NovelToon NovelToon
The Cosmic War

The Cosmic War

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Akademi Sihir / Barat
Popularitas:765
Nilai: 5
Nama Author: mas teguh

Novel ini merupakan karya pertama dari author. Harap dimaklumi jika ada beberapa chapter yang harus di "Revisi"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mas teguh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

Lucian seolah melihat Elina dihadapannya, Luciel persis seperti ibunya yang mungkin sedikit suka uang. Ia tidak berharap bahwa salah satu sifat buruk istrinya akan turun kepada anaknya, ia tidak berdaya untuk yang satu ini.

Menyentuh cincin ruang yang melingkar di salah satu jarinya, ia kemudian mengambil tab yang tersimpan didalamnya. Cincin tersebut berwarna perak dengan sedikit garis-garis berwarna biru, garis biru yang tercetak pada cincin merupakan rune sihir ruang yang musykil, di dalamnya terdapat ruang yang cukup besar.

Perlahan, ia menarik tangannya dari dalam pusaran dimensi, dapat terlihat tab yang sedikit transparan dengan tampilannya yang seperti kaca. Tab ini jelas salah satu produk teknologi yang dimiliki oleh Ras Manusia, dirancang dengan presisi yang baik serta dilengkapi dengan fitur-fitur yang cukup canggih.

Lucian kemudian mengutak-atik layar tab yang ia pegang. Setelah itu ia menekan angka-angka yang ada pada layar, dilayar yang sedikit transparan itu ia menekan angka lima satu kali dan nol tiga kali, angka tersebut terhimpun menjadi angka lima ribu.

Lima ribu? Apa dia ingin anakku tidak bisa membeli apa-apa? bagaimana ada seorang ayah yang pelit seperti dia!

Elina yang berada disamping Lucian mengerutkan dahinya dan mendengus dengan kesal. Ia tidak menyangka bahwa Lucian memberikan uang kepada Luciel hanya senilai lima ribu mata uang Federasi, melihat nominalnya yang kecil ia merasa suaminya begitu pelit.

Setidaknya sebagai ibu, Elina sangat suka memanjakan Luciel anak yang mereka miliki satu-satunya, ia tidak pernah perhitungan sama sekali. Disisi lain, Lucian yang lebih kaya dari ibu dan anak bahkan hanya memberikan sedikit uang yang ia miliki dan merasa seolah-olah tidak rela.

Batuk!

Batuk!

Lucian yang sedang mengutak-atik layar tab yang ia pegang dan mendengar suara batuk disampingnya menjadi kaku. Awalnya ia menuliskan angka lima ribu di layar tabnya, tetapi karena suara orang batuk disampingnya ia kemudian menuliskan angka delapan ribu.

Angka yang semulanya lima ribu menjadi delapan ribu mata uang Federasi, namun ini tidak membuat Elina puas, dahinya yang tadinya mengerut sekarang alisnya menukik hampir vertikal. Menambahkan sedikit tenaga, ia kemudian menginjak kaki Lucian yang menandakan bahwa Elina masih belum puas dengan apa yang Lucian lakukan.

Jari-jari tangan Lucian berhenti sejenak, setelah beberapa saat jarinya bergerak kembali mengubah angka delapan ribu menjadi sepuluh ribu mata uang Federasi.

Oh, uangku yang malang!

Lucian menangis dalam diam, betapa malangnya nasibnya. Melihat anak dan istrinya tersenyum ia merasa dirugikan, seolah-olah didalam keluarga itu ia yang paling sengsara, hatinya merasa tertekan.

Sepuluh ribu mata uang Federasi seharusnya cukupkan? anak-anak tidak boleh terlalu boros, ok?

Berbunyi!

Melihat notifikasi dari telepon canggihnya, Luciel tersenyum. Sepuluh ribu mata uang Federasi? Sangat banyak! Apa ayah sekaya itu? Biasanya tidak sebanyak ini.

Luciel memandang Lucian dengan berbinar, bola matanya seakan-akan berwarna hijau. Ia tidak tahu berapa uang yang ayahnya miliki, pun juga tidak tahu berapa banyak aset yang Clan Xypherion punya. Namun, adanya bukti bahwa ayahnya memberikan uang untuk ia sekolah tidak sedikit, seharusnya uang yang ayahnya miliki cukup banyak.

Merasakan tatapan Luciel kearahnya, Lucian hampir tersedak oleh ludah nya sendiri,

Oh, jangan memandangku seakan-akan aku kaya, ok! Ayahmu ini hanya orang miskin.

"Baiklah, sudah waktunya kau harus pergi ke sekolah menengah. Jangan sampai menyia-nyiakan waktumu sehingga nantinya kau akan terlambat!" Kata Lucian dengan nada yang terkesan dingin.

"Baiklah, ayah, ibu, aku akan berangkat."

"Ciel sayang, belajarlah dengan sungguh-sungguh!" Kata Elina dengan tersenyum di ikuti oleh lambaian tangannya.

*****

Dalam perjalanan menuju sekolah menengah Luciel menggunakan transportasi umum berupa bus listrik. Bus listrik yang ia tumpangi terbilang cukup canggih.

