Racun mematikan yang dipersiapkan oleh keluarga Lancaster. Wanita yang akan menjadi "Ratu Boneka" kerajaan Windland selanjutnya. Anak haram keluarga Lancaster yang disembunyikan.
The Poison of Winter.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lylindaceae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10 A Bait
Sebulan telah berlalu.
Ketukan terdengar di ruang kerja Duke Lancaster. Seorang wanita tua berpenampilan anggun yang memasuki ruang kerja Duke Lancaster, segera menundukkan kepala dan menyapa Duke Lancaster.
“Bagaimana hasilnya?”
Pria ini bertanya kepada tamunya tanpa menoleh sedikitpun. Matanya masih sibuk melihat kumpulan dokumen yang menumpuk di mejanya.
"Lady Winter sangat luar biasa. Saya sungguh terkejut melihat kemampuan etikanya yang sudah baik, meskipun dia tidak pernah bersosialisasi dengan wanita bangsawan lainnya."
"Dia belajar dari ibunya, tentu saja dia sebaik itu," ujar Duke Lancaster dengan acuh.
"Benar, ketika muda Duchess merupakan bunga sosial kerajaan Windland. Saya tidak menyangka Duchess akan mengajarkan semua etika dan keanggunan menjadi seorang wanita bangsawan. Saya benar-benar terkejut. Saya tidak banyak membantu karena Lady Winter telah belajar dengan sangat baik."
Duke Lancaster menyimpan dokumen yang dipegangnya dan menatap tamunya dengan tajam.
"Apa kamu berbicara seperti ini karena rumor Duchess mengabaikan Winter karena dia anak haram, madam Anna Oxburn? Apakah Keluarga Oxburn yang dekat dengan Lancaster percaya dengan rumor itu?"
Begitu Duke Lancaster menyebutkan nama lengkapnya dengan penekanan yang kuat. Wanita itu segera menundukkan kepalanya lebih dalam.
Dia menyadari, kesalahan kecil saja tidak hanya berdampak pada dirinya. Tapi juga bisa berdampak pada seluruh keluarga besar Oxburn.
"Sa.. Saya tidak berani percaya rumor-rumor jahat itu, Duke! Bukan itu maksud saya, tolong maafkan kesalahan saya!"
Duke Lancaster menarik napas panjang dan menekan alisnya yang berdenyut. Biasanya dia akan marah, tapi dia tidak ingin membuang-buang waktu menjelang debut Winter.
"Intinya saja, apakah kemampuan Winter sudah cukup untuk melaksanakan debutan?"
"Lady Winter sudah lebih dari cukup dalam mempersiapkan debutante. Dia akan tampil sebagai Lady paling anggun saat pesta debut nanti."
"Hmmmm.."
Duke Lancaster menganalisa pernyataan madam Anna. Jika dia menjawab karena takut padanya dia akan menekannya lebih keras. Namun dia melihat kebenaran dari keteguhan perkataan madam Anna.
"Baiklah, kamu boleh keluar."
"Terima kasih! Terima kasih, Duke!"
Madam Anna segera menundukkan kepalanya lagi, dan bergegas pergi dari ruang kerja Duke.
Kepala pelayan yang sebelumnya mengantar madam Anna masih berdiri tegak di hadapan Duke Lancaster
"Raul, bagaimana persiapan debut Winter?"
"Sebagian besar perlengkapan sudah dipersiapkan oleh Lady Winter. Aksesoris sudah lengkap, sepatu Lady akan sampai hari ini. Sedangkan gaun debutan akan selesai 5 hari lagi."
Duke Lancaster mengangguk mendengar jawaban Kepala Pelayan.
"Namun.."
"Ada apa Raul?"
"Ini bukan masalah besar, Duke. Hanya saja Lady sepertinya belum terbiasa bergaul dengan banyak orang. Dia sempat sakit perut dan sesak saat pertama keluar untuk mencoba gaun-”
“-Meskipun beberapa hari kemudian dia berbelanja dengan baik. Saya khawatir dia akan tegang saat pesta nanti, karena dia belum pernah menghadiri sebuah pesta."
“... Benar, dia tidak terbiasa menghadiri pesta..”
Duke mengetukkan tangannya beberapa kali ke meja. Kekhawatiran Raul mendasar. Winter tidak pernah bersosialisasi dengan siapapun selama ini.
