NovelToon NovelToon
Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Karena terjerat banyak hutang dan kebutuhan yang terus meningkat, Yoko, terpaksa meninggalkan istri tercinta, pergi merantau ke negeri orang.

Satu tahun pertama bekerja, Yoko menjalani pekerjaan tanpa hambatan apapun dan dia bisa menjaga hatinya untuk sang istri tercinta.

Namun, sebuah kejadian mengerikan yang dia alami, membuat Yoko harus terjebak di rumah mewah, yang dihuni janda-janda cantik dan mempesona. Bahkan, Yoko pun diperlakukan sangat istimewa oleh mereka.

Mampukah Yoko bertahan dengan setianya? Atau justru hatinya akan goyah dan dia terjatuh dalam pelukan janda-janda yang mengistimewakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Obrolan Perempuan

Sansan dan Meycan menatap Ailin dengan pikiran yang hampir sama. Mereka menduga kalau istri dari pria yang bekerja di rumah mereka telah melakukan pengkhianatan, berdasarkan cerita yang baru saja disampaikan Sansan.

"Kalian ingat tidak, dengan kasusnya Bruno?" tanya Ailin. "Kondisinya hampir sama dengan dengan yang dialami Yoko kan?"

Sansan dan Meycan mengangguk. Keduanya mengenal nama yang baru disebutkan Ailin.

"Iya yah, Bruno juga sangat baik sama pasangannya. Apa aja yang diminta selalu diturutin karena dia emang kaya raya. Tapi masih aja diselingkuhin," ucap Meycan geram.

"Nah kan sama kaya istrinya Yoko," ujar Ailin dan kedua wanita yang bersamanya mengiyakan.

"Ngomong-ngomong, Yoko merasa sikap istrinya berubah, sejak kapan, San?" tanya Meycan.

"Ngerasanya sih akhir-akhir ini, makanya, dia sengaja nyuruh saudaranya buat ngecek di rumahnya. Ternyata usaha tokonya tidak sekomplit yang sering ditunjukan istrinya," jawab Sansan.

"Astaga! Itu sih udah mengarah ke penipuan," ujar Meycan. "Terus Yokonya bagaimana?"

"Sebenarnya Yoko juga kesal. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Setiap Yoko ngajak, ngomong baik-baik, istrinya marah-marah. Istrinya nuduh yang tidak-tidak."

"Hmm, udah pasti Yoko sulit ngambil tindakan, karena dia lagi merantau."

"Emang, Yoko tidak bisa minta tolong mertuanya atau orang tuanya gitu?" tanya Ailin.

"Aku nggak tahu, Yoko nggak cerita soal itu," sahut Sansan. "Tapi, kalaupun Yoko minta tolong keluarga, sang istri pasti bisa lebih drama lagi. Biasanya kan gitu, orang yang berbuat salah, malah cenderung playing fictim. Bahkan cenderung cari alasan buat menutupi kecurangannya."

Ailin dan Meycan setuju dengan pemikiran Sansan.

"Ah, kenapa aku jadi kesal mendengarnya ya?" ujar Meycan. "Kalau seandainya istrinya Yoko selingkuh, benar-benar keterlaluan tuh wanita. Kurang bersyukur banget dapat Yoko."

"Tapi, aku cukup senang sih mendengarnya," ucap Sansan, membuat kening dua wanita lainnnya berkerut dan menatap wanita yang memiliki anak kembar.

"Kenapa? Nggak apa-apa kan, kalau aku memiliki sedikit pikiran jahat?" ucap Sansan lagi. "Seandainya Yoko cerai, bukankah itu kesempatan bagus buat aku untuk mendapatkan laki-laki setia. Yoko pantas banget lah, jadi ayahnya si kembar."

"Astaga!" Ailin sampai menggelengkan kepalanya. "Tapi kalau kamu punya saingan gimana? Dan sainganmu itu, adalah teman dekatmu sendiri, gimana coba?"

Kening Sansan sontak berkerut. Melihat sikap Aailin, diapun menatap sahabatnya itu dengan tatapan menyelidik.

"Jangan bilang, kalau kamu juga menginginkannya?" terka Sansan sambil menunjuk sahabatnya itu.

Ailin langsung tersenyum lebar. "Nggak ada salahnya kan, kalau aku juga ingin memiliki cowok setia kaya Yoko?"

"Astaga! Kamu mau ngajak aku bersaing?" Sansan jadi gemas sendiri.

"Eh, jangan lupa sama ucapanku tadi," celetuk Meycan. "Aku duluan yang ingin jadi pelakor demi mendapatkan Yoko."

"Ya ampun! Kenapa kamu jadi ikut-ikutan?" Sansan benar-benar dibuat terperangah oleh dua sahabatnya.

"Ikut-ikutan gimana? Orang tadi aku yang ngomong duluan, kalau aku memiliki bakat jadi pelakor, aku pasti udah nyuruh Yoko buat garukin bagian tubuhku yang gatal. Harusnya kalian tahu, isyarat yang terkandung didalamnya."

"Waduh! Hahaha..." suara tawa Sansan meledak. Otomatis Ailin dan Meycan juga ikut tertawa.

"Kenapa kita jadi mengkhayalkan pria yang sama sih?" protes Sansan heran. "Bukankah kriteria pria yang kita sukai itu beda-beda ya?"

"Itu dulu, sebelum aku mengenal yang namanya dikhianati," ujar Meycan. "Kalau sekarang, meskipun hanya pria biasa, asal dia bukan tukang selingkuh, aku sih bakalan mau."

"Ya, sama, kaya pemikiranku," Ailin menimpali. "Kalau dulu, tipe pria yang aku mau, paling nggak sepadan dengan keadaanku, tapi setelah diselingkuhi, mending cari pria yang bersyukur memiliki aku."

