NovelToon NovelToon
Jurus Terakhir Tuanku

Jurus Terakhir Tuanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah sejarah
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: HARJUANTO

JURUS TERAKHIR TUANKU/ TUANGKU

​Ribuan tahun lamanya, daratan Xianwu mengenal satu hukum: kekuasaan dipegang oleh pemilik teknik bela diri pamungkas.
​Tuanku —seorang pewaris klan kuno yang tersisa—telah hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Ia tidak memiliki bakat kultivasi, tubuhnya lemah, dan nyaris menjadi sampah di mata dunia persilatan.

​Namun, saat desakan musuh mencapai puncaknya, sebuah gulungan usang terbuka di hadapannya. Gulungan itu hanya berisi satu teknik, satu gerakan mematikan yang diwariskan dari para pendahulu: "Jurus Terakhir Tuanku".

​Jurus ini bukan tentang kekuatan, melainkan tentang pengorbanan, rahasia alam semesta, dan harga yang harus dibayar untuk menjadi yang terkuat.

​Mampukah Tuanku, dengan satu jurus misterius itu, mengubah takdirnya, membalaskan dendam klannya, dan berdiri sebagai Tuanku yang baru di bawah langit Xianwu?

​Ikuti kisah tentang warisan terlarang, kehormatan yang direbut kembali, dan satu jurus yang mampu menghancurkan seluruh dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

NOVEL: JURUS TERAKHIR TUANKU

BAB 10: PERTEMPURAN RAJA DAN JURUS KUCING PENGHAPUS

1. Kepulangan yang Mendesak

Tuanku dan Fatimah tahu waktu mereka terbatas. Setelah penglihatan yang mengganggu itu, mereka harus segera kembali ke Daratan Xianwu. Fatimah mulai memfokuskan Qi Spiritualnya pada formasi Gerbang Kosmis, yang terukir di lantai Ruangan Waktu.

"Gerbang Kosmis membutuhkan energi yang sangat besar untuk terbuka kembali, Sati. Aku harus menggunakan semua Qi-ku," kata Fatimah, dahinya berkerut karena konsentrasi.

Tuanku berdiri sebagai penjaga. Ia mengeluarkan Qi Yin Mutlak, memasukkannya ke dalam Batu Giok untuk membantu Fatimah. Jin, si kucing oranye, kini tampak resah, melompat-lompat di antara batu-batu kristal.

"Aku harus mencari Liandra," gumam Tuanku. "Jika masa depan itu benar, ada sesuatu yang harus kuselamatkan dari kegagalan."

Saat energi biru-hijau mulai memancar dari lantai, menandakan Gerbang Kosmis akan terbuka, tiba-tiba terdengar suara dentuman keras dari atas. Langit-langit kristal Ruangan Waktu bergetar.

"Apa itu?" seru Fatimah, kehilangan fokus.

"Mereka menemukan jalannya!" Tuanku segera tahu. "Raziqin! Dia pasti mengamati energi yang kita lepaskan saat masuk!"

Secepat kilat, langit-langit kristal itu pecah, dan dua sosok terjun ke dalam Ruangan Waktu. Mereka adalah Sultan Raziqin dan Tetua Wuyan yang entah bagaimana berhasil mendapatkan kembali sebagian Qi-nya.

2. Serangan Raja Kultivasi

Sultan Raziqin mendarat dengan aura yang menggelegar. Wajahnya dipenuhi amarah yang membakar. Ia memandang Tuanku dengan mata penuh kebencian.

"Tuanku! Fatimah! Aku tahu kau akan kembali ke tempat ini! Kau pikir Ruangan Waktu bisa menyembunyikanmu selamanya?"

"Kakak, dengarkan aku! Tempat ini berbahaya! Kita melihat masa depan!" Fatimah memohon, mencoba menstabilkan Gerbang Kosmis.

"Masa depanmu adalah kematian di tanganku!" teriak Sultan Raziqin. "Aku melihat energi yang kau lepaskan. Batu Giok itu adalah kunci untuk mengendalikan waktu, dan itu akan menjadi milikku!"

Tetua Wuyan, yang Qi-nya belum pulih sepenuhnya, menyeringai licik. "Aku akan menahan Fatimah! Ambil Kutukan Jiwa itu, Sultan!"

