NovelToon NovelToon
Lala Putri Yang Terlupakan

Lala Putri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Lanjutan dari novel yang berjudul Cinta yang terluka.


"Om, om baik, aku ceneng deh kalo baleng cama om," ucap Lala gadis kecil yang imut,manis dan cerdas itu.



"Iya, om juga seneng kalo bisa ketemu sama Lala tiap hari," kata Antonio yang sudah balik dari Australia sejak tiga tahun yang lalu sejak perceraian dirinya dengan Laras yang membuat dia sangat shock dan patah semangat untuk melanjutkan hidupnya.


"Om baik, kata mama ...papa nya aku itu pelgi jauh.....cekali tapi campai cekalang papa gak datang-datang aku Lindu cama papa...," ucap Lala yang lucu dan cadel itu.


Entah mengapa Antonio selalu merasakan kehangatan dan kebahagiaan saat dia bersama Lala.


Antonio tidak mengerti dengan perasaannya sendiri yang selalu ingin bertemu dengan Lala si bocah perempuan kecil yang selalu membuat hatinya bahagia.


Siapakah Lala.....yuk baca di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 11

"Apa yang terjadi dengan Antonio? kenapa dia jadi lupa dan tidak mengingat kamu dan Lala?" Bu Weni mengerutkan keningnya sambil bertanya pada Laras.

"Ceritanya panjang Bu."

"Memangnya apa yang sudah terjadi pada Antonio selama dia di Australia tiga yang lalu itu?"

"Setelah perceraian antara aku dan mas Antonio tiga tahun yang lalu itu, mas Antonio

mengalami depresi yang sangat berat sampai dia mau bunuh diri dan juga pernah mengalami kecelakaan yang sangat tragis

yang mengancam nyawanya dan membuat dia harus menjalani operasi otak dan efek dari operasi otak itulah yang membuat dia kehilangan dari sebagian memori masa lalunya." Laras menceritakan itu semua pada Bu Weni.

"Dan itu yang menyebabkan dia kehilangan ingatannya tentang kamu dan juga Lala?" tanya Bu Weni menebak.

Laras menganggukkan kepalanya sambil berkata "iya Bu, mas Antonio tidak ingat lagi pada aku dan Lala dan itu sebabnya selama ini dia tidak pernah mengirim nafkah lagi buat Lala karena ingatannya tentang masa lalunya dengan aku sudah hilang Bu," Laras kembali menitikkan airmata sedih.

Bu Weni ikut prihatin melihat kesedihan Laras yang mendalam karena orang yang sangat dia cintai meskipun sudah bercerai tiba-tiba melupakan dirinya dan buah hatinya sendiri.

"Laras..kamu yang sabar ya," Bu Weni menggenggam tangan Laras dan memeluknya.

Laras menangis dalam pelukan wanita yang membuat dirinya kuat selama ini.

"Kenapa kamu tidak cerita saja pada Antonio siapa kamu dan Lala," Bu Weni mengusap-usap rambut Laras yang masih ada di dalam pelukannya itu.

Laras melepaskan pelukannya dari ibunya seraya berkata, "aku tidak mungkin mengatakan hal itu pada mas Antonio Bu."

"Kenapa tidak Laras, Lala itu anak kandungnya Antonio loh dan seharusnya dia tahu akan hal itu. Kamu tidak kasihan melihat Lala yang selalu menanyakan keberadaan papanya," Bu Weni menatap Laras.

"Enggak Bu aku gak akan cerita karena kapan hari Bu Clara pernah menemui aku dan dia memohon padaku agar aku tidak bercerita apapun tentang hubungan kami dulu dan aku juga di minta untuk menjauh dari mas Antonio demi menjaga kesehatan mentalnya karena kalau mas Antonio ingat lagi tentang masa lalunya yang kelam dengan aku takutnya dia akan mengalami depresi lagi." Laras mengatupkan kedua bibirnya menatap Bu Weni yang masih ada di hadapannya itu.

Bu Weni menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar cerita Laras itu, Bu Weni tidak suka dengan sikap egois yang di tunjukkan oleh Bu Clara pada Laras.

"Dan kamu mengikuti apa yang di katakan mantan mertua kamu itu?" Bu Weni menatap Laras serius.

Laras menarik nafas panjang dan berkata pada ibunya "Iya Bu, apalagi sekarang mas Antonio sudah punya kekasih."

"Antonio punya kekasih? secepat itu dia melupakan kamu dan juga Lala," Bu Weni terlihat sangat kecewa setelah mendengar Antonio sudah punya kekasih.

"Iya," Laras menganggukkan kepalanya lemah seolah dia tidak rela kalau Antonio sudah punya kekasih.

