Revan Santiago adalah seorang pemuda biasa yang telah menjadi menantu mitralokal di keluarga Barnes. saat ini, dia sedang berjuang untuk mencari biaya untuk pengobatan ibunya dirumah sakit. ketika dia meminta bantuan kepada temannya, Revan bukan hanya tidak mendapatkan pinjaman namun, dia malah di pukuli hingga sekarat. dalam kondisi sekarat dia tiba-tiba mendapat warisan, "Selamat datang pewaris Dewa semesta!" tiba-tiba Revan mendengar suara seorang pria tua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah Anda Pernah Belajar Kedokteran?
Saat Revan keluar dari pintu, tiba-tiba seseorang menabraknya. Orang itu segera meminta maaf dan berjalan mengelilingi Revan sebentar, sebelum bergegas kelantai dua.
Di sisi lain, setelah Revan menghilang dari pandangannya, Ciko Barnes akhirnya merasa lega.
Dia menghela nafas panjang, tidak tahu mengapa, dia merasa beban yang sangat berat menimpa Tubuhnya selama Revan masih berada di dalam ruangan itu. Terlalu berlebihan jika dia mengatakan bahwa, dia sulit bernafas ketika Revan menatapnya. Setelah kepergian Revan, dia merasa beban itu lenyap seketika.
"Sekarang bajingan tidak berguna itu sudah pergi. Akhirnya kita bisa merayakan ulang Tahun Nenek dengan benar." ucap Ciko sambil menatap Nyonya Besar Barnes.
Pada saat itu, senyum di wajah nyonya Besar Barnes akhirnya terlihat. Dia kemudian menunjuk ke arah kursi di sebelah Nadine dan berkata, "Martin, duduklah!"
Dia mengangguk dan hendak berjalan menuju tempat duduk. Namun, tiba-tiba saja pintu aula perjamuan terbuka. Dan sesosok orang pun masuk.
Ciko Barnes hendak mengumpat dan memaki orang tersebut. Namun setelah dia mengamati siapa sosok yang muncul itu, ekspresinya seketika berubah. Dia kemudian melangkah maju dan menyapa sosok itu dengan hormat, "Tuan Adolf apa yang membawamu kesini?"
Semua anggota keluarga Barnes yang ada di sana ikut tercengang melihat kehadiran sosok itu. Mereka tidak menyangka kepala pelayan keluarga Samos bisa hadir di pesta Ulang Tahun Nyonya Besar Barnes.
Keluarga Barnes memang sala satu keluarga bergengsi di Renville. Namun mereka tidak bisa di bandingkan dengan keluarga Samos.
Keluarga Barnes selalu ingin menjilat keluarga Samos. tetapi, mereka belum pernah menemukan cara untuk melakukannya.
Namun, hari ini kepala pelayan keluarga Samos datang kesini atas kemauannya sendiri.
Mungkinkah dia datang kesini untuk merayakan ulang Tahun Nyonya Besar Barnes?
Jika benar, ini adalah kehormat. Besar bagi keluarga Barnes.
Belum sempat mereka berkata apa-apa, Tuan Adolf sudah berbicara, "Boleh saya tahu siapa Tuan Santiago?"
Sebelum menyelesaikan kalimatnya, semua orang mengarahkan pandangan mereka kepada Martin
Melihat tatapan semua orang mengarah padanya, Martin menjadi bingung. Nama keluarganya adalah Barrett. Sementara namanya sendiri adalah Martin Santiago Barrett. apa hubungannya dengan Tuan Santiago?
Apakah karena nama tengahnya adalah Santiago. sehingga semua orang mengira itu adalah dirinya?
Namun, dia mengabaikannya.
Sebaliknya mata Nyonya Besar Barnes berbinar. Mungkinkah Martin memiliki hubungan baik dengan keluarga Samos? Selain itu, Tuan Adolf memanggilnya dengan cara yang sangat sopan.
