NovelToon NovelToon
Cinta Di Bawah Hujan Season 1

Cinta Di Bawah Hujan Season 1

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:368
Nilai: 5
Nama Author: Rindi Tati

Di tengah derasnya hujan di sebuah taman kota, Alana berteduh di bawah sebuah gazebo tua. Hujan bukanlah hal yang asing baginya—setiap tetesnya seolah membawa kenangan akan masa lalunya yang pahit. Namun, hari itu, hujan membawa seseorang yang tak terduga.

Arka, pria dengan senyum hangat dan mata yang teduh, kebetulan berteduh di tempat yang sama. Percakapan ringan di antara derai hujan perlahan membuka kisah hidup mereka. Nayla yang masih terjebak dalam bayang-bayang cinta lamanya, dan Arka yang ternyata juga menyimpan luka hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rindi Tati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 17

Cinta di Bawah Hujan

Setelah pertemuannya dengan Karin di taman, Nayla merasa sedikit lebih kuat. Meski kata-kata Karin masih berputar di kepalanya, ia tahu bahwa hanya ada satu hal yang bisa benar-benar menjawab semua keraguannya: waktu dan tindakan Arka.

Hari-hari berikutnya, Nayla dan Arka mencoba menjalani hubungan dengan lebih terbuka. Mereka berkomitmen untuk tidak lagi menyimpan rahasia, sekecil apa pun. Arka bahkan mulai membiasakan diri memberi kabar setiap kali ia sibuk, sekadar agar Nayla tidak lagi dihantui bayangan buruk.

Namun, kehidupan tidak pernah berhenti menguji.

Suatu malam, Arka sedang berada di kantornya menyelesaikan sebuah proyek penting. Nayla yang sedang di rumah menerima pesan singkat dari nomor tak dikenal: “Kamu yakin Arka di kantor sekarang? Coba cek lagi.”

Jantung Nayla berdegup kencang. Pesan itu membuat darahnya berdesir dingin. Ia menatap layar ponsel dengan tangan bergetar. Rasa curiga yang selama ini berusaha ia redam tiba-tiba menyala lagi.

Tanpa pikir panjang, ia mencoba menelepon Arka. Panggilannya dijawab, dan suara Arka terdengar tergesa-gesa.

“Halo, Nay? Maaf aku lagi rapat, nanti aku telepon lagi, ya.”

Klik. Sambungan terputus.

Nayla menggenggam ponselnya erat-erat. Kata-kata Arka terdengar meyakinkan, tapi pesan misterius itu terus mengusik pikirannya. Siapa yang mengirimnya? Dan kenapa?

Malam itu, hujan turun deras. Rasa gelisah membuat Nayla tidak bisa tinggal diam. Dengan jas hujan tipis, ia nekat pergi ke kantor Arka. Jalanan licin, lampu jalan berkilauan samar tertutup tirai air.

Saat tiba, ia mendapati gedung kantor itu sudah sepi. Lampu hanya menyala di beberapa ruangan. Jantungnya berdebar ketika ia melihat satu mobil terparkir di sudut halaman—mobil yang ia kenal betul sebagai milik Karin.

Tangannya bergetar hebat. Seketika, semua keberanian yang tadi ia kumpulkan seolah runtuh. Namun ia menolak menyerah pada rasa takut. Dengan langkah hati-hati, ia masuk ke lobi, lalu naik ke lantai tempat ruang kerja Arka berada.

Dari kejauhan, ia mendengar suara tawa samar. Semakin dekat ia berjalan, semakin jelas suara itu. Dan ketika ia sampai di depan pintu kaca ruang rapat, ia melihat sesuatu yang membuatnya terpaku.

Arka duduk di meja dengan wajah lelah, kemeja yang sudah sedikit kusut, sementara Karin berdiri di sampingnya dengan secangkir kopi di tangan. Mereka tidak melakukan hal yang berlebihan, tapi keintiman suasana itu menusuk hati Nayla lebih dari apa pun.

Air mata Nayla jatuh tanpa bisa ia tahan. Hujan di luar gedung seolah ikut menangis bersamanya. Ia ingin masuk, ingin bertanya, ingin berteriak, tapi kakinya terpaku di tempat. Hingga akhirnya, Arka menoleh ke arah pintu.

Mata mereka bertemu. Arka langsung berdiri, kaget bukan main. “Nayla?!” serunya.

Karin menoleh dengan wajah terkejut, tapi senyum samar terlukis di bibirnya, seolah menikmati situasi itu.

Nayla berbalik, berlari secepat mungkin ke arah lift. Arka mengejarnya, memanggil namanya berulang kali. Namun suara hujan yang mengguyur atap gedung menelan segalanya.

Di parkiran, Nayla sempat berhenti, matanya penuh air mata. Arka berhasil menyusul, menarik lengannya.

“Nay, tunggu! Itu nggak seperti yang kamu lihat!”

“Lalu seperti apa, Ark?!” Nayla menjerit, suaranya pecah. “Aku udah berusaha percaya sama kamu, aku udah coba buang semua keraguanku, tapi kenapa kamu selalu bikin aku ngerasa kalah sama masa lalu kamu?!”

Arka memegangi wajahnya, frustasi. “Aku nggak tahu kenapa Karin ada di sini. Aku lagi kerja, dia datang bawa kopi, aku juga kaget! Aku nggak undang dia, Nay!”

Nayla menggeleng, air matanya bercampur dengan air hujan. “Kamu pikir aku bisa terus nerima alasan kayak gitu? Sampai kapan, Ark? Sampai kapan aku harus percaya kalau setiap kali ada dia, kamu cuma korban keadaan?”

Arka terdiam, tak mampu berkata apa-apa.

Hujan semakin deras. Di bawah langit yang kelam, dua hati yang dulu disatukan oleh hujan kini kembali terpisah karenanya. Nayla menarik tangannya dari genggaman Arka, lalu berlari ke dalam hujan malam, meninggalkan lelaki itu berdiri sendiri di parkiran, basah kuyup, dengan tatapan kosong penuh penyesalan.

Arka tahu malam itu menjadi titik balik. Jika ia tidak bisa membuktikan kebenaran ucapannya, Nayla mungkin benar-benar akan pergi untuk selamanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!