Winter bisa saja menghadiri undangan pesta teh yang datang ke keluarga Lancaster. Namun Isabella, Istrinya, tidak mungkin akan mengajak anak tirinya bersamanya.
Masih beruntung Isabella mau mengajarkan tentang etika dan budaya Windland. Tentu saja dia senang mengajari Winter karena dia dapat sekaligus memberikan pendidikan yang keras kepada Winter.
Lagipula, Duke Lancaster ingin membuat kehebohan dengan membuat Winter muncul saat Debutan nanti.
Beredar rumor, Winter disembunyikan karena wajahnya yang buruk. Lancaster sengaja mendiamkan rumor itu dan menunjukkan kecantikan Winter saat waktunya tepat. Dengan demikian, semua rumor yang menyelimuti Winter akan hilang jika rumor pertama saja salah.
"Ah...."
Tiba-tiba Duke Lancaster teringat dengan undangan yang selama ini disimpannya. Undangan yang pas untuk tetap menyembunyikan Winter, nanti membuatnya terbiasa dengan kehidupan bangsawan.
Tadinya dia akan membuang undangan yang tidak penting itu, namun dia tidak menyangka undangan itu akan berguna saat ini. Dia lalu mengeluarkan undangan itu dan melemparkannya ke arah Raul.
"Minta dia menghadiri tempat ini. Tapi beritahu penyelenggara untuk merahasiakan kehadirannya. Untuk berjaga-jaga kemungkinan terburuk, jangan sampai ada yang mengetahui dia adalah Putri Lancaster."
"Saya menerima perintah, Duke."
Begitu kepala pelayan pergi, tangan Duke Lancaster melanjutkan mengetuk-ngetuk meja kerjanya.
"Yah, tidak ada salahnya memberikan ladang wortel kepada kelinci yang selama ini terkurung. Aku bisa melepaskannya di ladang wortel jika dia paham tau siapa majikannya. Jangan sampai kamu mengecewakan kebaikanku ini, Winter."
...***...
"..Tiket menonton teater.”
Winter membelalakan matanya ketika dia membuka undangan yang diberikan oleh kepala pelayan. Senyum segera mengembang saat dia memegang tiket dengan poster berbagai warna yang menarik.
Dia pernah mendengar tentang pertunjukan teater dimana para aktor akan memerankan karakter sesuai dengan cerita drama. Namun dia tidak menyangka ayahnya akan bermurah hati membiarkannya menonton drama teater ini.
"Tuan Duke menghadiahkan Anda tiket ini. Namun, untuk menghindari rumor, beliau meminta Anda tetap merahasiakan siapa Anda saat di sana."
"Aku mengerti!"
"Kalau begitu saya pamit,Lady."
"Baik, terima kasih Raul."
"Ini akan sangat menyenangkan, Lady!"
Sia yang sedang menyisir rambut Winter turut bersemangat saat melihat nonanya yang terlihat senang.
"Ah, premier dramanya adalah hari ini! Tolong bantu aku bersiap sekarang, Sia."
"Lady, tanggal berlaku tiket ini masih panjang. Kita masih punya banyak waktu. Bagaimana jika menunggu gaun baru yang datang minggu depan? Gaun baru dari desainer ternama pasti akan membuat Lady menjadi pusat perhatian!"
Winter menggelengkan kepalanya. Waktu cepat berlalu, lebih baik dia fokus mempersiapkan diri di saat-saat menjelang debutante. Hari ini adalah waktu yang tepat untuk merilekskan diri dan bersenang-senang.
"Apa kamu lupa aku tidak boleh menarik perhatian? Aku hanya bisa menggunakan gaun yang sederhana bahkan jika minggu depan gaun baru tiba. Aku sudah tidak sabar untuk melihat teater ini! Jadi, tolong bantu aku bersiap, Sia."
"Lady, mengapa anda selalu meminta tolong? Ini sudah menjadi tugas saya untuk mematuhi perintah Lady! Saya akan membantu anda bersiap sekarang juga."
"Terima kasih, Sia."
Winter yang tersenyum lebar ke arah Sia, tampak tidak sabar untuk segera menonton sebuah teater.
...-BERSAMBUNG-...
Good luck Lily!