NovelToon NovelToon
Fix You Heal Me

Fix You Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika
Popularitas:46.2k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Ditipu tidak membuat kadar cintanya berkurang malah semakin bertambah, apalagi setelah tau kejadian yang sebenarnya semakin menggunung rasa cintanya untuk Nathan, satu-satunya lelaki yang pernah memilikinya secara utuh.
‎Berharap cintanya terbalas? mengangankan saja Joana Sharoon tidak pernah, walaupun telah hadir buah cinta.. yang merupakan kelemahan mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

◉ 27

"Kabar baik apa, sayang? cepat katakan, Mommy ingin mendengarnya."

"Kau akan menjadi seorang Nenek, Mom. Ya, aku hamil"

"Ya Tuhan. Mommy sangat senang mendengarnya. Selamat untukmu, Nak." Isabella tidak bisa membendung rasa bahagianya. Ia tersenyum lebar, dan menitikkan air mata. Seandainya Joana ada didekatnya, ia akan memeluk tubuh putrinya itu.

Nichole yang masuk ke kamar Ibunya terkejut, ia mematung di ambang pintu. Joana hamil. Gumamnya. Nichole berjalan cepat, duduk di samping Ibunya, ikut bergabung. "Kau hamil, Joana? apa aku tidak salah mendengar?" Tanya Nichole memastikan lagi apa pendengarannya bermasalah atau tidak.

"Ya, aku hamil." Jawabnya dengan bangga.

"Aaaa.. Aku akan menjadi seorang Bibi." Ujar Nichole tak kalah antusiasnya. Ia memekik kegirangan, bahkan ia melompat-lompat diatas kasur.

"Hais.. kau sangat bersisik sekali. Sadarlah, teriakanmu tidak enak di dengar, Nichole... Dan kau hampir membuat gendang telingaku pecah."

"Kenapa kau sangat menyebalkan, Joana." Nichole mendelik kesal. Ia kembali duduk ke tempat semula.

Nathan yang sudah selesai membuatkan susu dan juga memotong pear pun ikut bergabung.

"Hai.. Kakak Ipar."

"Hai.. Adik Ipar."

"Bagaimana kabarmu, Kak?"

"Aku baik."

"Selamat untukmu, Kakak Ipar. Kau membuktikan ucapanmu. Kau berhasil menghamili Kakakku. Prestasi yang membanggakan. Kau sangat hebat." Ujar Nichole membuat Nathan tergelak.

"Kau hanya memberi selamat untuk Kakak iparmu saja. Tapi tidak mengucapkan selamat untukku." Protes Joana. "Adik macam apa dirimu. Asal kau tau, aku juga turut andil dalam proses pembuatannya. Dan peranku lebih banyak. Dia hanya bercocok tanam, dan aku yang menyimpan benihnya selama 9 bulan."

Kali ini bukan Nathan saja yang tergelak, Nichole pun ikut tergelak mendengar ucapan Kakaknya. Sedangkan Isabella hanya tersenyum, menikmati moment seperti ini. Ah seandainya suaminya masih ada, pasti akan bertambah ramai.

"Hei kenapa kau tertawa? yang aku katakan benar. Kau diamlah Nathan, Jangan ikutan menertawai-ku. Hentikan tawa kalian. Mom.. mereka menyebalkan. " Rengeknya mencari perhatian Ibunya, hanya Ibunya yang bisa menolongnya.

Begitu mendengar perintah Joana, Nathan langsung menghentikan tawanya, peringatan Joana adalah alarm bahaya untuknya.

"Nichole.. "

"Iya Mom.. Iya.. " Nichole merapatkan bibirnya, berusaha memberhentikan tawanya.

"Mommy ke toilet dulu." Pamit Isabella memberikan ponselnya kepada Nichole, lalu kemudian ia beranjak.

"Berapa usia kandunganmu? apa kau merasa mual, dan pusing, Joana?"

"8 minggu, dan ya aku merasa mual dan juga pusing."