Sepertinya, Martin bukan sekedar rakyat biasa. Jika saja mereka bisa menjadi besan, itu hanya masalah waktu sebelum keluarga Barnes bisa naik tingkat. Saat itu juga, ada banyak sekali ide yang melintas di dalam benaknya.
"Bolehkah saya tahu siapa Tuan Santiago?" melihat tidak ada yang menjawab, Tuan Adolf mau tidak mau meninggikan suaranya.
Sebagai penduduk kota Renville, Martin tentu saja tahu siapa Tuan Adolf.
Bagaimana pun, meski dia hanya Kepala Pelayan Keluarga Samos, statusnya setara dengan masyarakat kelas atas. Tentu hanya sedikit yang tidak menyadari identitasnya.
Satu hal yang pasti adalah, Martin tahu dirinya tidak memiliki koneksi dengan keluarga Samos. Dia tahu tentang Tuan Adolf, namun Tuan Adolf tidak mengenal dirinya.
Namun, setelah melihat sekeliling, yang datang di acara ulang tahun Nyonya Besar Barnes adalah anggota keluarga Barnes itu sendiri dan beberapa toko publik yang bahkan Tuan Adolf mengenal mereka. Selain dirinya yang memiliki nama tengah santiago, tidak ada orang lain lagi bahkan di seluruh Renville tidak ada yang bernama Santiago.
Apa lagi, nada bicara Tuan Adolf, terdengar jelas sangat menghormati Tuan Santiago.
Di tengah intensitas tatapan banyak orang, Martin tidak bisa menahan perasaan senangnya. Meskipun dia bingung dengan situasinya, dia tetap melangkah maju dan berkata dengan arogan, "Saya Tuan Santiago. apa ada yang bisa saya bantu?"
Tuan Adolf memperhatikan Martin. Meskipun pemuda yang ada di hadapannya ini tampan dan gagah, tatapannya itu membuat Tuan Adolf merasa bahwa orang yang ada di hadapannya ini hanyalah seorang yang sombong. Memikirkan hal itu, dia tidak bisa untuk tidak bertanya, "Apakah anda Tuan Santiago?"
"Benar! Satu-satunya orang di sini yang memiliki nama itu adalah saya. Jika ini adalah Tempat yang kamu cari, maka saya adalah orang yang anda sebutkan.
Tuan Adolf menjadi ragu. Tuannya memang menyuruhnya datang ke kediaman keluarga Barnes untuk mencari Tuan Santiago. Saat dia pergi ke kediaman keluarga Barnes, penjaga di sana mengatakan bahwa seluruh anggota keluarga Barnes sedang merayakan Ulang Tahun Nyonya Besar Barnes di hotel Paradise. Jadi dia pun bergegas kesini. Hanya ada satu orang yang memiliki nama Santiago disini, jadi itu pasti dia.
Namun, entah mengapa dia masih meragukannya karena beberapa alasan yang tidak di ketahui.
Tuan Adolf tiba-tiba mengingat fakta bahwa, dia di kirim kesini untuk membawa Tuan Santiago ke kediaman keluarga Samos untuk memeriksa kondisi putrinya yang kembali Kambu dari penyakitnya. Untuk menguji apakah Tuan Santiago yang di maksud adalah Martin atau bukan, Tuan Adolf bertanya tentang latar belakang pendidikannya, lalu bertanya. "Apakah anda pernah belajar kedokteran?"
Martin sangat senang saat mendengar pertanyaan itu. Sepertinya, Tuan Adolf memang datang kesini untuknya.
Keluarga Barrett terkenal dengan pengetahuan medisnya. Ayahnya sendiri Silvano Barrett adalah Dokter kepala bagian pernafasan Rumah sakit Renville. Dan ibunya Melinda menjabat sebagai Dokter kepala bagian pediatri.
Apa lagi, dia juga seorang sarjana kedokteran dari luar negri. Jadi bagaimana mungkin dia tidak tahu tentang dunia kedokteran?
Ketika keluarga Barnes mendengar ini, mereka menjadi semakin yakin bahwa Tuan Adolf ada di sini untuk Martin.