Interior dalam bus cukup mewah dengan dilengkapi beberapa fitur yang membuat penumpang merasa nyaman. Bagian atas bus terdapat garis-garis lampu yang memanjang dari depan hingga belakang, dan juga pada bagian kursi terasa begitu lembut ketika di duduki.

Seperti biasa, ketika Luciel berada dalam bus ia lebih memilih menikmati pemandangan kota metropolitan yang indah. sejauh matanya memandang banyak gedung-gedung tinggi yang berjejer berbaris rapi, seolah-olah gedung tersebut seperti kumpulan tiang yang menopang langit.

Disisi lain jalan dapat terlihat juga mobil-mobil listrik yang berlalu lalang, meluncur tanpa bersuara di antara padatnya kota. Sementara itu, di pinggiran jalan tepatnya trotoar banyak pejalan kaki yang menikmati langkahnya, sesekali berhenti karena lampu merah dan kemudian melangkah kembali ketika lampu hijau.

beberapa menit kemudian Luciel sampai di depan pintu gerbang sekolahnya. Ia kemudian turun dari bus lalu melangkahkan kakinya memasuki sekolah menengah tempat di mana ia belajar.

Hiruk pikuk suara para siswa yang berdatangan memenuhi halaman sekolah, ada yang bercerita bersenda gurau, dan ada juga yang merasa seperti biasa.

Sekolah menengah Ibu Kota Xypherion merupakan sekolah menengah pertama dan teratas di ibukota, disini para siswa yang bersekolah tidak hanya datang dari ibu kota tetapi juga dari kota-kota lain di penjuru planet.

Seperti sekolah menengah elit pada umumnya, tidak mudah untuk memasuki tempat ini. Berbagai tes dan ujian harus calon siswa lewati sebelum pantas untuk menjadi siswa tahun pertama di sekolah menengah ibu kota Xypherion.

Dengan banyaknya tes dan ujian yang harus dilewati, tidak semua calon siswa yang ingin masuk ke tempat ini akan diterima, terkadang banyak juga orang yang pulang dengan rasa kecewa.

Salah satu keunggulan dari sekolah menengah ini adalah sistem belajar yang mereka terapkan lebih maju dari pada sekolah menengah dikota yang lain. Dengan sistem belajar yang lebih maju maka dapat dipastikan bahwa para siswa yang belajar ditempat ini akan lebih unggul dari sekolah menengah lain.

Tidak hanya itu, keunggulan lain dari sekolah menengah ibu kota Xypherion adalah sistem belajar mereka tidak hanya mempelajari ilmu sains, tetapi juga diajarkan dasar-dasar dari ilmu sihir. Dengan sains yang dipadukan dengan sihir mereka tidak hanya dituntut berpikir secara ilmiah, tetapi juga dituntut untuk mengkolaborasikan antara sains dan ilmu sihir sehingga menciptakan teknologi canggih yang penuh dengan keajaiban.

Oleh karena itu, ini bernilai positif bagi kegiatan belajar, membawa hal yang baik bagi para siswa.

Luciel saat ini merupakan seorang siswa sekolah menengah tahun ketiga bahkan dalam sebulan lagi ia akan mengikuti ujian kelulusan, setelah itu ia akan mendaftar ke akademi sihir.

Setiap pelajaran yang diberikan oleh guru, Luciel selalu mengingatnya dengan baik, ia memiliki kelebihan dalam kemampuan ingatan yang sangat istimewa yang saat ini dalam dunia medis di sebut dengan istilah eidetic.

Eidetic sendiri sering dikaitkan pada kemampuan seseorang dalam mengingat sesuatu, katakanlah membaca buku. Ketika orang yang memiliki kemampuan ini membaca sebuah buku, maka dengan hanya satu kali membaca orang tersebut akan mengingat isi buku yang ia baca hampir sembilan puluh persen.

Memiliki kemampuan ini sama dengan mengatakan bahwa orang tersebut jenius, kerena segala sesuatu yang ia baca dan pelajari dapat mudah di ingat dan dimengerti.

Didalam kelas tahun ketiga A Luciel menguap dengan malas, apa yang gurunya paparkan saat ini ia sudah mempelajarinya jauh-jauh hari, bahkan ia sudah faham dengan isi pelajaran kali ini.

Namun, karena ia menghargai guru pengajar, ia tidak akan dengan sombong mengatakan bahwa apa yang guru ajarkan saat ini sudah ia kuasai. Kesombongan pada akhirnya akan membawa seseorang kedalam jurang keputusasaan, sejauh ini kalimat ini yang Luciel setujui.

Menfokuskan pikirannya, Luciel mengangguk-anggukkan kepalanya seolah-olah ia mengerti apa yang di terangkan oleh gurunya.

Guru pengajar kali ini merupakan guru yang mengajari tentang sejarah berdirinya Federasi Manusia, dengan suara yang lantang dan ludahnya sedikit meluncur kemana-mana guru tersebut bercerita sambil menerangkan.

Setelah beberapa saat jam pelajaran sudah usai, tak terasa matahari sudah mulai beranjak kearah barat, jam pulang tepat pukul empat sore.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!