Tetua Wuyan menembakkan Cakar Pembakar Jiwa yang lemah ke arah Fatimah. Fatimah berteriak, terpaksa menggunakan perisai spiritualnya, melepaskan formasi Gerbang Kosmis.

Tuanku tahu ia tidak punya waktu untuk bernegosiasi. Ia harus menahan Sultan Raziqin dan memberi waktu Fatimah.

"Raziqin! Kau begitu sombong sehingga kau tidak belajar apa-apa dari pertempuran terakhir kita!" seru Tuanku.

"Aku belajar, Tuanku! Aku belajar untuk menyerangmu sebelum kau mendapatkan keseimbanganmu!"

Sultan Raziqin segera melepaskan Jurus terkuatnya. Qi hangatnya terkonsentrasi menjadi dua bola api yang berputar, mengelilingi tangannya.

"Jurus Raja Kultivasi: Tangan Kembar Matahari dan Bulan!"

Dua bola api itu melesat cepat, melengkung dan mengincar Tuanku dari dua sisi, mencegahnya untuk menggunakan tongkatnya dalam posisi seimbang.

3. Jurus Kucing Penghapus

Tuanku hanya punya waktu sepersekian detik. Ia tidak bisa melawan dua serangan Raja Kultivasi yang begitu terarah.

Aku tidak boleh panik. Keseimbangan. Aku butuh Qi Yang.

Jin, si kucing oranye, yang selama ini menjadi penyeimbang Qi, tiba-tiba mengeluarkan auman kecil, tidak seperti kucing, melainkan seperti harimau. Jin melompat dari bahu Tuanku.

"Jin, tidak!"

Tetapi terlambat. Jin melompat ke udara, ke tengah jalur kedua bola api itu. Kedua bola api Matahari dan Bulan itu, yang mewakili Qi Yang yang paling murni dari Sultan Raziqin, seketika tertarik ke Jin.

Bola api itu tidak membakar Jin. Sebaliknya, Jin, si kucing oranye kecil, menyerapnya.

Meong!

Jin mengeluarkan suara yang tampak kesakitan, dan Qi oranye-nya tiba-tiba membengkak.

"Apa yang terjadi?!" Sultan Raziqin berteriak, terkejut melihat Qi-nya ditarik oleh seekor kucing.

"Jin bukanlah kucing biasa, Raziqin!" teriak Tuanku, yang kini mengerti. "Dia adalah Qi Yang Murni! Dia adalah penyeimbang alamiah Kutukan Jiwaku!"

Jin, setelah menyerap Qi Panas itu, segera melompat ke dada Tuanku, menempel di Batu Giok. Qi Panas dan Qi Dingin bertemu di dalam tubuh Tuanku, tetapi bukan dalam keseimbangan yang pasif.

Mereka membentuk pusaran Qi yang berputar.

Tuanku merasakan kekuatan yang jauh lebih besar daripada saat ia menggunakan Tongkat Es Hitam.

"Jurus Terakhir Tuanku: Keseimbangan Mutlak!"

Tuanku mengarahkan tangan kirinya ke Sultan Raziqin, dan tangan kanannya ke Tetua Wuyan. Ia tidak menembakkan Qi. Ia hanya menggunakan tangannya untuk memanggil Hukum Keseimbangan Ruangan Waktu.

Qi yang baru terbentuk ini, gabungan Yin Mutlak dan Yang Murni, menciptakan zona netral.

Ketika zona netral itu menyentuh Sultan Raziqin, Raja Kultivasi itu seketika merasa kekuatannya terhapus. Ia menjadi manusia biasa. Semua Qi di tubuhnya dikembalikan ke titik nol.

Ketika zona netral itu menyentuh Tetua Wuyan, kebalikannya terjadi: Qi-nya, yang lumpuh oleh Tongkat Bayangan, seketika dipulihkan ke tingkat Master Kultivasi.

4. Hikmah Keseimbangan dan Kekacauan

Sultan Raziqin, sekarang tidak berdaya, jatuh berlutut, wajahnya pucat. "Qi-ku... lenyap?"

Tuanku menoleh ke Tetua Wuyan yang kini penuh kekuatan dan berteriak, "Terima kasih, Tuanku! Aku akan membunuhmu!"

"Aku tahu," kata Tuanku, wajahnya tenang. "Aku tidak ingin kau mati di sini. Pergilah, Wuyan. Dan sampaikan kepada klanku, bahwa keseimbangan telah kembali."

