NovelToon NovelToon
Bukan Istri Kedua

Bukan Istri Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

Hidup tak berkecukupan, memaksakan Alana mengubur impiannya untuk berkuliah. Dia akhirnya ikut bekerja dengan sang ibu, menjadi asisten rumah tangga di sebuah rumah cukup mewah dekat dari rumahnya. Namun masalah bertubi-tubi datang dan mengancam kehidupan dirinya dan sang ibu. Dengan terpaksa dirinya menerima tawaran yang mengubah kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingin Segera Berakhir

Alana melepas pelukan Aravind yang sudah tertidur lelap. Gadis itu melangkah pelan, memastikan tak ada suara yang bisa membuat Aravind terbangun.

Di ambilnya tas yang dia pakai saat ke mall, mengambil sebuah plastik yang terlihat dari apotek. Alana mengambil satu strip obat yang terlihat kecil dan juga bulat. Dan gadis itu meminumnya.

"Sekarang jam 22.00, jadi aku harus ingat jadwal untuk meminumnya."

Alana meminum pil kontrasepsi, agar dirinya bisa mencegah kehamilan yang bisa saja terjadi. Walau terkesan tak tahu malu, tapi gadis itu ingin segera bebas dari perjanjian yang sama sekali tak menguntungkan bagi hidupnya.

Apalagi pertemuannya dengan Revan, menambah rasa semangatnya untuk tak terjerat dari pria beristri yang menginginkan anak.

"Kenapa dia harus repot memintaku hamil, padahal istrinya saja sangat cantik dan pastinya anak mereka akan terlahir nyaris sempurna dari visual maupun harta," gumamnya sambil menatap diri di cermin. Alana mengambil sebuah kotak beludru merah, lalu memasukan perhiasan emas yang dia beli dari uang yang di transfer Aravind siang tadi.

Dia mulai mencari cara untuk mengumpulkan uang, agar suatu waktu bisa keluar dari rumah dengan bekal yang cukup. Bisa saja keluar kota, menjauh dari ibunya maupun yang berhubungan dengan keluarga Pradipta. Atau bisa saja, kembali bekerja di kantor milik Revan dan tinggal di mess kembali.

"Andai saja ibu tak seperti itu, mungkin aku tak akan pernah menyesal mengambil langkah ini untuk membebaskanmu."

Alana terus merutuki nasibnya, memiliki ibu yang ternyata begitu egois. Merugikan kehidupannya dan juga Bu Joko yang sudah sangat percaya pada cerita Ira.

"Alana?"

Panggilan Aravind membuat Alana sedikit terkejut, gadis itu menghampiri Aravind ke ranjang mereka.

"Iya," jawabnya sambil tersenyum.

Aravind mendaratkan kecupan di bibir gadis itu. Alana sudah paham apa yang akan terjadi kedepannya. Kedua kalinya mereka lakukan ritual asmara di malam ini, terkadang mereka lakukan itu lebih bahkan sampai dini hari karena paksaan dari Aravind.

"Alana kau membuatku tak bisa menghentikannya. Setiap malam rasanya sangat luar biasa," ucap pria itu tiap kali selesai dari peraduan mereka.

Alana hanya terdiam, merasa jijik setiap kali mendengar kalimat yang keluar dari mulut pria itu. Bahkan membayangkan jika Bara pun seperti itu pada wanita-wanita yang dia jadikan simpanannya.

"Ternyata dia tak beda jauh dari ayahnya," gumam Alana yang sudah tak tahan ingin segera pergi dari rumah itu.

Sementara di rumah sakit, seseorang terlihat masuk ke dalam ruang ICU dimana Sari di rawat. Dia pun berbisik pada Sari yang terbaring dan masih tak sadarkan diri.

"Aku fikir kau akan langsung pergi ke alam lain. Tapi untung saja, dokter bilang 97% badanmu lumpuh dan cacat otak. Jadi rencanamu itu tak akan berjalan lancar... "

Pagi hari, Aravind terbangun setelah pergelutan yang terjadi beberapa kali malam tadi. Senyum mengambang di wajahnya, merasakan kepuasan yang bahkan selama ini tak bisa dia dapatkan dari Jeselyn.

Setelah mandi dan berpakaian, dia pergi ke dapur melihat Alana yang sedang sibuk menyiapkan sarapan.

"Aku akan ke rumah sakit sore ini dan pulang sekitar malam hari. Tunggu aku, jangan tidur dulu," ucapnya yang membuat tubuh Alana merinding.

"Ya," jawab Alana singkat sambil menyiapkan sarapan untuknya dan juga Aravind.

"Wah, kau memasak cukup banyak. Maaf aku tak bisa membantumu."

"Tak perlu, lagipula aku sudah biasa memasak sendirian seperti ini. Kalau di bantu pun, rasanya belum tentu enak," jawab Alana yang membuat Aravind gemas padanya.

