Shan-xui, seorang gadis muda yang profesinya sebagai guru sejarah dan bela diri. setelah selesai menjemput ke empat muridnya di salah satu club malam, tiba-tiba dia di tabrak mobil, kondisinya sangat mengenaskan. Ketika dia terbangun, dia dibuat syok saat dia mengetahui kalau dia tidak ada di dunianya, dia berada di dunia kuno di zaman ribuan tahun yang lalu.
akankah Lin-rang menerima dunianya yang baru, dia telah memasuki tubuh seorang selir di masa kerajaan ribuan tahun yang lalu. seorang gadis muda yang begitu mengenaskan dan selalu diasingkan dari kalangan kerajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lin-rang di bawa ke kerajaan Dong
kaisar Hei jin menyerahkan Lin-rang kepada kaisar Dong Jun. Setelah mendapatkan Lin-rang, kaisar Dong Jun menepati janji membawanya pergi dari kerajaan Rong. selir Wei xian nampak tersenyum begitu bahagia, pria yang sudah membawa Lin-rang adalah pria yang paling menakutkan. di beberapa kerajaan besar nama kaisar Dong Jun sudah dikenal begitu luas bukan karena kebaikannya tapi karena kekejamannya yang sungguh luar biasa.
Setelah Lin-rang dibawa pergi kaisar Dong Jun, kaisar Hei jin langsung menghampiri para selirnya dan menanyakan mengenai kondisi selirnya.
"Akhirnya wanita itu pergi juga, dia tidak akan bisa mengganggu kita lagi." ucap selir Wei xian yang kemudian mendekati kaisar Hei jin.
Kasim Wol-yun benar-benar merasa tidak tenang, jantungnya berdebar begitu kencang, terasa amarah menyelimuti hatinya ketika kaisar Hei jin menyerahkan Lin-rang kepada kaisar Dong Joon.
"Kenapa hatiku sesakit ini, Kenapa benar-benar terasa sakit." ucap Kasim dalam hati.
ibu suri yang mengetahui kalau kaisar Hei jin menyerahkan Lin-rang kepada kaisar Dong Jun, hal itu membuat wanita tua itu begitu marah, dia benar-benar murka karena sang kaisar menyerahkan Lin-rang sebagai alat pertukaran keselamatan ketiga selirnya.
Plakk!!
ibu suri menampar kaisar haji dengan sangat keras, wanita tua itu sangat murka setelah mengetahui kalau sang kaisar menyerahkan Lin-rang kepada musuh.
"Sebenarnya apa yang ada di otakmu itu, yang mulia?! berani sekali kamu menyerahkan Lin-rang kepada musuh!" seru ibu suri dengan suara yang begitu menggelegar. dia tidak terima ketika Lin-rang dijadikan alat pertukaran kebebasan ketiga selirnya.
"Kenapa aku tidak boleh melakukan hal itu, yang mulia ibu suri, dia hanyalah mantan istriku, sedangkan mereka adalah istriku, selir kerajaan ini!" jawab kaisar Hei jin dengan suara yang juga ikut menggelegar.
Ibu suri benar-benar tidak mampu menahan amarahnya, dia menatap kaisar Hei jin kemudian mengucapkan beberapa kalimat yang membuat siapapun yang mendengarnya akan tersentak. "Dengarkan aku baik-baik, yang mulia. Kamu sudah menyiksa Lin-rang dengan sangat kejamnya, Kamu dan para selir mu itu adalah makhluk biadab, kalian itu adalah setan yang berwujud manusia!" seru ibu suri yang kemudian pergi meninggalkan kaisar. Selir Wei xian nampak terdiam begitu pula dengan kaisar Hei jin.
Seharian itu ibu suri hanya meratapi kepergian Lin-rang karena kebodohan kaisar kerajaan rong. Ming-na yang mengetahui kalau Lin-rang diserahkan kepada kerajaan Dong, hal itu membuatnya terus menangis, dia meminta ibu suri untuk menyelamatkan Lin-rang dan membawanya kembali ke kerajaan Rong.
"Ibu suri, ibu suri harus menolong kakakku." ucap Ming-na. dia terus memohon kepada ibu suri untuk menyelamatkan Lin-rang, namun apalah daya ibu suri karena dia tidak mungkin bisa melakukan hal itu.
Di perjalanan menuju kerajaan Dong, Lin-rang masih tidak sadarkan diri, dia masih terlelap dalam mimpi panjang yang dialami. Di pangkuan kaisar Dong, Lin-rang masih menutup matanya. sedangkan sang kaisar dia terus menatap Lin-rang yang masih tertidur lelap itu. "Aku benar-benar tidak akan pernah mengira kalau aku akan bertemu dengan wanita seperti dia." ucap kaisar Dong Joon yang kemudian meminta salah satu prajuritnya untuk mencari kereta kuda.
keesokan hari para prajurit kerajaan Dong sudah sampai di pintu gerbang kerajaan, tatapan mata rakyat kerajaan menatap sosok kaisar kerajaan mereka yang menggendong seorang wanita di tangannya.
"Lihatlah, yang mulia kaisar pulang membawa seorang wanita." ucap beberapa rakyat yang terus memperhatikan kaisar Dong Jun menggendong seorang wanita.
