Baikal, Karyawan tertekan yang mengalami Burn Out tidak ada hal lain yang bisa dilakukan selain terjebak dalam pekerjaannya. Satu satunya hiburan yang bisa dilakukan di waktu sempitnya adalah berimajinasi.
Imajinasi ini yang kini menjadi nyata dan Baikal berpindah di dalamnya.
Baikal merasa dunia baru sangat berbahaya dan merasa jiwanya terancam. Beragam imajinasi dia wujudkan untuk menjamin keselamatan jiwanya.
Imajinasi pertama yang berhasil diwujudkan Bayangan Kegelapan Neraka "Helcourt The Shadow". Namun, hanya berguna untuk membawanya lari, menyalakan api dan menangkap ikan.
Apakah Baikal bisa bertahan di dunia baru?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MishiSukki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DUNGEON BARBARAS
Baikal merenung sejenak sebelum akhirnya membubuhkan sebuah nama pada bilah panel yang barusaja muncul.
[System Created]
Memberi nama dungeon dipersilahkan
Nama Dungeon : Barbaras [COMPLETE]
Kedua tangan digosok gosokkan dengan cepat dengan senyum villain terjahat yang pernah ada di dunia bahkan senyun Joker saja kalah. Tak ada apa apanya.
“Hahahahaha…”
Baikal sangat puas dan bahagia, ini adalah satu satunya jalan untuk selamat dari bahaya dunia asing ini. Dengan menjebak dan menghapuskan orang orang yang berusaha membahayakan dirinya dengan jalan mengunyah mereka semua dalam kekejaman dungeon yang dia buat.
Aku akan tinggal di tempat terdalam sebagai boss terakhir. Meskipun aku lemah, semua penantang akan rontok di sepanjang level tanpa bisa sampai pada level terakhir di mana aku tinggal.
Baikal terkikik kikik.
Namun tatapannya tiba tiba kecewa saat melihat Helcourt yang sedang duduk manis memegang ikan yang sangat besar, menggigit dan mengunyah dengan nomnom besar di mulutnya tepat di depan api unggun yang menyala.
Nafasnya menjadi lemas saat mengingat tiga fungsi utamanya. Hanya untuk melarikan diri, menyalakan api dan berburu makanan.
Helcourt “ ??? “ .
Ah, bahkan jika dungeon ini ternyata hanya sebagai wahana permainan seperti anjungan rumah hantu di dunia lama. Aku mungkin akan mengandalkan Helcourt untuk lari seperti sebelumnya.
Mengingat betapa hanya minimnya fungsi Helcourt. Baikal menjadi kecewa juga dan sanksi bahwa dungeon yang dia buat benar benar dapat berfungsi nyata.
Ah, lupakan.
Baikal segera mengambil inisiatif, sebuah sinar bercahaya singkat memindahkan keduanya menuju level terdalam dungeon di mana Baikal menutuskan untuk bersembunyi dan tinggal di sini.
Baikal muncul di hamparan yang sama persis seperti saat dia melihat pemandangan berkeliling bersama Helcourt di sekitar area goa.
Padang hijau yang segar dengan bunga bermekaran.
Sungai sungai jernih dengan aneka ragam ikan.
Pohon pohon dengan buah yang lebat, berbagai jamur, tanaman rempah dan sayuran yang tertata rapi.
Sekawanan sapi, domba dan ayam di dalamnya.
Burung burung liar yang berkicau dengan riang gembira.
GILA… sungguh luar biasa. Baikal terheran heran tidak menyangka situasi di dalam level terdalam dungeon ciptaannya bahkan tidak ada bedanya sama sekali dengan yang berada di dunia sebenarnya.
Pergerakan matahari.
Hangatnya matahari.
Lembutnya angin dan dinginnya udara.
Semuanya sangat nyata, bahkan kurasa jauh lebih baik tinggal di lingkungan sini.
Baikal bersama Helcourt berjalan menuju mansion sederhana yang dia buat dalam paket imajinasinya sebagai tempat tinggal.
Ketika pintu dibuka.
Yahoooo… Aku benar benar pengkhayal nomor satu. Baikal melihat segala macam perabotan di dalamnya sesuai dengan harapan dan angan angannya. Komplit sesuai dengan rumah idaman yang dia impikan sebagai tempat tinggal impian di dunia lama.
Sangat halus dan detail.
Baikal meloncat kegirangan bahkan dia melakukan tarian memutar bersama Helcourt dan berkali memeluk dan menciuminya.
Helcourt “ ??? “
Tempat ini terlalu damai, aku lebih suka membelah orang. Ini yang dikatakan jika dia bisa berbicara.
KKKRRRRRRRRR………
KKKRRRRRRRRR………
KKKRRRRRRRRR………
Set sofa, perabotan klasik kayu dan batu, perapian, dapur kering lengkap dengan perlengkapannya, kamar tidur dengan king size serta kamar mandi dalam berdinding marmer italia yang mewah.