"Bukalah mulutmu." Perintah Nathan menyela perbincangan kakak beradik itu, pun Joana dengan patuh, membuka mulutnya membiarkan Nathan memasukkan potongan buah pear ke dalam mulutnya.

Melihat interaksi sepasang suami istri itu, Nichole berdecak pelan. Ia memutar bola matanya, jengah. "Apa kalian sengaja memamerkan kemesraan kalian?"

Joana tersenyum lebar. "Kenapa? apa kau iri?" Tanya Joana mode menggoda adiknya. Sekalian, ia ingin membalas perbuatan adiknya yang tadi. Biar impas.

Melihat wajah Nichole ditekuk, Joana semakin memanas-manasi Adiknya. Ini kesempatan, ia tidak ingin menyia-nyiakannya. "Mulutku sudah kosong, sayang. Suapi aku lagi." Pinta Joana dengan nada manja.

Nathan dengan segera menyuapi istrinya lagi.

"Kau sangat menyebalkan Joana. Aaa aku ingin menikah juga. Aku akan meminta Alan untuk segera melamar ku." Nichole hanya bercanda, tapi respon Joana berlebihan. Joana menatapnya dengan tatapan laser.

"No.. kau harus selesaikan sekolahmu, dan kejarlah impianmu."

"Ck.. iya aku akan menuruti perkataanmu. Daripada aku melihat kemesraan kalian yang bisa membuatku sakit mata, baiknya aku belajar, bye. " Nichole memutuskan panggilan secara sepihak membuat Joana tertawa.

"Susumu," Nathan mengambil alih ponsel Joana, lalu ia memberikan segelas berisi susu yang dibuatnya tadi kepada Joana, "minumlah selagi hangat."

Joana meneguk susunya. Baru tiga tegukan, ia merasakan mual lagi. "Aku tidak sanggup menghabiskannya, Nathan." Joana meletakkan gelasnya diatas meja, Ia bergegas ke wastafel di ikuti Nathan.

Joana memuntahkan susunya. Dengan penuh perhatian, Nathan memijat tengkuk leher istrinya dan membersihkan mulutnya. "Bagaimana? apa masih merasa mual?"

"Sudah tidak lagi, Nathan."

"Syukurlah. Sebaiknya kau beristirahat, sayang." Nathan menuntun Joana, hingga masuk ke kamar. Setelahnya, ia mendudukkan tubuh Joana diatas ranjang dengan posisi Joana bersandar di headboard. "Aku akan mengambil air, dan juga vitamin."

Tidak lama kemudian, Nathan kembali dengan segelas air. "Minumlah. Agar kau tidak kekurangan cairan." Joana meminum airnya bersamaan dengan vitaminnya.

"Apakah sangat menyiksa?" tanya Nathan menatap iba dan haru pada istrinya.

Joana menerbitkan senyuman, berharap senyumannya bisa menghilangkan rasa khawatir di wajah Nathan. "Tidak, Nathan. Aku sungguh menikmatinya. Kemarilah." Joana menepuk sisinya yang kosong, meminta suaminya agar mendekat.

Nathan segera naik ke tempat tidur. Direbahkan kepalanya diatas pangkuan Joana dengan mensejajarkan wajahnya di depan perut Joana. "Aku tidak sabar menantikannya." Tangannya bergerak, mengusap perut Joana.

"Aku pun demikian, Nathan." Nathan Sedikit menelengkan wajahnya, melihat Joana. Joana menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman. Tangannya bergerak, menyelipkan ruas jemarinya di rambut Nathan, lalu membelainya. "Kira-kira apa jenis kelaminnya? laki-laki atau perempuan? Lalu bagaimana dengan wajahnya, apa mirip sepertimu atau sepertiku? Dan bagaimana juga dengan warna matanya, biru atau coklat? Sungguh aku penasaran."

"Jika laki-laki pasti tampan sepertiku, dan jika perempuan pasti cantik sepertimu."