Mereka pun tidak bisa menyembunyikan rasa kagum mereka kepada Martin. Dia memang anak muda yang berbakat. keterampilan Medisnya sangat mendalam sehingga keluarga papan atas di kota Renville harus mengutus orang untuk mengundangnya berkonsultasi.
Disisi lain, ketika Nadine melihat itu, dia di penuhi sukacita. Saat itu juga, dalan hatinya memutuskan bahwa, dia akan membuat Revan menceraikan putrinya.
Dalam benaknya, Martin adalah pemuda yang tepat untuk menjadi menantunya. Sangat jelas bahwa Revan bahkan tidak sebanding dengan Martin.
Nyonya Besar Barnes sangat senang. Martin di junjung tinggi oleh keluarga Barnes. disisi lain, Martin sangat menyukai cucunya Laura dan bertekad untuk mengejarnya. Jadi, dia bisa mengunakan martin untuk menjilat keluarga Samos.
Mengenai Revan, dia bisa dengan mudah membuatnya pergi kapan saja. Jika bajingan itu tidak tahu apa yang terbaik untuknya, dia punya banyak cara untuk mengakhiri pernikahan mereka.
Meskipun kedudukan keluarga Barnes tidak begitu bergengsi di Renville, tetap saja sangat mudah bagi mereka membuat anak malang itu menghilang tanpa jejak.
...
Sebelum Martin sempat mengatakan apa-apa, Ciko adalah orang selanjutnya yang angkat suara, "Martin tidak hanya belajar kedokteran, tetapi dia berasal dari keluarga dengan latar belakang kedokteran. apalagi, Martin adalah sarjana kedokteran dari luar negri. keahliannya terkenal di Renville. Semua orang tahu itu!"
"Diam! Tuan Adolf ada disini. Bukan saatnya bagimu untuk berbicara!" Nyonya Besar Barnes menegur Ciko dengan suara dingin.
Setelah menegur Ciko, Nyonya Besar Barnes berjalan menghampiri Tuan Adolf sambil tersenyum, "Aku tidak tahu kalau anda akan hadir. Seharusnya Tuan Adolf memberi kami informasi, kalau anda akan datang sehingga saya bisa bersiap untuk menyambut anda."
Sanjungan itu membuat Adolf ingin muntah. Dapat di lihat dengan jelas bahwa keluarga Barnes sedang berusaha menjilatnya.
Disisi lain, Martin sangat menikmati sanjungan Ciko. saat ini, dia merasa seperti di atas awan. Dan dapat dengan jelas dari tatapannya tersirat kesombongan dan keangkuhan.
Ketika Adolf mendengar riwayat pendidikan dan latar belakang Martin, dia pun mengambil kesimpulan bahwa, Martin adalah orang yang ingin di undang Tuannya.
Selain itu, dapat di lihat dari perlakuan nyonya Besar dan anggota keluarga Barnes yang begitu menghormatinya. Jika dia adalah pria biasa-biasa saja mana mungkin mereka begitu menghormati pria yang berusia awal dua puluhan itu.
Memikirkan hal itu, Adolf pun langsung mengubah sikapnya dan menyapa dengan lebih hormat lagi kepada Martin. "Tuan santiago, Kepala Keluarga Samos ingin mengundang anda untuk berkonsultasi. Bisakah anda ikut dengan saya?"
Sikap dan perkataan Adolf mengejutkan mereka semua. banyak dari mereka sebelumnya berspekulasi bahwa kedatangan Adolf kesini untuk merayakan ulang Tahun Nyonya Besar Barnes. Namun setelah mendengar apa yang dia katakan barusan, mereka menyadari bahwa Martin adalah orang yang secara pribadi ingin di undang oleh Herry Samos.
Selanjutnya, Adolf bahkan memanggilnya dengan cara yang begitu formal. Dari perkataan Adolf barusan, mereka bisa menyimpulkan seberapa pentingnya Martin bagi Tuan Samos.
***********