•••

Di rumah keluarga Pradipta, Bara terlihat memikirkan sesuatu yang tak dia sangka. Kabar yang dia dapat dari Joko tentang Alana dan ibunya, membuat pria itu mengirim orang kepercayaannya untuk mengawasi sang putra dan juga putri dari mantan pembantunya.

"Tak mungkin Aravind membiarkan Ira bebas begitu saja tanpa ada timbal balik. Kesepakatan apa yang dia buat dengan Ira dan putrinya," gumamnya yang masih mengharapkan Alana jadi istri ketiganya.

Yuniar yang tengah menyantap sarapan, tak mempedulikan lagi sikap suaminya yang aneh. Baginya akan lebih baik jika Bara nantinya menggugat cerai dirinya karena semua harta yang di miliki keluarga Pradipta adalah kekayaan dari keluarga Yuniar.

"Sayang, aku berangkat dulu," pamit Bara mencoba untuk bersikap romantis kembali pada istrinya. Namun Yuniar hanya mengangguk, tanpa jawaban apapun dan lebih menikmati makanan di hadapannya.

Yuniar segera merapikan alat makan, kesal dengan sikap Bara yang juga tak menyentuh makanannya sama sekali beberapa hari ini. Karena dia tahu jika kegelisahan Bara tak jauh tentang Alana.

Di rumah sakit, nampak Jeselyn yang baru bangun dari tidurnya. Lelahnya setelah perjalanan pulang dari Surabaya menuju Jakarta membuatnya tak sadar jika ada seseorang yang masuk ke dalam kamar ibunya.

"Sayang, daddy pergi dulu. Ada urusan mendesak. Kalau ada apa-apa, kamu minta tolong pada suster yang sudah daddy minta khusus untuk mengurus ibumu."

Jeselyn menganggukan kepalanya, tak bisa menjawab apapun karena nyawanya belum terkumpul.

Dia pun membuka ponselnya dan mendapat beberapa pesan dari teman-teman influencer yang memberi semangat karena kejadian yang menimpanya.

Lalu, dia membuka pesan dari suaminya. Merasa kesal karena sang suami lebih mementingkan urusan kantor di bandingkan dirinya.

"Kenapa dia tak pernah peduli padaku? Dan banyak sekali perubahan darinya belakangan ini. Apa dia sudah menemukan wanita yang mau melahirkan anak untuknya? Tapi tak mungkin kan jika sampai membuatnya berubah secepat ini," gerutu Jeselyn yang merasakan perubahan sikap Aravind.

Dia pun masuk ke kamar mandi, mencoba menyegarkan wajahnya agar tak terlihat kusut di hadapan siapapun. Apalagi sebagai influencer dan pemilik brand make up terkenal, dirinya harus selalu tampil cantik dan on point.

Sore hari, Aravind segera bergegas ke rumah sakit menepati janjinya pada Jeselyn. Pria itu tak lupa membawa beberapa makanan favorit sang istri.

Sampai di rumah sakit, ada perasaan yang mengganjal di hatinya. Seolah dirinya akan menghadapi sesuatu yang tak diinginkan. Namun, Aravind menepis pikiran itu dan melangkahkan kaki menuju kamar rawat ibu mertuanya.

"Iya sayang, kita puaskan dulu sebelum suamimu datang."

Suara pria yang sama saat di hotel terdengar jelas dalam kamar itu. Aravind pelan-pelan membuka pintu kamar itu, namun seorang suster tak sengaja menabraknya.

"Ah, maaf tuan. Saya tak sengaja," ucapnya sambil berlalu dari hadapannya.

Aravind pun membuka pintu dan melihat istrinya sedang menonton sinetron di TV ruang VIP tersebut sambil memegang tangan ibunya.

"Kau ternyata kesini," ucap Jeselyn ketus pada suaminya.

"Tentu saja, aku selalu menepati janjiku padamu kan?"

"Kenapa kau tak datang sejak pagi? Kau seharusnya memberika perhatian lebih padaku karena kejadian ini!"

Perkataan Jeselyn seolah memancing pertengkaran di antara keduanya. Aravind begitu kesal pada sikap egois istrinya yang semakin menjadi-jadi.

"Kalau aku datang sepagi itu, kau tak ada kesempatan bersama dengan pria lain," tuduh Aravind yang membuat Jeselyn terlihat tegang.

"Maksud kamu?"

"Suara pria itu, suara yang sama saat aku datang ke hotel di malam sebelum ulang tahunmu!"

1
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
Fitri Widia: Terima kasih 🥺🙏
total 1 replies
partini
waduh waduh imbalannya tempik
partini
ibunya lagi main kah
partini
good
Fitri Widia: terimakasih 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!