NovelToon NovelToon
Blood Of Moon

Blood Of Moon

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Epik Petualangan / Kontras Takdir / Penyelamat / Mafia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Apin Zen

Jati memutuskan berhenti bekerja sebagai Mafia misterius bernama Blood Moon. Organisasi bayangan dan terkenal kejahatannya dalam hal hal kekayaan di kota A.
Namun Jati justru dikejar dan dianggap pengkhianat Blood Moon. Meski Jati hanya menginginkan hidup lebih tenang tanpa bekerja dengan kelompok itu lagi justru menjadikannya sebagai buronan Blood Moon didunia bawah tanah.
Sekarang Jati menjalani hidup seperti orang normal seperti pada umumnya agar tidak berada dibayang bayang kelompok tempatnya mengabdi dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ilusi dan Kabur

Terlihat sekelompok orang mengenakan pakaian jaz serba putih dengan lambang daun Eucaliptus didada mereka. Mereka tidak lain pasukan keluarga Eucaliptus yang dipimpin oleh seorang wanita muda bernama Friska.

Dia diutus oleh Patriack keluarga Eucaliptus memburu keberadaan Jati, tidak lain kakeknya sendiri 'Tuan tua Hanz.

Friska menatap seseorang dari kejauhan dengan dingin.

"Penyamaran yang tidak ada gunanya didepanku, Jati Wiraya"

Ucapnya memandang seorang pengemis yang duduk di trotoar jalanan.

Semua anak buahnya sontak saja kebingungan. Bagaimana tidak nona muda mereka menyebut pengemis itu tuan Jati. Itu sangat konyol sekali jika seorang Mafia terkenal akan kekuatannya adalah pengemis jalanan.

Itu tidak masuk akal!

"Mohon maaf nona muda Friska"

Salah satu anak buahnya ragu ragu bertanya.

"Sepertinya kita salah target nona muda, orang itu cuma pengemis biasa... dia tidak mungkin tuan Jati"

Friska mengangguk singkat. Pastinya bawahannya sulit mempercayai jika Jati menyamar menjadi pengemis.

Friska menggunakan aura pendeteksi seseorang menggunakan kekuatannya. Friska yakin sekali dan percaya kekuatannya tidak mungkin meleset dari target.

Lalu wanita anggun itu berkata.

"Kalau begitu kalian kembalilah ke kediaman kakek, aku sendiri akan mengambil kepala mantan Mafia itu"

Semua anak buahnya ragu meninggalkan nona muda mereka. Bagaimanapun juga mereka takut jika pulang tanpa nona muda pastinya tuan tua Hanz akan murka.

Mereka tidak mau jabatan mereka dicopot karena tidak becus menjadi bawahan.

"Tapi nona muda--

"Kembalilah, aku akan baik baik saja lagipula pastinya orang orang dari 9 keluarga Flower memburunya juga."

"Pastinya dia akan mudah dikalahkan dengan banyak kekuatan besar"

Friska mengangat satu tangannya keatas.

Dia telah memutuskan akan membuktikan ucapannya sendiri jika pengemis yang ada ditepian jalan itu memang benar adalah Jati.

Dengan berat hati semua anak buahnya mengangguk pasrah. Mereka harus meninggalkan nona muda mereka karena tidak mau menentangnya.

"Baiklah, kami akan kembali pulang nona muda tapi ingatlah untuk selalu berhati hati-- orang orang dari dunia bawah tanah sulit dipercaya."

Semua anak buah nona muda itu kembali ke mobil mereka, lalu meninggalkan jalanan itu dan menyisakan Friska seorang.

Suasana menjadi hening!

Friska memandang pengemis yang dia curigai sejak tadi. Lalu tanpa basa basi lagi dia berjalan menghampirinya.

Hatinya yakin sekali jika pengemis itu adalah mantan Mafia yang menyamar.

Setibanya ditepian trotoar jalanan. Friska bersiap menyerang pengemis itu, namun sebelum sempat bergerak.

"Kau tidak akan bisa mengelabuiku, Jati Wiraya"

Ucapnya mencoba menyerang.

"Whuss!

Friska justru terpental jauh hingga terkapar disekitar tempat sampah.

Pengemis itu berdiri dari tempat duduknya. Wajahnya memandang wanita itu yang tiba tiba hendak menyerangnya.

Dilihat dari manapun wanita itu berasal dari 9 keluarga Flower. Blood Moon pastinya mempermainkan 9 keluarga besar itu untuk kepentingan bisnis mereka.

