

"Pengen sih, tapi susah.." sahutnya sambil fokus mengemudi.

"Susah gimana ??"

"Ya susah. Gue udah lamar dimana-mana tapi belum ada yang masuk.."

"Mau kerja diperusahaan gue gak ??"

"Jangan bercanda, gue lagi nyetir ini. Ntar kalo nabrak loe nyalahin gue .."

"Dih gue serius ini. Diperusahaan lagi butuh assisten sekretaris.."

"Loe beneran ??"

"Gue getok kepala loe nih biar pinter dikit. Ya beneran lah.. "

"Mau dong. Gue harus siapin apa aja nih ??"

"Lamaran seperti biasa aja.."

"Loe ambil gih di tas gue.."

Dengan patuh Putra membuka tas punggung milik Elena dan mengambil amplop coklatnya.

"Loe bawa lamaran kemana-mana??"

"Iya, jaga-jaga aja kalau ada rejeki.."

Putra menatap kagum sosok wanita disampingnya itu. Ia tak pernah malu dengan keadaannya, bahkan ia termasuk dalam kriteria wanita pekerja keras menurutnya.

------------------------------🕊--------------------------

Malam tiba, namun baik Elena maupun Edwart belum ada yang pulang. Dan kebetulan juga malam ini Maya juga Billy tengah mengunjungi keduanya.

Namun Maya begitu kesal saat tak mendapati kedua anaknya didalam rumah. Dengan kesal ia pun mulai bertanya tentang keseharian keduanya pada para maid.

Billy juga Maya begitu terkejut saat mengetahui fakta bahwa selama ini El lah yang menghidupi Ed didalam rumah.

Billy tak menyangkan jika anaknya tersebut begitu tega dengan istrinya. Billy kini bertekat mencari pelaku asli pembunuh Mimi, ia berharap agar Ed anaknya segera melepaskan El yang tak bersalah itu.

"Anak itu keterluan.." geram Maya.

Namun tiba-tiba saja terdengar suara Elena memberi salam saat masuk kedalam rumah.

"Mama, papa .." seru Elena terkejut.

Ia buru-buru menghampiri keduanya dan mencium kedua tangannya. El begitu panik saat melihat ada para maid bersama mertuanya itu.

"Apa mama bertanya sesuatu ya ??" Batinnya menatap kedua main yang tengah menundukkan kepalanya itu.

"Duduklah nak.." pinta Billy.

Elena ragu, namun Maya membawanya duduk disampingnya tanpa penolakan.

"Dari mana kamu?? Kenapa wajahmu terlihat sangat lelah nak ??" Tanya Maya sambil merapikan rambut Elena.

"Ehmm , dari main mah.." bohongnya.

Billy memejamkan matanya melihat El mencoba melindungi suaminya itu. Namun Billy juga tidak bisa menyalahkan El untuk itu.

Ed yang masih kesal masuk kedalam rumah tanpa memperhatikan sekitarnya. Ia melewati kedua orang tuanya begitu saja membuat Billy murka dibuatnya.

"Dimana sopan santunmu Ed !!" Teriak Billy murka mengejutkan semua orang.

Maya melambaikan tangannya, mengisyaratkan kedua maid nya untuk pergi. Elena begitu ketakutan mendengar teriakan Billy hingga membuatnya gemetaran.

"Tak apa nak .." bisik Maya menenangkan Elena.

Edwart yang terkejut segera turun menghampiri kedua orang tuanya. Menyalami kedua tangan orang tuanya sambil menatap tajam Elena.

"Perhatikan pandanganmu Ed.." tegur Maya.

"Apa salahnya mah, aku hanya memandangi istriku saja.. " kilahnya.

"Mana tanggung jawabmu sebagai suami Ed, " seru Billy to the point.

"Maksud papa apa ?? Aku lelah pulang kerja pah, "

"Jangan berlagak bodoh!! Dimana tanggung jawabmu sebagai suami, "

"Apa maksud papa ini .."

"Kamu seorang suami, tugasmu adalah menghidupi istrimu. Memberinya nafkah lahir juga batin! Bukan malah istrimu yang menafkahimu !!"

"Oh jadi dia mengadu ???" Sinisnya menatap El yang terus menundukkan kepalanya.

"Bukan El yang mengadu.." ucap Maya.

"Bahkan mama juga membelanya. Apa yang kamu lakukan untuk meracuni kedua orang tua ku !!" Bentak Ed pada El.

"Edwart !!" Teriak Billy.

Edwart yang sudah murka mengambil dompet dari dalam sakunya. Ia mengambil semua uang yang ada didalam dompetnya.

"Ini yang kamu mau kan ..!!" Melempar semua uangnya pada Elena.

Maya juga Billy terkejut dengan apa yang dilakukan anaknya. El sendiri hanya diam menundukkan kepalanya sambil menangis. Hatinya sakit menerima penghinaan dari suaminya sendiri.

"Silahkan habiskan semua itu, jalang hanya butuh uang bukan !!" Hina Edwart.

"Edwart !!" Betak Maya.

Ed sudah tak tahan lagi, ia berbalik menaiki tangga meninggalkan ketiganya dibawah yang sedang menahan amarahnya.

"Elena .. " sedih Maya.

Namun saat Maya akan memeluknya, tiba-tiba saja Elena bergerak mengambil lembaran uang yang tercecer itu.

"Papa bantu nak.."

"Jangan pah, biar El saja.."

Billy memundurkan langkahnya, ia juga Maya hanya bisa menatap Maya dengan begitu sedihnya.

1
Irfan Dani
pistol mainan kali ketinggalan di meja hehehee
Irfan Dani
kagak segitunya kali El... bikin drama baru aja...,😌😌
Irfan Dani
darma siapa
Irfan Dani
ngapain ngomong kek GT coba? dah dibilang pura2 kgk tau diem2 Bae... eeh nyari penyakit kan ya
Irfan Dani
harusnya dibikin kabur dulu lah elena... baru tuh nyesel sampk nyungsep di Edward nyaa... bikin menderita berbulan2 dulu GT looh,,,🤣🤣🤣
Irfan Dani
eee b*** akut
Irfan Dani
abis itu ngapain?? bobok malem? hehehehhe
Irfan Dani
kan kapan hari udah jemput di rumah baru... dikasih tau Jo kan?
Irfan Dani
teringat apa
Zikran Zikran
Luar biasa
Sumiatun San San Kin
Suka sekali 👍
Siti Aminah
baru nyimak thor...smga cerita ny bgs
Tuti Murtiani Ahmad Amanu
jadi males.baxanya
Qarine Amelia
Luar biasa
Mifta Jannah
bagus
Tia Vhagela
terlalu lembek,
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
kurang puas bikin penyesalan Ed yg segitu doang
Eni Merpati
pori pori km kelihatan semua wkwkwkwkwk
Ratna Nst
End😍😍😍😍😍
karim Ok
mmpir buna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!