Para pejabat dan anggota kerajaan berbaris menunggu kedatangan sang kaisar kembali dari penyerangan, sang kaisar memang tidak membawa hasil kemenangan, tapi dia membawa seorang wanita bersamanya.
"Hormat hamba yang mulia." ucap salah satu pejabat kerajaan yang mendekati kaisar Dong Jun.
Sang kaisar hanya menganggukkan kepalanya kemudian berlalu meninggalkan para pejabat kerajaan, tatapan mata orang-orang yang ada di tempat itu menatap seorang wanita yang ada di gendongan sang kaisar.
"Persiapkan paviliun Teratai emas untukku sekarang juga!" seru sang kaisar.
Para dayang dan pelayan bergegas mempersiapkan paviliun istimewa yang konon katanya akan menjadi paviliun tempat permaisuri kerajaan Dong.
"Paviliun itu kan paviliun yang tidak bisa disentuh oleh siapapun, sekarang yang mulia kaisar meminta kita untuk membersihkan paviliun itu." ucap para pelayan dan dayang.
"Jangan-jangan akan ada seorang wanita yang menempati paviliun itu." bisik-bisik mereka.
Anggota kerajaan yang mendengarkan kalau kaisar Dong Jun membawa pulang seorang wanita, hal itu membuat rumor yang sangat besar di kerajaan Dong. kaisar dong Jung masih menempatkan Lin-rang di paviliunnya, menatap panita cantik yang ada di depannya itu, membelai wajahnya yang begitu halus bahkan dia menyentuh bibir Lin-rang yang berwarna merah merona.
Entah berapa lama Lin-rang tidak sadarkan diri, namun ketika itu tubuhnya sudah menggeliat dengan rasa capek yang teramat luar biasa. Matanya perlahan terbuka dengan otak yang masih belum sempurna. Lin-rang mengedipkan matanya, dia menatap tempatnya sekarang berada, Lin-rang masih mengira kalau dia berada di kerajaan rong.
"Untung saja itu tadi cuma mimpi." ucap Lin-rang yang masih mengira kalau dia berada di paviliunnya di kerajaan Rong. Lin-rang duduk menatap ornamen yang ada di kamarnya, beberapa lukisan tergantung di tempat itu juga dua pedang menyilang di depannya. "Kenapa kamarnya tiba-tiba berubah? jangan-jangan ibu suri meminta para pelayan untuk mengganti dekorasi kamar ini." ucap Lin-rang yang kemudian memperhatikan setiap detail tempat tersebut.
Tak berselang lama beberapa pelayan masuk ke dalam kamarnya, mereka nampak terkejut ketika wanita yang dibawa oleh kaisar mereka sudah terbangun bahkan duduk dengan begitu manisnya. "Ca-calon permaisuri sudah bangun." ucap para pelayan dan dayang.
seketika pula beberapa pelayan dan daya yang bergegas memberitahukan kepada kaisar mengenai wanita yang dibawa oleh kaisar mereka.
Kaisar Dong Jun yang saat itu berada di aula kerajaan, dia masih membicarakan mengenai beberapa kerajaan yang harus segera mereka singkirkan. "Dengarkan aku baik-baik, aku tidak mau jika kalian menaikkan pajak, rakyat bisa menderita jika kalian terus melakukan hal itu. tidak setiap hari kerjaan melakukan peperangan, tapi jika sampai ada salah satu diantara kalian melakukan pelanggaran perintah.. maka aku tidak akan segan-segan menebas kepala kalian." ujar kaisar Dong Jun.
Sang kaisar memang terkenal dengan semua tindakannya yang sangat tegas, dia memang kejam tapi dia tidak mau jika rakyatnya menderita karena para pejabatnya melakukan korupsi bahkan menekan rakyat untuk membayar pajak besar-besaran.
"Ampuni kami yang mulia, jika pajak tidak dinaikkan lalu bagaimana kita akan mendapatkan anggaran negara?" tanya salah satu menteri.
kaisar Dong Jun nampak tersenyum, sesaat kemudian dia turun dari singgasananya berjalan menuju salah satu menteri. "Apakah kamu harus menanyakan hal itu menteri? ataukah aku harus melakukan penyitaan kepada seluruh aset mu itu? jangan bilang aku tidak tahu kalau kamu menyelewengkan dana pajak negara untuk menghidupi para wanita-wanita tidak tahu diri itu." ujar kaisar Hei yang membuat menteri langsung terdiam.
Menteri yang barusan mencoba untuk menyela perkataan kaisar Dong Jun, dia langsung ditarik paksa keluar aula kerajaan. "Hukum pancung sekarang juga, siapapun yang tidak menuruti perintahku maka dia adalah pemberontak." ujar kaisar yang kemudian kembali duduk di singgasananya.
*Bersambung*
Terima kasih sudah membaca novelku, baca juga novelku yang lainnya.
*Isteri bar-bar bos mafia
*Jangan sakiti aku
*Kekasih gelap suamiku
Dan masih banyak lagi, semoga suka dengan karyaku, mohon dukungannya juga ya. Terima kasih.