Vira Sita, seorang gadis yatim piatu yang sederhana, dijodohkan dengan Vito Hartawan — pewaris kaya raya — sebagai amanat terakhir sang kakek. Tapi di balik pernikahan itu, tersimpan niat jahat: Vito hanya menginginkan warisan. Ia membenci Vira dan berpura-pura mencintainya. Saat Vira hamil, rencana keji dijalankan — pemerkosaan, pengkhianatan, hingga kematian. Tapi jiwa Vira tidak pergi selamanya. Ia bangkit dalam tubuh seorang gadis muda bernama Raisa, pewaris keluarga Molan yang kaya raya, setelah koma selama satu tahun. Tanpa sepengetahuan siapa pun, Vira kini hidup kembali. Dengan wajah baru, kekuatan baru, dan keberanian yang tak tergoyahkan, ia bersumpah akan membalas dendam… satu per satu… tanpa ada yang tahu siapa dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
Matahari pagi menari lembut di sela tirai jendela kamar Raisa. Alarm belum berbunyi, tapi dia sudah terbangun lebih dulu. Di kaca cermin, dia melihat bayangan dirinya: gadis dengan wajah ceria dan mata yang tak lagi sama.
Hari ini, ia bukan sekadar Raisa, putri kesayangan keluarga Molan. Tapi juga seseorang yang punya rencana besar yang disimpan dalam-dalam di balik senyuman dan gaya berjalan yang ringan.
---
“Raisa! Sarapan dulu!” suara Mama memanggil dari dapur.
Dengan rambut dikepang dua dan ransel hitam di punggung, Raisa turun tangga. Jordan dan Rey sudah duduk sambil rebutan koran pagi.
“Anak kuliahan nih yee, siap ditaksir kakak tingkat!” celetuk Rey sambil menyodorkan telur dadar ke piring Raisa.
“Aku lebih takut ditaksir satpam kampus, kak' ,” balas Raisa.
“Pasti cakep satpamnya,” tambah Gavin ikut tertawa. “Inget ya, Sa. Jangan pacaran sama yang kuliah doang, yang punya kerja juga boleh. Tapi minimal penghasilan tetap.”
“Kakak yang mana dulu yang lulus sambil ngutang warteg?” cibir Raisa sambil melirik Jordan yang langsung batuk-batuk pura-pura.
Papa yang sedari tadi diam hanya menggeleng. “Punya anak lima rasanya kayak punya satu drama keluarga berjalan.”
Mama tertawa sambil menyelipkan bekal kecil ke tas Raisa. “Semangat, sayang. Mama percaya kamu akan jadi seseorang yang besar... dan baik.”
---
Kampus Institut Seni & Desain Jakarta tampak hidup. Mahasiswa baru berlalu-lalang dengan mata penuh mimpi. Rani—teman barunya—sudah menunggu di gerbang, memeluk Raisa dengan antusias.
“Raisa! Kamu cantik banget hari ini. Eh sumpah, kayak model drama Korea!” seru Rani heboh
“Kamu juga glowing dari Jogja ya,” jawab Raisa ramah. Mereka tertawa.
Sesi orientasi dimulai. Ada games perkenalan, tour kampus, dan pembagian kelompok. Raisa duduk bersebelahan dengan Rani dan seorang cowok berkacamata bening bernama Ardo, yang jago gambar manga.
“Kalau kamu jadi desainer, Raisa, kamu pengin desain baju kayak gimana?” tanya Ardo saat istirahat makan siang.
Raisa diam sebentar, lalu menjawab, “Aku pengen desain baju yang bisa menenangkan orang yang pakai... seolah bilang: ‘aku baik-baik saja, walau pernah hancur.’”
Rani dan Ardo terdiam sejenak. Kalimat itu seperti terlalu dewasa... tapi terdengar sangat indah.
---
Sore harinya, Raisa pulang dijemput Rey. Di mobil, Rey bertanya, “Ada yang nembak kamu belum?”
“Baru nembak ‘siapa nama kamu, kak ” jawab Raisa
“Yah... jangan langsung jatuh cinta ya. Cowok kampus suka sok manis padahal buaya.” ujar Rey
" Kayak kakak dong , hehehe" celetuk Raisa dan tertawa
“sembarangan” Rey angkat tangan, kalah debat.
---
Saat sampai rumah, Raisa melihat ada bingkisan besar di kamarnya. Kartu kecil terpasang di pita emas:
“Untuk Raisa kesayanganku. Semangat kuliahnya ya, sayang. Kita harus ketemu. Aku punya banyak hal yang bisa kubagi. – Sonia 💋”
Raisa membuka kotaknya. Sebuah parfum mahal, dengan merek yang hanya dia sebagai Vira pernah kenakan dulu
Raisa memasukkan parfum itu ke dalam laci terkunci.
---
Malam harinya, keluarga Molan berkumpul nonton film bareng. Mama bawa popcorn, Papa bawa teh hangat, keempat kakak rebutan remote.
Saat film sedih mulai diputarkan, Rani (yang baru datang karena diajak Raisa makan malam di rumah) berkomentar, “Keluarga kalian hangat banget. Aku suka!”
Raisa tersenyum. “Aku bersyukur banget…”
Lalu menambahkan dalam hati: ...karena mereka tidak tahu siapa aku sebenarnya. Dan aku akan jaga agar mereka tak pernah tahu. Karena mereka… adalah satu-satunya hal yang membuatku ingin hidup sebagai Raisa sepenuhnya.
---
📝 Catatan Malam
Hari ini aku ketawa. Hari ini aku jalan kaki sambil nyanyi pelan.