Tuanku mengarahkan tongkatnya ke gerbang Ruangan Waktu yang mulai terbuka. Tetua Wuyan, yang kini mendapatkan kembali kekuatannya, melihat Sultan Raziqin yang lemah dan melihat peluang. Ia tidak membuang waktu untuk membunuh Tuanku. Ia hanya melarikan diri melalui gerbang yang terbuka.

Tuanku telah sengaja membuat Tetua Wuyan kuat dan Sultan Raziqin lemah, menciptakan kekacauan baru di dunia luar.

"Mengapa kau melakukan itu, Sati?" Fatimah, yang kini bebas, bertanya, bingung.

"Ini adalah hikmah yang kulihat di masa depan, Fatimah," jawab Tuanku. "Masa depan itu gelap dan Raziqin menjadi ancaman. Raziqin terlalu kuat. Aku harus menciptakan musuh yang seimbang baginya. Sekarang, Klan Naga Hitam akan bangkit kembali dengan Tetua Wuyan, dan mereka akan memburu Raziqin yang lemah."

Tuanku menatap Jin, yang kini tidur nyenyak di dadanya, seperti tidak ada yang terjadi.

"Dan sekarang, Fatimah, kita harus keluar dari sini. Sebelum Raziqin pulih. Dia hanya lemah sebentar. Kita harus mencari Putri Liandra."

5. Jejak Menuju Liandra

Tuanku membantu Sultan Raziqin berdiri. Raja Kultivasi itu tidak memiliki Qi, hanya kebanggaan.

"Bunuh aku, Tuanku! Jangan membuatku lemah!" pinta Sultan Raziqin.

"Aku tidak akan membunuhmu, Raziqin," kata Tuanku. "Aku akan membiarkanmu menghadapi akibat dari kesombonganmu. Kau akan kembali tanpa Qi, tanpa Fatimah, dan menghadapi musuh yang kau ciptakan."

Tuanku menyerahkan Jin kepada Fatimah. "Bawa Jin. Dia adalah penyeimbang. Aku akan membawa tongkat ini."

Fatimah mengangguk. Mereka berdua melompat ke dalam Gerbang Kosmis yang kini terbuka penuh.

Sultan Raziqin ditinggalkan sendirian di Ruangan Waktu yang dingin, hanya ditemani oleh keheningan dan bintang-bintang yang bergerak lambat, menyadari bahwa ia telah ditipu, tidak oleh trik murahan, tetapi oleh filosofi yang ia tolak: Keseimbangan.

Tuanku dan Fatimah mendarat kembali di Daratan Xianwu. Mereka melihat Tetua Wuyan melarikan diri di kejauhan.

"Sekarang, ke mana kita?" tanya Fatimah.

Tuanku memandang ke arah Utara. "Ke tempat Klan Pedang Abadi. Aku harus menemukan Putri Liandra. Dia adalah kuncinya. Dan aku harus mencari tahu mengapa aku gagal di masa depan."

Ia telah menghadapi kutukan jiwanya, memecahkan misteri Ruangan Waktu, dan membalikkan takdir dua klan besar. Kini, Tuanku, pewaris yang lemah, bersiap menghadapi takdir yang sebenarnya.