"Ibu yakin suatu hari nanti pasti Antonio akan mencari tahu tentang kamu dan Lala meski kamu menutupi itu semua darinya karena ibu lihat tadi dari tatapan mata Antonio pada kamu masih sama seperti tatapannya dulu penuh kasih dan sayang pada kamu Laras," Bu Weni mencoba meyakinkan Laras.

Laras menarik nafas dalam-dalam sambil menipiskan bibirnya dia menatap ibunya itu tanpa bisa berkata apa-apa lagi.

...----------------...

Di dalam ruang kantornya sana terlihat Antonio sedang serius mengerjakan pekerjaannya di lap top yang ada di hadapannya itu.

Sejenak antonio menghentikan pekerjaannya itu ketika mendengar ponselnya yang dia letakkan diatas meja kerjanya itu berdering, dia meraih ponsel itu dan menerima panggilan masuk dari Amel.

"Halo Mel ada apa ?" ucap Antonio pada Amel di telepon itu.

"Kak Anton kok masih belum jemput aku sih...." terdengar suara Amel yang sangat manja sekali pada Antonio.

"Oh iya maaf aku lupa waktu tadi keasyikan bekerja, aku berangkat sekarang ya kamu jangan marah ya," Antonio kemudian menutup teleponnya dan dengan segera dia beranjak dari tempat duduknya itu lalu dia melangkah keluar dari ruang kantornya.

Antonio sudah tiba di pelataran parkir mobil, kemudian dia masuk ke dalam mobilnya dan tak lama kemudian dia pun melaju pergi untuk menjemput Amel.

Sementara itu Amel yang sedang berada di dalam ruang kantornya sana sudah bersiap menunggu Antonio untuk menjemput dirinya.

Tiba-tiba Amel melonjak kegirangan melihat Antonio yang sudah masuk ke dalam ruang kantor nya itu.

"Kak Anton...," sapa Amel dengan wajah cerianya pada Antonio sambil berjalan mendekat ke arah Antonio yang berdiri di depan pintu itu.

"Ayo pulang," ajak Antonio pada Amel.

"Yuk kak," Amel menggamit lengan Antonio dan kemudian mereka berdua pun berjalan keluar dari ruang kerja Amel itu.

Setiba di mobil dengan segera Antonio membukakan pintu mobil itu, lalu Amel pun masuk ke dalam mobil dan di susul oleh Antonio yang juga masuk ke dalam mobilnya dan duduk di belakang kemudi di sebelah Amel.

"Kak Anton tadi kemana sih.. sampai bales chat aku aja gak bisa." Amel menatap manja pada Antonio.

Antonio mengatupkan kedua bibirnya sambil menoleh pada Amel," aku gak mungkin cerita pada Amel kalau tadi aku bersama Laras mencari Lala, bisa-bisa Amel akan cemburu pada Laras nanti," Antonio bergumam dalam hatinya.

"Kak..kak Anton kok malah diam sih..." Amel melambaikan tangannya naik turun di wajah Antonio.

"Emmm iya aku tadi ada meeting mendadak." Antonio berbohong pada Amel.

"Ohhhh gitu ya udah gak apa-apa kok kalau kak Anton memang lagi ada meeting, jadinya aku kan gak kepikiran." Amel mengulas senyumnya pada Antonio.

Antonio pun membalas tersenyum pada Amel.

"Oh ya kak, kita ngopi dulu yuk di cafe teduh sana," ucap Amel pada Antonio yang masih fokus menyetir itu.

"Cafe teduh?" Antonio mengerutkan kedua alisnya dan dia seperti mengingat sesuatu.

"Ya di cafe teduh kak, suasananya estetik banget pokoknya di sana terus menunya juga banyak kok pasti kakak suka deh," ucap Amel sambil memiringkan kepalanya sedikit menatap Antonio.

"Ya boleh," ucap Antonio sembari menipiskan bibirnya pada Amel yang ada disebelahnya itu.

Tak lama kemudian mobil yang di kendarai Antonio dan Amel sudah tiba di halaman depan cafe teduh tersebut.

Antonio dan Amel sudah turun dari mobilnya dan mereka berdua melangkah bersama masuk ke dalam cafe itu.

Setelah mereka masuk ke dalam cafe, sejenak Antonio mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan cafe itu sambil bergumam dalam hatinya "sepertinya aku tidak siang dengan cafe ini."

Sementara itu Edo pemilik cafe teduh itu yang sedang berjalan ke arah kasir tiba-tiba menghentikan langkahnya sejenak saat dia melihat Antonio yang tengah berdiri di dalam cafenya dengan seorang wanita di sampingnya dan wanita itu menggamit lengan Antonio layaknya seorang kekasih.

1
Lady Ve
Semangat ya kawan💕.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!