Menjadi seorang Duda tunanetra serta memiliki seorang putri, dalam waktu dekat, bukan lah hal yang mudah untuk Jade jalani.
Berulang kali ia mencoba mengakhiri hidupnya, namun putri kecil nya selalu saja menggagalkan niat nya tersebut.
Sampai suatu saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Sarah, kehidupan nya menjadi berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7
Dengan langkah gontai Sarah memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri, ia melihat tampilan nya yang kusut di kaca kamar mandi.
Ia bergegas mandi lalu sarapan. Tantenya telah menyiapkan sarapan untuk nya.
" besok Tante ngga usah repot kemari lagi, aku bisa beli makanan sendiri"
" siapa bilang Tante repot, kamu bisa datang kerumah kalau mau sarapan "
Mereka tinggal di apartemen. Dan apartemen mereka hanya bersebelahan saja, sehingga kapan saja mereka bisa saling mengunjungi.
Hari ini Nio yang akan mengantar Sarah ke kantor. Mereka bekerja di kantor yang sama, namun biasa nya mereka berangkat masing-masing.
" kamu ngga bareng Dea?"
" hari ini aku khusus jadi supir mu "
" nanti pulang tidak perlu menjemputku, aku akan pulang sendiri"
" ngga takut di culik?" canda Nio.
Sarah memutar bola mata nya. Ia merasa candaan Nio garing.
Sesampai dikantor Sarah pun mencoba melupakan kesedihan nya dengan bekerja, banyak pekerjaan nya yang tertunda karena beberapa hari ia tidak masuk bekerja. Semua tim nya pun telah menunggu nya kembali.
Sarah hanya mempunyai 6 orang karyawan yang ia sebut tim, karena perusahaan Sarah berdiri oleh kerja keras mereka, walaupun modal dan motor dari perusahaan nya adalah Sarah. Tapi Sarah tidak menganggap mereka sebagai bawahan nya.
Kehadiran Sarah telah disambut tim nya. Mereka sangat senang karena Sarah sudah bisa mau bangkit dari kesedihan nya.
" ini bu, beberapa klien yang sudah menunggu kita untuk approve permintaan nya "
" ok taruh di meja. Nanti aku chek satu per satu"
Sarah sebenar nya tidak ingin dipanggil ibu, tapi mereka menolak nya, mereka membuat kesepakatan jika masih dijam kerja mereka wajib panggil Sarah dengan sebutan ibu Sarah, tapi setelah diluar jam kerja mereka bisa memanggil Sarah dengan nama nya saja.
Sarah melihat permintaan klien nya satu persatu untuk bahan pertimbangan ia menyetujui permintaan mereka atau tidak. Karena ia tidak bisa menerima semua permintaan klien yang menurut nya tidak masuk akal, karena biasa nya yang seperti itu, ke depan nya klien tersebut tidak bisa diajak kerjasama dan Sarah tidak ingin berhadapan dengan orang seperti itu.
*********
" ok, kondisi nya bagus, Minggu kita bisa mulai tindakan yang pertama, kamu harus jaga kondisi ya, istirahat yang cukup"
" baik dok "
Alan sudah bertekad untuk menyembuhkan mata nya, ia ingin segera melihat dan mencari Sarah.
Dan selama penyembuhan nya Alan akan berada di kota. Ia sudah menyerahkan urusan nya di desa pada pak Bimo selaku assisten nya.
Lila pun kini telah pindah sekolah di kota, Alan dan Lila tinggal di rumah orang tua Alan. Orang tua Alan memiliki rumah mewah yang cukup besar untuk mereka tinggali. Alan pun kini tidak repot untuk mengantar Lila sekolah, karena Lila memiliki supir pribadi yang diberikan oleh ibu Kania selaku Oma nya.
Ibu Kania dan suaminya sangat menyayangi cucu nya, karena Lila adalah cucu semata wayang nya.
Usai dari rumah sakit Alan ingin berjalan-jalan sejenak, ia ingin menghilangkan sedikit penat diri nya. Ia pun pergi ke sebuah cafe yang dulu sering ia kunjungi.