— AKHIR BAB 10 —

1
checangel_
الأحد
Tak ada lagi kata terucap 👍🙏
Salsabila Aini
Pangeran Sultan Sati mengabaikan ancaman, fokus pada Batu Giok Putih yang Dingin. Deskripsi energi batu itu—"energi purba... bukan Qi, bukan spiritual"—adalah plot device yang sangat kuat. Ini mengindikasikan bahwa tindakan bodoh di mata musuh sebenarnya adalah taruhan terakhir Pangeran Sultan Sati untuk mendapatkan kekuatan yang melampaui sistem kultivasi biasa, yang berpotensi membalikkan keadaan.
◇HARJUANTO◇: Fokus pada Giok Dingin! Musuh meremehkan, tapi mereka tidak tahu 'taruhan terakhir' ini akan membalikkan segalanya. 💥
total 3 replies
Salsabila Aini
Jendral Zhuo melihat tindakan Pangeran Sultan Sati (mengangkat batu giok) sebagai "keputusan yang bodoh," tetapi ia dan para kultivatornya justru menikmati momen tersebut sebagai penutup sejarah yang sempurna. Ini menunjukkan adanya konflik kekuasaan yang berdarah dan rasa dendam yang puas.
Salsabila Aini
(Lembah Siluman yang biasanya hening) berlawanan dengan situasi (ketegangan mematikan), menandakan bahwa sebuah peristiwa besar yang mengubah keadaan sedang terjadi.
arex²
Jenderal Zhuo tahu jurus itu palsu karena 'Kami sudah mengambilnya tujuh tahun lalu.' Pertanyaannya, selama 7 tahun itu, apakah dia sempat mencoba jurus ini di salah satu anak buahnya? 🧐 Dasar Jenderal penuh eksperimen!
arex²
Kutukan Jiwa: Memberimu kekuatan tak tertandingi... selama tiga menit. Ini jurus yang cocok banget buat orang yang dikejar deadline atau buru-buru ke toilet. Cepet, kuat, habis itu modar. 😂
Berkah Langit
Pangeran Sultan Sati tidak menjawab Jenderal Zhuo. Keheningan-nya itu menunjukkan apa? Apakah dia tahu Jurus Terakhir itu palsu, ataukah dia sedang menghitung risiko meledak setelah tiga menit?
Berkah Langit
Kalau roh leluhur yang memaksa jurus masuk ke tubuh, itu artinya para leluhur Pangeran juga ingin dia menang, meskipun konsekuensinya kematian. Sebuah pengorbanan yang menyayat hati. 💔
Berkah Langit
Konsep 'Jurus itu tidak tertulis di kertas' tapi tersimpan di batu giok Relik Jiwa sungguh filosofis. Apakah ini metafora bahwa kekuatan sejati berasal dari warisan/jiwa leluhur, bukan dari pembelajaran biasa?
Salsabila Aini
Tiga menit kekuatan tak tertandingi... lalu meledak menjadi ketiadaan. Sumpah, ini plot twist paling mahal! Apakah ada cara Pangeran Sultan Sati bisa 'mematikan' jurus itu di detik ke-179? Harus ada!
Salsabila Aini
Jenderal Zhuo ini level jahatnya sudah di tahap mana ya? Setelah mengambil Gulungan (palsu), dia membiarkan Pangeran memegang batu giok yang isinya Kutukan Jiwa. Ini rencana pembunuhan paling cerdas dan paling sadis!
Salsabila Aini
Jurus Terakhir 'Kutukan Jiwa' yang tersimpan di Relik Jiwa? Konsep yang sangat keren! Ini jauh lebih brutal daripada sekadar jurus di kertas. Jadi, kekuatan Pangeran Sultan Sati sebanding dengan bom waktu tiga menit?
checangel_
Tapi membuat marah seseorang itu tak baik lah /Shy//Facepalm/
◇HARJUANTO◇: Tepat sekali! Humor untuk membangun, bukan menjatuhkan. 👍
total 1 replies
checangel_
Ujung dunia dimana ya?🤔/Facepalm/
checangel_: @Salsabila Aini , ..... Alright, cukup reader ini mengerti saja dan jangan terlalu diambil hati, takutnya nanti ujung dunia itu menjadi sebuah teka-teki 🤧, usai sudah topik ini teruntuk Dua Kakak yang selalu reader ini nanti 😄, sudah ya jangan dilanjutkan lagi, cukup diresapi dan menjauh pergi karena ini adalah perdebatan yang tak boleh terjadi /Sob//Pray/

Terima kasih penjelasan ujung dunianya, sekian dan dimengerti 🤝
total 6 replies
checangel_
😂😂Candaanmu loh Fat /Facepalm/
◇HARJUANTO◇: Fatimah memang pemecah ketegangan terbaik! 🤣
total 1 replies
arex²
Kalau jurusnya sekuat itu, pantes bentengnya diserbu rame-rame. Musuhnya nggak mau duel 1 lawan 1 kayak di film.
arex²
Bulan darah, klan-klan besar, teknik pamungkas… berasa baca resep kehancuran maksimal.
arex²
Sembilan lapisan langit dibelah… tapi hati gebetan tetap tidak bisa dibuka. Sad.
arex²
Klan lain bukan musuhan, tapi takut… berarti ini versi fantasi dari ‘lawan yang takut comeback mantan.
arex²
Cerita ini level tegangnya 90%, tapi nama ‘Jurus Pamungkas Tuanku’ bikin aku senyum 10%.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!