Oh, Jacuzzi.
Lukisan lukisan klasik yang menawan.
Dan kemudian tatapan Baikal mengernyit saat matanya jatuh pada sebuah perabotan di ruang tengah.
Televisi 70 Inch.
Baikal “ … “
Tampaknya aku terlalu serakah hingga menginginkan televisi sebesar ini. Ada apa gunanya televisi di sini?
Di istana Starblaizer, Di dalam Kamar Elrand.
Elrand yang berada di atas ranjangnya dirawat dengan baik akhirnya tersadar dengan sebuah gerakan refleks kesiagaan.
“Baikal…” Kata pertama yang diucapkannya setelah sadar.
“Tenangkan diri Anda…” Ramos Boa berusaha membuat keadaan menjadi kalem.
“Tanganmu yang terputus dalam keadaan proses disambung, pelankan dirimu dalam setiap gerakan. Itu akan membantu mempercepat pemulihan.” Ramos Boa
Elrand meraba sambungan lengan dengan salah satu tangannya yang masih sehat dan normal. Beberapa kali dia mengusap untuk menahan rasa nyeri yang luar biasa dirasakannya.
“Bagaimana dengan Baikal?” Elrand merasa sangat putus asa dan bersalah saat menatap Ramos Boa.
“PIkirkan dulu dirimu sedang dalam pemulihan.” Ramos Boa mengalihkan.
Mengingat kembali sosok dengan ekor cambuk kalajengking yang seperti dibangkitkan dari neraka terdalam, wajah Elrand menjadi mundur dan cepat layu tanpa aliran darah.
Melihat pemimpin bersulam emas bahkan dibelah menjadi dua dengan sangat mudah tanpa bisa beraksi apa apa. Membuat dadanya runtuh bagaimana Baikal berhadapan dengan hal semacam itu.
“Paman Ramos, Kenapa aku masih hidup?”
“Aku tidak sanggup menanggung hal seperti ini jika Baikal telah meninggal. Aku orang yang gagal dan tidak berguna.” Elrand memalingkan wajahnya dengan sedih.
“Aku tidak menemukan Pangeran Baikal sama sekali, masih ada banyak jawaban untuknya. Belum pasti apa yang terjadi padanya. Dan banyak kemungkinan yang terjadi, dia menghilang. Kami berprioritas terus mencarinya.”
“Pangeran Elrand, tenangkan diri Anda.”
“Mungkin Anda bisa menceritakan apa yang terjadi di sana malam itu.”
Elrand Ramoses seperti telah diingatkan kembali akan potret demmi potret peristiwa berdarah di malam purnama saat itu.
Elrand menatap Ramos Boa dengan tatapan kuat di mana seluruh tubuhnya bergetar, bahkan ketika dia memulai sebuah kata pun seperti kesulitan karena bibir dan lidahnya seperti tertahan oleh sosok dari neraka dengan gigi gigi runcing berkilau yang tajam seperti berlian.
“Pa.. Paman… “
“I… Itu…”
Hari telah malam, Baikal sangat takjub melihat jutaan bintang bertebaran di langit yang cerah. Gugusan demi gugusan galaksi tak pernah dia bosan memandanginya. Rasi demi rasi bintang dia tunjuk dengan jarinya.
Sungguh ini pemandangan yang tidak pernah ada di dunia lama. Tingkat polusi yang sangat tinggi tidak memungkinkan melihat sesuatu di langit pada malam hari. Segalanya telah rusak termasuk lingkungan. Baikal merasa melankolis.
Menikmati bintang jatuh yang terus menerus terjadi, bergoyang pada hammock yang ditali dengan kuat. Baikal merayakan nikmatnya lelah dalam ketenangan.
Dia tertidur.
[System]
Memasuki Dungeon Barbaras
Jumlah individu : 1
[System]
Penantang Memasuki Dungeon Barbaras
Jumlah individu : 1
[System]
Penantang Memasuki Dungeon Barbaras
Jumlah individu : 1
[System]
Penantang Memasuki Dungeon Barbaras
Jumlah individu : 1
[System]
Penantang Memasuki Dungeon Barbaras
Jumlah individu : 1
Baikal yang baru saja terlelap merasa seperti ada sesuatu yang mengganggunya. Ah apa ini meresahkan, bisa kamu matikan suara suara ding ding ini. Baikal menggerutu dengan mata terpejam dengan keadaan setengah sadar.
[System]
Notifikasi dungeon dimatikan COMPLETE
Baikal kembali melanjutkan tidurnya. Mengabaikan barusan apa yang terjadi tanpa memeriksanya. Kelelahan dengan suasana yang baik ini baginya adalah healing yang seumur hidup dia inginkan.
Momen seperti ini dia tidak mengizinkan siapa pun mengganggunya.
Dia kembali terlelap.