"Lama tidak bertemu bocah menyedihkan, nona muda Friska"

Jati berucap dengan senyum mengejek.

Dia sangat ingat jika wanita itu pernah menangis karena ayahnya dia bunuh didepan matanya saat menjadi Mafia.

Patriack Hanz pasti mengirimnya karena membalaskan dendam putranya yang dia bunuh. Jati memilih tidak peduli. Sebagai Mafia keji, Jati membantai banyak orang di dunia bawah tanah.

Termasuk 9 keluarga Flower, tak sedikit dari orang itu dia bunuh. Tak heran mereka sangat berambisi membunuhnya meskipun sama sama dari Blood Moon.

"Jaga ucapanmu itu, aku kesini akan mengambil kepalamu."

Friska berdiri dengan susah payah setelah terpental oleh kekuatan tidak terlihat.

Jati mengangkat bahunya dengan malas.

"Aku sudah bertobat jadi kau tidak perlu repot repot membunuhku"

Friska sangat marah mendengarnya. Bagaimana bisa orang yang dia benci sejak kecil itu berucap dengan santainya.

Dia tidak akan pernah menerima ayahnya mati ditangan orang sepertinya itu. Puluhan tahun lamanya dia berlatih mati matian hanya sekedar membalaskan dendamnya.

"Meski kau menjadi ustad sekalipun aku akan tetap memburumu hingga keujung neraka, aku akan membalaskan dendam ayahku"

Jati memiringkan kepalanya mendengar tekad kuat dari nona muda keluarga Eucaliptus itu.

"Ingatlah satu hal, selicik apapun sekutu kalian... kalian semua tidak akan pernah bisa membunuhku"

"Whussh!

Jati mengeluarkan ilmu Kanuragannya.

Mendadak sekitar tempat menjadi hening. Lalu tiba tiba saja tempat yang dipijak mereka berubah menjadi merah darah.

Semuanya hanya ada berwarna merah darah, seolah berpindah tempat ketempat lain.

"Aku hanya ingin hidup tenang dan jika kalian ingin mengganggu hidupku maka bersiaplah nyawa kalian semua menjadi bayarannya."

Jati berucap sambil memperlihatkan ribuan pasang mata yang berada dilangit yang merah.

Mereka semua adalah pasukan ghaib miliknya. Mereka sangat kelaparan dan memakan roh manusia sebagai makanan.

Tidak heran ribuan pasang mata itu menatap seorang wanita itu dengan seksama. Mereka sudah lama tidak diberi makan oleh tuan mereka.

"Bruk"

Friska jatuh terkulai lemas.

Wajahnya pucat pasi. Dia sama sekali tidak bisa bergerak bahkan berkutik.

Ternyata usahanya mati matian selama ini berbuah pahit. Mafia itu memiliki kekuatan yang sulit dikalahkan meski banyak keluarga besar digabungkan.

"Hei nona bangunlah"

"Mengapa anda diam saja?"

"Nona bangunlah"

Merasa ada yang memanggilnya Friska segera menoleh kearah sana ke sini.

"Ba- bagaimana bisa?"

Jelas Friska bingung sebab dia tiba tiba saja berada ditepi jalanan.

Padahal seingatnya dia bertemu dengan orang yang dicarinya yaitu Jati. Namun lamunannya buyar karena banyaknya warga sekitar yang bingung melihatnya.

"Nona, apa nona baik baik saja?"

"Sebaiknya kita panggilkan dokter jika nona kenapa napa"

Para warga yang kebetulan lewat memanggil banyak warga karena melihat wanita muda itu terdiam saja sejak tadi.

"Terima kasih atas bantuannya, tapi saya baik baik saja"

"Permisi"

Friska bergegas pergi dari sini, dia tidak mau dianggap gila oleh banyak orang karena dikelabui oleh Jati lagi.

"Sialan pria itu, dia ternyata mempermainkanku saja?"

Wajahnya mengeram kesal karena dipermaikan saja dan dia bisa melarikan diri darinya.

Friska memutuskan mencari Jati ketempat lain lagi. Dia tidak terima dipermainkan seperti ini. Kekuatan yang diperlihatkan olehnya hanyalah ilusi, dan kesempatan itu digunakannya melarikan diri.

Dia harus bisa menangkapnya hidup hidup atau mati demi dendam kesumatnya sejak kecil.

1
MARDONI
dari namanya saja Blood Moon, pasti pemimpin nya berkharisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!