Hari ini aku nyengir gara-gara cowok ngikutin tanya kelas.
Hari ini aku hidup… sebagai Raisa.
Tapi Sonia,
kau tetap dalam daftar.
Dan parfummu… hanya pengingat bahwa aku belum selesai.
...----------------...
“Selamat pagi semuanya!”
Suara dosen muda yang modis dan tegas—Bu Nadhira—mengisi ruangan.
“Ada satu proyek khusus yang akan kalian kerjakan selama dua minggu ke depan. Ini adalah proyek pembuka untuk mengenal karakter desain kalian.”
Ia membalik papan tulis dan menuliskan tema:
> ‘KEHIDUPAN KEDUA’
Seketika, jantung Raisa berdegup pelan namun dalam. Tema itu… seperti ditujukan padanya.
“Kalian akan dibagi kelompok. Tiga orang satu tim. Nanti akan dipilih lima terbaik untuk dipamerkan di acara kampus.”
Bu Nadhira menyebutkan nama-nama.
Dan saat nama Raisa disebut, ia satu tim dengan:
Rani (sahabat barunya), dan
Ardo (si cowok manga yang unik dan sensitif).
Rani bersorak pelan. “Yes! Kita satu tim!”
Ardo tersenyum. “Kita kayak trio random: Korea-Jawa-Jakarta.”
“Lebih kayak... trio penyelamat masa lalu,” sahut Raisa spontan. Mereka tertawa.
---
🎨 Brainstorming di Taman Kampus
Mereka bertiga duduk di taman kampus siang itu, membuka buku sketsa masing-masing.
Rani memulai, “Kehidupan kedua tuh... kayak kesempatan baru kan?”
Ardo menambahkan, “Bisa juga kayak versi dirimu yang lebih berani.”
Raisa diam sebentar. Lalu ia membuka lembar kosong dan menggambar sketsa gaun dua sisi:
Satu sisi: Merah darah yang terang, seperti darah yang menggenang.
Satu sisi: gelap, sobek anggun, seperti bekas luka yang tak disembunyikan.
“Ini ideku,” katanya pelan. “Seseorang yang pernah mati—secara emosi, atau secara nyata—tapi hidup kembali… dan memilih tidak menyembunyikan lukanya.”
Rani dan Ardo terdiam, lalu mengangguk penuh respek.
“Gila, Raisa. Dalam banget... dan indah.”
--
Malamnya, di meja makan:
“Gimana proyek pertamamu?” tanya Papa Molan sambil mengoleskan mentega ke roti.
“Temanya cukup menyentuh. Kehidupan kedua,” jawab Raisa sambil meminum jus.
Mama tersenyum. “Mama suka temanya. Kayak kamu, yang sudah dapat kesempatan kedua, sayang.”
Gavin menimpali, “Semua orang harusnya bisa punya kesempatan begitu. Kadang yang kita butuh cuma... dengerin diri sendiri.”
Rey menambahkan dengan gaya bercanda, “Kalau aku sih mau kehidupan ketiga. Karena di yang kedua juga masih pengen jadi atlet.”
Jordan menyodorkan cangkir teh ke Raisa. “Tapi kamu kelihatan bahagia, Sa. Kami semua bahagia liat kamu seperti ini.”
"Benar, Abang harap kamu selalu bahagia" Ujar Reno tulus
Raisa menunduk, menyembunyikan matanya yang tiba-tiba berkaca-kaca.
---
💌 Pesan dari Sonia
Malam itu, Raisa menerima voice note dari Sonia:
> “Hai Raisa... aku barusan liat story kampusmu. Kamu memang cocok di dunia itu. Tapi ingat ya, sayang… dunia fashion itu keras. Nggak semua orang bisa bertahan, apalagi kalau masa lalu kita nggak benar-benar bersih.”
Raisa mendengarkan dengan wajah datar. Lalu membuka laci dan mengeluarkan parfum pemberian Sonia—yang masih belum tersentuh.
> “Aku tahu, Sonia. Justru karena itu, aku sudah mencuci diriku dengan darah.”
---
📖 Catatan Malam
Hari ini aku memilih gaun pertama.
Aku mulai bisa menyusun cerita hidupku dalam sketsa.
Tapi aku juga belajar sesuatu…
Bahwa mereka—keluarga baruku, Rani, Ardo—layak tahu aku sebagai Raisa.
Bukan sebagai balas dendam.
Dan untuk itu, aku harus terus berpura-pura. Demi mereka. Demi aku sendiri.
Dunia belum siap tahu aku Vira.
Dunia akan mengenal Raisa—yang lebih kuat, lebih hidup, dan lebih sulit dijatuhkan.
---
Bersambung
krain raisa bkln jdoh sm reinald,scra ky ccok gt....tp trnyta ga....mngkn kli ni bnrn jdohnya raisa,scra kluarganya udh tau spa dia....
spa tu????clon pawangnya raisa kah????
wlau bgaimna pun,dia pst lbh ska tnggal d negri sndri....dkt dgn kluarga,dn bs mmbntu orng lain....kl mslh jdoh mh,srahkn sm yg d ats aja y.....
Smbgtttt.....
Hufftt....
jadi, berjuanglah walaupun dunia tidak memihakmu, macam thor, klw ada yg ingin menjatuhkan mu maka perlihatkan dengan karya mu yg lebih baik, semangaaaat thor/Determined//Determined/
ttp smngt...😘😘😘
aku udh mmpir lg,smpe ngebut bcanya....he....he....
smngttt.....😘😘😘