Joana tertawa mendengar jawaban simpel suaminya itu.

"Ya, itu benar. Setelah anak kita lahir, pasti hari-hari kita akan berwarna Nathan. Rumah kita akan ramai dengan tangisan, dan juga tawa. Kita akan menjadi keluarga yang utuh."

"Itulah impianku."

"Impianku juga."

Lalu, apa impian mereka akan terwujud? 🫢

.

.

.

Perputaran waktu sangatlah cepat. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tak terasa kini usia kehamilan Joana sudah 37 minggu. Ia tampak berbahagia karena sebentar lagi buah cintanya bersama Nathan akan hadir ke dunia, dan setelahnya semakin sempurnalah pernikahan mereka.

Selama kehamilannya, Nathan memberikan perhatian yang lebih. Mencurahkan banyak cinta dan kasih sayang sehingga ia melewati masa kehamilannya dengan sangat mudah.

‎‎Joana memantulkan dirinya di depan cermin seraya mengelus perutnya yang semakin besar. Ia tampil secantik mungkin dengan dress chiffon bermotif bunga berwana hitam. Tentu, ia lakukan untuk menyambut kepulangan Nathan.

‎"Daddy-mu sebentar lagi akan pulang. Mommy akan membuatkan kopi." ‎‎Joana keluar dari kamarnya menuju dapur.

Prang!!!

Cangkir yang berada di tangannya terjatuh. "Akh.. " Rintih Joana memegangi perutnya karena merasakan sakit yang diluar biasa. "Oh ya Tuhan," rasa nyeri itu semakin terasa. Bahkan menjalar sampai ke punggungnya. Bukan itu saja, Joana juga merasakan kepalanya berputar, dan tubuhnya mengeluarkan keringat dingin.

Joana menarik langkah, kembali ke kamar, ingin menghubungi Nathan. Namun, tiba-tiba pandangannya kabur dan ia terjatuh, tidak sadarkan diri.

"JOANA."

1
¢ᖱ'D⃤ ̐ᵃⁿⁱᵉՇɧeeՐՏ🍻
Alhamdulillah kalau gak ada yg serius
¢ᖱ'D⃤ ̐ᵃⁿⁱᵉՇɧeeՐՏ🍻
Alhamdulillah Joana selamat
¢ᖱ'D⃤ ̐ᵃⁿⁱᵉՇɧeeՐՏ🍻
ooo ooo kamu ketahuan 😅
¢ᖱ'D⃤ ̐ᵃⁿⁱᵉՇɧeeՐՏ🍻
buaya diseriusin mana mau 🤭
¢ᖱ'D⃤ ̐ᵃⁿⁱᵉՇɧeeՐՏ🍻
mau dibawa ke Prancis ya Marvel nya
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
duhh pasti Joana simpatinlagi nih sama Nathan dan pasti akan membuka lembaran baru lagi ini
🍭ͪ ͩLimas
Marco ia so wise🥰
🍭ͪ ͩLimas
perhatian banget Marco ke Marvell🥰
🍭ͪ ͩLimas
marco baik banget bukan hanya ke Jo tapi juga Marvel 🥰
🍭ͪ ͩLimas
syukurlah Joana dan Marvel tidak apaa apa
🍭ͪ ͩLimas
elahh .. mana mau Joana Ama kamu yang bercapp buaya kelas kakap.
yang sudah tidur dengan cewek cewekkk 😅
🍭ͪ ͩLimas
serius cuma tidur doang 🤔

ga percoyoo akuu , co ...😅
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
fix ini mama peri
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
hemm kebiasaan nih tabrak lariii
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
weehh itu rubah ekor 9 ya Thor boleh kenalan
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
awas lohh, Thor. jgn ada setrum di antara kita😒🙈
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
eitss...jgn sentuh" sembarangan dong Nath 😒🙄
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
sdh kudugong
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
mau dikirim ke Nathan atau buat koleksi pribadi ini Marco 🙈
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
udah pantes jd bpk dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!