Sansan tersenyum. Apa yang dikatakan kedua sahabatnya memang ada benarnya.

"Yah, kita lihat saja, ke depannya bakalan bagaimana? Setidaknya Yoko harus menemukan bukti kalau istrinya berselingkuh. Biar Yoko nggak dibohongin terus," ujar Sansan.

Kedua sahabatnya mengangguk setuju.

"Duh, jadi pengin tidur di kamar Yoko deh. Pasti akhir-akhir ini, Yoko nggak bisa tidur nyenyak," celetuk Meycan agak genit.

"Hahaaha... kamu itu," sahut Ailin. "Bilang aja, kalau punya kamu tuh udah gatal, pengin digaruk sama isi celananya Yoko."

"Hahaha..." Meycan langsung terbahak. "Ya kalau itu bisa menenangkan Yoko, nggak masalah dong. Setidaknya, kita sama-sama saling menguntungkan. Apa lagi, Yoko itu tipe pria setia. Pasti lebih dari satu tahu tuh, isi celananya tidak dipakai."

"Hahahah... sialan," sahut Sansan. "Tapi benar juga sih, katanya, kalau yang mau merantau di negeri kita, mereka akan di tempatkan di penampungan terlebih dahulu buat belajar selama beberapa bulan."

"Nah kan! Pasti Yoko juga dah kangen banget, sama lubang istrinya," ujar Meycan.

"Sialan, kenapa kita jadi bahas beginian sih?" protes Ailin. "Kan aku juga jadi pengin. Capek tahu, main sama alat bantu terus. Pengin dimasukin yang asli."

"Hahaha..." ketiga wanita itu sontak terbahak bersama.

Mungkin kelihatannya mereka hanya sedang bercanda, tapi jauh dilubuk hati yang terdalam, mereka sebenarnya sangat merindukan sentuhan laki-laki tulus, yang tidak akan mengkhianati kepercayaan mereka.

Sementara itu, wanita yang sedang menjadi topik pembicaraan tiga wanita tersebut, saat ini, justru sedang asyik ngobrol bersama laki-laki di dalam kamarnya.

Obrolan itu adalah cara bagi mereka untuk melepas lelah, setelah keduanya hanyut dalam pertempuran nikmat hingga benih mereka tercampur.

"Yang."

"Hum."

Kayanya motorku perlu diganti deh."

Wanita yang sedang merebahkan kepalanya pada dada sang pria langsung mendongak. "Ganti motor? Buat apa? Itu kan masih bagus."

"Masih bagus apaan," sungut sang pria. "Motor itu kan udah lama banget. Sejak kita masih pacaran dulu, motor itu sudah menemani kita."

Wanita itu tercenung beberapa saat, lalu dia tersenyum. "Ya udah, besok, kalau udah ada duit, kita beli motor."

"Beneran, Yang?" tanya si pria memastikan. Begitu si wanita menganggguk, pria itu langsung kegirangan. "Wahh, makasih, sayang. Duh aku jadi makin cinta sama kamu."

"Aku juga, Sayang," balas wanita itu dan mereka saling melempar senyum.

"Yang, punyaku masukin lagi dong."

"Oke!" Dengan senang hati wanita itu langsung bangkit dan bersiap menjalankan posisi wanita di atas.

Namun, di saat bersamaan, tiba-tiba, mereka dikejutkan dengan suara yang cukup keras disertaj gedoran pintu yang sangat kencang.

"Marni! Marni!"

"Loh, itu kaya suara ibu," wanita terperanjat.

"Ibu?" ucap si pria tak kalah kagetnya.

"Iya, suara ibu. Cepat, kamu sembunyi!"

Mereka seketika langsung mengurungkan niatnya dan segera memakai baju mereka kembali.

"Aku sembunyi dimana?" si pria nampak panik.

Wanita bernama Marni pun langsung berpikir cepat. "Kamu keluar lewat pintu belakang."

"Ah, oke."

Keduanya bergegas merapikan segalanya termasuk pakaian.

Si pria pun segera keluar dari pintu belakang rumah tersebut.

"Loh, Budi? Keluar dari rumah Marni?" ucap seseorang. "Wah, benar, dugaanku, ada yang tidak beres sama mereka."

1
Dave Elnathan Ginting
lanjut, dan Barbar nya lbih gahar lagi Thor.
Dave Elnathan Ginting
cerita yg Bagus, update banyak ya Thor.,
sama bar barnya lebih frontal ya ☺
Hendra Yana
lanjut
Risky Doank
beruntung banget kmu yok...
Daniel Simamora
crazy up thor
Wong Ngapak: otak dan jempolnya kurang sanggup 🙏🙏😁😁
total 1 replies
Arafami
lanjut
Apriyanti
wah KY nya Yoko liat video yg viral tentang istri nya,, lanjut thor 🙏
Apriyanti
wah keren bgt Yoko, hati² Yoko
lanjut thor 🙏
Fatkhur Kevin
crazy up dong
Wong Ngapak: otak dan jarinya yang nggak siap 🙏🙏
total 1 replies
Hendra Yana
up
Arafami
lanjut
Apriyanti
rasain kau marni gak dpt Budi gak dapet Yoko 🤣🤣🤣,, lanjut thor 🙏
Rhaka Kelana
yang namanya selingkuh sama saja dengan berkhianat.
Fatkhur Kevin
blm dg sansan
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
𝒯ℳ
akhh raja anu tapi buat anu ga seru sampe aku nganu nganu ga. karuan karena anu, bagaimana nih boss anu ?
Arafami
lanjut
Pandagabut🐼
semangat
Rhaka Kelana
ngopi dulu thor...monggo disruput
Apriyanti
semangat trus Thor jgn pantang menyerah 💪🥰😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!