" saya mau ke cafe Green dulu" ucap Alan pada bodyguard nya. Selama ia sampai di kota, Alan diberikan fasilitas oleh orang tua nya, termasuk mendapat seorang bodyguard. Bapak Deny ayah dari Alan tidak menginginkan anak nya tersebut pergi sendirian. Beliau tidak ingin terjadi sesuatu pada Alan.
Alan tiba di cafe, ia meminta bodyguard nya untuk mencari tempat duduk yang sepi. setelah dapat tempat duduk, Alan pun duduk. Alan juga meminta Aries bodyguardnya duduk di samping nya. Telinga Alan mendengarkan beberapa percakapan dari beberapa pengunjung tersebut.
" sombong sekali Bu Sarah itu! ia menolak untuk menggambar denah rumah ku, bilang saja ia tidak bisa menggambar sesuai keinginan ku"
" aku sudah bilang, dia itu akan menggambar sesuai keinginan nya, kalau dia menolakmu berarti keinginan mu tidak sesuai dengan nya"
"ia tapi kan aku customer, kenapa dia pilih-pilih customer, pantas saja perusahaan nya ngga maju-maju!"
Alan mendengar percakapan tersebut, dan mereka menyebut nama Sarah.
"Sarah, apa itu dia?"
Selama ini Alan tidak mengetahui siapa Sarah , apa pekerjaan nya, dia berasal darimana. Ia baru ingin mencari tau segala hal tentang Sarah setelah penglihatan nya kembali. Namun setelah mendengar percakapan itu, ia menjadi penasaran.
"eh ada orang nya, ssttt"
Orang tersebut diam, karena mereka melihat Sarah masuk ke dalam cafe untuk mengambil beberapa kopi yang sudah ia pesan sebelum nya, usai membayar dan mengambil kopi tersebut Sarah pun bergegas pergi.
Alan penasaran dengan Sarah yang mereka maksud, ia meminta bodyguard nya untuk mengikuti Sarah yang dimaksud.
"ikuti wanita yang baru saja pergi dari sini!" dengan segera Aries mengikuti Sarah.
Alan sendiri pun berdiri menuju meja kasir dan ia mencium samar aroma parfum Sarah
"ini parfum nya" gumam nya.
"maaf yang pesan kopi barusan pergi ke arah mana ya?" tanya Alan pada kasir cafe.
"Ke arah kanan, ia seorang arsitek dan kantor nya berada di 3 ruko dari sini"
" apa ia sering ke sini?"
" Bu Sarah pelanggan setia kami"
" apa nama kantor nya?"
" Epiphany Architecture Studio"
" terimakasih "
Tak lama kemudian Aries datang,
"dia bekerja di Epiphany Architecture Studio, pak"
Alan mengangguk karena ia sudah mengetahui informasi tersebut dari kasir cafe.
"antar saya ke sana sekarang"
Aries pun mengambil mobil lalu menjemput Alan yang sudah menunggu nya di depan cafe.
Mereka pergi meninggalkan cafe. Hanya berapa langkah saja aries berhenti dan memarkirkan mobil didepan kantor Sarah.
Alan tidak ingin langsung menemui nya. Ia ingin memastikan terlebih dahulu kebenaran nya. Alan ingin menunggu Sarah sampai keluar kantor. namun sayang hari sudah mulai gelap namun tidak kunjung keluar dan ia memutuskan untuk kembali pulang, karena ia punya janji dengan Lila untuk makan bersama.
*********
Hari ini Sarah akan lembur, ia tidak sadar kalau hari sudah gelap, saat ia menggambar Sarah akan lupa waktu. Sarah melihat jam tangan nya. Dan ia mulai merenggangkan badan nya.
Sarah mengakhiri pekerjaan nya dan mulai berkemas. Ia nampak mencari sesuatu karena akan melihat gambar yang sudah pernah ia gambar sebelum nya.
"kemana buku itu?" Sarah mencari buku sketsa miliknya. Ia baru menyadari kalau buku itu hilang. Ia tidak mengetahui jika buku itu tertinggal di penginapan milik Alan.
Bersambung.....