Nayla Kamil
18Tahun..
Tok.. tok.. tok..
"Permisi Tuan..bisa tolong berikan bunga ini untuk Tuan yang ada di belakang."
Reymon sanjaya
31 Tahun
"Dasar wanita aneh"bergumam sambil tersenyum tipis.
Siapa yang menyangka pertemuan yang tidak di sengaja itu menjadi awal mula Nayla terjebak dalam cinta yang aneh menurutnya.
perbedaan usia,tahta,harta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Seorang gadis berseragam SMA berjalan di trotoar sambil lari lari kecil,seperti mendapat oase di gurun pasir hatinya berbunga dan bahagia.Apakah dia sedang jatuh cinta? jawaban nya tidak,baginya tak ada yang lebih membahagiakan selain kebebasan hari ini ia membolos dari les nya,ia lelah setiap hari hampir tak ada waktu untuk dirinya sendiri sehabis pulang dari sekolah waktunya di isi dengan berbagai les,mulai dari les musik biola dan piano,les bahasa,dan kepribadian.
Lahir di keluarga ningrat mungkin bagi orang lain adalah anugrah,namun tidak bagi gadis ini tak bisa melakukan kegiatan yang di lakukan gadis sebayanya,tidak bisa bermain di mall,jalan jalan bersama teman. Teman.. ? bahkan dia nyaris tak punya teman.
Ayah dan ibu bercerai saat usianya 7 tahun,kakak satu satunya pun jarang mengunjunginya semenjak sang kakak mewarisi kerajaan bisnis sang ayah,dan ikut ke Negri dimana Ayahnya dilahirkan.
Mengapa ia tak ikut bersama Ayahnya setidaknya ia punya kakak yang akan menemaninya dan tidak merasa bosan?. Jawabannya tidak. pernah ia berkunjung ke kediaman Ayahnya namun rasanya tidak nyaman tinggal bersama ibu dan saudara tiri yah bagaimana tidak dia diperlakukan seperti orang luar yang hanya bertamu saja.
Pasti itu sebabnya kakaknya memilih tinggal di apartemen.huffft.....gadis itu menghirup udara sebanyak banyaknya seolah tak akan menghirup lagi udara segar lagi.melihat jam di pergelangan tangannya masih ada waktu 2 jam lagi untuk pulang,atau tidak usah pulang saja,tapi mau kabur kemana pasti di temukan huufffftt.....gadis itu menghela nafas lagi dan lagi dia kini duduk di sebuah kursi di sebuah taman. mengedarkan pandangan kekiri dan kekanan kenapa sepi kemana orang orang.
"Hai cewe main bareng kita yuk" tiba tiba tiga lelaki berseragam SMA menghampiri.
"Daripada sendiri disini mending main sama kita" salah satu diantara mereka mulai mendekat dan duduk di sebelah gadis yang masih duduk tenang.
"Ayo.." salah satu dari mereka meraih tangan gadis itu dan menariknya.
"Apaan sih kalian kok maksa,minggir gak kalo enggak aku bakal teriak".
"Teriak aja disini tuh sepi gak ada yang denger"bahkan anak lelaki itu sudah berani mencolek dagu sang gadis.
"Oke aku teriak.. TOLONG..TOLONG.."
"Buset.. ni cewe teriak kaya pake toa kenceng bener"sambil mengusap usap telinga nya tapi tak melepaskan pegangannya di tangan gadis itu.
"Gak usah banyak omong cepet kita sikat ajah"sahut salah satu dari mereka
Namun gadis itu masih saja tenang karna yakin para pengawal yang di tugaskan Ibunya akan segera datang.
"Heh lepasin gak tangan ku!"
"Gak semudah itu kamu harus main dulu sama kita."
Gadis itu mengaduh saat tarikan yang dilakukan para bocah ingusan tersebut.
"Aduh sakit tau kurang ajar banget kalian lepasin gak aku mau di bawa kemana? lepasss..."teriak gadis itu.Tapi tidak dihiraukan sama sekali salah satu dari mereka bahkan mengejek ucapan gadis itu.
Tiba-tiba..
BRUGH.
Sebuah tas melayang tepat di kepala anak lelaki yang sedang menyeret tangan gadis itu.
"Berengsek.." makinya.
"Hey bocah kurang ajar bukan sekolah yang bener malah mau melakukan pelecehan."Nay yang sedang melewati sekitaran taman sepi tersebut menghentikan laju motornya dan melihat seorang gadis SMA yang sedang di ganggu oleh para anak lelaki yang juga berseragam SMA benar benar bocah tidak tau di untung maki Nay.
"Hey tante gak usah ikut campur"
'Apa tante dia bilang, sekate kate emang,aku kan baru lulus satu bulan yang lalu masa di bilang tante'
"Heh bocah lo pade gak kasian apa sama orang tua kalian susah susah di sekolahin malah pada gangguin anak orang" geram Nay.
"Alah tante tenang aja orang tua kita bukan orang susah jadi gak perlu di kasihani." sahut nya yang membuat Nay makin geram.
"Dasar bocah.."
PLAK..
PLAK..
PLAK..
Ketiganya dapat keplakan dikepala kompak meringis karna memang keplakannya sangat kencang.
"Pergi gak sono.."ancam Nay
Namun seketika tiga anak lelaki itu mencleos bukan karna ancaman Nay namun karna melihat dua pria berbadan tegap di belakang Nay yang sedang menatap tajam ke arah mereka,dan tentu saja tampang dua pria itu menyeramkan,mereka bahkan lari terbirit birit,Namun Nay tidak menyadari nya.
"Huh dasar bocah baru di bentak aja udah takut tapi soksokan gangguin anak orang."
"Hey kamu gak apa apa kan?" tanya Nay pada gadis berseragam SMA tersebut.
"Gak kok kak"katanya tenang.
"Lain kali kamu jangan main di tempat sepi bahaya untung ada aku" kata Nay bangga.
"Eh iya kak makasih ya"katanya sambil tersenyum
"Heh!!! lamban banget sih gimana kalo aku tadi di apa apain kalian mau tanggung jawab" Nay tertegun tentu ucapan gadis itu bukan untuknya lalu Nay mengikuti arah pandang gadis itu dan menoleh ke belakan woow pantes tuh bocah pada ngacir rupanya karna mereka bukan karna dirinya,dan itu mebuatnya sedikit malu karna sudah berbangga diri.
"Maaf nona kami kesulitan melacak anda karna tadi anda melarikan diri" kata salah satu bodyguard.
"Huh biasanya juga GARCEP" dengus gadis itu,lalu meraih tangan Nay."Makasih kakak yang cantik"sahutnya lagi.
"Eeh iya sama sama,lain kali hati hati ya,"Kata Nay kikuk.
"Oh iya aku Meilani" sahut gadis itu.
"Oh.. aku Nayla"kata Nay
"Hay kak Nayla seneng deh bisa ketemu".sambil mengedip ngedipkan mata nya.
"Ehhh" Nayla makin bingung ni bocah kenapa????.